Hasil Penelitian HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

52 Gambar 5. Tampilan Corel Draw X4 4 Adobe Photoshop CS3 Adobe Photoshop CS3 merupakan software yang digunakan untuk mengedit gambar. Tampilan software tersebut disajikan dalam Gambar 6 berikut ini. Gambar 6. Tampilan Adobe Photoshop CS3 5 Adobe Premiere Pro CS3 Adobe Premiere Pro CS3 merupakan software yang digunakan untuk mengedit video. Tampilan software tersebut disajikan dalam Gambar 7 berikut ini. 53 Gambar 7. Tampilan Adobe Premiere Pro CS3 6 iSpring Pro 6 iSPring Pro 6 merupakan software yang digunakan untuk mem- publish file powerpoint menjadi file aplikasi yang dapat dibuka dimana saja. Tampilan software tersebut disajikan dalam Gambar 8 berikut ini. Gambar 8. Tampilan iSpring Pro 6 3. Pengembangan produk awal Tahapan dalam pengembangan produk awal multimedia pembelajaran interaktif diabetes melitus ialah: 54 a. Mengembangkan produk Pengembangan produk dibuat berdasarkan flowchart dan storyboard menggunakan software-software pendukung. Multimedia pembelajaran interaktif ini berbasis komputer yang dikemas dalam berbentuk compact disc dan pengoperasiannya harus menggunakan laptop atau komputer dan perangkatnya. Multimedia pembelajaran interaktif diabetes melitus terdiri dari beberapa komponen yang saling mendukung dan melengkapi, komponen tersebut adalah: 1 Teks Jenis huruf yang digunakan dalam multimedia pembelajaran interaktif ini adalah Segoe UI dengan ukuran huruf 20 untuk materi, Futura Md BT dengan ukuran huruf 36 untuk judul multimedia dan Candara dengan ukuran huruf 24 untuk menu. 2 Gambar Pemilihan gambar dalam multimedia ini berdasarkan materi yang disajikan. Penggunaan gambar bertujuan untuk menarik perhatian dan mendukung kejelasan materi. Gambar yang digunakan diunduh dari internet kemudian diberi perubahan dan penyesuaian dengan software Adobe Photoshop CS3 dan Corel Draw X4. Ukuran gambar disesuaikan dengan ketersediaan ruang dan banyaknya materi yang akan disampaikan. 55 3 Video Pemilihan video dalam multimedia ini berdasarkan materi yang disajikan. Penggunaan video bertujuan untuk menarik perhatian dan memberikan kejelasan materi. Video dalam multimedia ini menjelaskan cara mencegah diabetes melitus. Video ini diunduh melalui internet dari Dinas Kesehatan Surakarta. 4 Interaktif Navigasi yang diberikan disajikan dalam bentuk tombol-tombol yang terdiri dari tombol menu, tombol materi utama, tombol next dan tombol back. 5 KemasanCover Multimedia pembelajaran interaktif diabetes melitus ini merupakan aplikasi software yang dapat disimpan dalam CD Compact Disc, flashdisk, maupun alat penyimpanan data lainnya. Cover CD multimedia pembelajaran di buat menggunakan software Corel Draw X4 dengan memperhatikan kesesuaian tata letak, tulisan, gambar dan warna. Penyajian media diawali dengan tampilan judul multimedia pembelajaran interaktif yang terdapat tombol mulai untuk memulai multimedia atau otomatis akan memulai multimedia setelah 10 detik. Halaman utama multimedia akan menampilkan menu utama multimedia dan ucapan selamat datang. Tampilan menu utama multimedia berisi: 56 1 Kompetensi Menu kompetensi menampilkan penjelasan mengenai kompetensi umum dan kompetensi dasar multimedia pembelajaran interaktif diabetes melitus. 2 Petunjuk Menu petunjuk menampilkan penjelasan mengenai petunjuk penggunaan multimedia yaitu fungsi dari tombol-tombol yang ada dalam multimedia ini. 3 Materi Menu materi menampilkan sub menu materi yang terdiri dari: a Pengertian, b Tipe, c Gejala, d Komplikasi, e Faktor Resiko dan f Pencegahan yang bila di klik maka akan menampilkan uraian materi. 