ISBN 978-602-71279-1-9 PFMO-7
Huberman yaitu reduksi data data reduction, sajian data data display, dan penarikan kesimpulan conclusion drawing or verification Sugiyono, 2008.
1. Reduksi data Mereduksi data berarti merangkum, memilah-milah hal yang pokok,
memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya Sugiyono, 2008. Reduksi data merupakan proses berpikir sensitif yang memerlukan
kecerdasan dan keluasan wawasan yang tinggi. 2. Penyajian data
Menurut Miles dan Huberman penyajian atau paparan data merupakan upaya untuk menampilkan data secara jelas dan mudah dipahami dalam bentuk
naratif, grafik, matrik, jejaring kerja Sugiyono, 2008. Data yang disajikan merupakan data hasil reduksi secara naratif sehingga memungkinkan
penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan. 3. Penarikan kesimpulanverifikasi
Analisis data dilakukan sejak awal sebelum, selama, dan setelah proses kegiatan pembelajaran dilaksanakan. Analisis data dilakukan terhadap hasil
penilaian tes tertulis sebelum dan sesudah siklus meliputi: a. Pretest yaitu tes yang diberikan sebelum tindakan yang bertujuan untuk
mengetahui tingkat pemahaman siswa terhadap materi yang akan diajarkan.
b. Postest yaitu tes yang diberikan disetiap akhir tindakan atau siklus untuk mengetahui apakah tindakan yang dilakukan memberikan pengaruh
terhadap peningkatan minat belajar dan peningkatan pemahaman siswa terhadap konsep akurasi dan presisi yang pada akhirnya dapat
meningkatkan kompetensi menggunakan alat ukur. Tes yang diberikan berbentuk kombinasi dalam bentuk pilihan ganda dan soal
uraian. Hasil tes akan menunjukkan ketuntasan siswa. Siswa dianggap tuntas belajar jika memperoleh skor 75. Jika kurang dari 75 dianggap belum tuntas belajar,
sehingga diperlukan tindakan siklus berikutnya. Penelitian ini direncanakan dilakukan dalam 2 siklus.
1.8 Validasi Data
Untuk menjamin keabsahan data dalam penelitian ini digunakan kriteria derajat kepercayaan seperti yang disampaikan oleh Moleong 2011 yaitu:
1. Keajegan pengamatan, dengan cara melakukan pengamatan secara teliti, rinci, dan terus menerus selama proses penelitian guna menemukan ciri-ciri atau isu
yang sedang dicari dan kemudian terfokus pada hal tersebut. 2. Triangulasi yaiatu teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan
sesuatu yang lain diluar data untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data tersebut.
3. Pengecekan teman sejawat, yaitu proses validasi data dengan cara mencari pendapat dari guru lain, peneliti lain, atau guru fisika yang pernah mengajar
dikelas tersebut. Hal ini dilakukan dengan harapan memperoleh masukan baik secara metodologi maupun konteks penelitian.
1.9 Media Pembelajaran dan Aturan Throwing Dart Games
Bentuk papan throwing dart yang digunakan berbeda dari standarnya dengan diameter 1 m. Hanya digunakan 10 area lingkaran dengan nilai 1-10 dimana angka 10
merupakan skor tertinggi yang bisa diperoleh terletak dipusat lingkaran. Sedangkan angka 1 merupakan skor terendah dan berada di daerah terluar lingkaran. Untuk
mempermudah pembuatannya digunakan bahan stereofoam. Sedangkan panahnya digunakan paku cor ukuran 8 cm dimana bagian tumpulnya diberi rumbai tali rafia dan
diikat kuat.
ISBN 978-602-71279-1-9 PFMO-8
Gambar 1. Bentuk Papan Target yang Digunakan dalam Penelitian.
Kelas percobaan dibagi menjadi 5 kelompok siswa dimana tiap kelompok terdiri dari 8 siswa. Setiap siswa dalam kelompok melakukan lemparan sebanyak 1 kali
dengan kesempatan percobaan lemparan sebanyak 2 kali. Sehingga setiap kelompok hanya memiliki 8 nilai terhitung. Skor atau nilai kelompok merupakan total skor yang
diperoleh tergantung paku yang dilempar tertancap didaerah mana. Jika ada anggota kelompok yang melakukan lemparan tapi tidak tertancap dipapan maka dianggap
tertancap di skor 1. Nilai akurasi dihitung berdasarkan zona nilai yang diperoleh dikalikan dengan jumlah lemparan di zona tersebut. Sedangkan penilaian presisi
dihitung berdasarkan nilai maksimum frekuensi paku di suatu zona target. Tabel 3.3 menjelaskan format penilaian Throwing Dart. Kelompok yang menang adalah kelompok
yang memiliki nilai akhir tertinggi yang diperoleh dari penjumlahan skor akurasi dan presisinya.
Tabel 5. Format Penilaian Throwing Dart Games. Zona Target
Kelompok
1 2
3 4
5 1
2 3
4 5
6 7
zona target
ISBN 978-602-71279-1-9 PFMO-9
HASIL DAN PEMBAHASAN 2.1 Data Hasil Kegiatan Pra Tindakan
Pada kegiatan pra tindakan dilakukan pretest terhadap siswa kelas X TSM1. Pretest dilaksanakan untuk mengetahui kemampuan awal siswa terhadap pemahaman konsep
akurasi dan presisi. Persentase ketuntasan belajar individu:
5 ,
20 100
39 8
x
Persentase ketuntasan klasikal: 9
, 59
100 39
2337
x Berdasarkan hasil pretest diatas diketahui bahwa dari 39 siswa hanya 8 siswa
yang dinyatakan tuntas belajar atau memperoleh nilai sama dengan atau lebih dari 75. Sedangkan 31 siswa lainnya tidak tuntas belajar karena mendapatkan nilai dibawah 75.
Diketahui juga bahwa ketuntasan klasikal hanya bernilai 59,9 dengan kategori kurang. Dari kegiatan kuesioner atau angket diperoleh data bahwa pemahaman siswa
terhadap konsep presisi dan akurasi alat ukur masih sangat rendah. Hal ini terlihat dari mayoritas jawaban siswa menjawab tidak paham 84,6 untuk akurasi dan 74,9
untuk presisi. Dari data diatas juga dapat diinterpretsikan bahwa minat siswa terhadap pelajaran fisika memang rendah. Terlihat dari jawaban mayoritas siswa atas
pertanyaan poin 1 yakni sebesar 76,9 memilih angka 2 yang berarti tidak menyukai pelajaran fisika. Saat siswa ditanya perihal membosankannya materi pelajaran fisika,
84,6 siswa menjawab sangat membosankan. Saat pertanyaan beralih ke penggabungan pelajaran fisika dengan praktik, 89,7 siswa menjawab sangat suka.
Kemudian saat siswa ditanya tentang metode pembelajaran fisika menggunakan permainan games, 87,1 siswa menjawab sangat menyukainya. Hasil kuesioner ini
mengkonfirmasi bahwa metode pembelajaran permainan dapat dijadikan salah satu solusi untuk meningkatkan minat belajar siswa terhadap pelajaran fisika khususnya
pada materi akurasi dan presisi.
2.2 Data Hasil Kegiatan Pelaksanaan Tindakan Siklus I