KARAKTERISTIK PETANI KECIL DI DESA SINAR PALEMBANG KECAMATAN CANDIPURO KABUPATEN LAMPUNG SELATAN TAHUN 2010

(1)

ABSTRAK

KARAKTERISTIK PETANI KECIL DI DESA SINAR PALEMBANG KECAMATAN CANDIPURO KABUPATEN LAMPUNG SELATAN

TAHUN 2010

Oleh Agus Purnomo

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji tentang Karakteristik Petani Kecil di Desa Sinar Palembang Kecamatan Candipuro Kabupaten Lampung Selatan. Adapun titik tekan dalam penelitian ini adalah pada modal petani, produktivitas usaha petani, pendapatan petani, pengetahuan dan keterampilan petani kecil, dan penggunaan teknologi pertanian.

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif, sampel dalam penelitian ini adalah seluruh petani kecil yaitu sebanyak 24 KK. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik observasi, teknik kuesioner, dan teknik dokumentasi. Analisis data menggunakan tabulasi dan persentase adapun karaktersitik petani kecil di Desa Sinar Palembang Kecamatan Candipuro Kabupaten Lampung Selatan Tahun 2010 adalah:

Hasil penelitian ini menunjukkan, bahwa: (1) Rata-rata modal yang dikeluarkan petani kecil adalah Rp 2.644.200, terdapat 15 petani kecil yang memiliki modal di bawah rata-rata dan terdapat 9 petani kecil memiliki modal besar, sedangkan modal terbesar yang dikeluarkan petani adalah untuk pengolahan lahan yaitu Rp 1.059.400. (2) Jumlah produksi rata-rata padi ditingkat nasional adalah 5,7 ton terdapat 20 petani kecil memiliki produksi tinggi, dan sebanyak 4 petani kecil produksi rendah, secara keseluruhan produksi jagung tinggi yaitu 7,5-12 ton pertahun bila dibandingkan produksi rata-rata tingkat nasional yaitu 4,43 ton. (3) Bahwa Kebutuhan Hidup Layak (KHL) Provinsi Lampung adalah Rp 897.600 sebanyak 19 petani kecil memiliki pendapatan di bawah Kebutuhan Hidup Layak (KHL), dan sebanyak 5 petani kecil memiliki pendapatan di atas Kebutuhan Hidup Layak (KHL).(4) Bahwa pengetahuan petani kecil tergolong rendah yaitu 18 petani kecil memiliki pendidikan dasar, petani yang memiliki pendidikan nonformal sebanyak 2 orang, selanjutnya pendidikan informal didapatkan secara turun temurun, dan sebagian besar petani kecil tidak memiliki keterampilan yaitu sebanyak 18 petani. (5) Bahwa petani kecil di Desa Sinar Palembang sudah menggunakan teknologi pertanian moderen yaitu sebanyak 19 petani kecil.


(2)

I PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

Petani merupakan pekerjaan yang telah berlangsung secara turun-temurun bagi kehidupan masyarakat tani di Indonesia, yang sebagian besar dilakukan oleh penduduk yang tinggal di pedesaan. Seiring dengan hal tersebut, perkembangan penduduk di pedesaan mengalami peningkatan jumlah pertumbuhan penduduk yang pesat, yang berakibat pada upaya penyediaan bahan pemenuhan kebutuhan pokok untuk kehidupannya menjadi terbatas.

Berdasarkan keadaan tersebut, pemerintah melalui kebijakannya mengupayakan untuk meningkatkan produksi pertanian, khususnya padi sawah melalui panca usaha tani, pengembangan perluasan serta intensifikasi pertanian, yang dilaksanakan dengan pembuatan waduk untuk irigasi, membuka areal pertanian baru, dan pengembangan daerah transmigrasi, seperti yang ada di Desa Sinar Palembang Kecamatan Candipuro Kabupaten Lampung Selatan.

Perkembangan teknologi sekarang ini mengalami kemajuan yang pesat, termasuk diantaranya perkembangan teknologi pertanian. Dalam perkembangannya, teknologi pertanian yang meningkat memerlukan sumberdaya manusia yang siap menerima perkembangan teknologi pertanian tersebut. Sehubungan dengan hal tersebut, memerlukan tingkatan pendidikan yang cukup, setidaknya penduduk mampu menggunakan teknologi, namun secara umum pendidikan yang dimiliki petani masih rendah, seperti yang ada di Desa Sinar Palembang Kecamatan Candipuro Kabupaten Lampung Selatan.


(3)

Kegiatan pertanian merupakan sebagian besar dari mata pencaharian pokok penduduk yang hidup di pedesaan yang hasilnya menjadi peranan utama dalam upaya untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarganya. Dalam perkembangan kehidupan petani di pedesaan, kepemilikan lahan pertanian setiap keluarga tampaknya menjadi semakin sempit, dimungkinkan sebagai akibat dari masih kuatnya budaya warisan harta yang dimiliki orang tua kepada anaknya yang berumah tangga.

Keadaan demikian kiranya menjadi salah satu penyebab semakin menyempitnya kepemilikan lahan setiap keluarga petani dalam perkembangan kehidupannya, yang pada gilirannya berakibat pada rendahnya penghasilan dan sulitnya untuk mencukupi kebutuhan hidup anggota keluarganya, terutama yang tergolong dalam kelompok petani kecil. Petani kecil seperti yang dinyatakan oleh Gunawan Sumodiningrat (1987:4) Petani kecil yaitu petani dengan luas garapan atau penguasaan lahan kurang dari 0,5 ha (petani sempit), pemilikan luas lahan ini tidak bisa diharapkan mampu memenuhi kebutuhan hidup keluarganya sehari-hari. Lebih lanjut petani kecil menurut Dawam Rahardjo (1984: 23) petani dapat dikelompokan:

“Petani gurem adalah petani yang memiliki lahan antara 0,1 sampai kurang dari 0,25 ha, petani kecil adalah petani yang memiliki lahan antara 0,25 sampai kurang dari 0,5 ha, petani sedang yaitu petani yang memiliki luas lahan 0,5 sampai kurang dari 2,0 ha, petani kaya yaitu petani yang memiliki luas lahan garapan antara 2,0 ha sampai kurang dari 5,0 ha, dan tuan tanah yaitu petani yang memiliki lahan lebih dari 5,0 ha”.

Berdasarkan hasil survai tanggal 17 Juni 2010 ditemukan bahwa petani kecil yaitu petani yang memiliki lahan 0,25 ha sampai kurang dari 0,5 ha, pendapatan petani kecil di Desa Sinar Palembang Kecamatan Candipuro Kabupaten Lampung Selatan tergolong rendah dengan luas lahan yang dimilik rata-rata adalah 3,900 m2 dan penghasilan dari pertaniannya sebanyak 3,05ton per kepala keluarga pertahun dengan nilai uang pada tahun 2010 sebesar Rp 7.625.000.


(4)

Berdasarkan pada fakta tersebut, bahwa dari pemilikan luas pemilikan lahan pertanian rata-rata yang dimiliki setiap petani kecil (3.900 m2/ 0,39 ha)yang digunakan dan dimanfaatkan untuk lahan pekarangan, lahan sawah, dan tegalan. Atas dasar hal tersebut, maka rata-rata penghasilan keluarga petani kecil sebesar Rp 635.400 perbulan dengan tanggungan keluarga sebanyak 4 orang sedangkan Upah Umum Regional (UMR) untuk Provinsi Lampung sebesar Rp 897.600.

Bertolak dari pendapatan petani kecil tersebut, tampaknya modal dari aset tanah kiranya berperan penting sehubungan dengan pendapatan petani kecil yang tergolong rendah, bahkan adakalanya petani terlambat dalam pengelolaan lahan pertaniannya, karena kekurangan modal untuk pemeliharaan tanaman pertanian atau bahkan terjadi gagal panen karena musim kemarau dan sulitnya mendapatkan air. Kesulitan modal ini sering dialami petani kecil yang banyak berpengaruh terhadap hasil pertanian menjadi rendah dan kurang maksimal hal ini seperti yang terjadi pada petani kecil di Desa Sinar Palembang ini.

Untuk memperoleh modal usaha tani, kiranya sulit bagi petani kecil di desa ini untuk memenuhi modalnya, biasanya petani-petani di desa ini meminjam kepada tetangga yang tergolong mampu dan memiliki modal lebih, dengan bunga yang akan dikembalikan pada waktu sesudah panen, hal ini kiranya akan berpengaruh terhadap hasil pertanian yang harus dikurangi untuk membayar modal pinjaman dan bunga, sehingga hasil pertanian petani kecil di desa ini akan menjadi semakin rendah untuk upaya memenuhi kebutuhan hidup keluarganya sehari-hari.

Tingkat produktivitas petani kecil ini, merupakan salah satu ukuran tingkat keberhasilan petani dalam mengelola lahan pertaniannya selain dari itu merupakan ukuran tingkat perekonomian petani ini seperti yang diutarakan oleh Penny (1986:81) bahwa salah satu ukuran yang sering dipergunakan dalam analisa ekonomi usaha tani adalah ukuran produktivitas pertanian.


(5)

Produktivitas petani kecil yang tergolong rendah, berpengaruh terhadap tingkat pendapatan keluarga petani kecil akan menjadi semakin sedikit bila modal pertanian yang meminjam dan memiliki bunga, pendapatan petani ini akan berpengaruh terhadap pendidikan keluarganya hal ini akan semakin berat ketika beban tanggungan dari kepala keluarga banyak tentunya dengan beban tanggungan yang banyak dan pendapatan yang sedikit maka pendidikan dari anggota keluarga petani kecil tersebut akan rendah. Selanjutnya dengan pendidikan yang rendah akan berpengaruh terhadap tingkat pengetahuan petani, begitu juga halnya pengetahuan petani yang masih tergolong rendah akan berpengaruh terhadap pola pikir petani kecil menjadi kurang berkembang seperti halnya dengan petani kecil di Desa Sinar Palembang Kecamatan Candipuro Kabupaten Lampung Selatan ini.

