20
satu aktualisasi loyalitas pembeli ditunjukkan dengan tindakan merekomendasikan dan mempromosikan merek tersebut kepada pihak lain.
Menurut Setiawan dan Afiff 2007:10 bahwa model brand loyalty mempunyai 3 indikator yang berupa variabel teramati observed variable yaitu:
1. Mempertimbangkan untuk setia terhadap sebuah merek
2. Merek tersebut menjadi pilihan utama
3. Lebih memilih merek tersebut daripada yang lain bila ada di sebuah toko.
2.2.3.2. Kesadaran Merek Brand Awareness
Kesadaran merek merupakan suatu penerimaan dari konsumen terhadap sebuah merek. Hal itu ditunjukkan dari kemampuan konsumen dalam mengingat
dan mengenali kembali sebuah merek serta mengaitkan ke dalam kategori tertentu. Kesadaran merek sangatlah penting karena konsumen cenderung
membeli suatu merek yang sudah dikenal, mereka merasa aman, nyaman. dengan asumsi bahwa merek yang sudah dikenal lebih dapat dihandalkan.
Menurut Aaker 1997:90: “Kesadaran merek meliputi suatu proses mulai dari perasaan tidak menentu bahwa merek itu dikenal hingga keyakinan bahwa
merek itu satu-satunya dalam kelas produk atau jasa tertentu”. Menurut Durianto, dkk 2004:54: “Kesadaran merek adalah kesanggupan
seorang calon pembeli untuk mengenali, mengingat kembali suatu merek sebagai bagian dari suatu kategori produk tertentu”.
21
Menurut Tandjung, J.W 2004:54: Kesadaran merek adalah “Kemampuan pembeli potensial untuk mengenali atau mengingat sebuah merek untuk kategori
produk tertentu”. Menurut Durianto, dkk 2004:56 Peran kesadaran merek brand
awareness terhadap brand equity dapat dipahami dengan membahas bagaimana Brand awareness menciptakan suatu nilai. Penciptaan nilai ini dapat dilakukan
paling sedikit dengan 4 cara: 1.
Anchor to which other association can be attached Jangkar yang jadi centelan asosiasi-asosiasi merek
Suatu merek dapat digambarkan seperti suatu jangkar dengan beberapa rantai, dimana rantai tersebut menggambarkan asosiasi dari merek tersebut.
2. Familiarity-liking keakrabanrasa suka
Mengenal merek akan menimbulkan rasa terbiasa terutama untuk produk- produk yang bersifat low involvement keterlibatan rendah. Suatu kebiasaan
dapat menimbulkan keterkaitan, kesukaan yang kadang-kadang dapat menjadi suatu pendorong dalam membuat keputusan.
3. Commitment komitmen
Kesadaran akan nama dapat menandakan keberadaan, komitmen dan inti yang sangat penting bagi suatu perusahaan. Secara logika, suatu nama dikenal
karena beberapa alasan. Mungkin karena program iklan perusahaan yang ekstensif, jaringan distribusi yang luas, eksistensi yang sudah lama dalam
industri dan lain-lain. Jika kualitas dari dua merek yang berbeda adalah nama,
22
maka brand awareness akan menjadi faktor yang menentukan dalam keputusan pembelian konsumen.
4. Brand to consider memperhitungkan merek-merek
Langkah pertama dalam suatu proses pembelian adalah menyeleksi dari suatu kelompok merek-merek yang sudah dikenal sebagai pertimbangan merek
mana yang akan dibeli. Merek yang memiliki top of mind yang tinggi mempunyai nilai yang tinggi pula. Jika suatu merek tidak dapat tersimpan
dalam ingatan, maka merek tersebut tidak dipertimbangkan dalam benak konsumen. Biasanya merek-merek yang disimpan dalam ingatan konsumen
adalah merek yang disukai atau bahkan merek yang dibenci. Menurut Setiawan dan Afiff 2007:10 bahwa model brand awareness
mempunyai 6 indikator yang berupa variabel teramati observed variable, tapi dalam penelitian ini hanya menggunakan 5 indikator yaitu:
1. Tahu bentuk fisik dari merek tersebut
2. Bisa mengenali merek tersebut
3. Mengetahui merek tersebut
4. Mengetahui karakteristik merek tersebut dengan cepat
5. Mampu mengingat dengan cepat logo atau simbol merek tersebut.
2.2.3.3. Kesan Kualitas Perceived Quality