Eritrosit sel darah merah
                                                                                15
Ciri  pengikatan  oksigen  dengan  hemoglobin  dapat  dikaji  dengan melihat  lengkung  pemisahan  oksihemoglobin.    Lengkung  tersebut
menunjukkan  persentase  pengikatan  oksigen  hemoglobin  yang membawa  oksigen  pada  tekanan  separuh  oksigen  PO
2
yang berbeda.    Tekanan  separuh  bagi  sesuatu  gas  merupakan  jumlah
tekanan yang diwujudkan oleh gas tersebut diantara semua gas yang ada.    Pada  tekanan  separuh  O
2
di  dalam  paru-paru.    Hemoglobin menjadi  jenuh  dengan  O
2
tetapi  pada  tekanan  separuh  di  dalam jaringan,  hemoglobin  dengan  cepat  mengeluarkan  sebagian  besar
oksigennya.
Pemecahan  ini  juga  di  tingkatkan  oleh  pH  asam  dengan  suhu jaringan  yang  lebih  panas.    Hemoglobin  yang  telah  membebaskan
oksigen dikenal sebagai Hemoglobin terturun. Dalam  jaringan,  hemoglobin  terturun  bergabung  dengan  karbon
dioksida untuk membentuk karbaminohemoglobin Hb+CO
2
menjadi HbCO
2
Sebagian  besar  karbon  dioksida  diangkut  sebagai  ion  bikarbonat HCO3 .
CO
2
+H
2
menjadi H
2
CO
3
menjadi H
4
+H CO
3
Karbondioksida  bergabung  dengan  air  untuk  membentuk  asam karbonik, asam karbonik tersebut terurai menjadi suatu ion menjadi
suatu ion hydrogen dan ion bikarbonat. Sejenis  enzim  didalam  sel,  yaitu  karbonit  anhidrase  mempercepat
reaksi tersebut.  Ion hydrogen yang dibebaskan ini dapat mengubah pH  darah  secara  cepat,  diserap  oleh  bagian  globin  hemoglobin,  dan
ion  bikarbonat  meresap  keluar  dari  sel  darah  merah  untuk  dibawa ke  dalam  plasma.    Hemoglobin  terturun  yang  dapat  bergabung
dengan  suatu  ion  hydrogen  dapat  dituliskan  sebagai  HHb.  HHb
16
tersebut memainkan peranan yang sangat penting untuk memelihara pH darah.
Apabila  darah  memasuki  kapiler  paru-paru,  sebagian  besar karbondioksidanya ada dalam plasma sebagai ion bikarbonat, sedikit
karbon  dioksida  bebas  yang  masih  terdapat  mulai  meresap  keluar, dan reaksi yang berikutnya mengarah ke kanan.
H
+
HCO
3
menjadi H
2
CO
3
menjadi H
2
O+CO
2
Karbonik  anhidrase  yang  mempercepat  reaksi.    Sewaktu  reaksi tersebut  hemoglobin  membebaskan  ion  hydrogen  yang  dibawa,  dan
HHb manjadi Hb.
Jenis – jenis hemoglobin
Sel  otot  memiliki  suatu  pigmen  mengikat  oksigen  yang  dinamakan mioglobin.    Yang  mempunyai  kecenderungan  mengikat  oksigen
sehingga  PO
2
turun  sampai  kadar  yang  sangat  rendah.    Mioglobin menyediakan  sumber  persediaan  oksigen  yang  sangat  banyak  bagi
sel  otot  apabila  berkontraksi  dan  menjalankan  metabolisne  dengan cepat.
Hemoglobin  fetus  mempunyai  keafinan  yang  lebih  tinggi  untuk oksigen  dibandingkan  hemoglobin  orang  dewasa  pada  kadar  PO
2
yang  terdapat  didalam  plasenta.    Hal  tersebut  memudah  kan pemindahan  oksigen  dari  darah  ibu  ke  darah  fetus.    Setelah
kelahiran,  hemoglobin  fetus  digantikan  secara  berangsur –  angsur
dengan hemoglobin jenis dewasa. Eritropoiesis  adalah  pembentukan  sel  darah  merah,  terjadi  di
sumsum  tulang  merah.  Pada  fetus,  eritrosit  dibentuk  juga  di  dalam hati dan limfa. Eritropoiesis merupakan suatu proses yang kontinyu
dan  sebanding  dengan  tingkat  kerusakan  sel  darah  merah.
17
Eritropoiesis diatur oleh mekanisme umpan balik dimana prosesnya dihambat  oleh  peningkatan  level  sel  darah  merah  yang  bersirkulasi
dan dirangsang oleh terjadinya anemia. Bila ternak dipindahkan dari dataran  rendah  ke  dataran  tinggi  yang  kekurangan  oksigen,  maka
akan  tejadi  peningkatan  jumlah  sel  darah  merah.    Eritropoiesis dikontrol  juga  oleh  hormon  yang  disebut  Erithro-poitin   yang
disekresikan oleh ginjal.
