Teknik Pengambilan Data METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Pengaruh Media terhadap Pertumbuhan Cacing Lumbricus rubellus

Data pertumbuhan berupa pertambahan biomassa cacing Lumbricus rubellus . Pertambahan biomassa cacing diperoleh dari selisih biomassa akhir dengan biomassa awal. Gambar 7. Histogram Rata-Rata Pertambahan Biomassa Cacing Lumbricus rubellus gram pada Panen Pertama dan Panen Kedua Histogram di atas menunjukkan bahwa rata-rata pertambahan biomassa cacing tertinggi terdapat pada media A media 100 serbuk gergaji batang pohon kelapa yaitu 34,56 gram pada panen pertama. Sedangkan rata-rata biomassa cacing terendah terdapat pada media B media 100 rumput manila yaitu 3,18 gram pada panen kedua. 34.56 4.28 20.04 32.56 33.4 13.14 3.18 15.12 13.44 13.86 5 10 15 20 25 30 35 40 A100 kelapa B 100 rumput C 25 kelapa + 75 rumput D50 kelapa + 50 rumput E75 kelapa + 25 rumput B io m assa c ac in g gr am Media Panen 1 Panen 2 Berdasarkan hasil penelitian ini dapat diketahui bahwa serbuk gergaji batang pohon kelapa 100 merupakan media yang baik untuk dijadikan media pemeliharaan cacing tanah. Sugiantoro 2012:56 menyebutkan bahwa media hidup atau media pemeliharaan yang juga sekaligus sarang cacing tanah sebenarnya adalah sekumpulan bahan-bahan organik yang sudah terfermentasi sempurna sehingga bisa memberikan tempat bagi cacing tanah untuk bereproduksi secara optimal. Selain itu, sumber lain mengatakan bahwa cacing tanah membutuhkan bahan organik sebagai makanan atau sumber nutrisi. Ketersediaan bahan organik sangat diperlukan untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangbiakan cacing tanah . Bahan organik yang mengandung karbohidrat, protein, mineral dan vitamin dibutuhkan oleh cacing tanah untuk mendukung pertumbuhan Saptono, 2011:52 Berdasarkan sumber dari Department of Employment, Economic and Innovation 2004 dalam Usman 2011:5, komposisi kimia yang terdapat dalam batang kelapa yang merupakan bahan untuk media serbuk gergaji batang pohon kelapa yaitu silika 0,07, lignin 25,1, hemiselulosa 66,7, pentosan 22,9, dan pati 4,6. Jika dilihat dari pertambahan biomassa cacing pada media A yang merupakan biomassa tertinggi maka dapat diketahui bahwa media ini mampu memenuhi kebutuhan nutrisi untuk pertumbuhan cacing Lumbricus rubellus. Menurut Martin et al. 1981 dalam Permata 2006: 6, faktor-faktor yang mendukung pertumbuhan dan reproduksi cacing tanah adalah ketersediaan makanan, temperatur, kelembaban, derajat keasaman pH, aerasi, faktor cahaya, kepadatan populasi dan predator. Rata-rata biomassa cacing tanah terendah adalah pada media B media 100 rumput manila. Hal ini disebabkan karena kelembaban dan aerasi yang buruk pada media ini. Kelembaban antara permukaan media dan bagian bawah tidak sama. Pada bagian permukaan media cenderung lebih cepat kering setelah dilakukan penyiraman dengan air, sedangkan bagian bawah sangat lembab. Hal ini menyebabkan tidak dapat dilakukannya penyiraman dengan jumlah air yang banyak dan akibatnya adalah bagian permukaan menjadi lebih kering. Berbeda dengan media rumput manila lain yang dikombinasikan dengan serbuk gergaji batang pohon kelapa yang tingkat kelembabannya tetap terjaga sebagai media hidup cacing tanah. Hal ini berarti bahwa serbuk gergaji batang pohon kelapa memiliki daya serap terhadap air lebih baik daripada rumput manila. Pada media rumput manila yang dikombinasikan dengan serbuk gergaji batang pohon kelapa teksturnya gembur sedangkan pada media rumput manila 100 ini teksturnya menggumpal. Menurut Sugiantoro 2012: 62, cacing tanah sangat membutuhkan media hidup sekaligus makanan yang lunak, gembur, dan tidak panas supaya lebih mudah dicerna atau terurai oleh alat cerna di tubuhnya. Media hidup yang gembur juga bisa menjaga porositas sarang, menjaga ketersediaan oksigen, dan menjaga sirkulasi udara di dalamnya. Berdasar pernyataan tersebut, dapat diketahui bahwa media B yang terlalu padat dan menggumpal menyebabkan ketersediaan oksigen berkurang sehingga cacing tanah sulit bernafas dan kesulitan mencerna atau mengurai bahan organik sebagai

Dokumen yang terkait

Pengaruh Pengaturan Populasi Dan Ukuran Lempengan Rumput Manila (Zoysia Matrella (L.) Merr) Terhadap Pertumbuhan Dan Perkembangannya

0 7 8

Pertumbuhan Dan Perkembangbiakan Cacing Tanah Lumbricus Rubellus Dalam Media Kotoran Sapi Yang Mengandung Tepung Darah

1 6 73

Pengaruh Taraf Ampas Tahu Dalam Media Serbuk Sabut Kelapa Terhadap Produksi Kokon, Juvenil, Omega 3 Dan 6 Pada Cacing Tanah (Lumbricus rubellus)

1 14 62

Pengaruh Taraf Ampas Tahu Dalam Media Serbuk Sabut Kelapa Terhadap Panjang, Diameter Tubuh, Produksi Dan Kualitas Kascing Cacing Tanah (Lumbricus rubellus)

0 6 58

PENGARUH MEDIA TANAM SERBUK GERGAJI POHON KELAPA (Cocos nucifera) DENGAN PASIR TERHADAP PENGARUH MEDIA TANAM SERBUK GERGAJI POHON KELAPA (Cocos nucifera) DENGAN PASIR TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN ZAMIA (Zamia kulkas).

0 1 15

Pengaruh Campuran Lumpur Biogas Sapi Perah dengan Serbuk Sabut Kelapa pada Vermicomposting terhadap Biomassa Cacing Tanah Lumbricus rubellus dan Kascing.

0 0 2

PENGARUH KOMBINASI MEDIA SERBUK GERGAJI BATANG POHON AREN (Arenga pinnata) DAN RUMPUT MANILA (Zoysia matrella) TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI KOKON CACING TANAH (Lumbricus rubellus.

0 18 96

PENGARUH KOMBINASI MEDIA SERBUK GERGAJI BATANG POHON AREN (Arenga pinnata, Merr.) DAN LIMBAH RUMPUT MANILA (Zoysia matrella) TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI KOKON CACING AFRIKA (Eudrilus eugeniae).

8 22 95

PENGARUH KOMBINASI MEDIA SERBUK GERGAJI BATANG POHON KELAPA (Cocos nucifera, L.) DAN RUMPUT MANILA (Zoysia matrella) TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI KOKON CACING TANAH (Eudrilus eugeniae.

2 4 90

DAYA TETAS KOKON CACING TANAH (Lumbricus rubellus) DI BAWAH PENGARUH PEMBERIAN INSEKTISIDA ORGANOFOSFAT.

0 0 1