4 Rangkuman Menu rangkuman menampilkan ringkasan materi pengertian, tipe, gejala, komplikasi, faktor resiko, dan pencegahan diabetes melitus. 5 Evaluasi Menu evaluasi menampilkan petunjuk pengerjaan evaluasi yang terdiri dari 10 pertanyaan dengan 5 pilihan jawaban. 6 Referensi Menu referensi menampilkan referensi materi yang digunakan dalam multimedia pembelajaran interaktif diabetes melitus. 57 7 Keluar Menu keluar menampilkan pertanyaan konfirmasi apakah pengguna akan keluar dari program. Setelah produk awal selesai dikembangkan, kemudian peneliti melakukan pengujian terhadap beberapa perangkat komputerlaptop untuk mengetahui spesifikasi minimal yang diperlukan untuk menjalankan multimedia pembelajaran ini dengan lancar. Spesifikasi minimal yang diperlukan untuk menjalankan multimedia ini adalah processor Intel Dual Core 1.8 Ghz, sistem operasi Windows XP SP2, RAM 1 GB dan resolusi monitor 1024 x 768 pixel. b. Melakulan Validasi Produk Kepada Ahli Materi dan Ahli Media 1 Validasi Ahli materi Penilaian multimedia pembelajaran interaktif diabetes melitus yang dilakukan oleh ahli materi meliputi komponen pendahuluan, materi dan evaluasi. Ahli materi yang menjadi validator dalam penelitian ini adalah dr. Atien Nur Chamidah, M.Dis.St. Validasi materi multimedia pembelajaran interaktif diabetes melitus dilakukan satu kali pada 28 November 2016. Validasi dilakukan dengan menyerahkan hasil produk awal multimedia kemudian validator menilai menggunakan angket uji kelayakan ahli materi yang terdiri dari komponen pendahuluan, materi dan evaluasi. Penilaian materi multimedia ini menggunakan skala satu sampai lima dimana 1=Tidak Baik, 2=Kurang Baik, 58 3=Cukup, 4=Baik dan 5=Sangat Baik. Hasil validasi berupa skor yang digunakan untuk menentukan kelayakan multimedia dan saran yang digunakan untuk memperbaiki produk multimedia yang dikembangkan. Hasil validasi multimedia tahap I oleh ahli materi pada tanggal 28 November 2016 disajikan dalam tabel berikut ini: Tabel 5. Hasil Validasi Ahli Materi No Komponen Indikator atau unsur penilaian Skor Kategori 1 Pendahuluan Kejelasan judul program 4 Baik 2 Kejelasan petunjuk penggunaan 4 Baik 3 Kesesuaian kompetensi dasar dengan materi 4 Baik Jumlah Skor Komponen Pendahuluan 12 Baik Rata-rata Skor Komponen Pendahuluan 4 4 Materi Kemenarikan materi dalam memotivasi pengguna 3 Cukup 5 Variasi penyampaian jenis informasi 3 Cukup 6 Cakupan materi 4 Baik 7 Kejelasan isi materi 4 Baik 8 Struktur organisasi atau urutan isi materi 4 Baik 9 Faktualisasi isi materi 4 Baik 10 Aktualisasi isi materi 3 Cukup 11 Kejelasan bahasa yang digunakan 4 Baik 12 Kesesuaian bahasa dengan sasaran pengguna 5 Sangat Baik 13 Kesesuaian gambar dengan materi 3 Cukup 14 Kesesuaian video dengan materi 2 Kurang Baik Jumlah Skor Komponen Materi 39 Baik Rata-rata Skor Komponen Materi 3.5 15 Evaluasi Kejelasan petunjuk mengerjakan evaluasi 4 Baik 16 Kesesuaian soal evaluasi dengan kompetensi dasar 3 Cukup 17 Keruntutan soal evaluasi 4 Baik 18 Ketepatan pemberian feedback atas jawaban pengguna 4 Baik 59 No Komponen Indikator atau unsur penilaian Skor Kategori Jumlah Skor Komponen Evaluasi 15 Baik Rata-rata Skor Komponen Evaluasi 3.75 Jumlah Skor 66 Rata-rata Skor 3.7 Kategori Baik Data pada tabel di atas menunjukkan hasil validasi ahli materi pada tahap I dengan skor 2, 3, 4 dan 5. Skor 2 diberikan pada indikator kesesuaian video dengan materi karena video pencegahan diabetes melitus terdapat materi yang salah. Skor 3 diberikan pada indikator kemenarikan materi dalam memotivasi pengguna, variasi penyampaian jenis informasi, aktualisasi isi materi, kesesuaian gambar dengan materi, kesesuaian soal evaluasi dengan kompetensi