P r o f i l K e s e h a t a n K o t a D e p o k T a h u n 2 0 1 4
Page 90 kuning. Penyakit ini bisa menjadi kronis dan menimbulkan cirrhosis hepatis
kanker hati dan dapat menimbulkan kematian
Jumlah kasus hepatitis B tahun 2012 dilaporkan dari Puskesmas sebanyak 9 kasus dan laporan dari Rumah sakit tidak spesifik disebutkan
kasus Hepatitis B. Kasus Hepatitis laporan dari Rumah sakit Sebanyak 40 kasus.Jumlah kasus Hepatitis A yang dilaporkan dari Puskesmas sebanyak
172 kasus.
Sumber; laporan LB1 Puskesmas.
E.5. Pertusis
Pertusis adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri Bardetella pertusis yang ditandai dengan gejala batuk beruntun dan disertai tarikan nafas
hup yang khas serta disertai muntah. Lama batuk bisa sampai 1-3 bulan sehingga sering disebut batuk 100 hari. Serangan batuk lebih sering pada
malam hari. Pada tahun 2011 dan tahun 2012 tidak ditemukan kasus pertusis di Kota Depok. Tahun 2014 juga tidak terjadi kasus pertussis.
F. PENYAKIT TIDAK MENULAR
Penyakit Tidak Menular PTM adalah penyebab kematian terbanyak di Indonesia. Keadaan dimana penyakit menular masih merupakan masalah
kesehatan penting dan dalam waktu bersamaan morbiditas dan mortalitas PTM makin meningkat. Hal ini menjadi beban ganda dalam pelayanan
kesehatan, tantangan yang harus dihadapi dalam pembangunan bidang kesehatan di Indonesia
Tabel 12
GAMBARAN PENYAKIT TIDAK MENULAR DIKOTA DEPOK TAHUN 2014
No NAMA PENYAKIT
Jumlah Jumlah
L P
1 Hipertensi Primer Essensial
27,714 20,058
47,772 2
Rematism Dan Gout 11,137
8,084 19,221
3 Diabetes Mellitus tidak Spesifik
10,181 7,483
17,664 4
Penyakit Gagal Jantung 1,383
1,541 2,924
P r o f i l K e s e h a t a n K o t a D e p o k T a h u n 2 0 1 4
Page 91
Decompensation Cordis 5
Katarak Senilis 1,280
1,116 2,396
6 Anemia Defisiensi gizi zat besi
1,260 1,109
2,369 7
Ggn Refraksi akomodasi 1,244
996 2,240
8 Penyakit Jantung Iskemik Akut
907 838
1,745 9
Gangguan Jiwa Krn Obat dan zat addiktif
561 705
1,266 10
Tumor Ganas Jinak 528
283 811
Jumlah 56,195
42,213 98,408
Sumber : LB1 dan RL 2a1 dan seksi P2P
Gambar 53
Penyakit tidak Menular DiKota Depok Tahun 2014
Sumber : LB1 dan RL 2a1 dan seksi P2P
F.1. Penyakit Gangguan Jiwa
Gangguan jiwa berat berarti penderita mengalami gangguan dalam fungsi sosial dengan orang lain, serta dalam hal fungsi kerja sehingga tidak
produktif, gangguan jiwa ini biasanya juga diikuti gejala dengan efek kuat
P r o f i l K e s e h a t a n K o t a D e p o k T a h u n 2 0 1 4
Page 92 misalnya delusi, halusinasi, paranoid, ketakutan berat, yang biasanya disebut
gejala psikosis.www. schizophrenia.co.id. Berdasarkan laporan rawat jalan yang masuk tergambarkan sebagai berikut:
Jumlah kunjungan gangguan jiwa tahun 2013 di puskesmas sebanyak 3.0010,25 jiwa. Gangguan jiwa terbanyak adalah gangguan emosi
neurotikPsikosomatik sebesar 24,5, kemudian skizofrenia sebesar 19.9. Pada tahun 2014 jumlah kunjungan gangguan jiwa di Puskesmas sebanyak
10.0340,83 jiwa. Gangguan jiwa terbanyak adalah skizofrenia yaitu sebesar 48,8 kemudian gangguan emosi neurotikPsikosomatik sebesar 36,4.
Tahun 2014 kasus jiwa yang tercatat di Puskesmas kasus terbanyak pada gangguan emosi sebanyak 164 kasus pada perempuan dan 77 kasus
pada laki-laki, Skisofrane sebanyak 59 kasus baru pada perempuan sebanyak 59 kasus baru pada laki-laki,depresif tercatat sebanyak 10 kasus pada
perempuan dan 9 kasus pada laki-laki, gangguan skizoaktif sebanyak 5 kasus pada perempuan dan 10 kasus pada laki-laki, gangguan psikotik akut dan
sementara pada perempuan sebanyak 4 kasus dan laki-laki sebanyak 10 kasus, gangguan somatoform pada perempuan sebanyak 3 kasus dan pada
laki-laki 3 kasus,tidak ada kasus retardasi mental pada perempuan dan pada laki-laki terdapat 2 kasus baru.
