32
manusia yang terbesar mempunyai kebiasaan, tradisi, sikap dan perasaan persatuan yang sama masyarakat itu meliputi pengelompokan-pengelompokan
yang kecil. Menurut Hartomo dan Arnicun Aziz 2008: 90 mayarakat adalah kelompok manusia yang telah lama tinggal di suatu daerah yang tertentu dan
mempunyai aturan undang-undang yang mengatur tata hidup mereka, untuk menuju kepada tujuan yang sama.
Sehingga masyarakat merupakan kelompok manusia yang tinggal bersama di suatu daerah yang memiliki perasaan persatuan dengan berbagai
auturan-aturan tertentu yang mengatur tata hidup bersama. Masyarakat Ngaglik merupakan masyarakat yang bersama-sama tinggal di Kecamatan
Ngaglik yang masuk dalam Kabupaten Sleman, Provinsi DI Yogyakarta.
F. Karakteristik Dewasa Muda
Menurut Agoes Dariyo 2004: 5-55 secara umum, mereka yang tergolong dewasa muda young adulthood ialah mereka yang berusia 20-40
tahun. Menurut seorang ahli psikologi perkembangan Santrock, dewasa muda termasuk dalam transisi, baik transisi secara fisik, transisi secara intelektual,
serta transisi peran sosial. Menurut Santrock usia dewasa muda merupakan usia peralihan dari masa remaja memasuki masa tua. Penampilan fisiknya
benar-benar matang sehingga siap melakukan tugas-tugas seperti orang dewasa lainnya, misalnya bekerja, menikah, dan mempunyai anak. Ia dapat
bertindak secara bertanggung jawab untuk dirinya ataupun orang lain termasuk keluarganya. Menurut anggapan Piaget, kapasitas kognitif dewasa
33
muda tergolong masa operasional formal, bahkan kadang-kadang menurut Turner dan Helms mencapai masa post-operasi formal. Taraf ini menyebabkan
dewasa muda mampu memecahkan masalah yang kompleks dengan kapasitas berpikir abstrak, logis, dan rasional. Sebagai anggota masyarakat usia muda
sudah terlibat dalam aktivitas-aktivitas sosial, misalnya dalam kegiatan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga PKK dan pengurus RTRW.
Golongan dewasa muda telah mencapai puncak kekuatan, energi dan ketekunan yang prima. Secara fisik, mereka mempunyai kekuatan tubuh yang
prima sehingga mereka giat melakukan berbagai aktivitas seolah-olah tidak mengenal rasa lelah. Mereka tetap tekun dalam melakukan aktivitas-aktivitas
sampai menghabiskan banyak waktu, energi ataupun biaya terus-menerus. Akibatnya mereka bekerja sampai jauh malam, bahkan kadang-kadang sampai
lupa mengurus diri sendiri, misalnya lupa makan, mandi, dan kurang istirahat. Hal ini berdampak pada kesehatan individu sehingga menimbulkan masalah
kesehatan yang cukup serius. Melakukan tindakan pencegahan terhadap suatu penyakit lebih bijaksana daripada mengobatinya.
Menurut Turner dan Helms usia dewasa muda telah memasuki penalaran postformal. Kemampuan ini ditandai dengan pemikiran yang
bersifat dialektikal, yaitu kemampuan untuk memahami, menganalisi dan mencari titik temu dari ide-ide, gagasan-gagasan, teori-teori, pendapat-
pendapat, dan pemikiran-pemikiran yang saling bertentangan sehingga individu mampu menyelesaikan dalam pemikiran yang baru dan kreatif.
34
G. Kerangka Berpikir
Penyakit diabetes melitus merupakan salah satu penyakit yang saat ini masuk dalam 10 besar penyakit tidak menular yang menyebabkan kematian.
Penderita penyakit diabetes melitus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Pola hidup yang tidak dijaga dapat menyebabkan individu terserang
penyakit diabetes. Upaya kesehatan perlu dilakukan guna mencegah terserang penyakit diabetes melitus. Salah satu upaya yang dapat dilakukan ialah dengan
memahami lebih jauh penyakit diabetes melitus. Guna menarik minat belajar masyarakat akan penyakit diabetes melitus diperlukan suatu media
pembelajaran. Multimedia intraktif merupakan salah satu media pembelajaran yang terdiri dari berbagai komponen yang dapat menarik, memotivasi dan
mampu memberi kejelasan materi. Produk yang dikembangkan peneliti merupakan multimedia interaktif
penyakit diabetes melitus yang berbentuk CD. Namun, produk ini masih perlu divalidasi oleh ahli materi dan ahli media, agar layak dan dapat digunakan
masyarakat. Sehingga masyarakat dapat melakukan pembelajaran diabetes melitus secara mandiri maupun kelompok.
35
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini ialah metode penelitian dan pengembangan Research and Development. Menurut Nana Syaodih
Sukmadinata 2015: 164 penelitian dan pengembangan merupakan suatu proses atau langkah-langkah untuk mengembangkan suatu produk baru atau
menyempurnakan produk yang telah ada dan dapat dipertanggungjawabkan. Produk yang dihasilkan tidak selalu berbentuk benda atau perangkat keras
hardware, seperti buku, modul, alat bantu pembelajaran di kelas, namun dapat pula berupa perangkat lunak software , seperti program komputer
untuk pengolahan data, pembelajaran di kelas, perpustakaan atau di laboratorium, ataupun model-model pembelajaran, pendidikan, bimbingan,
evaluasi, pelatihan, dll. Menurut Sugiyono 2013: 407 penelitian dan pengembangan merupakan metode penelitian yang digunakan untuk
menghasilkan suatu produk, dan menguji keefektifan dari produk tersebut. Menurut Walter R. Borg dan Meredith Damien Gall 1983: 772
langkah-langkah dari proses penelitian dan pengembangan biasanya disebut dengan siklus RD, yang mana terdiri dari mempelajari hasil penelitian yang
berhubungan dengan produk yang akan dikembangkan, mengembangkan produk berdasarkan temuan tersebut, melakukan uji coba lapangan produk
dalam suatu lingkungan dimana produk akan digunakan nantinya, dan merevisi produk guna memperbaiki kekurangan yang ditemukan dalam tahap
uji coba lapangan.