Pengendalian Penyakit Penanganan Limbah

kayu dan tempat minum menggunakan ember Siregar, 2003. Menurut Sugeng 2003 kandang harus dilengkapi dengan peralatan kebersihan seperti sekop, sapu lidi, sikat, selang air, ember, dan kereta dorong.

D. Pengendalian Penyakit

Penyakit merupakan ancaman yang harus diwaspadai peternak, walaupun serangan penyakit tidak langsung mematikan ternak, tetapi dapat menimbulkan masalah kesehatan yang berkepanjangan, menghambat pertumbuhan, dan mengurangi pendapatan Sarwono dan Arianto, 2002. Menurut Sugeng 2003 berbagai jenis penyakit sapi sering terjangkit di Indonesia, baik yang menular ataupun tidak menular. Penyakit menular yang berjangkit pada umumnya menimbulkan kerugian besar bagi peternak. Walaupun penyakit menular tidak langsung mematikan, akan tetapi dapat merusak kesehatan ternak sapi secara berkepanjangan, mengurangi pertumbuhan dan bahkan menghentikan pertumbuhan sama sekali. Menurut Siregar 2003 setelah 2-3 hari sapi yang telah masuk kedalam kandang penggemukan harus diberi obat cacing. Cacing merupakan salah satu parasit di dalam tubuh sapi yang sangat merugikan. Oleh karena itu sapi-sapi yang akan digemukkan harus terbebas dari cacing yang bersarang di hati maupun yang terdapat di dalam usus. Pemberian kekebalan tubuh dengan vaksin adalah bentuk perlindungan yang sebaik-baiknya bagi ternak. Munculnya gejala penyakit hendaknya segera dilaporkan pada petugas dinas peternakan untuk mengetahui penyakitnya, bersifat menular atau tidak. Tindakan yang cepat sangat penting artinya dapat segera membasmi suatu penyakit menular Tatal, 1981.

E. Penanganan Limbah

Limbah kandang yang berupa kotoran ternak, baik padat feses maupun cair air kencing, air bekas mandi sapi, air bekas mencuci kandang dan prasarana kandang serta sisa pakan yang tercecer merupakan sumber pencemaran lingkungan paling dominan di area peternakan sapi potong. Limbah kandang dalam jumlah yang besar dapat menimbulkan bau yang 7 menyengat, sehingga perlu penanganan khusus agar tidak menimbulkan pencemaran lingkungan Sarwono dan Arianto, 2002. Menurut Abidin 2002 penanganan limbah perlu direncanakan dengan sebaik-baiknya, bahkan biasa diupayakan untuk menghasilkan penghasilan tambahan seperti mengolah kotoran menjadi kompos. 8

III. METODE PELAKSANAAN