Perkembangan teknologi pertanian diharapkan akan membantu petani dalam mengelola lahan pertaniannya, namun keterbatasan penggunaan teknologi pertanian ini sering dihadapi oleh petani kecil hal ini disebabkan karena rendahnya tingkat pendidikan hal ini sejalan dengan pendapat Totok Mardikanto (1990:89) bahwa keterbatasan teknologi yang diterapkan oleh petani kecil disebabkan karena rendahnya tingkat pendidikan formal yang pernah diperolehnya. Kecuali itu bahwa rendahnya penghasilan usaha tani, terbatasnya pemilikan lahan usaha tani, dimungkinkan pendidikan keluarganya yang tergolong rendah, jumlah anak dan tanggungan keluarga yang tergolong banyak, hal ini kiranya akan menyulitkan upaya pemenuhan kebutuhan hidup keluarga petani kecil di Desa Sinar Palembang Kecamatan Candipuro Kabupaten Lampung Selatan ini. Apalagi petani kecil di desa ini termasuk pada petani tadah hujan, yang hasil usaha pertaniannya masih ditentukan oleh musim penghujan.


(6)

Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul Karakteristik Petani Kecil di Desa Sinar Palembang Kecamatan Candipuro Kabupaten Lampung Selatan Tahun 2010.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan pada latar belakang masalah tersebut, maka masalah penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut: Bagaimana karakteristik petani kecil (modal, produktivitas, pengetahuan petani, pendapatan petani, dan teknologi pertanian yang diterapkan) di Desa Sinar Palembang Kecamatan Candipuro Kabupaten Lampung Selatan Tahun 2010?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan pada rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah: Untuk mendapatkan informasi tentang karakteristik petani kecil (modal, produktivitas, pengetahuan petani, pendapatan petani, dan teknologi pertanian yang diterapkan) di Desa Sinar Palembang Kecamatan Candipuro Kabupaten Lampung Selatan Tahun 2010.

D. Kegunaan Penelitian

Adapun kegunaan penelitian ini adalah:

1. Sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar Sarjana Pendidikan Geografi pada Program Studi Pendidikan Geografi Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

2. Mengaplikasikan ilmu pengetahuan yang diperoleh selama di perguruan tinggi terhadap fenomena yang terjadi di lapangan sesuai dengan kajian geografi yang terdiri dari Geografi


(7)

Fisik dan kajian Geografi Sosial yang dipelajari di Program Studi Pendidikan Geografi Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

3. Sebagai salah satu bahan acuan penelitian yang mengkaji tentang keadaan petani kecil pada umumnya dan karakteristik petani kecil pada khususnya.

4. Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai pelengkap bahan ajar bagi guru SMP kelas VIII semester II pada pokok bahasan pemanfaatan sumber daya alam di Indonesia. 5. Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai pelengkap bahan ajar bagi guru

SMA kelas X semester genap pada pokok bahasan kualitas lingkungan hidup berdasarkan kriteria tertentu (biofisik, sosial ekonomi, dan budaya).

E. Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup pada penelitian ini adalah:

1. Ruang lingkup objek penelitian ini adalah karakteristik petani kecil di Desa Sinar Palembang Kecamatan Candipuro Kabupaten Lampung Selatan Tahun 2010.

2. Ruang lingkup subjek penelitian adalah: petani kecil di Desa Sinar Palembang Kecamatan Candipuro Kabupaten Lampung Selatan Tahun 2010.

3. Ruang lingkup tempat dan waktu adalah: Desa Sinar Palembang Kecamatan Candipuro Kabupaten Lampung Selatan Tahun 2010.

4. Ruang lingkup ilmu adalah Geografi Sosial.

Menurut Bintarto (1977: 10) Geografi tidak dapat lepas dari Geografi Fisis dan Geografi Sosial. Geografi yang hanya mempelajari bentang alam (natural landscape), lingkungan alam (natural environment) dan penyebaran (distribution), tanpa memperhatikan segi-segi sosial atau segi-segi


(8)

sosiologi yang tidak dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah. Selanjutnya, dijelaskan bahwa Geografi Sosial adalah merupakan ilmu pengetahuan yang mempelajari tata laku manusia dalam lingkungan, dan segi-segi sosial dengan unsur-unsur kemanusiaan ikut memberi corak yang khususnya pada lingkungan, dan dapat merubah pola penyebaran, sehingga keberadaan manusia dan kebudayaannya ikut memberi gambaran secara geografis tentang suatu tempat tertentu di permukaan bumi.

Berdasarkan pendapat tersebut, maka judul penelitian ini mengkaji secara mendalam tatalaku manusia dalam lingkungan totalnya, dengan menitik tekankan pada kajian dan pemberian gambaran secara geografis serta memperhatikan segi-segi sosial yang mengembangkan kondisi alam fisik dan memberi corak khusus daerah, terutama kehidupan sebagai petani kecil pada suatu tempat tertentu di muka bumi.


(9)

(10)

II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR

A. Tinjauan Pustaka

1. Pengertian Geografi

Geografi adalah merupakan ilmu pengetahuan yang mencitrakan (to describe), menerangkan sifat-sifat bumi, menganalisa gejala-gejala alam dan penduduk, serta mempelajari corak khas mengenai kehidupan yang khas mengenai hidup dan berusaha mencari fungsi unsur-unsur bumi dalam ruang dan waktu Bintarto (1977:9) Pada hakekatnya geografi dibagi menjadi dua yaitu Geografi Fisik dan Geografi Manusia. Berkaitan dengan pendapat tersebut ilmu geografi sangat berperan dalam manggambarkan kejadian-kejadian alam maupun kehidupan sosial dengan variasi-variasi kewilayahannya.

2. Pengertian Geografi Sosial

Geografi Sosial adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tata laku manusia dan lingkungan totalnya Bintarto (1998:15). Kajian Geografi Sosial pada penelitian di sini adalah mempelajari prilaku manusia dengan alam sekitar secara keseluruhan dalam artian ilmu yang mempelajari hubungan timbal balik antara manusia dengan alam secara seutuhnya. Menurut pendapat di atas menunjukan bahwa Geografi Sosial mempelajari tentang kegiatan manusia dalam mengelola alam sekitarnya dilihat dari hubungan timbal balik manusia dengan alam sekitarnya.


(11)

Petani menurut Anwas Adilaga (1982:1) adalah orang yang melakukan kegiatan bercocok tanam hasil bumi atau memelihara ternak dengan tujuan untuk memperoleh kehidupan dari kegiatan itu. Kecuali itu merupakan kegiatan manusia yang melakukan kegiatan pembukaan lahan dan menanaminya dengan berbagai jenis tanaman.

Lebih lanjut, menurut Mosher dalam Totok Mardikanto (1990:30) yang menyatakan bahwa pertanian adalah sejenis proses produksi yang khas, yang didasarkan atas proses pertumbuhan tanaman dan hewan, dalam kaitan ini, petani mengatur dan menggiatkan pertumbuhan tanaman dan hewan itu dalam suatu bentuk usaha tani. Sehingga, perbedaan dasar antara kehidupan tumbuhan liar dan binatangliar dengan pertanian (usaha tani) adalah kehadiran petani. Bertolak dari kedua pernyataan tersebut di atas, maka petani adalah seorang yang mengelola lahan, hewan dan ternak yang nantinya diperuntukan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari dari keluarga petani tersebut.

4. Karakteristik Petani Kecil

Karakteristik adalah sifat-sifat khusus yang dimiliki oleh suatu benda. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2005:308), Karakteristik berasal dari kata ”karakter” yang berarti mempunyai sifat khusus. Berdasarkan pendapat tersebut bahwasanya karakteristik ialah gambaran mengenai sifat-sifat khusus yang menggambarkan keadaan khusus pada suatu objek tertentu. Salah satu ciri umum dari petani kecil adalah sempitnya luas lahan yang diusahakan, lebih lanjut menurut Soedarso, dalam Totok Mardikanto (1990:89) menunjukan, bahwa petani kecil ini merupakan golongan ekonomi lemah. Tidak hanya lemah dalam hal permodalan, sempitnya lahan yang dimiliki, rendahnya produktivitas usaha taninya, rendahnya pendapatan, lemah dalam pengetahuan dan keterampilan, dan keterbatasan teknologi yang diterapkan.


(12)

Berdasarkan pendapat tersebut di atas, maka penelitian ini mengkaji tentang karakteristik petani kecil yang ada di Desa Sinar Palembang dengan kriteria yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah pemilikan lahan, modal petani kecil, produktivitas usaha petani kecil, pendapatan petani kecil, pengetahuan dan keterampilan petani kecil, penggunaan teknologi yang diterapkan oleh petani kecil di Desa Sinar Palembang Kecamatan Candipuro Kabupaten Lampung Selatan. a. Kepemilikan Lahan

Lahan memiliki arti penting bagi petani, karena lahan mempengaruhi terhadap produksi pertanian, kepemilikan lahan yang luas merupakan dambaan dari petani, dan merupakan gambaran dari status perekonomian petani, hal ini seperti yang dinyatakan oleh Penny (1984:20) yang menyatakan: memiliki tanah yang lebih luas di pedesaaan adalah idaman petani, karena hal ini menggambarkan dari tingkat status seseorang. Dalam hal ini setatus sosial (gengsi) seseorang akan menjadi lebih tinggi statusnya apabila memiliki lahan yang lebih luas.

Menurut Totok Mardikanto (1990:89) menyatakan bahwa:

“Sempitnya pemilikan lahan usaha tani di kalangan petani kecil, terutama disebabkan oleh kepadatan penduduk yang tidak seimbang dengan luas lahan yang tersedia. Di samping itu sempitnya lahan juga disebabkan oleh pertambahan penduduk yang diikuti dengan sistem pembagian harta warisan sehingga pemilikan usaha tani menjadi terpecah-pecah dalam luasan yang kecil-kecil dan tersebar letaknya. Lebih lanjut kenyataan yang menunjukan bahwa di daerah pemukiman transmigrasi di mana kesempatan untuk memperoleh lahan usaha tani masih relatif sangat mudah dan terbuka, pemilikan lahan usaha tani perkeluarga juga relatif sempit. Hal ini disebabkan karena ketidak mampuan petani untuk menggunakan tenaga kerja secara efisien atau karena keterbatasan peralatan dan teknologi yang digunakan”.