dasar. Perbaikan materi multimedia dilakukan dengan memperhatikan saran dari ahli materi. Berdasarkan tabel 5 diperoleh skor rata-rata 4 untuk komponen pendahuluan, 3.5 untuk komponen materi dan 3.75 untuk komponen evaluasi. Sehingga bila digabungkan skor rata- rata total adalah 3.7 yang dalam tabel konversi data masuk dalam kategori Baik. Ahli materi menyatakan bahwa produk muktimedia ini sudah layak diuji cobakan dengan revisi. Validator memberikan beberapa saran untuk perbaikan materi, yaitu sebagai berikut: a Pada materi video pencegahan diabetes melitus terdapat satu cara pencegahan yaitu enyahkan asap rokok. Cara pencegahan ini dirasa tidak sesuai dengan penyakit diabetes melitus 60 sehingga lebih baik dihilangkan. Peneliti melakukan perbaikan dengan cara menghilangkan video cara pencegahan enyahkan asap rokok. Pada Gambar 9 dan Gambar 10 terlihat pada menit yang sama telah menampilkan video yang berbeda. Gambar 9. Tampilan Video Sebelum Revisi Gambar 10. Tampilan Video Sesudah Revisi b Pada soal evaluasi terdapat pilihan jawaban pertanyaan yang dirasa kurang sesuai. Pertanyaannya ialah “Di bawah ini yang bukan merupakan komplikasi DM ialah…” pilihan jawaban yang diberikan ialah “Otak, telinga, mata dan mulut”, seharusnya pilihan jawaban yang diberikan ialah nama 61 penyakitnya bukan nama organ tubuhnya. Sehingga peneliti memperbaikinya dengan mengganti pilihan jawaban menjadi “Katarak, Demam, Stroke dan Serangan Jantung”. Gambar 11. Tampilan Soal Evaluasi Sebelum Revisi Gambar 12. Tampilan Soal Evaluasi Sesudah Revisi c Pada multimedia pembelajaran interaktif ini tidak menampilkan daftar pustaka atau referensi. Perlu adanya menu baru yang menampilkan daftar pustaka atau referensi yang digunakan untuk menjelaskan materi. Sehingga peneliti membuat menu baru “REFERENSI” yang menampilkan daftar pustaka buku dan referensi dari internet. 62 Gambar 13. Tampilan Menu Utama Sebelum Revisi Gambar 14. Tampilan Menu Utama Sesudah Revisi 2 Validasi Ahli Media Penilaian multimedia pembelajaran interaktif diabetes melitus yang dilakukan oleh ahli media meliputi komponen tampilan dan pemrograman. Ahli media yang menjadi validator dalam penelitian ini adalah Ariyawan Agung Nugroho, M.Pd. Validasi media multimedia pembelajaran interaktif diabetes melitus dilakukan dua kali pada 4 Desember 2016 dan 8 Desember 2016. 63 Validasi dilakukan dengan menggunakan angket uji kelayakan ahli media yang terdiri dari komponen tampilan dan pemrograman. Penilaian multimedia menggunakan skala satu sampai lima. Hasil validasi berupa skor yang digunakan untuk menentukan kelayakan multimedia dan saran yang digunakan untuk memperbaiki produk multimedia yang dikembangkan. Hasil validasi multimedia tahap I oleh ahli media pada tanggal 4 Desember 2106 disajikan dalam tabel berikut ini: Tabel 6. Hasil Validasi Ahli Media Tahap I No Komponen Indikator atau unsur penilaian Skor Kategori 1 Tampilan Desain Media Kesesuaian proporsi warna 5 Sangat Baik 2 Kesesuaian layouttata letak 4 Baik 3 Ketepatan pemilihan jenis huruf 4 Baik 4 Ketepatan pemilihan ukuran huruf 4 Baik 5 Kemenarikan bentuk button 2 Kurang Baik 6 Konsistensi tampilan button 2 Kurang Baik 7 Kualitas gambar 3 Cukup 8 Kualitas video 4 Baik 9 Kemenarikan desain cover 4 Baik 10 Kelengkapan informasi pada kemasan luar 4 Baik Jumlah Skor Komponen Tampilan 36 Baik Rata-rata Skor Komponen Tampilan 3.6 11 Pemrograman Kemudahan pemakaian program 4 Baik 12 Kejelasan petunjuk penggunaan media 2 Kurang Baik 13 Kemudahan memahami struktur navigasi 3 Cukup 14 Kebebasan memilih menu program 5 Sangat Baik 15 Kebebasan memilih materi 3 Cukup 64 No Komponen Indikator atau unsur