Jumlah  eritrosit  yang  dilepas  dari  tempat  pembuatannya  kurang lebih  ada  10  juta  sel  setiap  detik,  dan  sebanyak  itu  pula  yang  rata-
rata harus dirombak lagi.  Eritrosit yang telah tua menjadi rusak dan tidak lagi berinti dibinasakan di dalam hati.  Ada sel-sel khusus yang
menangkap   atau  merombak  eritrosit  tua  tersebut  yang  disebut histiosit.    Hemoglobin  dari  sel-sel  darah  merah  diuraikan  dipecah
menjadi hemin + Fe + Globulin.  Zat besi diambil dan disimpan dalam hati,  yang  kemudian  dikembalikan  ke  sumsum  tulang.    Globin
digunakan  lagi,  baik  untuk  metabolisme  protein  maupun  untuk pembentukan  hemoglobin  baru.    Hemin  diubah  menjadi  zat  warna
empedu  bilirubin  dan  biliverdin,  kemudian  dikeluarkan  ke  usus dan  seterusnya  keluar  tubuh  bersama  feses.    Bilirubin  yang
berwarna  hijau-biru  ini  selanjutnya  dioksidasi  lagi  menjadi  urobilin yang  berwarna  kuning-coklat.    Warna  inilah  yang  umumnya
memberi warna pada feses dan urine. Bila  pembuluh  empedu  tersumbat  oleh  batu  empedu,  empedu  tidak
dapat  masuk  ke  dalam  usus,  melainkan  masuk  ke  dalam  darah sehingga  warna  darah  menjadi  kekuning-kuningan.    Sebaliknya
warna  feses  menjadi  coklat-abu-bu.    Penyumbatan  tersebut umumnya  disebabkan  oleh  kolesterol  yang  mengendap  dan
membentuk batu empedu. Kerusakan  eritrosit  terjadi  setelah  tiga  sampai  empat  bulan  dalam
sirkulasi  darah.  Sel-sel  diintegrasikan  dan  dipindah  dari  sirkulasi sistem  retikuloendotelium  yang  mengandung  sel-sel  khusus  dalam
18
hati.    Kerusakan  sel  darah  merah  adalah  pigmen  bilirubin  dan biverdin yang disekresikan oleh kelenjar hati ke empedu. Besi bebas
digunakan untuk meresintesis hemoglobulin. Haemoglobin  adalah  molekul  protein  dengan  berat  sekitar  65.  000
Molekul  terdiri  atas  4  sub-unit,  setiap  sub  unit  mengandung  besi dalam  bentuk  gugus  hemo  yang  berkonjugasi  untuk  membawa
oksigen,  hemoglobin  dalam  eritrosit  berfungsi  membawa  oksigen dan warna seldarah merah.  Dengan adanya hemoglobin, darah dapat
membawa oksigen yang berasal dari udara 60 kali lebih banyak bila dibandingkan  dengan  oksigen  yang  berasal  dari  air  pada  kondisi
yang sama.  Hemoglobin mengabsorbsi oksigen dalam darah melalui paru-paru,  membentuk  suatu  ikatan  longgar  yang  disebut
oksihemoglobin  dimana  senyawa  ini  siap  memberikan  oksigen  ke jaringan.  Satu  molekul  hemoglobin  akan  mengikat  4  molekul
oksigen.    Proses  ini  disebut  oksigenisasi,  bukan  oksidasi  yang sebenarnya.
Oksigenasi  memerlukan  besi  dalam  bentuk  ferro  di  dalam  molekul hemoglobin.  Oksigen  yang  terikat  jumlahnya  proporsional  terhadap
jumlah  besinya,  dengan  dua  atom  oksigen  bergabung  dengan  tiap atom  besi.    Setiap  gram  hemoglobin  akan  mengangkut  sekitar  1,34
ml  oksigen.    Bila  darah  mencapai  jaringan  kekurangan  oksigen, ikatan  oksigen  terlepas  dari  oksihemoglobin  dan  siap  memberikan
oksigen ke jaringan. Besi  diserap  dari  makanan  melalui  sel-sel  epitel  mukosa  duodenal
setelah  makanan  itu  meninggalkan  perut.  Kemudian  zat  besi  masuk ke  kapiler  darah  di  dalam  mukosa,  dimana  transferin  b-globulin
bergabung  dengan  membawa  zat  besi.    Sebagian  besar  zat  besi menuju  ke  sumsum  tulang  sehingga  menjadi  molekul  heme  untuk
membentuk  eritrosit.    Sebagian  kecil  juga  juga  digunakan  untuk membentuk  mioglobin  di  dalam  otot.  Sekitar  25,  zat  besi  tersebut
bergabung  dengan  apoferitin  di  dalam  sel-sel  jaringan  sehingga
19
membentuk  feritin  yang  merupakan  cadangan  sementara  dari  zat besi di dalam hati dan limfa.
Methemoglobin adalah
produk oksidasi
dari hemoglobin.
Methemoglobin  ini  tidak  mampu  membawa  oksigen  karena  besi dalam  methemoglobin  membentuk  ion  ferri  Fe
+++
yang  afinitas terhadap  oksigen  rendah  dibandingkan  dengan  ferro  Fe
++
pada hemoglobin.  Pembentukan  methemoglobin  pada  sapi  mungkin  hasil
dari  keracunan  nitrat  pada  sapi  yang  merumput  di  padang  rumput yang baru dipupuk.
Karboksi  hemoglobin  adalah  senyawa  stabil  yang  dibentuk  ketika karbon  monoksida  bergabung  dengan  hemoglobin.    Hal  ini
disebabkan  afinitas  hemoglobin  untuk  karbondioksida  sekitar  250 kali  dibanding  untuk  oksigen  dan  kandungan  karbondioksida  0,  1
di  udara  merupakan  konsentrasi  yang  membahayakan  ternak. Myoglobin  merupakan  suatu  pigmen  pengikat  oksigen  yang
terdapatdalam  otot  merah  otot  lambat  dan  dalam  enzim pernafasan.    Myoglobin  menyerupai  hemoglobin,  tetapi  mengikat
satu molekul O2 tidak 4 molekul O2. Kekurangan eritrosit, Hb dan Fe akan mengakibatkan anemia.