14
kebijakan otonomi sekolah melalui manajemen berbasis sekolah. Evaluasi sudah menjadi hak dan tanggung jawab daerah termasuk sekolah, tetapi
pelaksanaan UN telah membuat otonomi sekolah menjadi terkurangi karena sekolah harus tetap mengikuti kebijakan UN yang diatur dari pusat.
5. Faktor-faktor yang mempengaruhi kelulusan UN
Pada saat ini UN SMA merupakan alat ukur utama hasil belajar yang di lakukan selama 3 tahun. Kesiapan psikologis perlu dimiliki seorang
siswa terutama dalam menghadapi UN. Siswa perlu menumbuhkan kesiapan psikologis jauh sebelum ujian dilaksanakan, karena dengan
kesiapan psikologis yang cukup siswa akan lebih tenang dan optimis dalam menghadapi ujian. Untuk membantu menumbuhkan kesiapan psikologis
siswa melakukan berbagai persiapan-persiapan diantaranya dengan mengikuti kegiatan bimbingan belajar.
Tonis dalam Pujiana 2001 mengatakan bahwa kesiapan psikologis adalah titik kematangan pada individu untuk dapat menerima dan
mempraktekkan tingkah laku tertentu. Menurut pendapat Horrace dan Ava dalam Shofiani 2004 kesiapan psikologis mempunyai sifat kompleks dan
merupakan gabungan dari banyak kualitas pribadi dalam mempelajari tugas satu sama lain.
Thorndike dalam Suryabrata, 1984 berpendapat bahwa kesiapan psikologis dapat terjadi jika individu telah siap melakukan perbuatan, tetapi
apabila tidak diperbolehkan melakukan maka akan timbul rasa ketidakpuasan. Jika individu tidak siap dan dipaksa untuk melakukan suatu
15
perbuatan maka akan menimbulkan rasa ketidakpuasan juga. Tetapi jika individu dalam keadaan siap dan disuruh melakukan suatu perbuatan maka
akan menimbulkan perbuatan tersebut dimana individu sudah mempunyai kekuatan dan kematangan yang pada akhirnya membuat individu merasa
siap untuk melakukannya. Faktor-faktor yang mempengaruhi kesiapan psikologis menurut
Sulistyowati 1998 adalah kematangan atau kemasakan, motivasi, serta latihan dan pelatihan. Siswapun perlu melakukan persiapan berupa latihan-
latihan agar siap dalam menghadapi ujian. Kesiapan psikologis dan persiapan-persiapan yang cukup, siswa tidak akan merasa was-was dalam
menghadapi UN. Perasaan ini sebenarnya dapat diminimalkan apabila ada kemauan dari siswa sendiri untuk belajar lebih dini jauh sebelum ujian
dilakanakan dan tentunya didukung oleh pihak sekolah dan orang tua. Yang tak kalah pentingnya adalah sikap kepercayaan diri yang dapat
mendukung terciptanya kesiapan pskologis. Karena dengan kepercayaan diri yang ada maka individu siap untuk melakukan apa yang sudah
ditargetkan dan siap untuk menerima apapun hasilnya. Kepercayaan diri ini akan muncul di saat individu tidak memiliki ketergantungan pada orang lain
karena adanya perasaan yakin dengan potensi yang ada pada dirinya dan yakin terhadap kemampuan yang dimilikinya.
Menurut Khaerudin Anonim 2009 keberhasilan itu sangat dipengaruhi oleh banyak sekali faktor. Secara garis besar faktor-faktor
tersebut dapat dikelompokkan ke dalam dua, yaitu faktor internal dan faktor
16
eksternal. Faktor internal adalah faktor-faktor yang berasal dari diri siswa sendiri, seperti kecerdasan intelektual, kecemasan, kesiapan mental, bahkan
kondisi fisik. Bagi siswa yang memiliki keterbatasan intelektual tentu akan mengalami kesulitan menghadapi soal-soal UN yang diperuntukkan mereka
yang normal dan diatas normal. Faktor kecemasan apabila ada dalam ambang tertentu akan mendorong siswa memiliki kekuatan untuk dapat
menyelesaikan permasalahan yang dihadapi. Dengan kata lain mereka yang terlalu cemas dan takut cenderung akan menjadi tidak siap menghadapi
soal-soal, akan menjadi kurang percaya diri untuk dapat berhasil menyelesaikan soal-soal dengan baik. Pada akhirnya, dengan kondisi seperti
ini jelas peluang untuk bisa berhasil lulus UN menjadi sangat kecil. Faktor yang tidak kalah pentingnya yang mempengaruhi hasil belajar adalah
kondisi fisik siswa. Tidak bisa dipungkiri kondisi fisik siswa yang tidak fit, sakit atau bahkan stres akan sulit dapat menyelesaikan soal-soal ujian yang
membutuhkan konsentrasi penuh. Faktor eksternal adalah faktor-faktor yang ada di luar diri siswa yang
dapat mempengaruhi keberhasilan dan kegagalan siswa lulus UN, seperti lingkungan belajar di rumah atau sekolah, lingkungan fisik tempat ujian
berlangsung, fasilitassarana dan prasarana yang dimiliki dan digunakan siswa baik di rumah maupun di sekolah, situasi dan kondisi pada saat ujian
berlangsung, dan juga masalah teknis berkenaan dengan cara mengisi lembar jawaban dan proses pemeriksaan lembar jawaban.
17
6. Bimbingan belajar dilakukan dalam menghadapi UN