P r o f i l K e s e h a t a n K o t a D e p o k T a h u n 2 0 1 4
Page 136
11. PERILAKU HIDUP MASYARAKAT
Banyaknya penyakit yang ada saat ini tidak bisa dilepaskan dari perilaku yang tidak sehat. Dimana untuk mengubah perilaku masyarakat merupakan
sesuatu yang tidak mudah namun mutlak diperlukan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, sehingga diperlukan upaya penyuluhan
kesehatan yang terus menerus guna mendorong masyarakat berperilaku hidup bersih dan sehat. Untuk menggambarkan keadaan perilaku masyarakat yang
berpengaruh terhadap derajat kesehatan masyarakat.
Rumah tangga sehat ber-PHBS
Rumah tangga sehatberPHBS adalah rumah tangga yang seluruh anggota keluarganya telah berperilaku hidup bersih dan sehat yang meliputi 10
indikator. Dari laporan profil, pada tahun 2011 telah dilakukan pengkajian PHBS pada 349.445 rumah tangga diantaranya 74,83 sudah ber PHBS.
Pada tahun 2012 Jumlah Rumah Tangga Ber PHBS sebanyak 264.569 70, tahun 2013 Jumlah rumah tangga yang ber PHBS sebanyak 270.187 74.
Perlu adanya intervensi dari berbagai komponen baik lintas program, lintas sektor, LSM, swasta dan tokoh masyarakat untuk berperan aktif dalam
membudayakan perilaku hidup bersih dan sehat di masyarakat.
Berikut gambaran persentase rumah tangga ber PHBS diKota Depok tahun 2011-2014.
P r o f i l K e s e h a t a n K o t a D e p o k T a h u n 2 0 1 4
Page 137
Gambar 96 Persentase Rumah Tangga Ber PHBS
Di Kota Depok Tahun 2011 - 2014
Seksi Promosi Kesehatan Dinkes Depok
Gambar 100 dibawah ini menjelaskan tentang persentase rumah tangga ber PHBS di Kota Depok tahun 2013, dimana cakupannya tahun 2014
sebanyak 270.187 rumah tangga 74 dengan jumlah yang dipantau sebanyak 365.180 rumah tangga 96,9.
Gambar 97 Persentase Rumah Tangga Ber PHBS
Di Kota Depok Tahun 2014
Sumber : Seksi Promkes dinkes Kota Depok
P r o f i l K e s e h a t a n K o t a D e p o k T a h u n 2 0 1 4
Page 138
12. KEADAAN LINGKUNGAN 12.1. GAMBARAN LINGKUNGAN FISIK
Faktor terbesar yang mempengaruhi derajat kesehatan masyarakat adalah lingkungan. Gambaran beberapa faktor resiko lingkungan yang dapat
disajikan dibawah ini antara lain cakupan rumah sehat ,cakupan jamban sehat, cakupan keluarga dengan sumber air minum terlindung, angka bebas jentik
dan cakupan pengawasan tempat-tempat umum pengolahan makanan TTUPM.
Dalam pembahasan indikator penyehatan lingkungan dilakukan analisis deskriptif dan dilakukan secara partial, belum dilakukan upaya untuk
menghubungkan faktor resiko dengan outcome penyakit.
12.1.1. Rumah Sehat
Rumah sehat adalah bangunan rumah tinggal yang memenuhi syarat kesehatan yaitu rumah yang mempunyai jamban sehat , mempunyai sarana air
bersih, mempunyai tempat pembuangan sampah , mempunyai sarana pembuangan limbah,
mempunyai ventilasi rumah yang baik, memiliki kepadatan hunian yang sesuai dan mempunyai lantai rumah yang tidak terbuat
dari tanah.
Jumlah rumah di Kota Depok Tahun 2011 berdasarkan profil sebanyak 301.381 rumah dan 238.713
79,21 telah diperiksa serta 200.004 83,78 rumah dinyatakan memenuhi syarat kesehatan. Capaian tersebut
sudah memenuhi target Indonesia sehat sebesar 80, hal ini tentunya harus tetap dilakukan upaya pembinaan yang lebih intensif kepada masyarakat agar
memperhatikan kesehatan rumahnya karena rumah yang sehat dan nyaman akan berdampak bagi penghuninya dalam meningkatkan produktivitasnya.
Pada tahun 2012 jumlah rumah yang ada sebanyak 343.048 ,jumlah yang diperiksa sebanyak 227.678 66,4 dan Jumlah Rumah Sehat
sebanyak 197.485 86,74. Tahun 2013 Jumlah seluruh rumah sebanyak 362.681 unit,rumah yang dibina 61.598, jumlah rumah yang memenuhi syarat
sebanyak 47.789 77,52 dan jumlah Rumah sehat sebanyak 292.404 80,62.
