P r o f i l K e s e h a t a n K o t a D e p o k T a h u n 2 0 1 4
Page 45
2010 2,08
20,92 2011
2,18 21,90
2012 2,50
25,00
Sumber: Badan Pusat statistic Provinsi Jawa Barat BKKBN Provinsi Jawa Barat SDKI 2012
II. GAMBARAN SOSIAL EKONOMI
II.1. Pertumbuhan Ekonomi Kota Depok
Berdasarkan struktur ekonomi, yang ditunjukkan oleh angka PDRB, sektor unggulan daerah Kota Depok adalah sektor tersier yang meliputi
subsektor perdagangan, hotel dan restoran, dan subsektor jasa. Berdasarkan data PDRB tahun 2011 yang dipublikasikan BPS Kota Depok pada tahun 2012,
sektor tersier memberikan kontribusi pada perekonomian daerah sebesar 48,55 Atas Dasar Harga Konstan, meningkat dibanding tahun sebelumnya
47,48. Makin meningkatnya kontribusi sektor tersier kian mengokohkan Kota Depok sebagai kota perdagangan dan jasa. Sektor sekunder sebenarnya
masih menunjukkan kontribusi yang besar 48,68 ADHK, namun cenderung mengalami penurunan dari tahun ke tahun. Sebelumnya tahun 2010,
kontribusi sektor sekunder sebesar 49,36. Di luar sektor makro di atas, Kota Depok juga memiliki berbagai produk potensial yang memiliki keunggulan
komparatif, antara lain komoditas belimbing, ikan hias, tanaman hias, serta beberapa produk ekonomi kreatif. Sumbangan kegiatan ekonomi kreatif di
Kota Depok terhadap PDRB ADHK 2000.
Pada tahun 2011 mencapai Rp. 1,19 trilyun atau 17,16 dari total PDRB. Pada tahun sebelumnya 2010, sumbangan itu mencapai Rp. 1,12
trilyun17,18 dari total PDRB. Dari data 2010-2011 diketahui Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Walikota Depok Tahun 2012 terjadi
kenaikan pertumbuhan produksi ekonomi kreatif di Kota Depok
sebesar 6,55.
Tahun 2013 Kontribusi PDRB pertanian terhadap PDRB Kota sebesar 1,96, Kontribusi PDRB industri terhadap PDRB industri terhadap
PDRB Kota Depok sebesar 35,30, Kontribusi PDRB perdangangan terhadap PDRB Kota Depok sebesar 37,38, Kontribusi PDRB pariwisata belum ada
P r o f i l K e s e h a t a n K o t a D e p o k T a h u n 2 0 1 4
Page 46 data.
Sumber : BPS dan Bappeda Kota Depok “PDRB Industri Kreatif Kota Depok 2011 dan 2012”.
II.2. Pengeluaran perkapita
Besarnya pendapatan yang diterimadiperoleh rumah tangga dapat menggambarkan kesejahteraan suatu masyarakat. Namun demikian data
pendapatan yang akurat sulit diperoleh,sehingga dalam Surveykegiatan Sosial Ekonomi Daerah Suseda didekati melalui pengeluaran Rumah Tangga.
Pengeluaran Perkapita masyarakat Kota Depok pada tahun 2011 sebesar 651,46, tahun 2012 sebesar 654,95, tahun 2013 sebesar 657,38, tahun 2014
sebesar 661,3. Berikut gambaran pengeluaran perkapita penduduk Kota Depok tahun 2011 sampai dengan tahun 2014.
Gambar 6 Pengeluaran Perkapita Penduduk Kota Depok
Tahun 2011- 2014
Sumber : Bappeda Kota Depok
II.3 . Penduduk miskin