36
Menurut Zainal Arifin 2011: 128 model pengembangan dalam penelitian pengembangan terdiri dari tiga model, yakni model prosedural,
model konseptual, dan model teoritik. Model prosedural adalah model yang bersifat deskriptif, menunjukkan langkah-langkah yang harus diikuti untuk
menghasilkan produk. Model konseptual adalah model yang bersifat analitis, yang menyebutkan komponen produk, menganalisis komponen secara
terperinci dan menunjukkan hubungan antarkomponen yang akan
dikembangkan. Model teoritik adalah pada teori-teori yang relevan dan didukung oleh data empirik.
Berdasarkan uraian di atas, maka disimpulkan bahwa penelitian yang dilakukan oleh peneliti termasuk dalam penelitian dan pengembangan
Research dan development. Hal ini dikarenakan hasil dari penelitian pengembangan ini berupa produk pembelajaran berupa CD multimedia
interaktif pembelajaran diabetes melitus yang sudah tervalidasi dan dinyatakan layak digunakan sebagai media pembelajaran, untuk memudahkan masyarakat
dalam mempelajari penyakit diabetes melitus khususnya masyarakat Ngaglik, Sleman.
B. Prosedur Pengembangan
Prosedur penelitian pengembangan multimedia diabetes melitus ini mengacu pada pedoman penelitian pengembangan menurut Borg Gall
dalam Zainal Arifin 2011: 171 melalui tahap-tahap berikut:
37
1. Research and Information Collecting Penelitian dan Pengumpulan
Informasi Dalam langkah ini, peneliti melakukan studi pendahuluan terlebih dahulu
dengan mengkaji, menyelidiki dan mengumpulkan informasi. Langkah ini meliputi kegiatan seperti, analisis kebutuhan, kajian pustaka, observasi,
identifikasi permasalahan yang ada, dan juga menghimpun data tentang faktor-faktor pendukung dan penghambat. Peneliti mengawali dengan
mengamati data penyakit diabetes melitus di Sleman, kemudian peneliti melakukan wawancara dengan salah satu pemateri puskesmas terkait
pembelajaran penyakit diabetes melitus di wilayah Ngaglik. 2.
Planning Perencanaan Peneliti membuat rencana desain pengembangan produk. Aspek-aspek
penting dalam rencana tersebut meliputi produk tentang apa, tujuan dan manfaatnya apa, siapa pengguna produknya, mengapa produk tersebut
dianggap penting, dimana lokasi untuk mengembangkan produk, dan bagaimana proses pengembangannya. Dalam proses pengembangan ini
harus digambarkan pula langkah-langkah pengembangan produk awal, bagaimana teknis pelaksanaan uji-coba terbatas, revisi, uji-coba yang lebih
luas, revisi produk akhir, diseminasi dan pelaksanaan. Perencanaan pengembangan produk multimedia interaktif meliputi, penyusunan materi,
pembuatan flowchart, pembuatan storyboard, penentuan peralatan dan bahan yang diperlukan.
38
3. Develop Prelimaniry form of product Pengembangan produk awal
Peneliti mengambangkan bentuk produk awal draft yang bersifat sementara namun tidak dibuat sembaranganasal-asalan. Produknya tetap
dibuat yang sebenarnya, lengkap, dan sebaik mungkin, seperti kelengkapan komponen-komponen program, petunjuk pelaksanaan,
petunjuk teknis, contoh-contoh soal atau latihan, media pembelajaran yang akan digunakan, dan sistem penilaian. Pengembangan multimedia
interaktif dilakukan sesuai dengan flowchart dan storyboard yang sudah dibuat. Setelah produk dikembangkan kemudian divalidasi terlebih dahulu
oleh ahli materi dan ahli media hingga produk yang dikembangkan siap diuji cobakan di lapangan.
4. Preliminary field testing Uji Coba Lapangan Terbatas
Pada langkah ini, peneliti melakukan uji coba lapangan terbatas mengenai produk awal di lapangan. Produk yang diuji cobakan merupakan produk
yang telah dinyatakan layak diuji cobakan oleh ali materi dan ahli media. Subjek dalam uji coba terbatas ini sebanyak tiga orang. Setelah selesai
mencoba produk, pengguna mengisi angket yang telah disediakan untuk memperoleh data tentang respon pengguna.
5. Main product revision Revisi Produk Utama
Pada tahap ini, peneliti melakukan revisi tahap pertama, yaitu perbaikan dan penyempurnaan terhadap produk utama berdasarkan hasil uji-coba
terbatas, termasuk hasil angket yang telah diisi.