penilaian Skor Kategori untuk dipelajari 16 Kemudahan keluar dari program 3 Cukup 17 Kecepatan fungsi tombolnavigasi 5 Sangat Baik 18 Ketepatan reaksi button 5 Sangat Baik 19 Kelancaran penggunaan program 4 Baik Jumlah Skor Komponen Pemrograman 34 Baik Rata-rata Skor Komponen Pemrograman 3.8 Jumlah 70 Rata-rata 3.7 Kategori Baik Data pada tabel di atas menunjukkan hasil validasi ahli media pada tahap I dengan skor 3, 4 dan 5. Skor 2 diberikan pada indikator kemenarikan bentuk button, konsistensi tampilan button dan kejelasan petunjuk penggunaan media. Skor 3 diberikan pada indikator kualitas gambar, kemudahan memahami struktur navigasi, kebebasan memilih materi untuk dipelajari dan kemudahan keluar dari program. Perbaikan multimedia dari segi tampilan dan pemrograman dilakukan dengan memperhatikan saran dari ahli media. Data pada tabel 6 menunjukkan hasil validasi ahli media pada tahap I dengan skor rata-rata 3.6 untuk komponen tampilan dan 3.8 untuk komponen pemrograman. Sehingga bila digabungkan skor rata-rata total adalah 3.7 yang dalam tabel konversi data masuk dalam kategori Baik. Pada validasi tahap I, ahli media menyatakan bahwa produk muklimedia ini belum layak 65 untuk diujicobakan karena terdapat banyak perbaikan. Validator memberikan beberapa saran yang perlu diperbaiki pada multimedia, yaitu: a Ketika CD Multimedia dimasukkan dalam laptop, pengguna perlu membuka multimedia terlebih dahulu. Sebaiknya ketika CD multimedia dimasukkan dalam laptop, multimedia otomatis terbuka atau autorun guna memudahkan pengguna untuk membuka saat pertama kali. Peneliti melakukan perbaikan dengan melakukan setting autorun pada multimedia. Gambar 15. Tampilan Isi File Multimedia Sebelum Revisi Gambar 16. Tampilan Isi File Multimedia Sesudah Revisi b Ketika multimedia dibuka, tampilan multimedia tidak fullscreen sehingga perlu klik icon maximize untuk membuatnya fullscreen. Sebaiknya ketika multimedia dibuka tampilannya langsung full screen agar memudahkan pengguna dalam menggunakan multimedia. Peneliti melakukan perbaikan dengn merubah settingan agar multimedia bisa tampil fullscreen saat dibuka. Pada Gambar 17 terlihat ketika dibuka 66 masih belum fullscreen, kemudian setelah diperbaiki pada gambar 18 terlihat ketika dibuka langsung fullscreen. Gambar 17. Tampilan Multimedia Ketika Dibuka Sebelum Revisi Gambar 18. Tampilan Multimedia Ketika Dibuka Sesudah Revisi c Ketika multimedia dibuka tampilan awalnya adalah judul multimedia yang kemudian otomatis akan beralih ke tampilan pembuka. Durasi yang digunakan adalah 5 detik, durasi ini dirasa terlalu cepat karena ketika mencoba membaca judulnya belum selesai sudah ganti tampilan. Sehingga peneliti melakukan perbaikan dengan menambah durasinya menjadi 10 67 detik serta memberi tombol “MULAI” untuk lanjut ke tampilan pembuka agar memudahkan pengguna yang ingin skip ke tampilan pembuka. Gambar 19. Tampilan Awal Multimedia Sebelum Revisi Gambar 20. Tampilan Awal Multimedia Sesudah Revisi d Pada tampilan materi hanya terdapat tombol next dan previous, sebaiknya ditambah tombol home yang ditujukan untuk menampilkan menu materi. Hal ini untuk memudahkan pengguna ketika ingin mengganti materi. Peneliti melakukan 68 perbaikan dengan memberi tombol home yang ditujukan pada tampilan sub menu materi di setiap tampilan materi. Gambar 21. Tampilan Button Pada Menu Materi Sebelum Revisi Gambar 22. Tampilan Button Pada Menu Materi Sesudah Revisi e Pada semua tampilan yang menampilkan tombol next dan preview sebaiknya ukurannya dikecilkan karena ukuran kecil tetap bisa terlihat dengan jelas. Pada beberapa awal tampilan hanya menampilkan tombol next saja dan pada akhir