Batasan Pengembangan Asumsi Pengembangan

12 4. Kawasan Pengelolaan Pengelolaan meliputi pengendalian teknologi pembelajaran melalui perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian dan supervisi. Ada empat kategori dalam kawasan pengelolaan, yaitu pengelolaan proyek, pengelolaan sumber, pengelolaan sistem penyampaian dan pengelolaan informasi. 5. Kawasan Penilaian Penilaian adalah proses penentuan memadai tidaknya pembelajaran dan belajar. Menurut Scriven penilaian merupakan proses untuk menentukan kebaikan, manfaat atau nilai dari suatu proses atau produk. Tujuan penilaian ialah membantu dalam mengambil keputusan yang tepat, bukan untuk menguji suatu hipotesa. Terdapat empat subkawasan yaitu analisis masalah, pengukuran acuan patokan, penilaian formatif dan penilaian sumatif. Teknologi pendidikan menurut AECT 2004 dalam Haryanto 2015: 11-13 adalah sebuah studi dan praktek etis dalam upaya memfasilitasi pembelajaran dan meningkatkan kinerja dengan cara menciptakan, menggunakanmemanfaatkan, dan mengelola proses dan sumber-sumber teknologi yang tepat. Berdasarkan pengertian AECT 2004 tersebut, terdapat beberapa unsur yang sangat penting. Pertama, elemen studi, yaitu penelitian dan praktek reflektif. Kedua, elemen praktek etis yang ada di dalamnya sehingga dalam praktek ada kode etik tertentu yang harus dijalankan. Ketiga, elemen fasilitasi, yaitu bagaimana memberikan kemudahan dalam proses 13 belajar. Keempat, elemen pembelajaran yang mengandung makna bahwa objek formal yang menjadi prokok permasalahan yang harus dipecahkan melalui teknologi pendidikan. Kelima, perbaikan kinerja yang berarti bahwa harus ada hal bermanfaat yang bisa ditawarkan, harus ada cara-cara terbaik dalam mencapai tujuan, dan harus ada proses perbaikan yang mengarah pada kualitas hasilproduk yang dapat diprediksi. Keenam elemen kinerja yang mengandung makna bahwa kinerja adalah kemampuan pembelajar untuk menggunakan dan menerapkan kemampuan baru yang diperolehnya, dan tidak hanya meningkatkan pengetahuan saja tetapi juga meningkatkan kemampuan untuk dapat diterapkan dalam dunia nyata. Ketujuh, elemen menciptakan yang berkaitan dengan penelitian, teori dan praktek dalam menciptakan lingkungan belajar dalam latar yang berbeda-beda. Kedelapan, elemen pengguna berkaitan dengan teori dan praktek untuk membawa pembelajar berhubungan dengan kondisi belajar dan sumber-sumber belajar. Kesembilan, pengaturan yang mengatur dan merencanakan dan mengevaluasi serta mengontrol dan menjamin kualitas dari jalannya setiap program pembelajaran. Pada tahun 2008 AECT mengkaji kembali definisi teknologi pendidikan yang dikemukakan oleh Alan Januszweski dan Michael Molenda. Kajian 2008 lebih spesifik menekankan pada studi dan etika praktek. Jika diilustrasikan dalam gambar maka definisi 2008 adalah sebagai berikut.