berupa talus yang lebar dan tipis dengan tepi yang berlekuk, rhizoid berada pada bagian ventral, habitatnya didaerah yg mempunyai kelembaban tinggi.
Cotohnya Anthoceros leavis Sainuddin, 2013.
B. Lumut Sebagai Media Tanam
Tumbuhan lumut memiliki peranan dalam menyediakan oksigen untuk tumbuhan lain, mengingat tumbuhan lumut memiliki sifat sel yang menyerupai spons
untuk menyerap air. Tumbuhan ini selalu menjadi perintis untuk tumbuh di tempat yang tidak disukai tanaman pada umumnya. Sifat lumut yang menyerupai spons yang
dapat menyimpan air berfungsi untuk menjaga kelembaban dan sebagai absorban. Tumbuhan ini juga diduga memiliki berbagai kandungan hara yang dapat menunjang
sifatnya sebagai media tanam. Berbagai fungsi di atas menguatkan bahwa lumut dapat digunakan sebagai media tanam yang pada penellitian kali ini akan dicoba
untuk melakukan penyemaian benih sawi yang kemudian akan dilihat performanisnya
Suryadarma, 2015.
Menurut Washington 2012, lumut mampunyai properti-properti sebagai
berikut:
1. Mampu menyimpan banyak air. 2. Lumut kering dapat mengembang ukurannya menjadi 16 hingga 26 kali pada saat
basah.
Lumut hidup, aktif mengasamkan mediatanam di bawahnya.Lumut hidup, aktif melepaskan ion Hidrogen H
+
ke media. Lumut juga terbukti memiliki sifat anti gulma dan jamur. Lapisan lumut yang tebal bisa menghambat pertumbuhan gulma
dan jamur, karena biji-biji gulma dan spora jamur yang menempel pada lapisan lumut tersebut tidak bisa tumbuh karena kondisi yang terlalu asam Washington, 2012.
C. Tanaman Sawi 1. Deskripsi Tanaman Sawi Hijau
Tanaman sayur merupakan salah satu tanaman andalan negara Indonesia. Banyak sekali petani Indonesia yang membudidayakan berbagai jenis tanaman
sayuran. Hal tersebut disebabkan karena iklim di Indonesia memungkinkan dikembangkan tanaman sayur-sayuran, baik sayur dataran rendah hingga sayur
dataran tinggi, sehingga jika ditinjau dari aspek klimatologis Indonesia sangat tepat untuk dikembangkan untuk bisnis sayuran. Tanaman ssayuran yang mudah
dibudidayakan adalah caisim atau sawi hijau karena caisim ini sangat mudah dikembangkan dan banyak kalangan yang menyukai dan memanfaatkannya. Selain
itu juga sangat potensial untuk komersial dan prospek sangat baik. Sawi hijau merupakan jenis sayur yang digemari oleh masyarakat Indonesia.
Konsumennya mulai dari golongan masyarakat kelas bawah hingga kelas atas. Kadungan gizi setiap 100 g bahan yang dapat dimakan pada sawi hijau adalah, Kalori
22.00 kl, Protein 2.30 g, Lemak 0.30g, Karbohidrat 4.00 g, Serat 1.20 g, Kalsium 220.50 mg, Fosfor 38.40 mg, Besi Fe 2.90 mg, Vitamin A969.0 SI, Vitamin B1
0.09 mg, Vitamin B2 0.10 mg, Vitamin B30.70 mg, dan Vitamin C 102.00 mg Direktorat Gizi Departemen Kesehatan RI, 1981.
2. Morfologi Tanaman Sawi Hijau
Tanaman sawi hijau memiliki sistem perakaran tunggang radix primaria dan cabang-cabang akar yang bentuknya bulat panjang silindris menyebar ke semua
arah pada kedalaman antara 30-50 cm. Akar-akar ini berfungsi antara lain menghisap air dan zat makanan dari dalam tanah, serta menguatkan berdirinya batang tanaman.