Lebih lanjut menurut Gunawan Sumodiningrat (1987:2) menyebutkan bahwa untuk memudahkan analisis, petani kecil dibatasi pada petani dengan luas garapan atau pengusahaan lahan yang luas kurang dari 0,5 ha (petani sempit) kelompok petani dengan luas garapan kurang


(13)

dari 0,5 disebut juga dengan petani kecil dan tidak akan dapat memenuhi kebutuhan hidup keluarganya. Berdasarkan pendapat ahli-ahli tersebut maka petani yang memiliki lahan pertanian kurang dari 0,5 hektar yang disebut petani kecil ini yang akan menjadi kajian dalam penelitian ini.

b. Modal Petani

Modal merupakan bagian terpenting dari suatu usaha bahkan kepemilikan modal menjadi masalah terpenting yang dihadapi oleh seseorang yang akan memulai suatu usahanya. Modal petani yang dimilik petani adalah berupa tanah dan tenaga kerja yang menunjang dalam proses pertanian. Petani yang memiliki modal yang besar, maka petani tersebut dapat mengembangkan pertaniannya dengan baik. Pengelolaan lahan pertanian merupakan salah satu dari modal yang dikeluarkan petani dalam upaya pemenuhan kebutuhan hidup hal ini seperti yang diutarakan oleh Mubyarto (1989:106) yang mengatakan modal pertanian adalah: Barang atau apa pun yang digunakan untuk mencapai suatu tujuan. Tujuan petani dalam hal ini adalah untuk mempertahankan hidup bersama keluarganya. Modal petani yang berupa barang di luar tanah adalah ternak beserta kandangnya, cangkul bajak, dan alat-alat pertanian lainnya, pupuk, bibit, hasil panen yang belum dijual tanaman yang masih di sawah.

Melihat dari pendapat di atas maka modal pertanian dalam penelitian ini adalah semua biaya yang diperlukan oleh petani kecil dalam mengelola lahan pertaniannya modal petani kecil tersebut seperti modal untuk pembelian alat-alat pertanian, upah dalam pengolahan lahan pertanian dan sarana-sarana untuk produksi pertanian.


(14)

Lebih lanjut modal pertanian yang dikeluarkan oleh petani kecil di Desa Sinar Palembang merupakan modal yang dikeluarkan oleh petani untuk biaya pengolahan lahan pertanian, pemeliharaan, dan pemanenan. Modal pertanian yang telah dikeluarkan oleh petani kecil tersebut akan ditambahkan dengan modal pertanian yang dikeluarkan oleh petani kecil lainnya seperti: membayar upah buruh tani dan biaya pengangkutan hasil pertanian. Setelah itu dihitung rata-rata modal yang dikeluarkan oleh petani di desa tersebut maka akan didapatkan rata-rata modal yang dikeluarkan oleh petani kecil di Desa Sinar Palembang. Selanjutnya kriteria modal yang dikeluarkan oleh petani kecil di Desa Sinar Palembang adalah:

1. Modal tinggi yaitu modal yang dikeluarkan petani lebih dari modal rata-rata > Rp 2.664.200. 2. Modal sedang adalah modal yang dikeluarkan petani sama dengan modal rata-rata Rp

2.664.200.

3. Modal kecil adalah modal yang dikeluarkan petani kurang dari modal rata-rata < Rp 2.664.200.

c. Produktivitas Usaha Tani

Produktivitas merupakan suatu daya upaya untuk menghasilkan barang yang nantinya dapat dimanfaatkan untuk pemenuhan kebutuhan hidup, ini sesuai dengan pengertian yang terdapat di kamus umum Bahasa Indonesia (1996:455) bahwa produktivitas adalah kemampuan untuk menghasilkan sesuatu atau daya produksi. Sedangkan menurut Penny dan Ginting (1984:246) menyatakan bahwa produktivitas adalah jumlah hasil yang diperoleh dari proses produksi dari satu kesatuan faktor produksi misalnya satu hektar sawah, satu kesatuan kerja dan lain-lain, yang diperhitungkan dalam waktu tertentu misalnya semusim, sejam, atau sehari kerja, setahun dan lain-lain.


(15)

Selanjutnya usaha tani menurut Mubyarto (1995:66) adalah himpunan dari sumber-sumber alam yang terdapat di tempat itu yang diperlukan untuk produksi pertanian tubuh tanah dan air, perbaikan-perbaikan yang telah dilakukan atas tanah itu, sinar matahari, bangunan-bangunan yang didirikan di atas tanah dan sebagainya usaha pertanian dapat berupa usaha bercocok tanam dan memelihara ternak. Berdasarkan dari dua pendapat tersebut maka produktivitas dalam penelitian ini adalah usaha pertanian yang dilakukan oleh petani dalam mengelola lahan pertanian berupa pengolahan lahan, mengelola air serta pemanfaatan lahan lainnya bertujuan untuk mendapatkan hasil pertanian seperti padi, jagung dan hasil perkebunan lainnya yang nantinya untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari petani kecil yang ada di Desa Sinar Palembang Kecamatan Candipuro. Selanjutnya menurut Badan Pusat Statistik (BPS) nasional ( http://dds.bps.go.id/download_file/IP_Maret_2011.pdf jam 13.15 hari Senin tanggal 21 Februari 2010) menerangkan bahwa produksi padi tingkat nasional adalah 5,07 ton per hektar, dan produksi jagung adalah 4,43 ton per hektar, sedangkan produksi padi Provinsi Lampung adalah: 4,9 ton per hektar dan Kabupaten Lampung Selatan adalah 4,8 ton per hektar. Untuk mempermudah analisis pada penelitian ini maka tingkat produksi dibagi menjadi dua yaitu: 1. Produksi padi dibagi lagi menjadi tiga kategori yaitu:

a. Produksi padi tinggi yaitu lebih dari 5,7 ton per ha. b. Produksi padi sedang yaitu sama dengan 5,7 ton per ha. c. Produksi padi rendah yaitu kurang dari 5,7 ton per ha. 2. Produksi jagung dibagi menjadi tiga kategori yaitu:

a. Produksi jagung tinggi yaitu lebih dari 4,43 ton per ha. b. Produksi jagung sedang yaitu sama dengan 4,43 ton per ha.


(16)

c. Produksi jagung rendah yaitu kurang dari 4,43 ton per ha. d. Pengetahuan dan Keterampilan Petani

Pengetahuan adalah berbagai gejala yang ditemui dan diperoleh manusia melalui pengamatan akal. Pengetahuan muncul ketika seseorang menggunakan akal budinya untuk mengenali benda atau kejadian tertentu yang belum pernah dilihat atau dirasakan sebelumnya. Pengetahuan dapat diperoleh dengan proses pembelajaran yang ditempuh dengan belajar melalui pendidikan formal, informal, dan non formal. Seperti yang dijelaskan oleh Suhardiyono (2000:12) menyebutkan bahwa para ahli pendidikan mengenal sumber pengetahuan yaitu:

1. Pendidikan Informal (pengalaman pribadi dan masyarakat sekitar). 2. Pendidikan Formal (lembaga pendidikan)

3. Pendidikan Nonformal (penyuluhan pertanian)

Selanjutnya menurut Sudjarwo (2008:38) menyatakan bahwa:

“Pendidikan formal adalah jalur pendidikan yang berstruktur dan berjenjang yang terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan menengah dan pendidikan tinggi. Pendidikan non formal adalah jalur pendidikan di luar pendidikan formal yang dapat dilaksanakan berstruktur dan berjenjang. Selanjutnya pendidikan nonformal berfungsi mengembangkan potensi peserta didik dengan penekanan serta pengembangan sikap dan kepribadian profesional. Pendidikan non formal terdiri atas lembaga kursus dan lembaga pelatihan sedangkan pendidikan informal adalah kegiatan yang dilakukan oleh keluarga dan lingkungan berbentuk kegiatan belajar secara mandiri”.

Melihat dari dua pendapat di atas maka pengetahuan petani bersumber dari pengetahuan petani yang diperoleh dari pendidikan formal, pendidikan non formal, dan pendidikan informal. Keterampilan petani kecil merupakan suatu keahlian yang dimiliki oleh petani kecil yang diperoleh dari pengalaman hidup petani kecil tersebut, keterampilan petani ini akan timbul bila adanya pengalaman dan seringnya mendapatkan penyuluhan dari pihak yang berkompeten


(17)

dibidangnya, keterampilan petani meliputi kreativitas petani dalam mengelola sawah, ladang dan pekarangan. Lebih lanjut menurut Supriyatna dalam Abdul Farid (2008:40) mengatakan bahwa keterampilan yang dibutuhkan oleh petani sesuai dengan klasifikasi dan sektor kegiatannya, seperti industri berupa industri kecil, kerajinan rumah tangga, keterampilan pertanian baik manajerial maupun teknis pertanian, dan sebagainya. Selanjutnya menurut Totok Mardikanto (1990:91) menyatakan tidak tersedianya keterampilan khusus dan peralatan yang dapat dimanfaatkan untuk mengisi waktu luang, dan kalaupun ada, keadaannya sangat terbatas sehingga hasil yang diperoleh kurang memiliki nilai ekonomis yang berarti bagi kehidupannya. Lebih lanjut bahwa keterampilan petani sebagai komunikasi proses pengetahuan untuk merubah prilaku petani menjadi cekat, tepat, dan tepat melalui pengembangan kerajinan dan teknologi rekayasa dan teknologi pengolahan. Keterampilan mengandung kinerja kerajinan dan teknologis. Keterampilan teknologi terdiri dari teknologi rekayasa (Enginering) dan teknologi pengolahan. teknologi rekayasa berisi keterampilan menguraikan dan menyusuri kembali hasil teknologi seperti mesin (http: // netblog mointi . blogspot . com / 2011 / 08 / keterampilan – petani .html diakses jam 23.20 tanggal 23 Februari 2012). Setelah melihat pendapat di atas maka pengetahuan dan keterampilan dalam penelitian ini adalah pengetahuan yang diperoleh petani kecil berupa pendidikan formal, nonformal, dan informal. Serta keterampilan di sini adalah keterampilan berupa kemampuan yang diperuntukan sebagai upaya untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari dari petani kecil tersebut keterampilan ini berupa keterampilan teknis seperti menjadi tukang, dan montir.


(18)

Rendahnya pendapatan petani kecil menurut Totok Mardikanto (1990:89), sebenarnya tidak hanya disebabkan oleh sempitnya lahan usaha petani yang dimiliki akan tetapi disebabkan juga oleh faktor-faktor lain yang meliputi:

a) Rendahnya produktivitas usaha tani, karena keterbatasan peralatan dan teknologi yang diterapkan serta keterbatasan petani dalam menggunakan input-input moderen (seperti: benih unggul, pupuk buatan, dan pestisida).

b) Sistem pemasaran yang sering tidak menguntungkan petani kecil.

c) Keterbatasan penghasilan dari sektor lain (di luar usaha taninya), karena rendahnya pendidikan dan keterampilan yang dimilikinya.