tampilan hanya menampilkan tombol previous saja. Sebaiknya tombol next dan previous selalu ditampilkan bersama tapi ketika di awal atau akhir tampilan salah satu tombol di disable. Peneliti 69 melakukan perbaikan dengan merubah ukuran tombol next dan previous. Perbaikan lainnya ialah memberikan tombol disable pada awal tampilan materi dan referensi serta pada akhir tampilan materi dan referensi. Gambar 23. Tampilan Button Sebelum Revisi Gambar 24. Tampilan Button Sesudah Revisi f Sebaiknya pada setiap tampilan yang memuat teks banyak diberi frame. Hal ini untuk memberi kesan rapi dan agar tulisan terlihat lebih jelas. Peneliti melakukan perbaikan dengan 70 memberi frame pada setiap tampilan yang belum diberi frame, yakni tampilan kompetensi, petunjuk dan referensi. Gambar 25. Tampilan Petunjuk Sebelum Revisi Gambar 26. Tampilan Petunjuk Sesudah Revisi g Apabila menu keluar dipilih, maka akan muncul pernyataan “apakah anda akan keluar dari program” dan terdapat tombol “ya” dan “tidak”. Ketika di klik “tidak” pengguna akan diarahkan ke tempilan kompetensi. Sebaiknya ketika di klik “tidak” pengguna diarahkan ke tampilan sebelumnya, bukan tampilan kompetensi. Peneliti melakukan perbaikan dengan 71 merubah setting hyperlink pada tombol “TIDAK” menjadi “Hyperlink to Last Slide Viewed”. Gambar 27. Tampilan Setting Hyperlink Tombol “TIDAK” Sebelum Revisi Gambar 28. Tampilan Setting Hyperlink Tombol “TIDAK” Sesudah Revisi h Pada menu evaluasi terdapat tombol “ENTER” yang apabila di klik akan memulai evaluasi dan lanjut ke pertanyaan berikutnya. Sebaiknya kata yang digunakan menggunakan Bahasa Indonesia untuk memudahkan pengguna memahami, sehingga peneliti melakukan perbaikan dengan mengganti kata “ENTER” menjadi “LANJUT”. 72 Gambar 29. Tampilan Evaluasi Sebelum Revisi Gambar 30. Tampilan Evaluasi Sesudah Revisi i Pada menu evaluasi setelah pengguna selesai mengerjakan soal akan muncul nilai akhir pengguna tanpa menunjukkan penjelasan lulus atau tidak dengan nilai akhir yang dicapai. Sebaiknya ditambahkan keterangan lulus atau tidak serta kriteria kelulusan minimalnya. Selain itu sebaiknya ditambah pilihan untuk mengulang evaluasi agar memudahkan pengguna bila ingin mengerjakan soal evaluasi lagi. Peneliti melakukan perbaikan dengan menambah keterangan kriteria kelulusan minimal dan menambah tombol untuk mengulang evaluasi. 73 Gambar 31. Tampilan Akhir Evaluasi Sebelum Revisi Gambar 32. Tampilan Akhir Evaluasi Sesudah Revisi j Pada tampilan evaluasi untuk memilih jawaban pengguna hanya bisa klik radio button untuk memilih jawabannya. Sebaiknya dengan klik kalimat jawaban otomatis sudah terisi radio buttonnya. Peneliti melakukan perbaikan evaluasi di Macromedia Flash 8 dengan merubah label pada setting parameters. 74 Gambar 33. Tampilan Setting Parameters Sesudah Revisi k Pada tampilan multimedia terdapat logo UNY di sebelah kanan atas namun kurang terbaca dengan jelas. Sebaiknya logo UNY yang ditampilkan menggunakan resolusi yang lebih besar agar dapat terbaca dengan jelas. Resolusi logo UNY yang digunakan ternyata sudah besar sehingga peneliti melakukan perbaikan dengan merubah setting pada iSpring Pro dengan memberikan centang pada “Optimize images for resolution”. Gambar 34. Tampilan Setting Images Pada iSpring Pro Sesudah Revisi l Pada saat menjalankan multimedia seharusnya tidak dapat dikendalikan menggunakan keyboard, namun ternyata masih dapat dikendalikan menggunakan keyboard. Sehingga peneliti melakukan perbaikan setting pada iSpring Pro agar tidak dapat 75 dikendalikan menggunakan keyboard. Perbaikan setting iSpring Pro dilakukan dengan menghilangkan centang pada “Enable keyboard