Sanitasi Kandang Penanganan Kesehatan

tidak mudah jatuh. Hal ini sesuai dengan pendapat Sugeng 2003 bahwa lantai kandang tidak boleh licin, jika terlalu licin bisa menyebabkan ternak mudah tergelincir atau jatuh sehingga mengakibatkan patah tulang. d. Peralatan dan perlengkapan kandang Peralatan yang ada dipeternakan ini cukup lengkap dan sudah memenuhi persyaratan karena sudah terdapat alat pencampur pakan, pemecah bahan dan penghalus bahan, hal ini sudah sesuai dengan pendapat Williamson dan Payne 1993, bahwa gudang pakan sebaiknya dilengkapi dengan alat pencampur bahan pakan mixer, alat penggiling feed mill dan alat pemotong atau pencacah rumput chopper. Tetapi dalam pelaksanaanya peralatan yang ada di dalam gudang pakan jarang digunakan dengan alasan menghemat biaya produksi karena harga bahan bakar mesin semakin meningkat. e. Gudang pakan Gudang pakan di peternakan CV. Argo liman ini berukuran panjang 70 m, lebar 24 m dengan tinggi atap 4 m yang berfungsi sebagai gudang bahan pakan dan tempat proses pencampuran bahan pakan. Williamson dan Payne 1993, menyatakan bahwa besarnya gudang pakan tergantung pada besarnya peternakan, jenis makanan yang disimpan dan jenis alat yang digunakan, dibuat sedemikian rupa sehingga tikus atau binatang pengerat lainnya tidak dapat masuk.

4. Sanitasi Kandang

Sanitasi merupakan usaha untuk menjaga dan mempertahankan kesehatan serta mencegah penyakit. Selanjutnya dinyatakan bahwa kebanyakan ternak tidak tahan jika ditempatkan dalam kandang yang basah dan kotor maka harus selalu dicegah jangan ada genangan– genangan air di dalam kandang. Pembersihan kandang yang dilakukan tidak rutin setiap hari menyebabkan ketidaknyamanan pada ternak dalam pemeliharaan, selain itu kandang yang kotor merupakan medium yang baik untuk pertumbuhan 30 bibit penyakit. Seperti yang dikemukakan oleh Abidin 2002, bahwa untuk mencegah berkembangnya bibit penyakit, memelihara kesehatan perlu diperhatikan secara rutin. Sarwono dan Arianto 2002 juga berpendapat bahwa untuk menjaga kesehatan sapi, kandang harus dibersihkan. Di peternakan ini tidak dilakukan pemandian sapi, sapi–sapi yang ada kelihatan kotor sehingga dapat menimbulkan penyakit pada ternak. Menurut Sugeng 2000, bahwa sapi yang kulitnya bersih menyebabkan air keringatnya akan keluar dengan lancar, pengaturan panas didalam tubuh menjadi lebih sempurna, dan parasit kulit atau gatal – gatal tidak mudah menghinggapinya. Untuk tindakan preventif perlu dilakukan pengobatan dengan obat cacing, pemberian vaksinasi dan antibiotika sesuai kasus yang terjadi, dan aktif menjaga kebersihan lingkungan.

5. Penanganan Kesehatan

Kesehatan pada ternak merupakan salah satu kunci keberhasilan dalam pemeliharaan ternak sapi potong. Sapi yang sakit tidak mampu memberikan produksi yang maksimal dan sapi yang terjangkit penyakit menular produksi dagingnya tidak dapat dipasarkan karena dapat membahayakan kesehatan manusia. Hal tersebut tentu saja sangat perlu diperhatikan dalam penggemukan sapi potong. Vaksinasi perlu dilakukan guna tercipta kekebalan tubuh dan ada tindakan pengobatan atau tindakan pengeluaran cacing dengan obat – obatan kimia atau bahan lain yang dilakukan tiap 4 bulan sekali dengan dosis yang sesuai Sugeng 2000. Di peternakan ini pelaksanaan vaksinasi, pemberian obat cacing dan vitamin hanya dilakukan pada saat sapi bakalan tiba di peternakan. Hal ini dapat dibenarkan oleh Abidin 2002, bahwa pembarian vaksinasi cukup dilakukan satu kali untuk setiap bakalan karena sapi – sapi tersebut hanya dipelihara dalam kurun waktu relatif singkat, yaitu sekitar 3 – 4 bulan.

6. Penanganan Limbah