Tahap Penelitian SNFP UM 2016 ZAIN ASRORI

ISBN 978-602-71279-1-9 PFMO-3 5. Penelitian kualitatif lebih menekankan pada makna dibalik data yang teramati. Menurut Kemmis dan Mac Taggart Kunandar, 2011 penelitian tindakan kelas adalah suatu bentuk self inquiry yang dilakukan untuk meningkatkan rasionalitas dan keadilan dari praktik sosial atau pendidikan yang mereka lakukan, serta mempertinggi pemahaman mereka terhadap praktik dan situasi dimana praktik itu dilaksanakan. Pada intinya PTK merupakan suatu penelitian yang akar permasalahannya muncul dikelas dan dirasakan langsung oleh guru yang bersangkutan Arikunto, 2008. Dalam penelitian ini peneliti juga merupakan guru mata pelajaran fisika. Daur ulang atau siklus penelitian tindakan kelas diawali dengan perencanaan tindakan planning, penerapan tindakan action, mengobservasi dan mengevaluasi proses dan hasil tindakan observation and evaluation, dan melakukan refleksi reflecting, dan seterusnya sampai perbaikan atau peningkatan yang diharapkan tercapai kriteria keberhasilan.

1.2 Tahap Penelitian

1.2.1 Kegiatan Pra Tindakan a Ide Umum Penulis mempelajari dan memikirkan berbagai cara untuk dapat meningkatkan kualitas hasil belajar siswa. Melakukan studi referensi untuk pemilihan berbagai metode pembelajaran yang memungkinkan untuk diterapkan dikelas dan media pembelajaran yang sesuai. b Studi pendahuluan Setelah melakukan studi literatur dan wawancara dengan teman sejawat, keluarlah beberapa ide dan dipilah-pilah sesuai kondisi siswa dikelas tersebut. Dari hasil wawancara dengan teman sejawat di dalam forum Musyawarah Guru Mata Pelajaran MGMP Fisika diperoleh data bahwa siswa mengalami kesulitan dalam memahami konsep-konsep dalam pelajaran fisika karena bersifat sangat abstrak, dan belum dipakainya media pembelajaran yang tepat untuk menjelaskan konsep-konsep tersebut. Keikutsertaan aktif siswa dalam pembelajaran juga sangat kurang. 1.2.2 Kegiatan Pelaksanaan Tindakan a. Perencanaan Tindakan Berdasarkan hasil identifikasi pada tahap pra tindakan, maka disusun rencana perbaikan atas masalah-masalah yang dijumpai dalam proses pembelajaran dikelas X Teknik Sepeda Motor 1 X TSM 1 SMK Negeri 1 Nglegok. Adapun langkah-langkah dalam menyusun rencana perbaikan adalah: 1. Menyusun rencana tindakan berupa rencana pembelajaran yang meliputi penentuan kompetensi dasar, materi pembelajaran , indikator, rumusan tujuan pembelajaran, kegiatan guru dan siswa dalam proses belajar mengajar, dan pemilihan metode dan media pembelajaran. 2. Menyusun instrumen pengumpulan data perupa pedoman pengamatan, pedoman kuesioner, pedoman wawancara, format catatan lapangan, dokumentasi, dan penilaian. b. Pelaksanaan Tindakan Pada tahap ini guru mata pelajaran Fisika Kelas X TSM 1 SMK Negeri 1 Nglegok menggunakan model pembelajaran Cooperative Learning metode pembelajaran permainan games dengan mengadopsi permainan Throwing Dart. Guru mengamati pelaksanaan pembelajaran dan berperan sebagai fasilitator atau juri permainan tersebut. Siswa berperan aktif sebagai peserta permainan. Tugas guru adalah melakukan pengamatan, melaksanakan pretest, melakukan wawancara, memberikan kuesioner, melaksanakan postest, dan refleksi atau penilaian atas keseluruhan kegiatan. c. Tahap Pengamatan Pengamatan dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan pembelajaran atau tindakan. Tujuan dilakukannya pengamatan adalah untuk mengenali, memahami, ISBN 978-602-71279-1-9 PFMO-4 merekam, dan mendokumentasikan semua indikator baik proses maupun hasil perubahan yang terjadi sebagai akibat dari tindakan yang direncanakan. Yang diamati dalam kegiatan ini adalah minat dan motivasi siswa, serta keaktifan siswa untuk bekerja dalam kelompok. d. Refleksi Refleksi dilakukan pada akhir dari setiap tindakan. Refleksi adalah mengingat, merenungkan, mencermati, dan menganalisis kembali suatu kegiatan yang telah dilakukan sebagaimana yang sudah tercatat dalam observasi Asrori, 2008. Berikut ini adalah hal-hal yang perlu didiskusikan dalam kegiatan refleksi: 1. Mengalisis tindakan yang baru dilaksanakan. Mengulas dan menjelaskan perbedaan rencana tindakan dan pelaksanaan tindakan 2. Melakukan interpretasi atas pelaksanaan kegiatan dan terhadap data yang didapatkan. Setiap tindakan dikatakan berhasil apabila memenuhi kriteria yaitu penilaian observasi pada aktivitas guru menunjukkan tingkat keberhasilan baik, kriteria motivasi meningkat, ketuntasan individual sesuai skor KKM 75 dan persentase ketuntasan belajar minimal 75. Hasil refleksi digunakan untuk masukan, modifikasi dan penyempurnaan metode serta perbaikan rencana pembelajaran di siklus berikutnya.

1.3 Kehadiran Peneliti