BAB I ARTI, JENIS DAN FUNGSI MEDIA KOMUNIKASI
1.1 Arti Media Komunikasi
Media berasal dari bahasa Latin yaitu kata Medium media, jamak; medium, tunggal, artinya secara harfiah ialah perantara, penyampai, atau penyalur. Percakapan langsung antara dua orang di suatu ruangan
atau di tempat tertentu lainnya, tanpa perantara apa-apa, disebut kegiatan komunikasi tanpa media. Mereka berbicara secara langsung dari mulut ke mulut. Namun apabila kegiatan komunikasi itu dilakukan sambil
masing-masing pihak menggunakan pengeras suara karena letaknya saling berjauhan, misalnya, mereka tidak lagi berkomunikasi tatap muka, tetapi sudah menggunakan media, dalam hal ini media pengeras suara:
speaker. Seseorang yang berbicara melalui telepon, guru yang menggunakan slide, atau seseorang komunikator yang sedang melaksanakan tugasnya menyampaikan berbagai informasi pembangunan kepada
masyarakat melalui siaran radio atau televisi adalah contoh-contoh komunikasi yang menggunakan media. Pengarang atau penulis juga termasuk yang berbicara melalui media cetak; surat kabar, majalah, buku, dan
media cetak lainnya. Pada zaman lampau dan bahkan pada zaman sekarang, di kampung-kampung di pelosok tanah air
“media” banyak digunakan orang, terutama untuk menyampaikan pesan-pesan yang sudah disepakati artinya oleh anggota masyarakat yang bersangkutan. Para peronda di malam buta, masyarakat yang terkena musibah
baik karena kebakaran ataupun karena mendapat kecelakaan lain, biasa memukul kentongan dalam rangka memberi tahu para tetangga supaya segera memperoleh pertolongan. Kentongan dalam hal ini kita sebut
sebagai perantara atau pembawa pesan atau informasi dari satu orang kepada orang lain. Dan kentongan ini pun berfungsi sebagai media.
Di dalam dunia instruksional, media pun bermakna seperti tersebut di atas, namun tentu bukan berujud kentongan atau “gong” seperti yang banyak digunakan di desa-desa. Media yang dimaksudkan dalam
dunia instruksional ialah yang bentuk maupun fungsinya sudah dirancang sehingga bisa digunakan untuk mempelancar kegiatan proses belajar pada pihak sasaran. Ia juga berfungsi mengandung dan bahkan
memperjelas ide-ide atau gagasan-gagasan yang disampaikan oleh komunikator dalam kegiatannya. Batasan-batasan tentang media dari para ahli:
- Media berarti teknologi pembawa pesan yang dimanfaatkan untuk keperluan instruksional. Dalam
konteks ini media tidak lain merupakan perluasan dari guru. -
Media berarti sarana komunikasi dalam bentuk cetak atau pandang dengar, termasuk teknologi perangkat kerasnya.
- Media berarti sarana fisik untuk menyampaikan materi pengajaran isi pesan seperti buku, film,
video, slide dan komputer. Tampak jelas bahwa beberapa batasan tentang media tersebut di atas menunjukkan bahwa
pengertian media pada intinya berkisar pada “alat penyalur” atau “pembawa” pesan, dan tidak terbatas pada masalah isntruksional atau jenis kegiatan belajar-mengajar lainnya. Bahkan suatu alat, asalkan mampu
berfungsi sebagai pembawa pesan atau informasi dari satu orang kepada orang lain, bisa dianggap sebagai media.
Dilihat dari fungsinya, media memang berkemampuan untuk menyimpan informasi, artinya saluran pembawa pesan tersebut mampu dimanfaatkan pada saat-saat diperlukan, tidak perlu harus langsung
sebagaimana orang yang sedang berbicara. Dalam kehidupan bermasyarakat manapun senantiasa terdapat oleh suatu ciri utama, yakni adanya
hubungan diantara para anggotanya. Hubungan-hubungan itu berlangsung sedemikian rupa, sehingga terjadi proses saling pengaruh mempengaruhi. Dengan istilah yang lebih populer ialah, bahwa diantara anggota
kelompok itu terdapat hubugan yang dinamakan komunikasi interaksi. Melalui berbagai bentuk komunikasi, maka kelompok-kelompok masyarakat melakukan banyak kegiatan atau tingkah laku sosial sehingga
tercapainya tujuan-tujuan bersama. Bentuk-bentuk komunikasi itu berlaku di dalam semua bentuk hubungan sosial, baik di sekolah,
maupun di dalam pergaulan masyarakat yang lebih luas dan di dalam bentuk-bentuk masyarakat dengan struktur dan fungsinya masing-masing. Di sekolah berlangsung hubungan komunikasi interaksi pendidikan
antara para siswa dan guru. Di dalam organisasi olah raga, perusahaan, dan usaha-usaha sosial lainnya, bentuk-bentuk komunikasi itu berjalan menurut polanya sendiri-sendiri.
Untuk mencapai maksud dan tujuannya, bentuk-bentuk organisasi masyarakat itu, perlu meningkatkan efisiensi dan efektivitasnya. Peningkatkan efisiensi dan efektivitas tersebut sebagian besar
bergantung pada faktor penunjang, yakni sarana dan prasana. Dengan kata lain, hubungan komunikasi interaksi itu akan berjalan dengan lancara dan tercapainya hasil yang maksimal, apabila organisasi itu
menggunakan alat bantu yang disebut media komunikasi. Jadi media komunikasi adalah “suatu media atau alat bantu yang digunakan oleh sautu organisasi guna tercapainya efisiensi dan efektivitas kerja dengan hasil
yang maksimal”. Itu sebabnya maka dewasa ini semua organisasi sosial, ekonomi, politis dan budaya hampir
semuanya menyadari akan pentingnya penggunaan media komunikasi yang tepat. Media komunikasi dianggap bukan lagi sebagai suatu barang mewah, melainkan merupakan syarat mutlak bagi keberhasilan
program kerja organisasi itu. Bahkan sering dianggap bahwa tanpa media yang lengkap, tepat dan serasi, maka akan dirasakan sulit untuk tercapainya program organisasi.
1.2 Jenis-Jenis Media Komunikasi I. Menurut Karakteristik