.. Dokumen Dinas Kesehatan Kota Depok | Dinas Kesehatan Kota Depok

P r o f i l K e s e h a t a n K o t a D e p o k T a h u n 2 0 1 4 Page 82 Gambar 47 Sumber Laporan data seksi P2P

D. ..

PENYAKIT MENULAR BERSUMBER BINATANG D.1. DEMAM BERDARAH DENGUE DBD Penyakit Demam Berdarah Dengue merupakan salah satu penyakit yang perjalanan penyakitnya cepat dan dapat menyebabkan kematian dalam waktu singkat. Penyakit ini merupakan masalah kesehatan masyarakat dan sering muncul sebagai Kejadian Luar Biasa KLB sehingga sering menimbulkan kepanikan di masyarakat karena penyebarannya yang cepat dan berpotensi menimbulkan kematian. Penyakit ini disebabkan oleh virus Dengue yang penularannya melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypti dan Aedes Albopictus yang hidup digenangan air bersih di sekitar rumah. Umumnya kasus ini mulai meningkat saat musim hujan. Upaya pemberantasan demam berdarah terdiri dari 3 hal yaitu:1 peningkatan kegiatan surveilance penyakit dan surveilance vektor;2 diagnosis dini dan pengobatan dini; 3 Peningkatan upaya peberantasan vektor penular penyakit DBD. Upaya pemberantasan vektor ini yaitu dengan pemberantasan sarang nyamukPSN dan pemeriksaan jentik berkala.Keberhasilan kegiatan P r o f i l K e s e h a t a n K o t a D e p o k T a h u n 2 0 1 4 Page 83 PSN antara lain dapat diukur dengan angka bebas jentik. Surveilance vektor dilakukan melalui kegiatan pemantauan jentik oleh petugas kesehatan maupun kader jumantik. Pengembangan sistem surveilance vektor secara berkala perlu dilakukan terutama dalam kaitannya dengan perubahan iklim dan pola penyebaran kasus. Jumlah kasus DBD yang dilaporkan pada tahun 2011 sebanyak 1.028 orang yang tersebar di 11 kecamatan di Kota Depok dengan angka kesakitan Insiden rate sebesar 113,19 per 100.000 penduduk . Sedang pada tahun 2012 jumlah kasus sebanyak 802 orang, kasus meninggal sebanyak 4 orang. Pada tahun 2013 tercatat kasus DBD yang ditemukan di kota Depok sebanyak 1.450 kasus dengan jumlah meninggal sebanyak 2 orang. Inciden rate DBD 73,90100.000 penduduk dan CFR Case Fatality Rate sebesar 54. Tahun 2014 terdapat sebanyak 980 kasus DBD, meninggal sebanyak 4 kasus. CFR pada kasus DBD sebesar 0,4. Berikut gambaran kasus DBD diKota Depok tahun 2011 sampai dengan tahun 2014. Gambar 48 Gambaran Kasus DBD di Kota Depok Tahun 2011-2014 Sumber Laporan data seksi P2P Adapun gambaran Jumlah kasus DBD pada masing-masing Kecamatan sebagai berikut: P r o f i l K e s e h a t a n K o t a D e p o k T a h u n 2 0 1 4 Page 84 Gambar 49 Gambaran Kasus DBD Di 11 Kecamatan di Kota Depok Tahun 2014 Sumber Laporan data seksi P2P D.2. FILARIASIS PENYAKIT KAKI GAJAH Filariasis penyakit kaki gajah adalah penyakit infeksi menahun kronis yang disebabkan oleh cacing filaria. Penyakit ini ditularkan oleh berbagai jenis nyamuk yang menyerang saluran dan kelenjar getah bening yang dapat menimbulkan cacat menetap seumur hidup berupa pembesaran kaki, lengan dan alat kelamin sehingga dapat menimbulkan stigma sosial. Program eliminasi filariasis di Indonesia dilaksanakan atas dasar kesepakatan Global WHO tahun 2000 yaitu” the global goal of elimination of lymphatic filariasis as a public health problem the year 2020” yang merupakan realisasi dari resolusi WHA pada tahun 1997 Program eliminasi ini dilaksanakan melalui dua pilar kegiatan yaitu: 1. Pemberian obat massal pencegahan POMP filariasis kepada semua penduduk endemis filariasis dengan menggunakan DEC 6 mgKg BB dikombinasikan dengan albendazole 400 mg sekali setahun selama 5 tahun, guna memutuskan rantai penularan 2. Tatalaksana kasus klinis filariasis guna mencegah dan mengurangi kecacatan. Untuk memutus mata rantai penularan, dengan sasaran pemberian obat adalah semua penduduk kecuali anak berumur 2 tahun, lansia berumur 65 P r o f i l K e s e h a t a n K o t a D e p o k T a h u n 2 0 1 4 Page 85 tahun, ibu hamil, orang yang sedang sakit berat, penderita kronis filariasis yang dalam serangan akut, dan balita dengan marasmuskwasiorkor. Tahun 2013 akan dilakukan SDJ Sampel Darah Jari guna mendeteksi penyakit filariasis dengan mengambil 2500 sampel darah semua penduduk. Sampel darah yang diambil dilihat berdasarkan daerah yang ditemukan banyak kasus dan daerah yang tidak ada kasus. Tahun 2010 sebanyak 9 kasus, tahun 2011 ditemukan sebanyak 1 kasus dan tahun 2012 tidak ditemukan kasus filariasis, tahun 2013 ditemukan 1 kasus baru filariasis, tahun 2014 pada masing-masing Kecamatan kasus baru filariasis ada 2 kasus, dan seluruh kasus filariasis tahun 2014 sebanyak 48 kasus. Berikut gambaran jumlah kasus filariasis tahun 2010 sampai dengan tahun 2014. Gambar 50 Gambaran Kasus filariasis di Kota Depok Tahun 2010 -2014 Sumber Laporan data seksi P2P Pada tahun 2014 dilaksanakan minum obat filariasis dengan sasaran minum obat sebanyak 1.497.969 jiwa, sedangkan jumlah penduduk laki-laki yang minum obat sebanyak 991.663 orang dan perempuan sebanyak 684.973 orang dengan total sebanyak 1.411.343 orang 94,23. Berikut gambaran Penduduk minum obat filariasis: P r o f i l K e s e h a t a n K o t a D e p o k T a h u n 2 0 1 4 Page 86 Gambar 51 Persentase Penduduk minum obat filariasis Di Kecamatan DiKota Depok tahun 2014 Sumber Laporan data seksi P2P Adapun penyebab tidak dapat minum obat filariasis ada beberapa faktor diantaranya penduduk 2 tahun sebanyak 2.987 orang 19, 70 tahun sebanyak 1.679 orang 0,11, karena hamil sebanyak 682 orang 0,04,karena sakit sebanyak 1.987 orang 0,13 dan total penduduk yang tidak minum obat sebanyak 7,338 orang 0,48. Berikut gambaran persentase penduduk minum obat filariasis di Kota Depok tahun 2014. Gambar 52 Persentase Penduduk yang tidak minum obat filariasis Di Kecamatan di Kota Depok tahun 2014 Sumber Laporan data seksi P2P P r o f i l K e s e h a t a n K o t a D e p o k T a h u n 2 0 1 4 Page 87

E. PENYAKIT MENULAR YG DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI PD3I