Teori Perbedaan-Perbedaan Individu Teori-teori Media Komunikasi

Simmel pada tahun 1922 dalam bukunya “The Web of Group-Affiliations” memperkenalkan teori jaringan komunikasi the theory of communication network yang meliputi orang-orang berinterkoneksi yang dihubungi pemahaman perubahaan perilaku manusia adalah kepada siapa seseorang terhubungkan dengan tali komunikasi.

3.3 Teori-teori Media Komunikasi

Teori-teori komunikasi berlangsung secara sinambung, dalam arti kata suatu teori yang digunakan sebagai landasan pemikiran dalam suatu penelitan atau dipakai sebagai pendekatan dalam menelaah suatu fenomena, bisa merupakan teori lama yang ditampikan seorang ahli satu decade atau dua dekade sebelumnya, bahkan lebih lama daripada itu. Berikut ini adalah teori-teori yang umumnya berkaitan dengan media-media komunikasi yang sejak tahun 1950-an semakain canggih, sehingga dampaknya pun semakin kuat dan luas.

1. Teori Perbedaan-Perbedaan Individu

Para ahli psikologi menaruh perhatian yang besar terhadap proses belajar, karena, terdapat kecendrungan baru dalam pembentukan watak melalui proses belajar sebagai pelengkap untuk merumuskan teori-teori belajar. Dalam rangka kegiatan ilmiah ini para ahli menekankan betapa eratnya hubungan antara kegiatan belajar dengan motivasi. Suatu studi laboratorium yang bersifat eksprimen berhasil meyakinkan para ahli psikologi bahwa beberapa tingkat motivasi dapat ditumbuhkan melalui proses belajar, serta kenyataan bahwa tidak setiap individu dapat memperoleh motivasi berdasarkan rangsangan yang sama. Dari hasil studi ini timbul pengakuan adanya motivasi individu serta perbedaan-perbedaan pengalaman berdasarkan hasil belajar. Dengan demikian setiap individu memiliki kepribadian masing-masing yang akan mempengaruhi juga perilaku mereka dalam menanggapi sesuatu. Perbedaan itu terjadi disebabkan karena perbedaan lingkungan, yang menghasilkan pula perbedaan pandangan dalam menghadapi sesuatu. Dari lingkungannya akan terbentuk sikap, nilai-nilai dan kepercayaan yang mendasari kepribadian mereka. Anak kembar sekalipun yang secara biologis yang mempunyai persamaan-persamaan, akan dapat berbeda kepribadiannya jika dibesarkan dalam lingkungan sosial yang berbeda. Setiap orang dengan sendirinya memiliki persepsi yang berbeda sehubungan dengan kepribadiannya. Berdasarkan teori-teori psikologis sebagai latar belakang, para ahli komunikasi harus mengubah pikirannya tentang pengaruh media. Sekarang menjadi jelas bahwa audiens dari suatu medium komunikasi bukanlah suatu kelompok monolitis yang anggota-anggotanya senantiasa mempunyai tanggapan yang sama terhadap isi medium. Prinsip-prinsip mengenai atensi selektif serta persepsi selektif berdasarkan pada perbedaan-perbedaan kepribadian individu. Setiap orang akan menanggapi isi media berdasarkan kepentingan mereka, disesuaikan dengan kepercayaannya serta nilai-nilai sosial mereka. Atas dasar pengakuan bahwa tiap individu tidak sama perhatiannya, kepentingannya maupun nilai- nilainya, maka dengan sendirinya selektivitas mereka terhadap komunikasi massa juga berbeda. Oleh sebab itu pengakuan terh adap perbedaan individu dalam menanggapi komunikasi diwujudkan dalam, “Teori perbedaan- perbedaan individu mengenai pengaruh komunikasi massa.” Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pengaruh media terhadap individu akan berbeda, satu sama lain disebabkan adanya perbedaan psikologis di antara individu.

2. Teori Kategori Sosial