Pendapatan petani yang rendah bisa dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya teknologi pertanian yang tidak tepat, pemasaran produksi pertanian yang kurang luas, dan rendahnya penghasilan petani dari sektor non pertanian. Ketiga faktor ini cukup menghambat pendapatan kepala keluarga petani kecil adakalanya petani terhambat dengan pemasaran hasil pertanian hal ini akan menyulitkan petani kecil tersebut dengan demikian hasil pertanian yang tadinya langsung dijual menjadi tertahan dan pada akhirnya busuk dan rusak. Sedangkan petani membutuhkan uang untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarganya seperti beras, sayuran, lauk pauk, dan bumbu masakan.

Lebih lanjut pendapatan petani dari usaha taninya dapat dihitung dari total penerimaan yang berasal dari nilai penjualan hasil pertanian ditambah dengan hasil dari pendapatan lainnya dikurangi total pengeluaran yang terdiri dari(a) pengeluaran input (bibit, pupuk, pestisida), (b) pengeluaran untuk upah tenaga luar keluarga, (c) pengeluaran untuk pajak, iuran air, bunga kredit dan lain-lain. Hadi Prayitno (1986:103). Melihat pernyataan tersebut bahwa pendapatan petani kecil dalam penelitian ini adalah jumlah total pendapatan petani yang bersumber dari hasil pertanian ditambah dengan pekerjaan lain, dikurangi dengan modal yang digunakan untuk pengolahan, pemeliharaan, dan proses pemanenan sehingga akan didapatkan penghasilan bersih


(19)

petani kecil. Untuk menetapkan Kebutuhan Hidup Layak (KHL) pemerintah melalui Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi telah menetapkan jenis barang dan jasanya. Maka harus dilakukan penyesuaian harga atas barang dan jasa tersebut menetapkan UMR Provinsi Lampung tahun 2011. Sesuai dengan KHL Provinsi sebesar Rp 897.600 melihat hal tersebut maka dalam penelitian ini pendapatan petani kecil di Desa Sinar Palembang Kecamatan Candipuro Kabupaten Lampung Selatan ini menggunakan standar Kebutuhan Hidup Layak (KHL) Provinsi Lampung tersebut.

f. Teknologi Pertanian yang Diterapkan

Keterbatasan teknologi yang diterapkan oleh petani umumnya disebabkan oleh rendahnya tingkat pendidikan yang dipunyai oleh petani, selain itu karena informasi yang diterima oleh petani tentang teknologi pertanian yang sedang berkembang dan penemuan-penemuan varientas baru yang kiranya dapat menambah produktivitas pertanian terlambat datangnya sehingga banyak petani yang masih menggunakan teknologi pertanian tradisional maka dengan itu produktivitas pertanian menjadi kurang dan bahkan akan merugikan karena tidak sesuai dengan pengeluaran petani ketika musim tanam tiba.

Selanjutnya teknologi pertanian adalah piranti teknis pertanian yang dikembangkan dari ilmu pengetahuan untuk mempermudah, mempercepat, meningkatkan, mengarahkan, membimbing, dan membina usahatani sesuai dengan sasaran yang hendak dicapai. Abdul Farid (2008:68). Lebih lanjut menurut Mosher dalam Mubyarto (1989:234) menganggap teknologi yang senantiasa berubah itu sebagai syarat mutlak adanya pembangunan pertanian. Melihat dari peryataan yang demikian penggunaan teknologi pertanian yang sesuai maka pembangunan di bidang pertanian akan tercapai dengan kata lain tingkat kesejahteraan petani akan mengalami


(20)

peningkatan dengan penggunaan teknologi pertanian yang sesuai pada kondisi alam di desa tersebut. Sedangkan menurut Totok Mardikanto (1990:79) membagi teknologi usahatani dalam dua kelompok, yaitu:

a. Teknologi hayati dan kimiawi yang diterapkan untuk menaikan kontribusi sumberdaya alam dalam proses produksi tersebut yang umumnya bersifat padat karya atau lebih banyak menggunakan tenaga manusia dengan keterampilan yang baik pula.

b. Teknologi mekanis yang berupa alat dan mesin pertanian, yang diterapkan untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi usaha tani, yang umumnya bersifat padat modal dan menghemat penggunaan tenaga manusia.

Menurut Coen Reijntjes (1992:94) menyatakan komponen-komponen pertanian moderen adalah suatu sistim pertanian yang terdiri dari komponen-komponen yang terdiri dari:

1. Pupuk buatan seperti (pupuk NPK).

2. Pestisida di sini merupakan bahan kimia atau alami yang memberantas populasi hama terutama dengan membunuh organisme hama.

3. Benih unggul, varientas unggul yaitu varientas dengan respon tinggi yang dikembangkan terhadap dosis kimia tinggi.

4. Mekanisasi dengan alat-alat bahan bakar minyak.

Selanjutnya menurut Penny (1984:136) menyatakan bahwa teknologi tradisional adalah pertanian yang menggunakan cangkul dan alat-alat yang dipergunakan oleh tangan (bukan mesin). Melihat dari dua pendapat di atas maka penggunaan teknologi pertanian pada penelitian ini digolongkan menjadi dua yaitu teknologi moderen yaitu teknologi yang sudah menggunakan alat-alat yang dapat memudahkan dan meningkatkan hasil pertanian alat pertanian moderen ini berupa peralatan mekanik dan peralatan yang terbuat dari bahan-bahan kimia, sedangkan teknologi pertanian tradisional adalah alat-alat pertanian yang masih menggunakan peralatan yang masih sederhana dan alat-alat yang masih menggunakan tenaga manusia sebagai penggeraknya selain dari itu masih digunakannya bahan-bahan organik dalam proses pemeliharaan tanaman dan proses penyuburan tanaman seperti pupuk kandang.


(21)

Teknogi pertanian selama ini yang diterapkan oleh petani kebanyakan masih menggunakan teknologi yang tergolong tradisional sehingga pendapatan petani dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari keluarganya menjadi tidak terpenuhi. Teknologi pertanian dalam penelitian ini adalah penggunaan teknologi pertanian yang terdiri dari:

a. Alat pertanian moderen yaitu alat-alat pertanian yang sudah menggunakan teknologi yang dapat memudahkan petani dalam mengelola lahan pertaniannya yaitu pupuk, bibit unggul, mesin-mesin pertanian, dan pestisida.

b. Alat-alat pertanian tradisional yaitu alat-alat pertanian yang masih sederhana seperti cangkul, sabit, dan brujul.

B. Kerangka Pikir

Karakteristik petani merupakan suatu gambaran khusus petani yang berada di suatu daerah, karakteristik petani ini menggambarkan tentang keadaan petani dan dapat membedakan antara karakteristik petani yang satu dengan petani yang lainnya. Petani kecil pada umumnya dicirikan dengan petani yang mempunyai lahan sempit dan memiliki pendapatan yang rendah. Melihat dari hal yang sedemikian ini maka produktivitas petani menjadi rendah, rendahnya produktivitas petani di sini dipengaruhi modal petani yang rendah, sehingga sulit kiranya bagi petani kecil untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, petani kecil di Desa Sinar Palembang ini tergolong ke dalam petani yang memiliki pendapatan yang tergolong rendah hal ini terkait dengan lahan sawah yang tergolong dalam lahan sawah tadah hujan, hal ini kiranya akan menyulitkan produktivitas petani kecil di desa ini.


(22)

Karakteristik petani kecil pada penelitian ini dicirikan pada petani kecil yang memiliki modal yang rendah, produktivitas yang rendah, lemahnya pengetahuan dan keterampilan, rendahnya pendapatan petani kecil, dan keterbatasan penggunaan teknologi yang mana penggunaan teknologi pertanian dibagi menjadi dua yaitu teknologi pertanian moderen dan teknologi pertanian yang masih tradisional. Penelitian ini merupakan gambaran terkecil dari petani kecil yang tinggal di Desa Sinar Palembang Kecamatan Candipuro Kabupaten Lampung Selatan pada tahun 2010.


(23)

III METODOLOGI PENELITIAN A. Pengertian Metode Penelitian

Pengertian metode penelitian menurut Winarno Surakhmad (1982:131) adalah cara utama yang dipergunakan untuk mencapai suatu tujuan, misalnya untuk menguji hipotesa, dengan mempergunakan teknik serta alat-alat tertentu. Dalam penelitian ini digunakan metode deskriptif. Lebih lanjut menurut Sumadi Suryabrata (2005:75) penelitian deskriptif adalah untuk membuat pencandraan secara sistimatis, aktual, dan akurat mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat populasi atau daerah tertentu.

Atas dasar hal tersebut, dalam penelitian deskriptif dimaksudkan untuk mengukur dengan cermat terhadap fenomena sosial tertentu dengan mengembangkan konsep dan menghimpun fakta, tetapi tidak menguji hipotesis. Penelitian ini menjelaskan hubungan kasual antar variabel-variabel maka penelitian tersebut dinamakan penelitian deskriptif Masri Singarimbun (1987:4). Melihat dari pendapat di atas bahwa penelitian deskriptif pada umumnya dilakukan dengan tujuan, yaitu menggambarkan secara fakta dari karakteristik objek dan subjek yang akan diteliti dengan tepat dan terarah. Selain dari hal yang sedemikian ini penelitian deskriptif juga berguna untuk mendapatkan permasalahan yang berkaitan dengan tingkah laku manusia yang berada di suatu daerah yang akan diteliti. Dalam penelitian deskriptif ini dimaksudkan untuk mengukur secara cermat dan terarah terhadap fenomena sosial tertentu yaitu tentang karakteristik petani keci di Desa Sinar Palembang Kecamatan Candipuro Kabupaten Lampung Selatan serta dapat mengembangkan konsep yang ada dan menghimpun fakta yang terdapat di tempat penelitian tersebut.


(24)

B. Populasi dan Sampel

Populasi adalah himpunan individu atau objek yang banyaknya terbatas atau tidak terbatas. Melihat dari pendapat tersebut, populasi pada penelitian ini adalah semua petani kecil yang berada di Desa Sinar Palembang Kecamatan Candipuro Kabupaten Lampung Selatan. Selanjutnya sampel sebagian dari objek atau individu-individu yang mewakili suatu populasi Moh. Pabundu Tika, (2005:24). Berdasarkan pendapat tersebut jumlah populasi penelitian ini yaitu seluruh kepala keluarga petani kecil yang berjumlah 24 KK. Melihat jumlah populasi tersebut tidak banyak, dan mampu untuk dilakukan penelitian maka dalam penelitian ini tidak diambil sampel dan seluruh populasi dijadikan responden yang sering disebut juga penelitian populasi.

