Libertian theory teori liberal

pribadi dan sosial khalayak. Jadi, bobotnya ialah pad khalayak yang aktif, yang sengaja menggunakan media untuk mencapai tujuan khusus. Pendekatan uses and gratifications sebenarnya juga tidak baru. Di awal dekade 1940-an dan 1950- an para pakar melakukan penelitian mengapa khalayak terlibat dalam berbagai jenis perilaku komunikasi. Penelitian yang sistimatik dalam rangka membina teori uses and gratifications telah dilakukan pada delade 1960-an dan 1970-an, bukan saja di Amerika, tetapi juga di Inggris. Filandia, Swedia, Jepang dan negara- negara lain. Mengenai kebutuhan biasanya orang merujuk kepada hirarki kebutuhan need hierarchy yang ditampilkan oleh Abraham Maslow 1954. Ia membedakan lima perangkat kebutuhan dasar. a Physiological needs kebutuhan fisiologis b Safety needs kebutuhan keamanan c Love needs kebutuhan cinta d Esteem needs kebutuhan penghargaan e Self-actualization needs kebutuhan aktulisasi diri Sehubungan dengan hirarki tersebut, kebutuhan yang menarik perhatian para peneliti uses and gratifications adalah kebutuhan cinta, kebutuhan penghargaan dan kebutuhan aktualisasi diri.

6. Libertian theory teori liberal

Bagi kehidupan pers abad ke 18 merupakan abad yang penting dalam hubungannya dengan paham liberalis itu. Pada abad tersebut terdapat dua hal penting, yakni pertama, perihal fitnah yang yang mengadung hasutan; dan kedua, perihal hak pers untuk memberitakan kebijaksanaan pemerintah. Perjuangan untuk mengakui prinsip-prinsip liberal yang mempengaruhi pers itu, mencapai puncaknya dengan diformulasikan dan terimanya Bill of Rights yang mencakup peraturan-peraturan yang menetapkan kebebasan pers, meski tidak tegas sehingga menimbulkan berbagai interpretasi. Dari sejumlah butir yang tercakup oleh Bill of Rights itu, hanya satu butir yang tampaknya diterima tanpa interpretasi, yakni bahwa kebebasan pers tidak mutlak, melainkan dapat dikenakan pembatasan yang bagaimana yang dapat dikenakan pembatasan; tetapi pembatasan yang bagaimana yang dapat dikenakan kepada pers, dalam liberalisme menjadi permasalahan: Fungsi pers menurut teori liberal dapat dirumuskan sebagai berikut: 1. Mengabdi kepada system politik dengan menyajikan informasi, diskusi, dan debat mengenai peristiwa umum. 2. Menyebarkan penerangan kepada khalayak agar mampu berpemerintahan sendiri. 3. Mengawal hak-hak asasi pribadi dengan mengabdi kepadanya sebagai penjaga dalam menghadapi pemerintah. 4. Mengabdi kepada system ekonomi, terutama dengan jalan mempersatukan para pembeli dan penjual barang dan jasa melalui media periklanan. 5. Menyajikan hiburan 6. Mengusahakan dana bagi kebutuhan senduri sehingga bebas dari tekanan pihak yang berkepentingan. Teori liberal menitikberatkan superioritasnya pada prinsip kekebasan perorangan, penilaian dan aksioma bahwa kebenaran, jika diberi kebebasan, akan muncul sebagai pemenang dalam setiap perjuangan, slogannya adalah proses tegakkan diri selfrigting process dan wahana pertukaran gagasan market place of ideas. Ia telah menjadi bagian integral dari jajaran demokrasi yang telah menghasilkan kemajuan yang menakjubkan bagi kesejahteraan umum manusia. Itu menurut paham liberalisme. Kenyataan menunjukkan bahwa sejak dekade 1970-an teori ini menjadi sasaran para peneliti. Rasionalisme telah diserang. Khusus oleh para ahli ilmu jiwa ; teori hak-hak alamiah dikritik sebagai slogan persuasif semata-mata tanpa dasar politik dan sosial ; dan hak perorangan dituding sebagai ancaman terhadap kesejahteraan mayoritas masyarakat.

BAB IV MEDIA KOMUNIKASI TRADISIONAL