commit to user
69
ROA dan LEV mampu menjelaskan variabilitas variabel dependen manajemen laba sebesar 60,5. Sementara itu, sisanya sebesar 39,5 dijelaskan oleh variabel
lain diluar model penelitian ini.
C. PEMBAHASAN
Dalam pengujian model regresi yang menggunakan mananajemen laba sebagai variabel dependen dan variabel independen tanggung jawab sosial
perusahaan dan kompensasi manajemen menunjukkan hasil bahwa tanggung jawab sosial perusahaan dan kompensasi manajemen berpengaruh signifikan
terhadap manajemen laba. Hasil pengujian ini mengindikasikan bahwa penelitian ini berhasil membuktikan secara empiris semua hipotesis yang diajukan dalam
penelitian. Variabel kontrol
size
dan
laverage
dalam penelitian ini menunjukkan hasil bahwa
size
dan
laverage
, serta ROA berpengaruh signifikan terhadap manajemen laba, namun dalam penelitian ini tidak dapat membuktikan bahwa
growth
berpengaruh signifikan terhadap manajemen laba.
1. Tanggung Jawab Sosial Perusahaan terhadap manajemen laba
Tanggung jawab sosial perusahaan berpengaruh signifikan terhadap manajemen laba. Hasil ini konsisten dengan penelitian Erika
et al.
2009 bahwa tanggung jawab sosial perusahaan berpengaruh positif terhadap manajemen laba.
Hal ini memberikan gambaran bahwa semakin tinggi perusahaan menerapkan tanggung jawab sosial sesuai standar pada perusahaannya, maka akan dapat
mengurangi terjadinya manajemen laba. Penelitian ini sejalan dengan Prior
et al
. 2008 meneliti hubungan tanggung jawab sosial perusahaan dan manajemen laba.
commit to user
70
Untuk meningkatkan reputasi perusahaan dan meningkatkan kepuasan stakeholder perusahaan melakukan praktek tanggung jawab sosial perusahaan. Penelitian ini
membuktikan adanya hubungan positif antara tanggung jawab sosial perusahaan dengan manajemen laba. Karena laporan keuangan yang dibuat oleh pihak
manajemen dan dibaca oleh banyak
stakeholder
, maka manajemen dituntut untuk membuat laporan secara jujur. Tanggung jawab sosial perusahaan melibatkan
banyak
stakeholder,
tanggung jawab sosial perusahaan berperan sebagai alat kontrol untuk pihak manajemen agar tidak melakukan manajemen laba karena
dapat merugikan pihak
stakeholder
.
2. Kompensasi Manajemen terhadap manajemen laba
Kompensasi manajemen berpengaruh signifikan terhadap manajemen laba, hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Cheng
et al
. 2005 menunjukkan bahwa manajer dengan insentif ekuitas yang tinggi lebih
mungkin untuk meratakan laba. Penelitian ini juga sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Johnson 2007 yang menyatakan bahwa pemberian kompensasi
manajemen atau insentif berupa saham atau
option
dapat mengurangi kemungkinan
fraud
yang dilakukan oleh manajer atau eksekutif. Arya
et al
. 1997 menunjukkan bahwa pemilik dapat memberikan kontrak yang lebih efesien
melalui eksploitasi kemampuan setiap manajer untuk saling dapat mengamati usaha satu dengan lainnya. Eksploitasi kemampuan manajer-manajer untuk saling
memonitor satu dengan lainnya dapat mengurangi biaya keagenan dari
moral hazard
. Model yang diusulkan menyarankan bahwa suatu kontrak insentif untuk manajer tingkat bawah masih diperlukan.
commit to user
71
Hasil penelitian ini juga sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Shatila 2008 yang menyatakan bahwa kompensasi manajemen berpengaruh
signifikan terhadap manajemen laba. Semakin tinggi perusahaan memberikan kompensasi terhadap manajemen yang berprestasi, maka semakin sedikit tindakan
manajemen laba yang dilakukan oleh pihak manajemen pada perusahaannya. Seorang manajer yang sudah terpenuhi kebutuhannya melalui kompensasi yang
diberikan oleh perusahaan terhadap manajer tersebut akan mampu menekan perilakunya untuk tidak melakukan manajemen laba yang hanya menguntungkan
dirinya sendiri. Kompensasi mampu memberikan motivasi kepada manajemen untuk melaporkan labanya secara jujur. Menurut Kaplan,
et al
1998 menyatakan bahwa kompensasi memotivasi para eksekutif perusahaan sehingga program
kompensasi eksekutif seharusnya cukup kompetitif untuk menarik dan mempertahankan manajer berkualitas tinggi, menghubungkan bonus dengan
kinerja dan mampu mengembangkan iklim yang berorientas kinerja dalam perusahaan dengan memberikan imbalan terhadap kinerja yang dinilai baik.
Menurut Scott 2003, program kompensasi eksekutif berdasarkan pembayaran gaji
pay-off
atau hasil yang dicapai perusahaan
net income dan share price
merupakan cara yang layak untuk memotivasi para manajer dan eksekutif menghindari
moral hazard
dan meningkatkan
value of the firm.
3. Ukuran Perusahaan,