C. Variabel Penelitian Dan Definisi Oprasional Variabel 1. Variabel Penelitian

Variabel adalah sebagai segala sesuatu yang menjadi objek pengamatan penelitian. Sering pula dinyatakan variabel penelitian itu sebagai faktor-faktor yang berperan dalam peristiwa atau gejala yang akan diteliti Sumadi Suryabrata (2005:25) melihat dari pendapat tersebut maka variabel pada penelitian ini adalah karakteristik petani kecil di Desa Sinar Palembang Kecamatan Candipuro Kabupaten Lampung Selatan.

2. Definisi Oprasional Variabel

Masri Singarimbun (1995:46) berpendapat bahwa definisi oprasional adalah unsur penelitian yang memberitahukan bagaimana cara mengukur suatu variabel. Berkaitan tentang pendapat


(25)

tersebut definisi oprasional variabel merupakan alat atau pedoman yang digunakan untuk mengukur suatu penelitian, selanjutnya indikator penelitian dalam penelitian ini adalah modal petani kecil, produktivitas usaha petani kecil, pengetahuan dan keterampilan petani kecil, pendapatan petani kecil, dan teknologi yang digunakan petani kecil.

a. Indikator

1). Modal Petani Kecil

Modal petani kecil dalam penelitian ini adalah modal petani kecil berupa modal yang digunakan petani untuk mengelola lahan pertaniannya yang terdiri dari biaya penyemprotan hama tanaman serta modal yang dikeluarkan oleh petani dalam proses produksi yang habis digunakan dalam satu kali produksi, seperti biaya yang dikeluarkan untuk membeli benih padi, pupuk, obat-obatan, dan biaya untuk tenaga kerja. Modal yang dikeluarkan oleh petani kecil ini dihitung dalam satu tahunnya kemudian dibagi jumlah responden yang ada. Adapun kriteria modal adalah sebagai berikut:

a). Modal petani tinggi apabila modal petani lebih dari rata-rata modal yang dikeluarkan yaitu > Rp 2.370.900 pertahunnya.

b). Modal petani sedang apabila modal petani sama dari rata-rata modal yang dikeluarkan yaitu Rp 2.370.900 pertahunnya.

c). Modal petani kecil apabila modal petani kurang dari modal rata-rata yang dikeluarkan < yaitu Rp 2.370.900 pertahunnya.


(26)

Produktivitas usaha petani kecil dalam penelitian di sini adalah kemampuan dari petani kecil untuk dapat menghasilkan berupa barang-barang hasil pertanian yaitu: padi, dan jagung. Produktivitas pertanian di Desa Sinar Palembang Kecamatan Candipuro Kabupaten Lampung Selatan di sini yang berupa komoditas hasil pertanian tersebut kiranya akan dibandingkan dengan produktivitas rata-rata tingkat nasional perhektarnya. Produktivitas hasil pertanian yang dihasilkan oleh petani dalam kurun waktu satu tahun di desa ini dibagi menjadi dua kelompok besar yaitu padi, dan jagung. Adapun produktivitas petani kecil di Desa Sinar Palembang adalah sebagai berikut:

a). Produksi padi dibagi lagi menjadi tiga kategori yaitu. i. Produksi padi tinggi yaitu lebih dari 5,7 ton per ha. ii. Produksi padi sedang yaitu sama dengan 5,7 ton per ha. iii. Produksi padi rendah yaitu kurang dari 5,7 ton per ha. b). Produksi jagung dibagi menjadi tiga kategori yaitu

i. Produksi jagung tinggi yaitu lebih dari 4,43 ton per ha. ii. Produksi jagung sedang yaitu sama dengan 4,43 ton per ha. iii. Produksi jagung rendah yaitu kurang dari 4,43 ton per ha. 3). Pengetahuan dan Keterampilan Petani Kecil

Pengetahuan dan keterampilan dalam penelitian ini adalah pengetahuan yang diperoleh petani melalui pendidikan formal, non formal, dan pendidikan informal. adapun kriteria pendidikan yang diperoleh petani adalah:


(27)

Pendidikan formal dalam penelitian ini adalah pendidikan yang pernah dimiliki oleh petani kecil dalam hal ini pendidikan yang pernah ditamatkan oleh petani kecil yang mendapatkan surat atau ijazah lulus sekolah adapun tingkat pendidikan dapat digolongkan menjadi tiga yaitu:

i. Dasar : SD/MI dan SMP/MTs. ii. Menengah : SMA, MA atau SMK.

iii. Tinggi : Diploma, Sarjana, Megister, Spesialis dan Doktor. b). Pendidikan Non Formal

Pendidikan non formal diselenggarakan bagi masyarakat yang memerlukan layanan pendidikan yang berfungsi sebagai pengganti, penambah, atau pelengkap pendidikan formal dalam rangka mendukung pendidikan sepanjang hayat. Pendidikan non formal diperoleh petani melalui kursus-kursus dan pelatihan yang pernah diikuti, jadi pengetahuan petani yang diperoleh petani dari pendidikan non formal ini adalah pengetahuan yang sifatnya keterampilan yang pernah diperoleh melalui pelatihan-pelatihan dan kursus yang pernah didapatkan oleh petani kecil di Desa Sinar Palembang ini adapun kriteria pendidikan non formal pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

i. Pelatihan tetang pertanian dari petugas penyuluh lapangan (PPL) terhadap petani kecil di Desa Sinar Palembang.

ii. Kursus-kursus yang pernah diikuti oleh petani kecil di Desa Sinar Palembang. c) Pendidikan Informal.

Pendidikan informal merupakan pengetahuan yang dimiliki oleh petani yang berupa pengalaman dan keterampilan dalam pengolahan lahan pertanian, pemeliharaan tanaman pertanian yang didapatkan petani melalui pengalaman sehari-hari. Dalam penelitian ini pendidikan informal


(28)

adalah pengetahuan yang diperoleh petani kecil di Desa Sinar Palembang melalui pengalaman pribadi yang bersumber dari keluarga, tetangga dan masyarakat sekitar pengetahuan ini berkaitan dengan pengetahuan petani tentang perihal pertanian yang berupa pengetahuan tentang pola pertanian yang terdiri dari pengelolaan lahan pertanian, perawatan lahan pertanian, dan mendapatkan hasil dari lahan pertanian tersebut.

d) Keterampilan

Keterampilan petani dalam penelitian ini adalah keterampilan yang dimiliki oleh petani kecil dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari. Keterampilan dalam penelitian ini adalah keterampilan yang sifatnya keahlian, keterampilan di sini bersumber dari pengalaman yang pernah dimiliki oleh petani kecil ketika bekerja di luar daerah dan pengalaman di bidang pertanian lainnya. Keterampilan petani untuk tambahan pemasukan yang nantinya dapat memenuhi kebutuhan hidup seperti keterampilan membuat perkakas dari bambu, montir, dan tukang.

4). Pendapatan Petani Kecil Petani Kecil

Rendahnya pendapatan pertanian di sini adalah pendapatan petani dikatakan rendah apabila pendapatan petani kurang atau sama dengan Kebutuhan Hidup Layak (KHL) Lampung, pendapatan petani di sini adalah pendapatan petani dari usaha pertanian dan usaha non pertanian seperti bekerja sebagai buruh, pekerja menjadi tukang, dan berdagang. Adapun kriteria pendapatan petani kecil di sini adalah:

a). Pendapatan petani kecil tinggi adalah apabila pendapatan perbulan lebih dari Rp 897.600. b). Pendapatan petani kecil sedang adalah apabila pendapatan perbulan sama dengan Rp


(29)

c). Pendapatan petani kecil sedikit adalah apabila pendapatan perbulan kurang dari Rp 897.600. 5). Teknologi yang Diterapkan Petani Kecil

Teknologi yang diterapkan petani kecil dalam penelitian ini adalah teknologi yang digunakan oleh petani kecil untuk mengelola lahan pertaniannya, teknologi yang digunakan berupa alat-alat pertanian yang sudah menggunakan mesin dan teknologi pertanian yang masih sederhana yaitu yang masih menggunakan tenaga manusia. Adapun kriteria pengunaan teknologi pertanian dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

a). Teknologi pertanian moderen yaitu alat-alat pertanian yang sudah menggunakan tenaga mesin untuk penggeraknya selain dari itu teknologi moderen ini sudah menggunakan bahan kimia organik sebagai pemicu pertumbuhan tanaman seperti: penggunaan mesin bajak, mesin penyedot air, pupuk organik, pestisida, dan bibit padi unggulan.

b). Alat pertanian tradisional yaitu alat-alat pertanian yang masih menggunakan alat-alat manual yang masih menggunakan tenaga manusia sebagai penggerak, selain dari itu masih digunakannya cara-cara tradisional untuk mengelola lahan pertanian seperti: menggunakan cangkul, sabit, pencong, membajak sawah dengan tenaga sapi sebagai alat pengolahan lahan, dan pupuk kandang untuk menyuburkan lahan pertanian.

D. Teknik Pengumpulan Data

Dalam suatu penelitian teknik pengumpulan data sangat penting karena teknik pengumpulan data yang sesuai dapat menentukan kualitas penelitian tersebut.


(30)

Observasi bisa diartikan cara dan teknik pengumpulan data dengan melakukan pengamatan dan pencatatan secara sistematis terhadap gejala atau fenomena yang ada pada objek penelitian Moh. Pabundu Tika, (2005:44). Selanjutnya observasi dibagi menjadi dua yaitu observasi langsung dan observasi tidak langsung observasi langsung adalah observasi yang dilakukan terhadap objek di tempat kejadian atau tempat berlangsungnya peristiwa sehingga observer berada bersama objek penelitian artinya, dalam observasi langsung, peneliti yang mengadakan observasi turut ambil bagian bersama objek yang diobservasi. Observasi tidak langsung adalah pengamatan yang dilakukan tidak pada saat berlangsungnya peristiwa yang akan diselidiki atau objek yang akan diteliti.Moh. Pabundu Tika, (2005:44) dalam teknik observasi yang secara tidak langsung ini pengamatanya dilakukan melalui pencatatan suatu alat perekam, foto, dan lain-lain (misalnya hasil pencatatan curah hujan, foto udara, dan sebagainya).

