KESEHATAN GIGI DAN MULUT PENYULUHAN KESEHATAN

P r o f i l K e s e h a t a n K o t a D e p o k T a h u n 2 0 1 4 Page 132 Kasus Keracunan Makanan sebesar 209 kasus, di kecamatan sukmajaya Kel. Baktijaya, kasus Hepatitis A sebanyak 160 kasus di kecamatan Sawagan kel. Sawangan baru, Cimanggis Kel. Mekarsari, Tapos kel. Sukatani. Terdapat penderita dan kematian di kecamatan Cipayung kel. Pondok jaya sebanyak 1 kasus dan meninggal 1 orang. Pada tahun 2012 kasus KLB terdiri dari Chikungunya terdapat 216 kasus,susp HFMD terdapat 34 kasus yang menyerang 5 desa,hepatitis terdapat 27 kasus dari Kecamatan Pancoran Mas, Difteri terdapat 1 kasus dan keracunan makanan 88 kasus.Seluruh Kasus KLB ditangani dalam waktu dari 24 jam. Tahun 2013 jenis kejadian luar Biasa terjadi kasus difteri dengan jumlah penduduk yang terancam 30 orang diperoleh Attack Rate 3,33. Pada tahun 2014 dperoleh data kejadian luar biasa kasus cikungunya dan keracunan makanan sebanyak 2 kelurahan yaitu kelurahan sawangan dan Duren seribu.

8. KESEHATAN GIGI DAN MULUT

Pelayanan kesehatan gigi dan mulut meliputi pelayanan dasar gigi di Puskesmas dan usaha kesehatan gigi di sekolah UKGS. Kegiatan kesehatan gigi dan mulut meliputi upaya promotif penyuluhan, preventif pemeriksaan gigi dan kuratif sederhana seperti pencabutan gigi, pengobatan dan penambalan gigi sementara dan tetap. Pada tahun 2011, pelayanan dasar gigi di Puskesmas sebanyak 31.899 pelayanan, Tumpatan gigi tetap sebanyak 24.680 dan pencabutan gigi tetap sebanyak 7.219, rasio cabut gigi sebesar 3,4. Untuk kegiatan UKGS, dari hasil pemeriksaan kesehatan gigi pada 122.570 siswa SDMI 29,17 dari seluruh total murid SD sebanyak 21.590 siswa membutuhkan perawatan dan 11.242 siswa 52,07 telah mendapat perawatan, tahun 2012 penanganan masalah gigi dan mulut di Puskesmas Kota Depok tumpatan gigi tetap sebanyak 9.379 kasus dan pencabutan gigi tetap sebanyak 2.508 kasus, tahun 2013 jumlah tumpatan gigi tetap sebanyak 27.708, jumlah pencabutan gigi tetap sebanyak 6.892 dan rasio tumpatan pencabutan sebesar 4,0. Rasio tumpatan gigi Pada tahun 2014 Jumlah tumpatan gigi tetap sebanyak 31.995 kasus dan P r o f i l K e s e h a t a n K o t a D e p o k T a h u n 2 0 1 4 Page 133 pencabutan gigi tetap sebanyak 7.838 kasus dengan rasio tumpatan dan pencabutan sebesar 4,1. Berikut gambaran tumpatan dan pencabutan gigi di Kota Depok tahun 2011 sampai dengan 2014. Gambar 94 Rasio Tumpatan dan pencabutan gigi Di Kota Depok Tahun 2011-2014 Sumber : Profil 35 Puskesmas, LB 4 Puskesmas Berikut gambaran rasio tumpatan dan pencabutan gigi di Kecamatan di Kota Depok tahun 2014. Gambar 95 Rasio Tumpatan dan pencabutan gigi DiKecamatan Di Kota Depok Tahun 2014 Sumber : Profil 35 Puskesmas, LB 4 Puskesmas

9. PENYULUHAN KESEHATAN

Kegiatan penyuluhan kesehatan dilakukan melalui penyuluhan kelompok P r o f i l K e s e h a t a n K o t a D e p o k T a h u n 2 0 1 4 Page 134 dan penyuluhan massa. Pada tahun 2011, jumlah seluruh kegiatan penyuluhan kesehatan sebanyak 9.782 kegiatan terdiri penyuluhan kelompok sebanyak 8.506 kali dan penyuluhan massa sebanyak 1.276 kali. Pada tahun 2012 jumlah seluruh penyuluhan kelompok sebanyak 1.957 kali dan jumlah kegiatan penyuluhan massa sebanyak 160 kali. Pada tahun 2013 jumlah kegiatan penyuluhan kesehatan sebanyak 92.794 kali jumlah penyebaran informasi dengan kunjungan rumah sebanyak 10.125 kali dan penyebaran informasi dengan media yang lain sebanyak 5.817 kali. Pada tahun 2014 jumlah kegiatan penyuluhan kesehatan sebanyak 122.379 kali, jumlah kunjungan rumah sebanyak 13.585 kali dan penyebaran informasi sebanyak 5.586 kali. Diharapkan kegiatan penyuluhan tersebut semakin ditingkatkan agar dapat menjangkau masyarakat luas sehingga tujuan penyuluhan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat juga meningkat. Penilaian akses dan mutu pelayanan kesehatan dapat dilihat dari tingkat kemudahan masyarakat untuk menjangkau sarana kesehatan dan mutu dari pelayanan kesehatan yang diberikan. Dalam hal akses dapat dilihat dari kunjungan rawat jalan dan rawat inap pasien sementara untuk melihat mutu pelayanan dapat dilihat dari kemampuan pelayanan yang disediakan sarana kesehatan.

10. JAMINAN PEMELIHARAAN KESEHATAN PRA BAYAR