Umunya daun-daun sawi bersayap dan bertangkai panjang dan bentuknya pipih
Rahmat Rukmana, 1994: 15-16. Tanaman sawi dapat dilihat pada Gambar 2
Gambar 2.
Sawi Hijau Sumber: Google, 2016
Klasisfikasi botani dari tanaman sawi hijau adalah sebagai berikut: Divisi
: Spermatophyta. Subdivisi
: Angiospermae. Kelas
: Dicotyledonae. Ordo
: Rhoeadales Brassicales. Famili
: Cruciferae Brassicaceae.
Jenis : Brassica.
Spesies : Brassica Juncea L.
3. Syarat Tumbuh Tanaman Sawi Hijau
Kondisi lingkungan yang sesuai bagi pertumbuhan tanaman sawi hijau Brassica juncea L dapat memberikan hasil panen yang tinggi. Sehingga dengan
demikian untuk menunjang usaha tani sawi hijau yang berhasil, lokasi usaha tani harus memilki kondisi lingkungan yang sesuai seperti yang di kehendaki tanaman.
Kecocokan keadaan lingkunan iklim dan tanah sangat menunjang produktifitas tanaman berproduksi Yudharta, 2010.
Sawi dikenal sebagai tanaman sayuran dengan iklim sedang sub-tropis, tetapi saat ini berkembang pesat di daerah panas tropis. Kondisi iklim yang
dikehendaki untuk pertumbuhan tanaman sawi adalah daerah yang mempunyai suhu malam hari ± 15.6
o
C dan siang harinya ±21.1
o
C serta penyinaran matahari 10-13 jam per hari Rahmat Rukmana, 1994:34.
Tanaman sawi dapat tumbuh baik di tempat yang berhawa panas maupun dingin, sehingga dapat diusahakan dari dataran rendah maupun dataran tinggi.
Meskipun demikian pada kenyataannya hasil yang diperoleh lebih baik di dataran tinggi. Daerah penanaman yang cocok adalah mulai dari ketinggian 5 meter sampai
dengan 1.200 meter di atas permukaan laut. Namun biasanya dibudidayakan pada daerah yang mempunyai ketinggian 100 meter sampai 50 meter dpl Rahmat
Rukmana, 1994:35.
Tanaman sawi tahan terhadap air hujan, sehingga dapat ditanamn sepanjang tahun. Pada musim kemarau yang perlu diperhatikan adalah penyiraman secara
teratur. Berhubung dalam pertumbuhannya tanaman ini membutuhkan hawa yang sejuk, lebih cepat tumbuh apabila ditanam dalam suasana lembab. Akan tetapi
tanaman ini juga tidak senang pada air yang menggenang, dengan demikian, tanaman ini cocok bila ditanam pada akhir musim penghujan. Tanah yang cocok ntuk ditanami
sawi adalah tanah gembur, banyak mengandung humus, subur, serta pembuangan airnya baik. Derajat keasaman pH tanah yang optimum untuk pertumbuhannya adalah
antara pH 6 sampai pH 7.
D. Pertumbuhan
1. Definisi Pertumbuhan Pertumbuhan adalah bertambah besarnya tanaman atau bagian tanaman akibat
adanya penambahan unsur-unsur struktural yang baru. Organisme hidup mengalami pertumbuhan atau pertambahan dalam jumlah sel, volume, berat dan jumlah
protoplasma dan kompleksitasnya Saslisbury dan Ross, 1985: 291. Pertumbuhan tanaman ditunjukkan dengan pertambahan ukuran berat kering
yang tidak dapat dibalik, terjadi karena ukuran dan jumlah sel bertambah. Pertambahan ukuran dan berat kering mencerminkan bertambhanya protoplasma. Sel
mengalami perubahan dengan cara yang berbeda-beda, menghasilkan tumbuhan dewasa yang terususun dari berbagai jenis sel.