Teknik observasi dilakukan untuk mendapatkan data setiap responden secara langsung dan mengamati fenomena di lapangan serta untuk mendapatkan data yang diperlukan sesuai dengan jumlah sampel yang ada di Desa Sinar Palembang Kecamatan Candipuro Kabupaten Lampung Selatan.

Teknik obeservasi pada penelitian ini merupakan alat yang digunakan oleh peneliti guna memperoleh data yang berhubungan dengan petani kecil yang berada di Desa Sinar Palembang ini, adapun data yang hendak didapatkan oleh peneliti melalui teknik observasi ini seperti:

a. Keadaan lahan pertanian yang dimiliki oleh petani kecil. b. Keberadaan tanaman pertanian yang ditanam oleh petani kecil. c. Ketinggian tempat di Desa Sinar Palembang.


(31)

d. Keadaan curah hujan Desa Sinar Palembang. e. Keadaan tanah di Desa Sinar Palembang. 2. Teknik Dokumentasi

Teknik dokumentasi penting kiranya dalam suatu penelitian karena teknik ini berfungsi untuk pengumpulan data yang mengenai hal-hal berupa catatan, data-data yang ada di lapangan berupa gambar dan data tertulis. Pengumpulan data dengan teknik dokumentasi ini dilakukan secara langsung seperti pengumpulan data melalui instansi terkait seperti kepala desa. Adapun data yang hendak diambil dari teknik dokumentasi ini adalah:

a. Jumlah keseluruhan penduduk.

b. Jumlah petani kecil di Desa Sinar Palembang. c. Luas Desa Sinar Palembang Kecamatan Candipuro. d. Jumlah penduduk menurut pekerjaan.

e. Jumlah penduduk menurut jenis kelamin.

f. Keadaan lahan pertanian di Desa Sinar Palembang Kecamatan Candipuro. 3. Teknik Kuesioner

Menurut Moh. Pabundu Tika, (2005:54) kuesioner adalah usaha pengumpulan informasi dengan menyampaikan sejumlah pertanyaan tertulis untuk menjawab secara tertulis oleh responden. Teknik ini digunakan untuk memperoleh data primer yang didapatkan melalui pertanyaan-pertanyaan yang sudah dipersiapkan terlebih dahulu kemudian pertanyaan-pertanyaan tersebut diajukan keresponden yang berkaitan dengan karakteristik petani kecil di Desa Sinar Palembang.


(32)

Pengisian kuesioner dapat menyangkut responden itu sendiri atau objek lain yang dialaminya sedangkan teknk kuesioner dalam penelitian ini adalah kuesioner langsung. Teknik kuesioner langsung dalam penelitian ini yaitu menggali data yang berhubungan dengan karakteristik petani kecil yang tinggal di Desa Sinar Palembang, data yang hendak didapatkan dalam penelitian ini terdiri dari data:

a. Data modal yang dikeluarkan petani pada waktu pengelolaan, perawatan dan pemanenan. b. Data produktivitas petani kecil, produktivitas petani di sini adalah hasil petani yang

diperoleh dari menanam padi, dan jagung.

c. Data pengetahuan dan keterampilan petani kecil yang meliputi pengetahuan yang diperoleh dari pendidikan formal, pendidikan nonformal, dan pendidikan informal. Sedangkan keterampilan yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah keterampilan petani kecil yang dipunyai untuk memenuhi kebutuhan sehari-sehari.

d. Data tentang pendapatan petani kecil, data pendapatan petani kecil di sini merupakan total pendapatan yang diperoleh dari usaha pertanian, bekerja di luar sektor pertanian seperti menjadi tukang.

e. Data tentang teknologi yang digunakan oleh petani kecil di Desa Sinar Palembang, teknologi yang digunakan dalam penelitian ini meliputi tentang teknologi pertanian yang sudah moderen dan teknologi pertanian yang masih tradisional.

E. Teknik Analisa Data

Menurut Arif Sukadi Sadiman (1993:263) analisa data adalah bagian dari rancangan survai memerlukan pengujian hipotesis, penghitungan, dan menyelesaikan prosedur lainnya yang digunakan untuk mencapai kesimpulan tentang apa yang diteliti pada bagian ini pula melakukan


(33)

pengujian statistik untuk menentukan bagaimana tingkat kebenaran untuk mengeneralisasi penemuan dari sampel ke populasi penelitian asal sampel tersebut.

Langkah pertama dalam penyusunan distribusi persentase adalah membagi jumlah observasi dalam masing-masing kategori variabel (f) dengan jumlah frekuensi (N) setelah pembagian dilakukan hasilnya dikalikan dengan 100 untuk menghasilkan persentase selanjutnya dari hasil penelitian tersebut dibuat suatu deskripsi yang sistematis sebagai hasil penelitian Arif Sukadi Sadiman (1993:96), Untuk menghitung persentase dapat digunakan rumus sebagai berikut:

100 N

f = Keterangan:

% = persentase yang diperoleh. N = jumlah sampel.

n = jumlah responden yang menjawab pertanyaan kuisioner. 100 = konstanta.


(34)

V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan data yang diperoleh dari dalam penelitian dan uraian pembahasan, kemudian disusun ke dalam distribusi persentase sederhana lalu dianalisis secara deskriptif maka penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut.Desa Sinar Palembang terletak di wilayah administratif Kecamatan Candipuro Kabupaten Lampung Selatan, dengan jumlah penduduk pada tahun 2010 sebanyak 2025 jiwa yang terdiri dari 1048 jiwa penduduk laki-laki dan 977 jiwa penduduk perempuan. Pertumbuhan penduduknya 0,03 % dan luas wilayahnya 496 Ha. Sedangkan mengenai “Karakteristik Petani Kecil di Desa Sinar Palembang Kecamatan Candipuro Kabupaten Lampung Selatan Tahun 2010” adalah sebagai berikut:

1. Modal petani kecil di Desa Sinar Palembang tergolong rendah yaitu Rp 2.070.000 - Rp 2.632.000 dari modal rata-rata petani kecil di Desa Sinar Palembang yaitu Rp2.644.200 modal terbesar yang dikeluarkan petani adalah untuk mengelola lahan pertanian yaitu Rp 1.059.400.

2. Produksi petani kecil di Desa Sinar Palembang dibagi dua yaitu padi dan jagung. Sebanyak 20 petani kecil memiliki produksi padi tinggi yaitu 6,3 ton –12 ton perhektarnya lebih tinggi bila dibandingkan dengan produksi nasional yaitu 5,7 ton dan sebanyak 4 petani kecil memiliki produksi rendah yaitu 3,1 ton- 4 ton sedangkan semua petani kecil memiliki produksi jagung tinggi yaitu 7,5 ton-12 ton perhektarnya ini lebih tinggi bila dibandingkan produksi jagung nasional yaitu 4,43 ton.

3. Pengetahuan petani kecil di Desa Sinar Palembang tergolong rendah yaitu sebanyak 18 petani tamat pendidikan dasar (SD,SMP), sebanyak 22 petani kecil tidak memiliki


(35)

pendidikan non formal, pendidikan informal didapatkan melalui cerita turun-temurun, dan sebanyak 18 petani kecil tidak memiliki keterampilan.

4. Sebanyak 19 petani kecil memiliki pendapatan di bawah Kebutuhan Hidup Layak (KHL) Lampung yaitu Rp 291.00 - Rp 835.000 dan hanya 5 petani kecil yang memiliki pendapatan di atas Kebutuhan Hidup Layak (KHL) Lampung yaitu Rp 937.000 – Rp 3.072.900.

5. Sebagian besar petani kecil di Desa Sinar Palembang sudah menggunakan teknologi pertanian moderen yaitu 19 petani kecil.

B. Saran

Berdasarkan hasil kesimpulan dalam penelitian ini, maka peneliti memberikan beberapa saran sebagai berikut:

1. Kepada petani kecil yang memiliki modal kecil sebaiknya meminjam modal yang tidak memiliki bunga, selain itu penggunaan mesin bajak kiranya bisa diminimalisir melihat modal yang terbesar petani digunakan untuk pengelolaan lahan .

2. Petani hendaknya menggunakan pupuk kandang karena mudah didapatkan dan tidak membutuhkan modal banyak untuk mendapatkannya sehingga dapat memperkecil pengeluaran untuk pengolahan lahan.


(36)

KARAKTERISTIK PETANI KECIL

DI DESA SINAR PALEMBANG KECAMATAN CANDIPURO

KABUPATEN LAMPUNG SELATAN

TAHUN 2012

Oleh

AGUS PURNOMO

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar SARJANA PENDIDIKAN

Pada

Program Studi Pendidikan Geografi Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

TAHUN 2012


(37)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Peta Administratif Desa Sinar PalembangKecamatan Candipuro Kabupaten Lampung Selatan Tahun 2010... 38

2. Grafik Batasan Zone-Zone atau Tipe Iklim Berdasarkan Nilai Q Menurut Schmidth-Ferguson ... 41

3. Keadaan Tanah di Desa Sinar Palembang Kecamatan Candipuro Kabupaten Lampung Selatan Tahun 2010... 44

4. Profil Tanah di Desa Sinar Palembang Kecamatan Candipuro Kabupaten Lampung Selatan Tahun 2010... 46

5. Peta Pola Aliran Sungai di Desa Sinar Palembang Kecamatan Candipuro Kabupaten Lampung Selatan Tahun 2010 ... 48

6. Peta Penggunaan Lahan di Desa Sinar Palembang Kecamatan Candipuro Kabupaten Lampung Selatan Tahun 2010 ... 51

7. Peta Topografi Kecamatan Candipuro Kabupaten Lampung Selatan Tahun 2010 ... 54

8. Priramida Penduduk Desa Sinar Palembang Kecamatan Candipuro Kabupaten Lampung Selatan Tahun 2010 ... 63

9. Peta Persebaran Responden Penelitian di Desa Sinar Palembang Kecamatan Candipuro Kabupaten Lampung Selatan tahun 2010 ... 72

10. Diagram Modal yang Dikeluarkan Petani Untuk Pengolahan, Pemeliharaan, dan Pemanenan di Desa Sinar Palembang Kecamatan Candipuro Kabupaten Lampung Selatan Tahun 2010... 74


(38)

11. Diagram Tingkat Keterampilan yang Dimiliki oleh Responden di Desa Sinar Palembang Kecamatan Candipuro Kabupaten Lampung Selatan Tahun 2010


(39)