P r o f i l K e s e h a t a n K o t a D e p o k T a h u n 2 0 1 4
Page 139 Cakupan Rumah sehat Tahun 2013 Jumlah Rumah yang memenuhi
syarat sebanyak 292.404 80,62 Tahun 2014 jumlah rumah yang
memenuhi syarat kesehatan sebanyak 335.440 83,45. Tahun 2014 jumlah rumah yang belum memenuhi syarat kesehatan sebanyak 104,225
25,93. Cakupan rumah sehat tahun 2014 dapat dilihat pada gambar
dibawah ini:
Gambar 98 Cakupan rumah sehat tahun 2011 – 2014 di Kota Depok
Sumber :Seksi Kesehatan Lingkungan Dinas Kesehatan Kota Depok
12.1.2. Cakupan keluarga dengan akses air bersih
Seiring dengan peningkatan jumlah penduduk maka kebutuhan akan air bersih semakin bertambah. Berbagai upaya dilakukan agar akses
masyarakat terhadap air bersih meningkat, salah satunya melalui pendekatan partisipatori
yang mendorong
masyarakat berperan
aktif dalam
pembangunan perpipaan air bersih didaerahnya. Seperti diketahui sumur gali merupakan satu konstruksi sumur yang
paling umum dan luas dipergunakan untuk mengambil air tanah bagi masyarakat kecil dan rumah-rumah perorangan sebagai air minum dengan
kedalaman 7-10 meter dari permukaan tanah.
Air Minum Dalam Kemasan AMDK merupakan air yang diolah dengan teknologi khusus seperti teknologi sterilisasi kemudian dikemas dalam botol
P r o f i l K e s e h a t a n K o t a D e p o k T a h u n 2 0 1 4
Page 140 plastik atau wadah lainnya. Izin untuk perusahaan ini biasanya baru akan
dikeluarkan bila hasil uji laboratorium baik. Agar mendapat air minum yang baik, perusahaan perlu selalu melakukan kontrol terhadap hasil air minum
dan merawat peralatan produksinya dengan baik. Sumur Pompa Tangan SPT merupakan sarana penyediaan air bersih berupa sumur yang dibuat
dengan membor tanah atau menggali pada kedalaman tertentu dilengkapi dengan pompa tangan. Sumber mata air ada yang berasal dari yang
terlindung dan yang tidak terlidung. Sumber air minum yang tidak terlindung antara lain Sumber air PDAM, sumur gali, sumur pompa relatif lebih
terlindung dan memenuhi persyararatan kesehatan. Yang dimaksud sumber air bersih yang terlindung adalah sumber air minum keluarga yang bersumber
dari sarana air bersih yang telah memenuhi persyaratan baik biologis, kimia dan Fisik permenkes. Air bersih merupakan sumberdaya berbasis air yang
bermutu baik dan biasa dimanfaatkan oleh manusia untuk dikonsumsi atau dalam melakukan aktivitas mereka sehari-hari termasuk diantaranya adalah
sanitasi. Air Bersih harus memenuhi persyaratan, baik kualitas dan sarananya. Untuk konsumsi
sebagai air minum menurut kementerian kesehatan, syarat-syarat air minum adalah tidak berasa, tidak berbau, tidak
berwarna, dan tidak mengandung logam berat. Cakupan air bersih yang memenuhi syarat bakteriologist mencapai 100 dengan jumlah sampel air
bersih memenuhi syarat secara bakteriologist 100 sampel dan jumlah sampel air bersih yang diperiksa 100 sampel. Dari hasil laporan inspeksi sanitasi
tahun 2013
diketahui bahwa terdapat berbagai macam jenis sarana air bersih yang dipergunakan di kecamatan se-Kota Depok. Jenis sarana air
bersih antara lain: kemasan yakni air bersih yang diperjualbelikan oleh produsen tertentu kemudian di kemas dalam botol, atau galon, ledeng, SPT
Sumur Pompa Tangan, SGL Sumur Gali Lobang, dan Mata Air. Jenis sarana air bersih kemasan sebanyak 3.793 0,95, ledeng sebanyak 34.125
13.1, SPT Sumur Pompa Tangan sebanyak 71.628 27.6, SGL Sumur Gali Langsung sebanyak 93.50136, mata air berjumlah 15 buah,
jumlah penduduk dengan akses air minum sebanyak 1.326.596 70.
Tahun 2014 Cakupan penduduk yang memilki akses air minum sebanyak 1.513.887 jiwa 74,45, Berikut dapat dilihat gambaran cakupan
akses air minum yang layak tahun 2014.