Penambahan substansi biomassa yang dihasilkan dari proses biosintesis tercermin dari penambahan berbagai macam substansi di dalam sel seperti
karbohidrat, asamnukleat, klorofil dan sebagainya. Bentuk akhir dari gejala pertumbuhan yang mudah diamati tercermin dalam perubahan tinggi, ukuran dan
berat tanaman Sitompul dan Guritno, 1995:141.
2. Unsur Hara Tanaman Unsur hara tanaman adalah unsur yang diserap oleh tumbuhan. Menurut
Hanafiah 2007, unsur kimia yang dianggap esensial sebagai unsur hara tanaman adalah jika memenuhi syarat sebagai berikut:
a. Unsur hara harus terlibat langsung dalam penyediaan nutrisi yang dibutuhkan tanaman.
b. Unsur ini tersedia agar tanaman dapat melengkapi siklus hidupnya. c. Jika tanaman mengalami defisiensi hanya dapat diperbaiki dengan unsur
tersebut. Unsur hara makro esensial jika dibutuhkan dalam jumlah besar biasanya di
atas 500 ppm dan yang dibutuhkan dalam jumlah sedikit, biasanya kurang dari 50 ppm disebut mikro esensial. Tergolong ke dalam unsur hara makro antara lain
nitrogen, hidrogen, oksigen, fosfor, kalium, belerang, kalsium, dan magnesium. Sedangakn unsur hara mikro antara lain adalah boron, besi, mangan, tembaga, seng,
dan khlorin.
Menurut Sutedjo 2010, jumlah besar yang dibutuhkan tanaman dalam bentuk unsur hara dibedakan menjadi unsur hara makro dan mikro. Unsur makro
terdiri atas: a. Karbon, Oksigen, dan Hidrogen C, O, dan H
Karbon, Oksigen dan Hirogen merupakan bahan baku dalam pembentukan jaringan tubuh tanaman. Berada dalam bentuk H
2
O air, H
2
CO
3
asam arang, dan CO
2
dalam udara. 1 Karbon C. Penting sebagai pembangun bahan hara, karena sebagian
besar bahan kering tanaman terdiri dari bahan organik, diambil dalam bentuk CO
2
. 2 Oksigen O. Terdapat dalam bahan organik sebagai atom dan termasuk
pembangun bahan organik, daimabil dalam bentuk CO
2.
3 Hidrogen H. Merupakan elemen pokok pembangun bahan organik, yang tersuplai dari air
b. Nitrogen Nitogen merupakan unsur hara utama bagi pertumbhan tanaman yang pada
umumnya sangat diperlukan untuk pembentukan atau pertumbuhan bagian- bagian vegetatif tanaman seperti daun, batang, dan akar, tetapi jika jumlahnya
terlalu banyak akan menimbulkan terhambatnya pembungaan dan pembuahan pada tanaman. Fungsi nitrogen adalah sebagai berikut:
1 Untuk meningkatkan pertumbuhan tanaman.
2 Dapat menyehatkan pertumbuhan daun, daun tanaman lebar, dan warna yang lebih hijau pada daun muda berwarna kuning.
3 Meingkatkan kadar protein dalam tubuh tanaman. 4 Meningkatkan kualitas tanaman penghasil daun-daunan.
5 Meningkatkan perkembangbiakan mikroorganisme di dalam tanah. Nitrogen diserap oleh akar tanaman dalam bentuk NO
3-
Nitrat dan NH
4+
ammonium, akan tetapi nitrat akan segera tereduksi menjadi amonium. Kekurangan unsur nitrogen dapat terlihat dimulai dari daunnya, warnanya yang
hijau agak kekuningan selanjutnya berubah menjadi kuning lengkap. Jaringan daun mati, daun mati inilah yangmenyebabkan daun selanjutnya menjadi kering
dan berwarna merah kecoklatan. c. Fosfor
Fosfor diambil tanaman dalam bentuk H
2
PO
4-
dan HPO
4
. Secara umum, fungsi dari fosfor P dalam tanaman dapat dinyatakan sebagai berikut:
1 Dapat mempercepat pertumbuhan akar. 2 Dapat mempercepat serta memperkuat pertumuhan tanaman muda
menjadi dewasa. 3 Dapat mempercepat pembungaan dan pemasakan biji atau gabah.