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR ISI ... i

DAFTAR TABEL ... iv

DAFTAR GAMBAR ... vi

I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 5

C. Tujuan Penelitian ... 5

D. Kegunaan Penelitian ... 6

E. Ruang Lingkup Penelitian ... 7

II TINJUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR A. Tinjauan Pustaka ... 9

1. Pengertian Geografi ... 9

2. Pengertian Geografi Sosial ... 9

3. Pengertian Petani ... 10

4. Karakteristik Petani Kecil ... 10

a. Kepemilikan Lahan ... 11

b. Modal Petani ... 12

c. Produktivitas Usaha Tani ... 14

d. Pengetahuan dan Keterampilan Petani ... 15

e. Pendapatan Petani Kecil ... 17

f. Teknologi Pertanian ... 19

B. Kerangka Pikir ... 21

III METODOLOGI PENELITIAN A. Pengertian Metodologi ... 23

B. Populasi dan Sampel ... 24

C. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel ... 24

1. Variabel Penelitian ... 24

2. Definisi Operasional Variabel ... 25

a. Indikator ... 25

1) Modal Petani Kecil ... 25


(40)

3) Pengetahuan Petani Kecil ... 27

4) Pendapatan Petani Kecil ... 29

5) Teknologi yang Diterapkan Petani Kecil... 29

D. Teknik Pengumpulan Data ... 29

1. Teknik Observasi ... 30

2. Teknik Dokumentasi ... 31

3. Teknik Kuesioner ... 32

F. Teknik Analisa Data ... 33

IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Tinjauaan Geografis Desa Sinar Palembang ... 35

1. Keadaan Fisik Desa Sinar Palembang ... 35

a. Letak Astronomis dan Letak Administratif ... 36

b. Keadaan Iklim Desa Sinar Palembang. ... 37

c. Keadaan Tanah Desa Sinar Palembang ... 42

d. Keadaan Hidrologi Desa Sinar Palembang ... 47

e. Penggunaan Lahan di Desa Sinar Palembang ... 49

f. Topografi Desa Sinar Palembang ... 52

2. Keadaan Non Fisik Desa Sinar Palembang ... 55

a. Keadaan Penduduk Desa Sinar Palembang ... 55

b. Jumlah dan Pertumbuhan Penduduk ... 56

c. Kepadatan Penduduk ... 58

d. Komposisi Penduduk ... 61

1). Komposisi Penduduk Menurut Umur dan Jenis Kelamin ... 61

2). Komposisi Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan ... 67

3). Komposisi Penduduk Menurut Mata Pencaharian ... 69

D. Pembahasan ... 71

1. Modal Petani ... 73

2. Produksi Pertanian ... 76

a. Produksi Padi ... 77

b. Produksi Jagung ... 79

3. Pengetahuan dan Keterampilan ... 81

a. Pengetahuan ... 81

1). Pendidikan Formal ... 81

2). Pendidikan Non Formal ... 82

3). Pendidikan Informal ... 84

b. Keterampilan ... 84

4. Pendapatan Petani Kecil ... 86

5. Teknologi Pertanian ... 88

a. Teknologi Pertanian Moderen ... 88

b. Teknologi Pertanian Tradisional ... 90

V.KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 92


(41)

B. Saran ... 93 DAFTAR PUSTAKA


(42)

DAFTAR PUSTAKA

Anonimus. 2010. Monografi Desa. Desa Sinar Palembang . Lampung Selatan

Abdul Farid. 2008. Kemandirian Petani dalam Mengambil Keputusan Usaha Tani Kasus Petani di Kabupaten Bondowoso dan Kabupaten Pasuruan. (Disertasi) Sekolah

Pascasarjana Institut Pertanian Bogor. Bogor Adiwilaga, Anwas. 1982. Ilmu Usaha Tani. Alumni. Bandung.

AsrianHendi Caya: http: //gagasanhukum. wordpress. com. jam 22.15. 09-02-2011

Arif Sukadi Sadiman.1993. Metode dan Analisis Penelitian-Penelitian Mencari Hubungan. Erlangga. Jakarta

Bintarto. 1998. Geografi Penduduk dan Demografi. Badan Penelitian Fakultas Geografi UGM. Yogyakarta.

Budiyono. 2003.Geografi Sosial.(Buku Ajar) FKIP Universitas Lampung. Bandar Lampung Coen Reijntnes. 1992. Pertanian Masa Depan Pengantar untuk Pertanian Berkelanjutan dengan

Input Luar Rendah. Kanisius. Yogyakarta

Daldjoeni.1992. Geografi Baru Organisasi Kerungan dalam Teori dan Praktek. Alumni. Bandung

Dawam Raharjo. 1984. Tranformasi Pertanian Industrialisasi dan Kesempatan Kerja. UI Press. Jakarta

Fuad Ihsan. 2005. Dasar-Dasar Kependidikan. Rineka Cipta. Jakarta

Gunawan Sumodiningrat. 1987. Prospek Pedesaan. P3PK. UGM. Yogyakarta

I Gede Sugiyanta. 2003. Geografi Tanah. (Buku Ajar) Universitas Lampung. Bandar Lampung Isa Darmawijaya. 1992. Klasifikasi Tanah Dasar Teori Bagi Peneliti Tanah dan Pelaksana

Pertanian di Indonesia. GajahMadaUniversity Press.Yogyakarta

http : // dds . bps .go .id / download _file / IP _ Maret _2011.pdf jam 13.15 hariSenintanggal 21 Februari 2010


(43)

http: // netblogmointi . blogspot .com / 2011 / 08 / keterampilan – petani .html diakases jam 23.20tanggal 23 Februari 2012

http://oemaar-bakrie.blogspot.com/2011/03/hukum-agraria-uu-no-56-prp-th-1960.htm Pabundu Tika, Moh. 2005. Metode Penelitian Geografi. PT Bumi Aksara. Jakarta Masri Singarimbun. 1987. Metode Penelitian Survai. LP3ES. Jakarta

Mubyarto.1989 Pengantar Ekonomi Pertanian. LP3ES. Jakarta

Paul l Wienir. 1993.Metode dan Analisis Penelitian. PT. Glora Aksara Pratama. Jakarta

Penny, D.H dan Ginting . 1984. Pekarangan Pertanian dan Kemiskinan. Gajah Mada University Perss. Yogyakarta.

Saidihardjo. 1982. Penduduk Kehidupan Sosial Ekonomi dan Lingkungan. Tiga Serangkai. Solo Sudjarwo. 2008. Pranata Sistem Pendidikan. CV Jenggala Pustaka Utama. Kediri

Suharsimi Arikunto.2006. Prosedur Penelitian dalam Pendekatan dan Praktikan. PT Asdi Mahasatya. Jakarta

Suhardiyono. 2000. Penyuluhan Petunjuk bagi Penyuluhan Pertanian. Erlangga. Jakarta Sumadi Suryabrata. Metodologi Penelitian. Rajawali. Jakarta

Subarjo. 2004. Meteorologi dan Klimatologi (Buku Ajar). FKIP Universitas Lampung. Bandar Lampung

Totok Mardikanto. 1990. Pembangunan Pertanian. PT. Tritunggal Fajar. Jakarta

Trisnaningsih. 2006. Demografi Teknik. (Buku Ajar). Universitas Lampung. Bandar Lampung Winarno Surackmad. 1982. Pengantar Penelitian Ilmiah Dasar Metode Teknik. Tarsito .

Bandung

Yadianto.1996. Kamus Umum Bahasa Indonesia. M2S. Bandung __________2011.Lampung Dalam Angka 2011 . BPS. Lampung.

__________2009. Data Penduduk Sasaran Program Pembangunan Kesehatan2007-2011. Departemen Ksehatan RI. Jakarta


(44)

(45)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Data Curah Hujan di Desa Sinar Palembangdan Sekitarnya Tahun 2001-2010 ... 2. Zona/tipe Iklim Berdasarkan Klasifikasi Schmidth-Ferguson ... 40

3. Penggunaan Lahan di Desa Sinar Palembang Kecamatan Candipuro Kabupaten Lampung Selatan Tahun 2010 ... 50

4. Jumlah dan Pertumbuhan Penduduk di Desa Sinar Palembang Kecamatan Candipuro Kabupaten Lampung Selatan

Tahun 2006-2010 ... 56

5. Komposisi Penduduk Menurut Umur dan Jenis Kelamin di Desa Sinar Palembang Kecamatan Candipuro Kabupaten Lampung Selatan Tahun 2010 ... 62

6. Komposisi Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan di Desa Sinar Palembang Kecamatan Candipuro Kabupaten Lampung Selatan 2010 ... 68

7. Komposisi Penduduk Menurut Mata Pencaharian di Desa Sinar Palembang Kecamatan Candipuro Kabupaten Lampung Selatan Tahun 2010 ... 70

8. Modal Petani Kecil di Desa Sinar Palembang Kecamatan Candipuro Kabuten Lampung Selatan Tahun 2010 ... 75

9. Produktivitas Padi di Desa Sinar PalembangKecamatan Candipuro Kabupaten Lampung Selatan Tahun 2010 ... 78

10. Tingkat Pendidikan Formal Responden di Desa Sinar Palembang Kecamatan Candipuro Kabupaten Lampung Selatan Tahun 2010 ... 82

11. Tingkat Pendidikan Nonformal Petani Responden di Desa Sinar Palembang Kecamatan Candipuro Kabupaten Lampung Selatan Tahun 2010 ... 83

12. Pendapatan Responden Perbulan di Desa Sinar Palembang Kecamatan Candipuro Kabupaten Lampung Selatan Tahun 2010 ... 87

13. Penggunaan Teknologi Pertanian Moderendi Desa Sinar Palembang Kecamatan Candipuro Kabupaten Lampung Selatan Tahun 2010 ... 89


(46)

14. Penggunaan Teknologi Pertanian Tradisional di Desa Sinar Palembang Kecamatan Candipuro Kabupaten Lampung Selatan Tahun 2010 ... 90


(47)

Judul Skripsi : KARAKTERISTIK PETANI KECIL DI DESA SINAR PALEMBANG KECAMATAN CANDIPURO KABUPATEN LAMPUNG SELATAN TAHUN 2010

Nama Mahasiswa : Agus Purnomo No. Pokok Mahasiswa : 0643034001 Jurusan : Pendidikan IPS Program Studi : Pendidikan Geografi

Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan

MENYETUJUI 1. KomisiPembimbing

PembimbingUtama, PembimbingPembantu,

Drs. Budiyono, M.S Drs. I GedeSugiyanta, M.Si NIP. 195210221981031003 NIP. 195707251985031001

2. Mengetahui

KetuaJurusanPendidikan KetuaProgramStudi IlmuPengetahuanSosial PendidikanGeografi

Drs. BuchoriAsyik, M.Si Drs. Zulkarnain, M.Si NIP. 195601081985031002 NIP. 196001111987031001


(48)

MENGESAHKAN

1. Tim Penguji

Ketua : Drs. Budiyono, M.S ..…………...

