Kajian Tentang Multimedia Interaktif

24 dengan teks. Namun informasi dalam bentuk teks seperti buku, brosur dan lain-lain tidak akan ditinggalkan karena diperlukan untuk melengkapinya, yaitu bila ingin memahami dan mempelajari dengan rinci dan teliti. c. Video Video merupakan suatu alat atau media yang dapat menunjukkan simulasi benda nyata. Agnew dan Kellerman mendefinisikan video sebagai media digital yang menunjukkan susunan atau urutan gambar- gambar bergerak dan dapat memberikan ilusifantasi. Video mampu menjadi sarana yang menarik, efektif dan langsung dalam menyampaikan informasi. Pada suatu multimedia video digunakan untuk menggambarkan suatu kegiatan atau aksi. d. Interaktivitas Elemen ini sangat penting dalam suatu multimedia interaktif. Elemen lain seperti teks, suara, video dan gambar dapat disampaikan di media lain seperti TV dan VCD player, tetapi elemen interaktif hanya dapat ditampilkan di komputer. Elemen ini sangat memanfaatkan kemampuan komputer sepenuhnya. Aspek interaktif pada multimedia dapat berupa navigasi, simulasi, permainan dan latihan. Apabila dalam suatu aplikasi multimedia, pengguna multimedia diberikan suatu kemampuan untuk mengontrol elemen-elemen yang ada, maka multimedia itu disebut dengan multimedia interaktif. 25 4. Karakteristik Media dalam Multimedia Pembelajaran Karakteristik Multimedia Pembelajaran menurut Daryanto 2012: 53 adalah: a Melibatkan lebih dari satu unsur media yang konvergen, misalnya menggabungkan unsur audio dan visual. b Bersifat interaktif, dalam pengertian mampu mengakomodasi respon pengguna. c Bersifat mandiri, dalam pengertian memberi kemudahan dan kelengkapan isi sedemikian rupa sehingga pengguna bisa menggunakan tanpa bimbingan orang lain. Karakteristik multimedia menurut Azhar Arsyad 2006: 32 terdiri dari: a Dapat digunakan secara acak, non-sekuensialatau secara linier b Dapat digunakan berdasarkan keinginan pengguna c Gagasan-gagasan disajikan dalam gaya abstrak dengan kata, symbol, grafik. d Prinsip-prinsip ilmu kognitif untuk megembangkan media e Pembelajaran dapat berorientasi pada pengguna dan dapat melibatkan interaktivitas yang tinggi 5. Format Penyajian Multimedia Menurut Daryanto2012: 54-56 dalam suatu multimedia pembelajaran terdapat lima kategori format penyajian yakni: 26 a. Tutorial Multimedia dengan format tutorial dalam penyampaian materinya dilakukan secara tutorial, maksudnya informasi yang berisi suatu konsep disajikan dengan teks, gambar baik diam maupun bergerak dan grafik. Pada bagian akhir biasanya akan diberi pertanyaan-pertanyaan guna menguji tingkat pemahaman pengguna atas materi yang telah disampaikan. b. Drill and Practise Format penyajian ini ditujukan untuk melatih pengguna agar dapat memiliki keterampilan atau memperkuat penguasaan terhadap suatu konsep. Selain itu soal-soal disajikan secara acak agar pertanyaan yang muncul berbeda-beda. Kemudian diberikan jawaban lengkap dengan penjelasan agar pengguna lebih dapat memahami konsep. Pada bagian akhir pengguna dapat melihat skor yang diperolehnya, sebagai indikator untuk mengukur tingkat keberhasilan dalam memecahkan soal-soal yang disajikan. c. Simulasi Format penyajian ini mencoba untuk menyamai proses dinamis yang terjadi sesungguhnya di dunia nyata, misalnya mensimulasikan pesawat terbang dimana pengguna seolah-olah mengemudikan mengendalikan pesawat terbang. Format penyajian ini mencoba memberikan pengalaman masalah yang terjadi di dunia nyata yang 27 biasanya berhubungan dengan suatu resiko, seperti pesawat yang akan jatuh atau menabrak. d. Eksperimen Format penyajian eksperimen atau percobaan ini mirip dengan simulasi, namun lebih ditujukan kepada kegiatan-kegiatan yang bersifat eksperimen, seperti kegiatan praktikum di laboratorium IPA, biologi maupun kimia. Program menyediakan bahan dan peralatan yang dibutuhkan, kemudian pengguna dapat melakukan percobaan atau eksperimen sesuai petunjuk dan kemudian dapat mengembangkan eksperimen-eksperimen lain berdasarkan petunjuk tersebut. Program ini mengharapkan pengguna dapat menjelaskan suatu konsep atau fenomena tertentu berdasarkan eksperimen yang telah mereka lakukan secara maya. e. Permainan Bentuk permainan yang disajikan tetap mengacu pada proses pembelajaran dan dengan program multimedia ini diharapkan terjadi aktifitas belajar sambil bermain. Sehingga pengguna tidak merasa bahwa sesungguhnya mereka sedang belajar. Dari beberapa format penyajian multimedia peneliti memilih penyajian multimedia dengan format tutorial, hal ini karena format penyajian tutorial mendukung pembelajaran bagi pengguna yang sama sekali belum memiliki gambaran mengenai materi diabetes melitus. Sehingga diharapkan pengguna yang belum tahu sama sekali ataupun yang 28 sudah memiliki pengetahuan sedikit mengenai diabetes melitus mampu memahami secara lebih jelas dan rinci.