4 Dapat meningkatkan produksi biji-bijian. Fosfor dalam tanah dapat digolongkan dalam 2 bentuk, yaitu bentuk organik
dan anorganik. Dalam tanah, fungsi P terhadap tanaman adalah sebagai zat pembangun dan terikat dalam senyawa-senyawa organis.
d. Kalium Kalium diserap dalam bentuk K
+
terutama pada tanaman muda.Kalium banyak terdapat pada sel-sel muda bagian tanaman yang mengandung protein,
inti-inti sel tidak mengandung kalium. Zat kalium mempunyai sifat mudah larut dan hanyut, selain itu mudah difiksasi dalam tanah. Zat kalium yang tidak
diberikan secara cukup, maka efisiensi N dan P akan rendah, dengan demikian maka produksi yang tinggi tidak dapat diharapkan. Kalium berperan dalam
membantu pembentukan protein dan karbohidrat, mengeraskan bagian kayu dari
tanaman, meningkatkan
resistensi tanaman
terhadap penyakit,
meningkatkan kualitas bijibuah. Gejala defisiensi yang terdapat pada daun, awalnya tampak agak mengkerut
dan kadang-kadang mengkilap, selanjutnya sejak ujung dan tepi daun tampak menguning, warna seperti ini tampak pula di antara tulang-tulang daun, pada
akhirnya daun akan nampak bercak-bercak kotor, berwaran coklat, dan jatuh kemudian mengering dan mati
e. Kalsium Kalsium diserap dalam bentuk Ca
++
, sebagian besar terdapat dalam daun berbentuk kalsium pektat yaitu bagian lamella pada dinding sel. Selain itu,
terdapat juga pada batang, berpengaruh baik dalam pertumbuhan ujung dan bulu-bulu akar. Kalsium terdapat pada tanaman yang banyak mengandung
protein.Beberapa fungsi kalsium yaitu: 1 Menetralkan asam-asam organik yang dihasilkan pada metabolisme.
2 Penting bagi pertumbuhan akar. 3 Dapat menetralkan tanah asam, dapat menguraikan bahan organik,
tersedianya pH pada tanah juga bergantung pada kalsium. Defisiensi unsur Ca menyebabkan terhambatnya pertumbuhan sistem
perakaran. Gejala tampak pada daun-dan muda yang selai berkeriput juga mengalami perubahan warna pada ujung-ujung tepinya. Defisiensi Ca
menyebabkan pertumbuhan tanaman lemah. Karena pengaruh terkumpulnya zat-zat lain yang banyak pada sebagian dan jaringan-jaringannya dan
menyebabkan distribusi zat-zat yang penting bagi pertumbuhan bagian yang lain terhambat.
f. Magnesium Magnesium diserap dalam bentuk Mg
++
, merupakan bagain dari klorofil. Kadar Mg di dalam baian-bagian vegetatif dapat dikatakan rendah daripada
kadar Ca, akan tetapi di dalam bagain-bagain generatif malah sebaliknya. Mg banyak terdapat terdapat dalam buah dan tanah. Ada beberapa faktor seperti
temperatur, kelembaban pH, dan beberapa faktor lainya dapa mempengaruhi tersedianya magnesium di dalam tanah.
