17 Daftar Pengelolaan parkir di Kabupaten Klaten Tahun 2009
Tabel 4.17 Daftar Pengelolaan parkir di Kabupaten Klaten Tahun 2009
NO OBYEK WISATA PENGELOLA
1. Deles Indah Pemerintah Daerah
2. Pesanggrahan Paku Buwono Pemerintah Daerah
3. Makam Mloyopati Pemerintah Daerah
4. Sendang Kalireno Pemerintah Daerah
5. Taman ngajaran Pemerintah Daerah
6. Gua Sapuangin Pemerintah Daerah
7. Rowo Jombor Pemerintah Daerah
8. Gua Kendil Pemerintah Daerah
9. Sendang Jimbung Pemerintah Daerah
10. Gunung Watu Prahu Swasta / pihak ketiga
11. Gua Suran Swasta / pihak ketiga
12. Sumber Air Ingas Pemerintah Daerah
13. Pemandian Lumban Tirto Pemerintah Daerah
14. Pemandian Jolo Tundo Pemerintah Daerah
15. Pongok Swasta / pihak ketiga
16. Sendang Plampeyan Swasta / pihak ketiga
17. Sendang Gotan Swasta / pihak ketiga
18. Sendang Riyo Manggolo Swasta / pihak ketiga Sendang Kalireno
Swasta / pihak ketiga
19. Sendang Tretes Swasta / pihak ketiga
20. Candi Sewu Pemerintah Daerah
21. Candi Lumbung Swasta / pihak ketiga
22. Candi Bubrah Pemerintah Daerah
23. Candi Plaosan Pemerintah Daerah
24. Candi Sojiwan Swasta / pihak ketiga
25. Candi Asu Pemerintah Daerah
26. Candi Merak Swasta / pihak ketiga
27. Makam Anjang Mas Swasta / pihak ketiga
28. Makam Panembahan Romo Swasta / pihak ketiga
29. Makam Panembahan Agung Swasta / pihak ketiga
30. Makam Ageng Pandanaran Swasta / pihak ketiga
31. Makam Ronggowarsito Pemerintah Daerah
32. Makam Ki Ageng Perwito Swasta / pihak ketiga
33. Makam Petilasan Sunan Kalijogo Swasta / pihak ketiga
34. Musium Gula Swasta / pihak ketiga Sumber: Dinas Pariwisata Kabupaten Klaten 2009
Dapat dilihat dari hasil estimasi bahwa variabel arus kendaraan tidak signifikan terhadap pendapatan pariwisata. Hal ini disebabkan karena Dapat dilihat dari hasil estimasi bahwa variabel arus kendaraan tidak signifikan terhadap pendapatan pariwisata. Hal ini disebabkan karena
17 lahan parkiran yang dikelola Pemerintah Daerah, dan 18 lahan parkir yang lain dikelola oleh pihak swasta dan pihak ketiga (masyarakat disekitar obyek wisata). Lahan parkir yang dikelola Pemerintah Daerah berada di dalam lokasi obyek wisata, dan lahan parkir yang dikelola pihak swasta dan pihak ketiga (masyarakat sekitar obyek wisata) berada diluar areal obyek wisata, sehingga Pendapatan Pariwisata yang berasal dari tiket karcis parkir yang terjual pada obyek wisata tidak maksimal.
3. Pengaruh Tingkat Hunian Kamar terhadap Pendapatan Pariwisata
Koefisien elastisitas tingkat hunian kamar yang mempunyai tanda positif tampaknya sesuai dengan hipotesis, tetapi dengan melihat tingkat pengaruh variabel tersebut terhadap pendapatan pariwisata tidak berpengaruh pada tingkat keyakinan sebesar a= 5%, jelas menolak
hipotesis. Variabel tingkat hunian kamar yang didasarkan pada persentase penginap kamar hotel. Seharusnya berpengaruh secara langsung terhadap pendapatan pariwisata, hal ini disebabkan karena tidak setiap penginap kamar hotel adalah wisatawan. Dan dilihat dari data yang diperoleh dari bulan Januari 1997- Desember 2007, persentase tingkat hunian kamar rata- rata tiap bulannya adalah 23,42%. Dapat dilihat bahwa persentase rata- rata tingkat hunian kamar masih terlalu rendah, yaitu dibawah 50 % tingkat okupansi yang rendah tersebut disebabkan karena kurangnya penyelenggaraan event atau pagelaran acara- acara besar yang hipotesis. Variabel tingkat hunian kamar yang didasarkan pada persentase penginap kamar hotel. Seharusnya berpengaruh secara langsung terhadap pendapatan pariwisata, hal ini disebabkan karena tidak setiap penginap kamar hotel adalah wisatawan. Dan dilihat dari data yang diperoleh dari bulan Januari 1997- Desember 2007, persentase tingkat hunian kamar rata- rata tiap bulannya adalah 23,42%. Dapat dilihat bahwa persentase rata- rata tingkat hunian kamar masih terlalu rendah, yaitu dibawah 50 % tingkat okupansi yang rendah tersebut disebabkan karena kurangnya penyelenggaraan event atau pagelaran acara- acara besar yang
Perbandingan Hasil Penelitian Dengan Penelitian Sebelumnya
Andre Yosrizal
Meika Fatmawati (2005)
Dimas Betega
(2010) Judul
Analisis Kegiatan Industri
Analisis Faktor- Faktor Pariwisata Terhadap
Analisis Sumbangan
Yang Mempengaruhi Pendapatan Asli Daerah Di
Sektor Pariwisata
Pendapatan Pariwisata Daerah Istimewa Yogyakarta Asli Daerah Di
Terhadap Pendapatan
Kabupaten Klaten
Kabupaten Karanganyar
Model Regresi Regresi Linier Semi Log
Regresi Linier Double
Regresi Linier Double
Log Variabel
Log
Pendapatan Pariwisata Dependen Variabel
PAD
Pendapatan Pariwisata
Jumlah Wisatawan, Jumlah Jumlah Wisatawan, Arus Jumlah Wisatawan, Arus Independen
Kendaraan, Tingkat Tingkat Hunian Kamar,
Angkutan Pariwisata,
Kendaraan, Jumlah
Hunian Kamar Jumlah Restoran Dan Rumah Makan
Kamar Hotel
Hasil Uji Statistik Jumlah Wisatawan (Tidak
Jumlah Wisatawan Signifikan), Jumlah
Jumlah Wisatawan
(Signifikan), Arus Angkutan Pariwisata (Tidak
(Signifikan), Arus
Kendaraan (Tidak Signifikan), Tingkat Hunian
Kendaraan (Tidak
signifikan), Tingkat Kamar (Signifikan), Jumlah
Signifikan), Jumlah
Hunian Kamar (Tidak Restoran Dan Rumah Makan Signifikan)