Sekretaris : Drs. I Gede Sugiyanta, M.Si ….…………

Penguji

Bukan Pembimbing : Drs. Edy Haryono, M.Si …………...

2. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Dr. Hi. Bujang Rahman, M.Si. NIP. 196003151985031003


(49)

Motto

Keridhoan Allah tergantung kepada keridhoan kedua orang tua dan murka Allah pun terletak pada murka kedua orang tua

(HR. Al Hakim)

Ketidaksempurnaan bukan faktor penghalang untuk terus menuju kehidupan yang lebih baik, dan dengan perjuangan yang maksimal hidup akan menjadi lebih baik.


(50)

PERSEMBAHAN

Seiringdengan rasa syukurkehadirat Allah SWT

dengankerendahanhatikupersembahkankaryakecilkuiniuntuk :

1. BapakdanIbukutercintauntukperjuangannya, dan yang

telahmembesarkankudenganpenuhkesabarandanmemberikandoanyauntukkeberhasilanku. 2. AlamamaterkutercintaUniversitas Lampung.


(51)

RIWAYAT HIDUP

AgusPurnomodilahirkan di DesaSinar Palembang KecamatanCandipuropadatanggal 16 Agustus 1982,

merupakananakkeduadariempatbersaudarapasanganBapakSunartodanIbuSit iMahmudah.

PendidikanSekolahDasar di MI IslamiyahCintamulyadiselesaikanTahun1995,

SekolahMenengahPertama di MTs MA CintamulyadiselesaikanTahun 1998, danSMK BintaraSidomulyodiselesaikanpadatahun 2001.

Padapertengahantahun 2006, penulisditerimasebagaimahasiswaUniversitas Lampung di

FakultasKeguruandanIlmuPendidikan (FKIP) padaJurusanPeeendidikanIlmuPengetahuanSosial (P.IPS) Program StudiPendidikanGeografi.Padatanggal 5-6 Mei 2007,

penulismelaksanakanKuliahKerjaLapangan (KKL) FisikkeGunungBalau Dan PasirPutih, selanjutnyapenulismelaksanakanKuliahKerjaLapangan (KKL)

ManusiakeBagelendanPurbolinggo Lampung Timurpadatanggal 24-25 Mei 2008, KemudianPadatanggal 30 Juni-7 Juli 2009 melaksanakanKuliahKerjaLapangan (KKL) TerpadukeDataranTinggiDieng, DI Yogyakarta, Semarang, Bandung dan DKI Jakarta. Kemudian pada bulan Juli- Oktober tahun 2010, penulis melaksanakan Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) di SMP 11 Bandar Lampung


(52)

SANWACANA Bismillahirrohmanirrahim,

Penulis mengucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT karena atas rahmat dan karunia-Nya skripsi ini dapat diselesaikan. Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi persyaratan ujian sarjana pada program Pendidikan Geografi Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan di Universitas Lampung.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa pengetahuan dan kemampuan penulis masih sangat terbatas, namun atas bimbingan Bapak Drs. Budiyono, M.S selaku pembimbing akademik sekaligus pembimbing utama dan Bapak Drs. I Gede Sugiyanta, M.Si, selaku pembimbing pembantu, akhirnya skripsi ini dapat diselesaikan, dan pada kesempatan ini tak lupa penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Dr.Hi. Bujang Rahman, M.Si, selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Lampung.

2. Bapak Dr. M. Thoha B.S. Jaya, M.S, selaku Pembantu Dekan I Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

3. Bapak Drs. Arwin Achmad, M.Si, selaku Pembantu Dekan II Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

4. Bapak Drs. Hi.Iskandar Syah, M.H, selaku Pembantu Dekan III Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

5. Bapak Drs. Buchori Asyik, M.Si, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan


(53)

6. Bapak Drs. Zulkarnain, M.Si, selaku Ketua Program Studi Pendidikan Geografi Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

7. Bapak Drs. Edy Haryono, M.Si, selaku penguji utama yang telah banyak memberikan

masukan dalam menyelesaikan skripsi ini.

8. Bapak dan Ibu dosen dilingkungan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, khususnya

Program Studi Pendidikan Geografi yang telah memberikan ilmu pengetahuan yang berharga kepada penulis.

9. Bapak Sukoco selaku Kepala Desa Sinar Palembang, Bapak Goeroeh Tjiptanto selaku

Staf Badan Meteorologi Klimatologi dan GeofisikaMasgar Lampungserta para petani kecil yang telah banyak membantu dalam penelitian ini.

10. Keluarga besarku yang selalu mendoakan dan memotivasi serta menantikan keberhasilanku.

Dengan harapan semoga Allah SWT memberikan rahmat-Nya, serta membalas kebaikan kita semua. Akhir kata semoga skripsi ini dapat bermanfaat dan Allah SWT selalu memberikan kekuatan kepada kita semua amin.

Bandar Lampung, April 2012 Penulis,


(54)

SURAT PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Agus Purnomo

NPM : 0643034001

Program studi : Pendidikan Geografi

Jurusan / Fakultas : Pendidikan IPS / KIP

Alamat : Jl S. Parman No 7 Cintamulya RT/RW 03/04 Kecamatan

Candipuro Lampung Selatan

Dengan ini menyatakan bahwa dalam skipsi ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Bandar Lampung, 4 April 2012 Yang membuat pernyataan

Agus Purnomo


(55)

(1)

PERSEMBAHAN

Seiringdengan rasa syukurkehadirat Allah SWT

dengankerendahanhatikupersembahkankaryakecilkuiniuntuk :

1. BapakdanIbukutercintauntukperjuangannya, dan yang

telahmembesarkankudenganpenuhkesabarandanmemberikandoanyauntukkeberhasilanku. 2. AlamamaterkutercintaUniversitas Lampung.


(2)

RIWAYAT HIDUP

AgusPurnomodilahirkan di DesaSinar Palembang KecamatanCandipuropadatanggal 16 Agustus 1982,

merupakananakkeduadariempatbersaudarapasanganBapakSunartodanIbuSit iMahmudah.

PendidikanSekolahDasar di MI IslamiyahCintamulyadiselesaikanTahun1995,

SekolahMenengahPertama di MTs MA CintamulyadiselesaikanTahun 1998, danSMK BintaraSidomulyodiselesaikanpadatahun 2001.

Padapertengahantahun 2006, penulisditerimasebagaimahasiswaUniversitas Lampung di

FakultasKeguruandanIlmuPendidikan (FKIP) padaJurusanPeeendidikanIlmuPengetahuanSosial (P.IPS) Program StudiPendidikanGeografi.Padatanggal 5-6 Mei 2007,

penulismelaksanakanKuliahKerjaLapangan (KKL) FisikkeGunungBalau Dan PasirPutih, selanjutnyapenulismelaksanakanKuliahKerjaLapangan (KKL)

ManusiakeBagelendanPurbolinggo Lampung Timurpadatanggal 24-25 Mei 2008, KemudianPadatanggal 30 Juni-7 Juli 2009 melaksanakanKuliahKerjaLapangan (KKL) TerpadukeDataranTinggiDieng, DI Yogyakarta, Semarang, Bandung dan DKI Jakarta. Kemudian pada bulan Juli- Oktober tahun 2010, penulis melaksanakan Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) di SMP 11 Bandar Lampung


(3)

SANWACANA Bismillahirrohmanirrahim,

Penulis mengucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT karena atas rahmat dan karunia-Nya skripsi ini dapat diselesaikan. Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi persyaratan ujian sarjana pada program Pendidikan Geografi Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan di Universitas Lampung.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa pengetahuan dan kemampuan penulis masih sangat terbatas, namun atas bimbingan Bapak Drs. Budiyono, M.S selaku pembimbing akademik sekaligus pembimbing utama dan Bapak Drs. I Gede Sugiyanta, M.Si, selaku pembimbing pembantu, akhirnya skripsi ini dapat diselesaikan, dan pada kesempatan ini tak lupa penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Dr.Hi. Bujang Rahman, M.Si, selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

2. Bapak Dr. M. Thoha B.S. Jaya, M.S, selaku Pembantu Dekan I Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

3. Bapak Drs. Arwin Achmad, M.Si, selaku Pembantu Dekan II Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

4. Bapak Drs. Hi.Iskandar Syah, M.H, selaku Pembantu Dekan III Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

5. Bapak Drs. Buchori Asyik, M.Si, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.


(4)

6. Bapak Drs. Zulkarnain, M.Si, selaku Ketua Program Studi Pendidikan Geografi Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

7. Bapak Drs. Edy Haryono, M.Si, selaku penguji utama yang telah banyak memberikan masukan dalam menyelesaikan skripsi ini.

8. Bapak dan Ibu dosen dilingkungan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, khususnya Program Studi Pendidikan Geografi yang telah memberikan ilmu pengetahuan yang berharga kepada penulis.

9. Bapak Sukoco selaku Kepala Desa Sinar Palembang, Bapak Goeroeh Tjiptanto selaku Staf Badan Meteorologi Klimatologi dan GeofisikaMasgar Lampungserta para petani kecil yang telah banyak membantu dalam penelitian ini.

10. Keluarga besarku yang selalu mendoakan dan memotivasi serta menantikan keberhasilanku.

Dengan harapan semoga Allah SWT memberikan rahmat-Nya, serta membalas kebaikan kita semua. Akhir kata semoga skripsi ini dapat bermanfaat dan Allah SWT selalu memberikan kekuatan kepada kita semua amin.

Bandar Lampung, April 2012 Penulis,


(5)

SURAT PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Agus Purnomo

NPM : 0643034001

Program studi : Pendidikan Geografi

Jurusan / Fakultas : Pendidikan IPS / KIP

Alamat : Jl S. Parman No 7 Cintamulya RT/RW 03/04 Kecamatan

Candipuro Lampung Selatan

Dengan ini menyatakan bahwa dalam skipsi ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Bandar Lampung, 4 April 2012 Yang membuat pernyataan

Agus Purnomo


(6)