P r o f i l K e s e h a t a n K o t a D e p o k T a h u n 2 0 1 4
Page 141
Gambar 99 Cakupan akses air minum yang layak
di Kecamatan Kota Depok Tahun 2014
Sumber :Seksi Kesehatan Lingkungan Dinas Kesehatan Kota Depok
12.1.3. Kelurahan yang melaksanakan sanitasi Total Berbasis Masyarakat
Pada tahun 2013 jumlah kelurahan yang melaksanakan STBM berjumlah 33 kelurahan 52,4. Sedangkan pada tahun 2014 berjumlah 59
kelurahan 93,7. Berikut gambaran cakupan Kelurahan STBM di Kecamatan di Kota Depok tahun 2014.
Gambar 100 Cakupan Desa STBM diKecamatan
diKota Depok di Kota Depok Tahun 2014
Sumber :Seksi Kesehatan Lingkungan Dinas Kesehatan Kota Depok
P r o f i l K e s e h a t a n K o t a D e p o k T a h u n 2 0 1 4
Page 142
12.1.4. Jamban Keluarga
Jamban keluarga merupakan suatu bangunan yang digunakan untuk tempat membuang dan mengumpulkan kotorannajis manusia yang lazim
disebut kakus atau WC, Sehingga kotoran tersebut disimpan dalam suatu tempat tertentu dan tidak menjadi penyebab atau penyebar penyakit dan
mengotori lingkungan pemukiman. Kotoran manusia yang dibuang dalam praktek sehari-hari bercampur dengan air, maka pengolahan kotoran manusia
tersebut pada dasarnya sama dengan pengolahan air limbah. Oleh sebab itu pengolahan kotoran manusia, demikian pula syarat-syarat yang dibutuhkan
pada dasarnya sama dengan syarat pembuangan air limbah Depkes RI, 1985. Sedangkan syarat jamban sehat menurut Kemenkes RI 1985, antara
lain :
1. Tidak mencemari sumber air minum; 2. Tidak berbau dan tinja tidak dapat dijamah oleh serangga
maupun tikus.; 3. Air seni, air pembersih dan air penggelontor tidak mencemari
tanah di sekitarnya,; 4. Mudah dibersihkan, aman digunakan, untuk itu harus dibuat dari
bahan-bahan yang kuat dan tahan lama ; 5. Dilengkapi dinding dan atap pelindung, dinding kedap air dan
berwarna terang; 6. Cukup penerangan;
7. Lantai kedap air; 8. Luas ruangan cukup, atau tidak terlalu rendah;
9. Ventilasi cukup baik; 10.Tersedia air dan alat pembersih
Tahun 2013 penduduk dengan akses sanitasi yang layak sebanyak 1.270.674 66,9. Berikut gambar cakupan sanitasi yang layak tahun 2013.
Sarana sanitasi yang layak dengan jumlah sarana 3 unit dan jumlah pengguna jumlah penduduk pengguna sebanyak 420 orang 100, untuk sarana
sanitasi leher angsa Jumlah sarana sebanyak 283.619 dengan jumlah pengguna sebanyak 1.264.894 91, sarana sanitasi plengsengan sebanyak
366 dengan jumlah pengguna sebanyak1.828 44, sarana sanitasi jamban
P r o f i l K e s e h a t a n K o t a D e p o k T a h u n 2 0 1 4
Page 143 cemplung jumlah sarana sebanyak 746 dengan jumlah pengguna sebanyak
3.532 56.
Tahun 2014 penduduk dengan akses terhadap fasilitas sanitasi yang layak dengan menggunakan komunal sebanyak 3.52086,47, menggunakan
leher angsa sebanyak 1.358.855 86,63, yang menggunakan plengsengan sebanyak 3.264 37,12, menggunakan jamban cemplung sebanyak 10.431
89,98 dengan cakupan penduduk dengan akses sanitasi yang layak sebanyak 1.376.07067,67.
Untuk lebih jelas dapat dilihat pada gambar dibawah ini
Gambar 101 Cakupan penduduk dengan sanitasi yang layak Jamban sehat
di Kecamatan Kota Depok tahun 2014
Sumber : Seksi Kesehatan Lingkungan Dinas Kesehatan Kota Depok
12.1.5. Pengawasan dan Penyehatan Tempat Pengelolaan Makanan dan Tempat-Tempat Umum
Dari beberapa literatur yang ada yang dimaksud dengan tempat umum adalah suatu tempat dimana orang banyak atau masyarakat umum berkumpul
untuk melakukan kegiatan baik secara sementara insidentil maupun secara terus menerus permanent, baik membayar maupun tidak membayar. Kriteria
suatu tempat umum adalah terpenuhinya beberapa syarat :
Diperuntukkan bagi masyarakat umum, Harus ada gedungtempat yang permanen,
P r o f i l K e s e h a t a n K o t a D e p o k T a h u n 2 0 1 4
Page 144 Harus ada aktivitas pengusaha, pegawai, pengunjung,
Harus ada fasilitas SAB, WC, Urinoir, tempat sampah, dll
Tempat umum baik itu tempat pengelolaan makanan dan tempat –tempat umum diantaranya : hotel, restoran, pasar dan lain-lain.
