BAB II KAJIAN PUSTAKA
KAJIAN TEORI A. Lumut
1. Deskripsi Lumut
Secara ilmu tumbuhan, lumut termasuk Bryophyta, atau tumbuhan non vaskuler. Adapun ciri-ciri dari lumut ialah sebagai berikut:
a. Lumut mempunyai klorofil sehingga sifatnya autotrof. Lumut tumbuh di
berbagai tempat, yang hidup pada daun-daun disebut sebagai epifit.
b. Akar dan batang pada lumut tidak mempunyai pembuluh angkut xilem dan floem. Pada tumbuhan lumut terdapat gametangia alat-alat kelamin yaitu:
Alat kelamin jantan disebut anteridium yang menghasilkan spermatozoid. Alat
kelamin betina disebut arkegonium yang menghasilkan ovum.
c. Jika kedua gametangia terdapat dalam satu individu disebut berumah satu monoesius. Jika terpisah pada dua individu disebut berumah dua dioesius.
Gerakan spermatozoid ke arah ovum berupakan gerak kemotaksis, karena
adanya rangsangan zat kimia berupa lendir yang dihasilkna oleh sel telur.
d. Sporogonium adalah badan penghasil spora, dengan bagian-bagian: vaginula kaki, seta tangkai, apofisis ujung seta yang melebar, kotak spora: kaliptra
tudung dan kolumela jaringan dalam kotak spora yang tidak ikut membentuk
spora. Spora lumut bersifat haploid.
e. Lumut mengalami keturunan metagenesis. Dalam daur hidupnya, lumut mengalami dua fase kehidupan, yaitu fase gametofit haploid dan fase sporofit
diploid. Alat perkembangbiakan jantan berupa antheridium dan alat
perkembangbiakan betina berupa arkegonium.
Gambar1 . Lumut yang Menempel pada Tembok
Dokumen Pribadi, 2016 2. Macam-Macam Lumut
a. Lumut hati Hepaticeae Lumut hati tubuhnya berbentuk lembaran, menempel di atas permukaan
tanah, pohon atau tebing. Bentuk tubuhnya berupa lembaran mirip bentuk hati dan banyak lekukan.Tubuhnya memiliki struktur yang menyerupai akar, batang,
dan daun. Reproduksi secara vegetatif dengan membentuk gemma kuncup, secara generatif dengan membentuk gamet jantan dan betina. Contohnya:
Ricciocarpus, Marchantia dan Lunulari Sainuddin, 2013.
b. Lumut DaunMusci Lumut daun dapat tumbuh di atas tanah-tanah gundul yang periodik
mengalami masa kekeringan, bahkan di atas pasir yang bergerak pun dapat tumbuh. Selanjutnya lumut-lumut itu dapat kita jumpai di antara rumput-
rumput, di atas batu-batu cadas, pada batang dan cabang-cabang pohon, di rawa-rawa tetapi jarang di air. Bryopsida merupakan kelas lumut terbesar,
terdiri 95 dari seluruh spesies lumut, kira-kira 9.500 spesies. Kelompok ini terkenal dengan memilikinya spore capsules dengan gigi yaitu Arthrodontous;
yang terpisah dari lainnya dan tergabung di dasar dimana mereka mengikat untuk membuka kapsulnya. Gigi ini membuka saat penutup operkulum jatuh.
Pada kelompok lumut lain, kapsul adalah nematodontous dengan operkulum terikat, atau lainnya membuka tanpa operculum atau gigi Sainuddin, 2013.
c. Lumut Tanduk Bentuk tubuhnya seperti lumut hati yaitu berupa talus, tetapi sporofitnya
berupa kapsul memanjang. Sel lumut tanduk hanya mempunyai satu kloroplas. Hidup di tepi sungai, danau, atau sepanjang selokan. Reproduksi seperti lumut
hati. Contohnya Anthocerros sp. Lumut tanduk memiliki ciri-ciri seperti: tubuhnya mirip lumut hati, tapi berbeda pada sporofitnya, berdasarkan analisis
asam nukleat, ternyata lumut ini berkerabatan dekat dengan tumbuhan berpembuluh dibanding dari kelas lain pada tumbuhan lumut, gametofitnya
berupa talus yang lebar dan tipis dengan tepi yang berlekuk, rhizoid berada pada bagian ventral, habitatnya didaerah yg mempunyai kelembaban tinggi.
Cotohnya Anthoceros leavis Sainuddin, 2013.
B. Lumut Sebagai Media Tanam