D. Kajian Tentang Diabetes Melitus

Diabetes melitus merupakan penyakit yang dapat menyerang anak- anak hingga orang dewasa. Penyakit diabetes melitus atau di Indonesia sering juga dikenal dengan penyakit kencing manis atau penyakit gula. Menurut World Health Organization WHO diabetes melitus merupakan penyakit metabolisme kronis yang ditandai dengan peningkatan kadar glukosa darah atau gula darah, yang mengakibatkan kerusakan serius pada jantung, pembuluh darah, mata, ginjal dan saraf dari waktu ke waktu. Menurut Hans Tandra 2008: 1 diabetes merupakan kondisi kadar gula darah seseorang yang melebihi normal karena tubuh tidak lagi memiliki insulin atau insulin tidak dapat bekerja dengan baik. Insulin adalah hormon yang bekerja memasukkan gula dari peredaran darah ke dalam sel dan diproduksi oleh kelenjar pankreas yang berada dalam perut. Menurut Helmanu Kurniadi dan Ulfa Nurrahmani 2014: 213-217 penyakit diabetes melitus terdiri dari tiga tipe utama, yaitu: 1. Diabetes tipe 1 Diabetes tipe 1 atau Insulin Dependent Diabetes Melitus IDDM merupakan diabetes yang bergantung pada pemberian insulin dari luar. Diabetes tipe 1 biasanya menyerang anak-anak dan remaja, meskipun dapat juga menyerang orang dewasa. Faktor penyebab diabetes tipe 1 29 adalah infeksi virus atau reaksi auto-imun rusaknya sistem kekeblan tubuh yang menrusak sel-sel penghasil insulin. Pada tipe ini pankreas sama sekali tidak dapat menghasilkan insulin. Untuk bertahan hidup, insulin harus diberikan dari luar dengan cara disuntikkan. 2. Diabetes tipe 2 Diabetes tipe 2 merupakan tipe diabetes dengan jumlah penderita yang paling banyak. Diabetes tipe 2 biasanya disebabkan oleh faktor keturunan dan gaya hidup yang tidak sehat. Penderita diabetes tipe 2 tidak mutlak memerlukan suntikan insulin karena pankreasnya masih menghasilkan insulin, namun insulin yang dihasilkan jumlahnya tidak menccukupi dan terjadi hambatan pada kerja insulin. Adanya hambatan pada kerja insulin disebut dengan resistensi insulin. Kegemukan merupakan faktor pemicu resistensi insulin, khususnya kegemukan di daerah perut, kurang bergerak, dan terlalu banyak makan dengan gizi yang tidak seimbang. 3. Diabetes gestasional Diabetes gestasional merupakan diabetes yang terjadi pada seorang ibu yang sedang hamil. Biasanya, diabetes ini muncul pada minggu ke-24 bulan keenam. Pada diabetes gestasional, organ pankreas tidak mampu menghasilkan insulin yang cukup untuk mengontrol gula darah pada tingkat yang aman bagi si ibu dan janin. Diabetes gestasional yang tidak terkontrol dapat beresiko pada bayi, seperti bayi berukuran besar, cacat lahir, lahir prematur, bayi lahir kuning dan dapat pula beresiko kematian pada bayi. 30 Menurut Triana Helmawati 2014: 41-51 diabetes tipe 1 dan diabetes tipe 2 masing-masing memiliki gejala yang berbeda. Gejala diabetes tipe 1 muncul secara tiba-tiba pada saat usia anak-anak sebagai akibat dari kelainan genetik sehingga tubuh tidak memproduksi insulin dengan baik. Sedangkan gejala diabetes tipe 2 muncul secara perlahan-lahan hingga menjadi gangguan yang jelas. Namun, umumnya gejala diabetes yang paling sering terjadi dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu: 1. Gejala awal Gejala awal merupakan gejala permulaan penyakit diabetes. Gejala awal yang paling umum terjadi ialah seringnya seseorang buang air kecil, seringnya seseorang minum karena rasa haus yang besar, seringnya seseorang makan karena rasa lapar yang besar. 2. Gejala akut Gejala akut merupakan gejala tahap lanjut dari gejala awal yang tidak diatasi dengan baik. Gejala akut yang sering terjadi ialah cepat mengalami kelelahan dan lemas tanpa penyebab yang jelas, air kencing dikerumuni semut, penurunan berat badan yang drastis. 3. Gejala Kronik Gejala kronik merupakan gejala-gejala diabetes yang sudah menahun. Gejala yang sering timbul ialah, rasa kesemutan pada jari tangan dan kaki, terasa panas di kulit juga terasa sakit seperti ditusuk-tusuk, sering terjadi kram, gejala gangguan kulit merah dan menipis, sering merasa lelah dan mengantuk tanpa penyebab yang jelas, menurunnya kemampuan seksual 31 pada pria, gangguan penglihgatan, gangguan pada kesehatan mulut dan gigi, gatal di daerah kelamin pada wanita, gejala sakit di beberapa bagian tubuh, jika terjadi luka sulit untuk sembuh, dan jika dilakukan tes urin dan tes darah keduanya menunjukkan nilai kadar gula yang tinggi. Penyakit diabetes dapat didiagnosis melalui tes laboratorium untuk tingkat keakuratan yang tinggi serta untuk mengatahui diabetes tipe mana yang diderita dan apa faktor penyebabnya. Diagnosis diabetes dilakukan dengan dua cara, yaitu tes urine dan tes darah. Guna mencegah penyakit diabetes maka perlu diwaspadai faktor-faktor apa yang menjadi penyebab penyakit diabetes. Faktor-faktor tersebut ialah faktor kerukunan, gaya hidup yang salah, pengaruh obesitas dan faktor usia.