Sedangkan tempat umum baik itu tempat pengelolaan makanan dan tempat-tempat umum sehat adalah tempat umum dan tempat pengelolaan
makanan dan minuman yang memenuhi syarat kesehatan, yaitu memiliki sarana air bersih, tempat pembuangan sampah, sarana pembuangan air
limbah, ventilasi yang baik, luas lantai luas ruangan yang sesuai dengan banyaknya pegunjung dan memiliki pencahayaan ruang yang memadai.
Cakupan Tempat-Tempat Umum dan Pengolahan Makanan TTUPM menjadi salah satu hal yang diperhitungkan pada indikator kesehatan
lingkungan. Pada tahun 2013 tempat-tempat umum yang memenuhi syarat kesehatan antar lain untuk sarana pendidikan SD sebesar 554 buah yang
memenuhi syarat kesehatan sebanyak 380 buah 69, SLTP sebanyak 202 buah terdapat 129 unit yang memenuhi syarat kesehatan 64 dan SLTA
143 unit terdapat 99 Unit yang memenuhi syarat kesehatan 69,2, untuk sarana kesehatan Rumah Sakit yang berjumlah 17 unit terdapat 15 Rumah
sakit yang memenuhi syarat kesehatan 88,2. Hotel yang ada di Kota Depok dari jumlah yang ada sebanyak 11 buah yang terdiri dari 2 hotel
berbintang dan 9 hotel tidak berbintang terdapat 2 100 hotel berbintang yang memenuhi syarat kesehatan dan dari 9 hotel tidak berbintang terdapat 4
hotel 44,4 hotel yang memenuhi syarat kesehatan dan 6 hotel yang memenuhi syarat kesehatan.
Tahun 2014 Cakupan tempat-tempat umum yang ada antara lain, sarana pendidikan SD sebanyak 539 unit, SMP sebanyak 204 unit, SLTA sebanyak
145 Unit, memenuhi syarat kesehatan SD sebanyak 33974, SMP
sebanyak 15174, SLTA sebanyak 10874,5. Sarana kesehatan lain seperti Puskesmas sebanyak 35 dan Rumah Sakit sebanyak 18, memenuhi
syarat kesehatan Puskesmas sebanyak 32 91,4 dan Rumah Sakit sebanyak 16 88,9, Hotel berbintang yang sebanyak 3 dan yang non bintang
sebanyak 10,
memenuhi syarat kesehatan Hotel berbintang sebanyak
P r o f i l K e s e h a t a n K o t a D e p o k T a h u n 2 0 1 4
Page 145 266,7, hotel yang non bintang yang memenuhi syarat kesehatan sebanyak
660. Pada tahun 2014 jumlah seluruh sarana tempat-tempat umum yang memenuhi syarat sebanyak 714 unit74,84. Lebih jelas gambaran Cakupan
TTU tahun 2012 sampai dengan tahun 2014 dapat dilihat pada gambar dibawah ini.
Gambar 102 Cakupan TTU yang memenuhi syarat kesehatan
di Kota Depok tahun 2012-2014
Sumber; Seksi kesehatan lingkungan Dinas kesehatan Kota Depok
Gambar 103 Cakupan TTU yang memenuhi syarat kesehatan tahun 2014
di Kecamatan diKota Depok
Sumber; Seksi kesehatan lingkungan Dinas kesehatan Kota Depok
P r o f i l K e s e h a t a n K o t a D e p o k T a h u n 2 0 1 4
Page 146 Cakupan TTU pada Kecamatan Di Kota Depok tahun 2014 dapat dilihat
pada gambar grafilk diatas Pada tahun 2014 tempat pengelolaan makanan TPM menurut status
higiene sanitasi tahun 2014 jumlah TPM yang memenuhi syarat sampai dengan tahun 2014, jasa boga sebanyak 63 unit, rumah makan sebanyak
232 unit, Depot air minumDAM sebanyak 166 unit, makanan jajanan sebanyak 23 unit,
total seluruhnya 484 unit.
TPM yang tidak memenuhi syarat higiene sanitasi tahun 2014 antara lain jasa boga sebanyak 70 unit, Rumah makanrestoran sebanyak 1211 unit, Depot
air minum sebanyak 212 unit , makanan jajanan sebanyak 173 unit, total keseluruhan sebanyak 1.666 unit 77,49
Gambar 104 Cakupan TPM Tempat-tempat pengelolaan makanan yang tidak
memenuhi syarat kesehatan tahun 2014 diKecamatan diKota Depok
Sumber; Seksi kesehatan lingkungan Dinas kesehatan Kota Depok
13. PERILAKU MASYARAKAT 13.1. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat