dimana : y = Pemberian Imunisasi Hepatitis B pada bayi 0-7 hari β
= Konstanta X
1
= Pengetahuan X
2
= Dukungan keluarga X
3
= Kepercayaan Dari persamaan yang diperoleh, maka dapat disimpulan bahwa:
Ibu bayi yang memiliki pengetahuan baik, akan memberikan pengaruh yang besar terhadap pemberian imunisasi Hepatitis B pada bayi 0-7 hari sebesar 5,2 kali
dibandingkan ibu bayi memiliki pengetahuan rendah. Demikian pula ibu bayi yang mendapatkan dukungan keluarga baik akan memberikan pengaruh yang besar
terhadap pemberian imunisasi Hepatitis B pada bayi 0-7 hari sebesar 9,195 kali dibandingkan ibu bayi mendapat dukungan suami buruk. Hal ini berlaku juga pada
ibu bayi yang mempunyai kepercayaan baik akan memberikan pengaruh besar terhadap pemberian imunisasi Hepatitis B pada bayi 0-7 hari sebesar 0,114 kali
dibandingkan ibu bayi yang mempunyai kepercayaan yang buruk.
4.5. Hasil Wawancara
Berdasarkan hasil wawancara yang disertai pengamatan terhadap beberapa ibu bayi di Desa Selotong tentang alasan ibu tidak membawa bayinya untuk diimunisasi
Hepatitis B pada bayi 0-7 hari, di antaranya disebabkan oleh rendahnya pengetahuan ibu tentang imunisasi Hepatitis B pada bayi0-7 hari serta kurangnya
kesadaran ibu bayi untuk mencegah penyakit. Beberapa ibu juga menyatakan bahwa adanya larangan dari keluarga untuk membawa bayinya untuk diimunisasi Hepatitis
Universitas Sumatera Utara
B pada bayi 0-7 hari serta sebagian ibu bayi juga mengatakan akan membawa anaknya imunisasi setelah lepas hari yaitu kurang lebih 1,5 bulan.
Saat wawancara dilakukan banyak responden yang menyatakan tidak sampai hati melihat bayinya yang masih merah menangis kesakitan jika diimunisasi.
Responden juga menyatakan jika bayinya diimunisasi akan mengakibatkan efek demam sehingga ibu takut untuk membawa bayinya untuk diimunisasi.
Berdasarkan hasil wawancara penulis terhadap juru imunisasi di Desa Selotong, kegiatan imunisasi Hepatitis B pada bayi 0-7 hari dilakukan setiap
bulannya di setiap posyandu oleh bidan desa dan dibantu oleh kader, di mana dalam kegiatan posyandu tersebut dilakukan penyuluhan mengenai imunisasi Hepatitis B
pada bayi 0-7 hari dan juga penyuntikan vaksin HB-0. Dari keseluruhan ibu yang memiliki bayi di Desa Selotong hanya beberapa ibu yang datang dan mau mengikuti
kegiatan penyuntikan vaksin HB-0 pada bayinya, sementara sebagian ibu lainnya tidak datang dikarenakan berbagai alasan.
Menurut penjelasan bidan desa di Desa Selotong, ibu bayi yang baru melahirkan dan dibantu oleh bidan tersebut telah diminta datang ke posyandu pada
hari yang telah ditentukan untuk melakukan imunisasi Hepatitis B pada bayi 0-7 hari, tetapi ibu bayi tidak datang kembali.
Universitas Sumatera Utara
BAB V PEMBAHASAN
Hasil analisis uji statistik dengan menggunakan uji regresi logistik berganda dalam penelitian ini, menunjukkan bahwa variabel pengetahuan, dukungan keluarga
dan kepercayaan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap pemberian imunisasi Hepatitis B pada bayi 0-7 hari.
5.1. Pengaruh Pengetahuan Ibu terhadap Pemberian Imunisasi Hepatitis B pada Bayi 0-7 hari