BAB II PERUBAHAN LINGKUNGAN MEDIA KOMUNIKASI
2.1 Revolusi Komunikasi
Kita tengah menyaksikan perubahan revolusi komunikasi yang berdampak besar terhadap media- media komunikasi, baik isi maupun tata cara penyampaian. Perusahaan media yang dulu kokoh bisa jadi kini
limbung akibat terpaan revolusi itu. Perubahan alat-alat media komunikasi berlangsung cepat. Belum usai orang mengagumi televisi, sudah muncul video yang bisa memutar film kapan saja. Pita rekaman segera
digantikan dengan program komputer yang mempercepat proses pengolahan naskah. Buku yang dulu dicetak halaman demi halaman kini bisa dibuat langsung dalam bentuk buku melalui mesin pencetak yang
dihubungkan dengan komputer. Foto atau film tiga dimensi sudah berkembang pesat sehingga memperluas cakupan manfaat dan potensi penggunaan perangkat audio-visual.
Tidak ada yang tahu benda apa saja dalam laboratorium yang segera berpindah ke pabrik, lalu ke pasar. Meskipun dibatasi oleh peraturan pemerintah, perkembangan teknologi siaran juga sudah berlangsung
cepat, sehingga FCC sendiri harus berkerja ekstra keras untuk menyusaikan diri, mulai dari penggunaan gelombang UHF, CATV, hingga penggunaan satelit yang semuanya membuat aktivitas komunikasi kian
mudah dan cepat. Sistem canggih ini juga mudah diterapkan di mana saja sehingga seluruh dunua telah terjaring dalam sistem komunikasi modern. Pasar sendiri tampaknya terus hasu akan produk baru. Dulu
televisi cukup lama ada di laboratorium karena ada keraguan pasar dapat menerimanya. Ternyata begitu diluncurkankan, pasar menyambutnya. Televisi berwarna tidak akan segera hadir jika para pengiklan tidak
menginginkannya lalu turut membiayainya. Ada banyak faktor yang membuat kemajuan teknologi kian cepat. Semua teknologi baru sekarang
ini adalah teknologi elektronik. Teknologi ini begitu cepat berganti antara lain karena konsumen maua segerea menyingkirkan produk lama untuk memiliki produk baru yang lebih menarik. Sebagai contoh, begitu
televisi berwarna muncul, konsumen mau membelinya dan menyingkirkan televisi hitam putihnya yang dulu harus dibelinya dengan harga mahal. Hal seperti ini tidak terjadi pada media cetak. Banyak orang masih suka
koran dengan format kuno ketimbang koran modern yang penuh warna. Dukungan pasar menjadikan kemajuan teknologi elektronik dan berbagai produknya kian pesat.
Dalam sejarah ilmu pengetahuan terjadi empat kali revolusi sebagai berikut: 1. Revolusi pertama
Revolusi ini membuka era bagi penelitian mendalam mengenai gaya grafitasi dan penelitian tentang dinamika gerakan benda - benda. Era ini
dirintis oleh Isac Newton yang dilanjutkan oleh Bernoluis, Euler, Lagrange dan Laplace.
2. Revolusi kedua Era ini memusatkan dapat sifat-sifat kelistrikan dan kemagnitan benda
sebagai kesuluruhan, dan juga mengenai sifat-sifat radiasi, revolusi kedua ini dipelopori oleh Faraday damn Maxwell.
3. Revolusi ketiga Era ini dimulai pada awal abad ini dengan diketemukannya sifat kuantum cahaya oleh Max Planc. Era
ini membawa revolusi secara menyeluruh dalam pemikiran manusia tentang zat, juga tentang jagad raya.
Kecendrungan era di bawakan oleh Einstein yang merumuskan teori relativitas, Rutherford mengenai atom, Bohr tentang kuantum, dan lain-lain.
4. Revolusi keempat Revolusi fisika keempat ini dimulai tahun 1983 dengan ditemukannya suatu tipe
materi baru yang oleh Anderson disebut partikel. Dahulu atom diperkirakan merupakan benda terkecil yang tidak mungkin dipecah belah lagi. Dewasa ini
anggapan tersebut dinyatakan tidak benar setelah penemuan Anderson itu. Menjelang akhir dekade lima puluhan tidak kurang dari 30 partikel baru ditemukan
yang pada dasarnya mengejutkan, karena membuat manusia bertanya apa yang mungkin dan apa yang tidak mungkin.
Empat revolusi ilmu pengetahuan, khususnya revolusi fisika itu, sangat berpengaruh terhadap kehidupan manusia, sehingga menyebabkan perubahan yang menakjubkan,.
Pengaruh tersebut sifatnya berbeda-beda tetapi yang jelas mempengaruhi empat bidang: -
Bidang intelektual, meniggalkan kebiasaan atau kepercayaan tradisional dan mengambil kebiasaan baru.
- Bidang industri dan kemampuan di medan perang
- Orgasinisasi sosial dan kehidupan politik, komunikasi
- Tata lingkungan.
2.2 Ambivalensi Teknologi Media Komunikasi