Bimbingan Belajar Tinjauan Pustaka

7

BAB II LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka

1. Bimbingan Belajar

Bimbingan belajar merupakan salah satu bentuk bimbingan yang diselenggarakan di sekolah. Pengalaman menunjukkan bahwa kegagalan- kegagalan yang dialami siswa dalam belajar tidak selalu disebabkan oleh kebodohan atau rendahnya intelegensi, tetapi kegagalan itu terjadi disebabkan mereka tidak mendapat pelajaran bimbingan yang memadai Prayitno dan Amti 1999. Menurut Sukardi 2004 bimbingan belajar adalah bimbingan dalam hal menemukan cara belajar yang tepat, dalam memilih program studi sesuai, dan dalam mengatasi kesukaran-kesukaran yang timbul berkaitan dengan tuntunan-tuntunan belajar disuatu institusi pendidikan. Bimbingan belajar adalah bimbingan yang diarahkan untuk membantu para individu dalam menghadapi dan memecahkan masalah- masalah akademik dilakukan dengan cara mengembangkan suasana belajar mengajar yang kondusif agara terhindar dari kesulitan belajar Syamsul Yusuf 2005. Waktu yang diperlukan untuk kegiatan program bimbingan belajar dalam menghadapi UN tergantung kebutuhan dan kemampuan sekolah masing-masing. Pada umumnya kegiatan program bimbingan belajar 8 diselenggarakan selama 1 tahun dilakukan pada kelas XII, ada juga sekolah yang menyelenggarakan kegiatan program bimbingan belajar sejak kelas XI. Lamanya pun beragam yaitu, 1 jam pelajaran atau 2 jam pelajaran yang dilaksanakan per minggu. Penyelenggaran kegiatan program bimbingan belajar dilaksanakan oleh pihak sekolah dan tentunya dari lembaga bimbingan belajar di luar sekolah yang mengadakan kegiatan latihan UN. Kualitas guru dalam kegiatan bimbingan belajar tentunya harus memiliki kedisiplinan yang tinggi dalam mengisi kegiatan program bimbingan belajar, seorang guru tidak boleh dengan serta merta melakukan ijin kalau pun situasi mendesak, seorang guru wajib menjalin komunikasi dengan guru-guru lain yang mengisi bimbingan belajar agar dapat bertukar waktu pada saat mengisi kegiatan bimbingan belajar tersebut. Seorang guru juga harus mempunyai kreativitas atas keterampilan mengelola kelas agar siswa tidak merasa bosan dan jenuh dengan kegiatan program bimbingan belajar. Menurut Rianto dan Sukaesih 2007 mengelola kelas merupakan salah satu keterampilan yang perlu dikuasai oleh guru, guru adalah “manager”, sekaligus motivator dan fasilitator bagi siswa di kelas. Guru bertanggung jawab penuh terhadap kelangsungan proses belajar mengajar. Keterampilan kelas dibagi menjadi 2 jenis keterampilan yaitu: 1 keterampilan yang berhubungan dengan penciptaan dan pemeliharaan kondisi belajar yang optimal keterampilan yang bersifat preventif dan 2 keterampilan yang berhubungan dengan pengembalian kondisi belajar yang optimal keterampilan yang bersifat represif. 9 Keterampilan yang berhubungan dengan penciptaan dan pemeliharaan kondisi belajar yang optimal berkaitan dengan kemampuan guru dalam mengambil inisiatif dalam mengendalikan pelajaran. Ada beberapa kegiatan yang dapat dilakukan guru dalam rangka mengendalikan proses belajar mengajar di dalam kelas, yaitu: 1 menunjukkan sikap tanggap, 2 membagi perhatian, 3 memusatkan perhatian kelompok, 4 memberikan petunjuk yang jelas, 5 menegur, dan 6 memberi penguatan Rianto dan Sukaesih 2007 Dari pengertian-pengertian di atas, maka dapat dinyatakan bahwa bimbingan belajar adalah kegiatan bimbingan yang diberikan oleh guru kepada siswa untuk menghadapi UN yang dilaksanakan di luar jam pelajaran. Kegiatan bimbingan belajar meliputi pendalaman materi, latihan mengerjakan soal, dan pembahasan soal-soal UN tahun sebelumnya. Sekolah juga melakukan try-out secara berkelanjutan bekerja sama dengan lembaga bimbingan belajar, mengadakan pengayaan materi, dan pemberian jam belajar yang ekstra yang pada akhirnya sampai pada tahap latihan ujian nasional.

2. Kelompok-kelompok yang melakukan bimbingan belajar