Menurut Sutedjo 2010 unsur hara mikro yang diperlukan tanaman untuk mendukung pertumbuhannya antara lain ialah:
a. Besi Fe
Zat besi penting dalam pembentukan hijau daun klorofil, pembentukan zat karbohidrat, lemak, protein, dan enzim. Tersedianya zat besi dalam tanah secara
berlebihan misalnya karena pemupukan yang berlebihan dapat membahayakan bagi tanaman. Sebagai pupuk zat besi ini dipakai dalam bentuk larutan yang
disemprotkan melalui daun atau dalam bentuk bubuk yang diinjeksikan ke tanah.
Gejala defisiensi Fe pada daun muda mulai tidak secara bersamaan berwarna hijau muda pucat atau hijau kekuningan, sedangkan tulang daun serta
jaringannya tidak mati. Kemudian tulang daun terjadi klorosis, yang tadinya hijau menjadi kuning dan adapula yang menjadi putih.
b. Borium Borium diserap tanaman dalam bentuk BO
3
dan berperan dalam pembentukanpembiakan sel terutama pada titik tumbuh puncak, juga dalam
pertumbuhan tepungsari, bunga dan akar. Kekurangan unsur ini dapat berpengaruh pada kuncup-kuncup pucuk yang tumbuh dan akibatnya dapat
memtikan. Petumbuhan meristem juga dapat terganggu, dapat menyebabkan kelainan-kelainan dalam pembentukan berkas pembuluh.
c. Mangan Mn Mangan diserap tanaman dalam bentuk Mn
+
.Mangan diperukan oleh tanaman untuk pembentukan zat protein dan vitamin terutama vitamin C. Mn
juga penting utnuk mempertahankan kondisi hijau pada daun yang tua. Tersedianya Mn bagi tanaman tergantung pada pH tanah, dimana pH rendah
mangan akan banyak tersedia. Kelebihan mn bisa dikurangi dengan cara menambah zat fosor dan kapur. Defisiensi Mn gejalanya daun-daun muda di
antara-tulang-tulang daun akan secara bersamaa terjadi klorosis, dari warna hujau menjadi kuning dan selanjutnya putih.
d. Tembaga Cu Unsur tembaga diserap oleh akar tanaman calam bentuk Cu
++
.Tembaga sangan dperlukan untuk pembentukan enzim-enzim dan juga pembentukan
hijau daun klorofil. Pada umumnya tanah jarang sekali kekurangan Cu, apabila terjadi maka akan berpengaruh pada daun yaitu belang, ujung daun
memutih, dan juga pertumbuhan mejadi tidak normal. e. Seng Zn
Zn diserap tanaman dalam bentuk Zn
++
. Dalam keadaan yang sedikit Zn sudah cukup untuk tanaman dan apabila kelebihan akan menjadi racun bagi
tanaman. Kekurangan Zn terjadi pada tanah-tanah yang asam sampai sedikit netral.Defisiensi Zn dapat menyebabkan pertumbuhan vegetatif terhambat
selain itu juga dapat menghamat pertumbuhan biji. Dilihat dari fungsi utamanya bagi tanaman, unsur-unsur hara dapat
dikelompokkan menjadi a. Hara komponen: C,H, O, N dan S yang peraen utamanya sebagai komponen
utama bahan-bahan organik. b. Hara energi: P, Mg, dan Borium yang berperan dalam reaksi transfer energi dan
translokasi karbohidrat.
c. Hara keseimbangan ionik: K, Mg, Ca, dan Cl yang berfungsi tak spesifik, atau sebagai komponen spesifik dari senyawa-senyawa organik, atau untuk
mempertahankan keseimbangan ionik. d. Hara enzimatik: Cu, Fe, Mn, dan Zn yang berperan dalam transport elektron
dan sebagai katalis reaksi-reaksi atau aktivitas enzimatik. e. Hara klorofil: N, Mg, Cu, dan Zn yang berperan sebagai penyusun atau sintesis
klorofil. f. Hara produksi oksigen: Mn dna Cl yang berperan dalam sistem produksi O
2
g. Hara mekanikan: K, Ca, dan Mn yang berperan secara structural atau fisik tanamanHanafiah, 2007:253.
E. Klorofil