Pendapatan Asli Daerah.
K. Pendapatan Asli Daerah.
Sesuai dengan Pasal 157 UU No 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, menyebutkan bahwa sumber pendapatan daerah terdiri atas :
1. Pendapatan Asli Daerah
2. Dana Perimbangan
3. Lain-lain Pendapatan yang Sah Uraian secara rinci tentang komponen-komponen pendapatan asli daerah adalah
1) Pendapatan Asli Daerah Pendapatan Asli Daerah ( PAD ) adalah penerimaan yang diperoleh daerah dari sumber-sumber dalam wilayahnya sendiri 1) Pendapatan Asli Daerah Pendapatan Asli Daerah ( PAD ) adalah penerimaan yang diperoleh daerah dari sumber-sumber dalam wilayahnya sendiri
a) Hasil Pajak Daerah Pajak daerah, yang selanjutnya disebut pajak, adalah iuran wajib yang dilakukan oleh orang pribadi atau badan kepada daerah tanpa imbalan langsung yang seimbang, yang dapat dipaksakan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku , yang digunakan untuk membiayai penyelenggaraan pemerintahan daerah dan pembangunan daerah ( pasal 1 UU No. 34 Tahun 2000). Penentuan tarif dan tata cara pemungutan pajak daerah ditetapkan dengan Peraturan Daerah (Perda) sesuai perundang-undangan yang berlaku. Sebenarnya tidak ada perbedaan yang begitu mendasar antara pajak negara dan pajak daerah, karena pengertian pajak daerah memang sama seperti pajak negara hanya perbedaannya terletak pada :
Pajak negara ditetapkan dan dikelola oleh pemerintah pusat (dalam hal ini Direktorat Jendral Pajak). Pajak umumnya digunakan oleh pemerintah pusat tetapi ada pula yang penggunaannya diserahkan kepada daerah. Sedangkan pajak Pajak negara ditetapkan dan dikelola oleh pemerintah pusat (dalam hal ini Direktorat Jendral Pajak). Pajak umumnya digunakan oleh pemerintah pusat tetapi ada pula yang penggunaannya diserahkan kepada daerah. Sedangkan pajak
b) Hasil Retribusi Daerah Retribusi Daerah, yang selanjutnya disebut retribusi, adalah pungutan daerah sebagai pembayaran atas jasa atau pemberian izin tertentu yang khusus disediakan atau diberikan oleh Pemerintah Daerah untuk kepentingan pribadi atau badan. Sebagaimana pajak daerah, penentuan tarif dan tata cara pemungutan retibusi daerah juga ditetapkan berdasarkan Perda yang sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku. Pemerintah dalam rangka meningkatkan kesejahteraan dam pemenuhan kebutuhan masyarakat telah menyediakan berbagai macam hal, padahal kegiatan ini memerlukan biaya-biaya tentu saja menuntut pembayaran kembali akan penyediaan fasilitas b) Hasil Retribusi Daerah Retribusi Daerah, yang selanjutnya disebut retribusi, adalah pungutan daerah sebagai pembayaran atas jasa atau pemberian izin tertentu yang khusus disediakan atau diberikan oleh Pemerintah Daerah untuk kepentingan pribadi atau badan. Sebagaimana pajak daerah, penentuan tarif dan tata cara pemungutan retibusi daerah juga ditetapkan berdasarkan Perda yang sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku. Pemerintah dalam rangka meningkatkan kesejahteraan dam pemenuhan kebutuhan masyarakat telah menyediakan berbagai macam hal, padahal kegiatan ini memerlukan biaya-biaya tentu saja menuntut pembayaran kembali akan penyediaan fasilitas
Antara retribusi dengan pajak mempunyai perbedaan sifat yang dimiliki. Perbedaan tersebut terletak pada balas jasa yang diberikan kepada wajib pajak atas pungutan tersebut. Pada pungutan pajak, wajib pajak tidak mendapatkan imbalan langsung, namun untuk retribusi mendapatkan balas jasa langsung.
Semakin berkembangnya suatu daerah akan banyak pula jenis retribusi yang dapat dipungut oleh daerah itu. Karena makin berkembangnya suatu daerah maka makin banyak fasilitas atau jasa yang disediakan oleh pemerintah setempat untuk kegiatan masyarakat. Pemerintah Daerah memang mempunyai kebebasan yang telah banyak dalam memungut retribusi lebih besar dari pada pajak, karena lapangan retribusi daerah berhubungan dengan pengganti jasa atau fasilitas yang dibebani oleh daerah.
c) Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan Hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan ditetapkan dengan Perda berpedoman pada peraturan perundang- undangan.
d) Sumber-sumber Lain Pendapatan Asli Daerah Yang Sah
Sumber-sumber PAD yang sah antara lain bersumber dari hasil penjualan asset tetap daerah dan jasa giro.
2) Dana Perimbangan Dana Perimbangan adalah dana yang bersumber dari penerimaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Nasional (APBN) yang dialokasikan kepada daerah untuk membiayai kebutuhan daerah dalam rangka pelaksanaan desentralisasi. Sumber-sumber dana yang berasal dari pos Dana Perimbangan, antara lain:
a) Bagian Bagi Hasil Bagian Bagi Hasil dapat berasal dari penerimaan pajak bumi dan bangunan ( PBB ), Bea Peroleh Hak Atas Tanah ( BPHTP) dan penerimaan dari sumber daya alam.
b) Dana Alokasi Umum Dana Alokasi Umum (DAU) adalah dana yang berasal APBN, yang dialokasikan dengan tujuan pemerataan keuangan antar daerah untuk membiayai kebutuhan pengeluarannya daklam rangka pelaksanaan desentralisasi.
c) Dana Alokasi Khusus Dana Alokasi Khusus ( DAK ) adalah dana yang dialokasikan kepada daerah untuk membantu kebutuhan khusus tertentu .
Kebutuhan khusus menggunakan kriteria yaitu kebutuhan yang tidak dapat diperkirakan dengan menggunakan rumus Dana Alokasi Umum dan atau kebutuhan yang merupakan komitmen atau prioritas nasional.
3) Lain-lain Pendapatan yang Sah Lain-lain penerimaan daerah yang sah, antara lain bersumber dari hibah, dana darurat dan penerimaan lainnya sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Hibah merupakan bantuan berupa uang, barang, dan/atau jasa yang berasal dari Pemerintah, masyarakat dan badan usaha dalam negeri atau luar negeri. Pendapatan dana darurat merupakan bantuan Pemerintah dari APBN kepada pemerintah daerah untuk mendanai keperluan mendesak yang diakibatkan peristiwa tertentu yang tidak dapat ditanggulangi APBD.