Produktivitas Usaha Tani Karakteristik Petani Kecil

Selanjutnya usaha tani menurut Mubyarto 1995:66 adalah himpunan dari sumber-sumber alam yang terdapat di tempat itu yang diperlukan untuk produksi pertanian tubuh tanah dan air, perbaikan-perbaikan yang telah dilakukan atas tanah itu, sinar matahari, bangunan-bangunan yang didirikan di atas tanah dan sebagainya usaha pertanian dapat berupa usaha bercocok tanam dan memelihara ternak. Berdasarkan dari dua pendapat tersebut maka produktivitas dalam penelitian ini adalah usaha pertanian yang dilakukan oleh petani dalam mengelola lahan pertanian berupa pengolahan lahan, mengelola air serta pemanfaatan lahan lainnya bertujuan untuk mendapatkan hasil pertanian seperti padi, jagung dan hasil perkebunan lainnya yang nantinya untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari petani kecil yang ada di Desa Sinar Palembang Kecamatan Candipuro. Selanjutnya menurut Badan Pusat Statistik BPS nasional http:dds.bps.go.iddownload_fileIP_Maret_2011.pdf jam 13.15 hari Senin tanggal 21 Februari 2010 menerangkan bahwa produksi padi tingkat nasional adalah 5,07 ton per hektar, dan produksi jagung adalah 4,43 ton per hektar, sedangkan produksi padi Provinsi Lampung adalah: 4,9 ton per hektar dan Kabupaten Lampung Selatan adalah 4,8 ton per hektar. Untuk mempermudah analisis pada penelitian ini maka tingkat produksi dibagi menjadi dua yaitu: 1. Produksi padi dibagi lagi menjadi tiga kategori yaitu: a. Produksi padi tinggi yaitu lebih dari 5,7 ton per ha. b. Produksi padi sedang yaitu sama dengan 5,7 ton per ha. c. Produksi padi rendah yaitu kurang dari 5,7 ton per ha. 2. Produksi jagung dibagi menjadi tiga kategori yaitu: a. Produksi jagung tinggi yaitu lebih dari 4,43 ton per ha. b. Produksi jagung sedang yaitu sama dengan 4,43 ton per ha. c. Produksi jagung rendah yaitu kurang dari 4,43 ton per ha.

d. Pengetahuan dan Keterampilan Petani

Pengetahuan adalah berbagai gejala yang ditemui dan diperoleh manusia melalui pengamatan akal. Pengetahuan muncul ketika seseorang menggunakan akal budinya untuk mengenali benda atau kejadian tertentu yang belum pernah dilihat atau dirasakan sebelumnya. Pengetahuan dapat diperoleh dengan proses pembelajaran yang ditempuh dengan belajar melalui pendidikan formal, informal, dan non formal. Seperti yang dijelaskan oleh Suhardiyono 2000:12 menyebutkan bahwa para ahli pendidikan mengenal sumber pengetahuan yaitu: 1. Pendidikan Informal pengalaman pribadi dan masyarakat sekitar. 2. Pendidikan Formal lembaga pendidikan 3. Pendidikan Nonformal penyuluhan pertanian Selanjutnya menurut Sudjarwo 2008:38 menyatakan bahwa: “Pendidikan formal adalah jalur pendidikan yang berstruktur dan berjenjang yang terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan menengah dan pendidikan tinggi. Pendidikan non formal adalah jalur pendidikan di luar pendidikan formal yang dapat dilaksanakan berstruktur dan berjenjang. Selanjutnya pendidikan nonformal berfungsi mengembangkan potensi peserta didik dengan penekanan serta pengembangan sikap dan kepribadian profesional. Pendidikan non formal terdiri atas lembaga kursus dan lembaga pelatihan sedangkan pendidikan informal adalah kegiatan yang dilakukan oleh keluarga dan lingkungan berbentuk kegiatan belajar secara mandiri”. Melihat dari dua pendapat di atas maka pengetahuan petani bersumber dari pengetahuan petani yang diperoleh dari pendidikan formal, pendidikan non formal, dan pendidikan informal. Keterampilan petani kecil merupakan suatu keahlian yang dimiliki oleh petani kecil yang diperoleh dari pengalaman hidup petani kecil tersebut, keterampilan petani ini akan timbul bila adanya pengalaman dan seringnya mendapatkan penyuluhan dari pihak yang berkompeten dibidangnya, keterampilan petani meliputi kreativitas petani dalam mengelola sawah, ladang dan pekarangan. Lebih lanjut menurut Supriyatna dalam Abdul Farid 2008:40 mengatakan bahwa keterampilan yang dibutuhkan oleh petani sesuai dengan klasifikasi dan sektor kegiatannya, seperti industri berupa industri kecil, kerajinan rumah tangga, keterampilan pertanian baik manajerial maupun teknis pertanian, dan sebagainya. Selanjutnya menurut Totok Mardikanto 1990:91 menyatakan tidak tersedianya keterampilan khusus dan peralatan yang dapat dimanfaatkan untuk mengisi waktu luang, dan kalaupun ada, keadaannya sangat terbatas sehingga hasil yang diperoleh kurang memiliki nilai ekonomis yang berarti bagi kehidupannya. Lebih lanjut bahwa keterampilan petani sebagai komunikasi proses pengetahuan untuk merubah prilaku petani menjadi cekat, tepat, dan tepat melalui pengembangan kerajinan dan teknologi rekayasa dan teknologi pengolahan. Keterampilan mengandung kinerja kerajinan dan teknologis. Keterampilan teknologi terdiri dari teknologi rekayasa Enginering dan teknologi pengolahan. teknologi rekayasa berisi keterampilan menguraikan dan menyusuri kembali hasil teknologi seperti mesin http: netblog mointi . blogspot . com 2011 08 keterampilan – petani .html diakses jam 23.20 tanggal 23 Februari 2012. Setelah melihat pendapat di atas maka pengetahuan dan keterampilan dalam penelitian ini adalah pengetahuan yang diperoleh petani kecil berupa pendidikan formal, nonformal, dan informal. Serta keterampilan di sini adalah keterampilan berupa kemampuan yang diperuntukan sebagai upaya untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari- hari dari petani kecil tersebut keterampilan ini berupa keterampilan teknis seperti menjadi tukang, dan montir.

e. Pendapatan Petani Kecil