Penyakit Skizofrenia itu sendiri merupakan istilah yang digunakan untuk menggambarkan suatu gangguan psikiatrik mayor yang ditandai dengan
adanya perubahan pada persepsi, pikiran, afek, dan perilaku seseorang. Kesadaran yang jernih dan kemampuan intelektual biasanya tetap terpelihara,
walaupun defisit kognitif tertentu dapat berkembang kemudian Sadock, 2003.
Gejala skizofrenia secara garis besar dapat di bagi dalam dua kelompok, yaitu gejala positif dan gejala negatif. Gejala positif berupa delusi, halusinasi,
kekacauan pikiran, gaduh gelisah dan perilaku aneh atau bermusuhan. Gejala negatif adalah alam perasaan afek tumpul atau mendatar, menarik diri atau
isolasi diri dari pergaulan, ‘miskin’ kontak emosional pendiam, sulit diajak bicara, pasif, apatis atau acuh tak acuh, sulit berpikir abstrak dan kehilangan
dorongan kehendak atau inisiatif.
P r o f i l K e s e h a t a n K o t a D e p o k T a h u n 2 0 1 4
Page 93
F.2. Penyakit Kesehatan Gigi dan Mulut
Pada tahun 2012 kunjungan rawat jalan tahun 2012 yang dilaporkan oleh Puskesmas sebanyak 6.321 pasien dengan jumlah kunjungan rawat jalan baru
gigi di puskesmas sebanyak 3.372 pasien, sedang kunjungan rawat jalan pasien lama gigi sebanyak 2.949. Dari laporan yang masuk kasus karies gigi
sebanyak 1.142 kasus,kasus gigi Penyakit Pulpa dan jaringan periapikal sebanyak 2.771 kasus,kasus Gingivitis dan jaringan periodontal sebanyak 943
kasus,penyakit rongga mulut sebanyak 32 kasus dan Gangguan Gigi dan Jaringan lainnya sebanyak 1.168 kasus. Masyarakat yang melakukan
tumpatan gigi tetap ke Puskesmas sebanyak 1.370 kasus,Tumpatan Gigi Sulung sebanyak 310 kasus.sarana kesehatan puskesmas, dsb adalah
sebanyak 906 orang,
Pada Tahun 2013 kunjungan rawat jalan di Puskesmas sebanyak 1.171.287 pasien dengan jumlah kunjungan gigi sebanyak 170.600 dengan
klasifikasi jumlah pasien tumpatan gigi tetap sebanyak 27.708 pasien, pencabutan gigi tetap sebanyak 6.892 pasien rasio tumpatanPencabutan
4,0 pada pasien laki-laki 3,7 dan pada pasien perempuan 4,2 . Pada tahun 2013 pasien yang melakukan tumpatan gigi sebanyak 31.995 pasien,
yang melakukan pencabutan gigi sebanyak 7.838 pasien dengan rasio tumpatan dan pecabutan gigi sebesar 4.1.
Pada tahun 2014 pelayanan kesehatan gigi dan mulut rasio tumpatan dan pencabutan gigi masih tetap 4,1, tumpatan gigi tetap sebanyak31.995
kasus pencabutan gigi tetap sebanyak 7.838 kasus. Berikut gambaran pelayanan kesehatan gigi dan mulut di Puskesmas Kota Depok tahun 2014.
P r o f i l K e s e h a t a n K o t a D e p o k T a h u n 2 0 1 4
Page 94
Gambar 54
Pelayanan Kesehatan gigi dan mulut Puskesmas di Kota Depok Tahun 2014
Sumber: Seksi Yandas Dinas kesehatan Kota Depok
P r o f i l K e s e h a t a n K o t a D e p o k T a h u n 2 0 1 4
Page 95
BAB V SITUASI UPAYA KESEHATAN
Upaya Kesehatan terdiri dari Upaya kesehatan Masyarakat dan Upaya Kesehatan Perorangan. Upaya Kesehatan masyarakat adalah setiap kegiatan
yang dilakukan pemerintah dan masyarakat serta swasta, untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan serta mencegah dan menanggulangi timbulnya
masalah kesehatan di masyarakat. Sedangkan upaya perorangan adalah setiap kegiatan yang dilakukan pemerintah dan masyarakat serta swasta,
untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan serta mencegah dan menyembuhkan penyakit serta memulihkan kesehatan perorangan.
Kualitas pelayanan kesehatan ditentukan dengan berbagai faktor diantaranya sarana fisik, tenaga kesehatan, alat penunjang pelayanan
kesehatan, obat-obatan dan standar pelayanan kesehatan. Dalam rangka mencapai tujuan pembangunan kesehatan yaitu meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat, telah dilakukan berbagai upaya pelayanan kesehatan masyarakat diantaranya:
A. PELAYANAN KESEHATAN DASAR