E. Pengertian Masyarakat

Menjurut Hassan Shadily 1989: 47 masyarakat adalah golongan besar kecil terdiri dari beberapa manusia yang dengan atau karena sendirinya bertalian secara golongan dan pengaruh-mempengaruhi satu sama lain. Menurut WJS. Poerwodarminto dalam Hartomo dan Arnicun Aziz 2008: 88- 89 masyarakat adalah pergaulan hidup manusia, sehimpunan orang yang hidup bersama dalam suatu tempat dengan ikatan-ikatan antara aturan yang tertentu. Menurut Linton masyarakat adalah setiap kelompok manusia yang telah cukup lama hidup dan bekerja sama sehingga mereka itu dapat mengorganisasikan dirinya dan berpikir tentang dirinya sebagai satu kesatuan sosial dengan batas-batas tertentu. J.L. Gilin masyarakat adalah kelompok 32 manusia yang terbesar mempunyai kebiasaan, tradisi, sikap dan perasaan persatuan yang sama masyarakat itu meliputi pengelompokan-pengelompokan yang kecil. Menurut Hartomo dan Arnicun Aziz 2008: 90 mayarakat adalah kelompok manusia yang telah lama tinggal di suatu daerah yang tertentu dan mempunyai aturan undang-undang yang mengatur tata hidup mereka, untuk menuju kepada tujuan yang sama. Sehingga masyarakat merupakan kelompok manusia yang tinggal bersama di suatu daerah yang memiliki perasaan persatuan dengan berbagai auturan-aturan tertentu yang mengatur tata hidup bersama. Masyarakat Ngaglik merupakan masyarakat yang bersama-sama tinggal di Kecamatan Ngaglik yang masuk dalam Kabupaten Sleman, Provinsi DI Yogyakarta.

F. Karakteristik Dewasa Muda

Menurut Agoes Dariyo 2004: 5-55 secara umum, mereka yang tergolong dewasa muda young adulthood ialah mereka yang berusia 20-40 tahun. Menurut seorang ahli psikologi perkembangan Santrock, dewasa muda termasuk dalam transisi, baik transisi secara fisik, transisi secara intelektual, serta transisi peran sosial. Menurut Santrock usia dewasa muda merupakan usia peralihan dari masa remaja memasuki masa tua. Penampilan fisiknya benar-benar matang sehingga siap melakukan tugas-tugas seperti orang dewasa lainnya, misalnya bekerja, menikah, dan mempunyai anak. Ia dapat bertindak secara bertanggung jawab untuk dirinya ataupun orang lain termasuk keluarganya. Menurut anggapan Piaget, kapasitas kognitif dewasa