49
f. Ibu Sobianah
Ibu sobianah merupakan seorang perempuan yang berusia 47 tahun dengan latar belakang pendidikan SD. Suami Ibu Sobianah bekerja sebagai
buruh pabrik di Damatex dengan penghasilan bersih setiap bulannya sebesar Rp 800.000,00. Pendapatan yang di peroleh suaminya tersebut, di
rasa Iu Sobianah kurang mencukupi untuk kebutuhan sehari-hari dan untuk membiayai dua orang anaknya yang masih sekolah. Utnuk itu, Ibu
Sobianah juga ikut bekerja sebagai pembantu rumah tangga di daerah Argomulyo setiap sore hari.
Ibu Sobianah dan keluarganya tinggal di sebuah rumah yang sederhana dengan atap yang tidak memiliki eternit. Di rumah teresbut ditinggali oleh
enam orang individu, yaitu keluarga Ibu Sobianah dan keluarga anaknya yang sudah menikah. Selain rumah tersebut, Ibu Sobianah tidak memiliki
aset lain seperti tanah atau lahan pertanian yang dapat ditanami dan memberikan penghasilan bagi Ibu Sobianah dan keluarganya.
Sedangkan untuk memasak, Ibu Sobianah menggunakan dua jenis bahan bakar, yaitu gas dan kayu, namun setiap harinya Ibu Sobianah lebih
sering menggunakan kayu sebagai bahan bakar memasak karena dirasa lebih hemat.
g. Ibu Sakinem
Ibu Sakinem merupakan seorang perempuan dengan usia 45 tahun. Suaminya bekerja sebagai buruh bangunan, yang pekerjaannya tidak
menentu. Untuk membantu suaminya, Ibu Sakinem bekerja dengan berjualan nasi goreng pada malam hari untuk membiayai kebutuhan rumah
tangganya sehari-hari, dan untuk membiayai sekolah dua orang anaknya. Namun ketika modal usahanya tidak mencukupi, Ibu Sakinem tidak dapat
berjualan, dan harus mencari pekerjaan lain dari tetangganya dengan membantu melakukan pekerjaan rumah tangga.
Ibu Sakinem dan keluarganya masih tingga menumpang dengan orang tua dari Ibu Sakinem, yang kondisi rumahnya sangat sederhana, dan hanya
50
terdapat dua kamar tidur, padahal di rumah tersebut di tinggali oleh enam orang individu.
h. Ibu Susmiyati