navigation” Gambar 35. Tampilan Setting Navigation Pada iSpring Sesudah Revisi m Pada cover CD di sebelah samping hanya menampilkan judul multimedia dan identitas pengembang, sebaiknya ditambah logo UNY untuk menambah identitas multimedia karena pengembangan media masih di bawah UNY. Peneliti melakukan perbaikan dengan menambahkan logo UNY di samping tulisan “Mengenal Lebih Dekat DM”. Gambar 36. Desain Cover Samping Sebelum Revisi Gambar 37. Desain Cover Samping Sesudah Revisi 76 n Pada cover CD terdapat identitas pengembang yang berisikan nama, jurusan, fakultas dan universitas. Sebaiknya ditambahkan alamat email untuk mempermudah pengguna bila ingin menghubungi pengembang nantinya. Peneliti menambahkan alamat email peneliti di bawah tahun pembuatan multimedia. Gambar 38. Tampilan Cover Belakang Sebelum Gambar 39. Tampilan Cover Belakang Sesudah 77 o Pada sinopsis cover CD huruf yang digunakan terlalu besar sehingga terlihat penuh. Selain itu tidak ada pembeda judul multimedia dalam sinopsis. Sehingga peneliti mengubah ukuran huruf dari 16 menjadi 14, serta memberikan tanda petik “ “ pada judul multimedia. Gambar 40. Tampilan Sinopsis Sebelum Revisi Gambar 41. Tampilan Sinopsis Sesudah Revisi Setelah melakukan perbaikan produk sesuai saran ahli media maka peneliti melakukan konsultasi tahap kedua. Hasil 78 validasi multimedia tahap II oleh ahli media pada tanggal 8 Desember 2016 disajikan dalam tabel berikut ini: Tabel 7. Hasil Validasi Ahli Media Tahap II No Komponen Indikator atau unsur penilaian Skor Kategori 1 Tampilan Desain Media Kesesuaian proporsi warna 5 Sangat Baik 2 Kesesuaian layouttata letak 4 Baik 3 Ketepatan pemilihan jenis huruf 4 Baik 4 Ketepatan pemilihan ukuran huruf 4 Baik 5 Kemenarikan bentuk button 3 Cukup 6 Konsistensi tampilan button 3 Cukup 7 Kualitas gambar 4 Baik 8 Kualitas video 4 Baik 9 Kemenarikan desain cover 5 Sangat Baik 10 Kelengkapan informasi pada kemasan luar 4 Baik Jumlah Skor Komponen Tampilan 40 Baik Rata-rata Skor Komponen Tampilan 4 11 Pemrograman Kemudahan pemakaian program 4 Cukup 12 Kejelasan petunjuk penggunaan media 3 Cukup 13 Kemudahan memahami struktur navigasi 4 Baik 14 Kebebasan memilih menu program 5 Sangat Baik 15 Kebebasan memilih materi untuk dipelajari 4 Baik 16 Kemudahan keluar dari program 4 Baik 17 Kecepatan fungsi tombolnavigasi 5 Sangat Baik 18 Ketepatan reaksi button 5 Sangat Baik 19 Kelancaran penggunaan program 4 Baik Jumlah Skor Komponen Pemrograman 38 Baik Rata-rata Skor Komponen Pemrograman 4.2 Jumlah 78 Rata-rata 4.1 Kategori Baik 79 Data pada tabel di atas menunjukkan hasil validasi ahli media pada tahap II dengan skor 3, 4 dan 5. Skor 3 diberikan pada indikator kemenarikan bentuk button, konsistensi tampilan button dan kejelasan petunjuk penggunaan media. Perbaikan multimedia dari segi tampilan dan pemrograman dilakukan dengan memperhatikan saran dari ahli media. Data pada tabel 7 menunjukkan hasil validasi ahli media pada tahap II dengan skor rata-rata 4 untuk komponen tampilan dan 4.2 untuk komponen pemrograman. Sehingga bila digabungkan skor rata-rata total adalah 4.1 yang dalam tabel konversi data masuk dalam kategori Baik. Pada validasi tahap II, ahli media menyatakan bahwa produk muklimedia ini sudah layak untuk diujicobakan dengan revisi. Validator memberikan beberapa saran untuk perbaikan media, yaitu sebagai berikut: a Pada tampilan menu utama materi tombol sub menu yang ditampilkan dirasa kurang menonjol. Sehingga peneliti memperbaikinya dengan memperbesar ukuran dan huruf tombol sub menu agar terlihat lebih jelas dan menonjol dibandingkan menu utama. 80 Gambar 42. Tampilan Sub Menu Materi Sebelum Revisi Gambar 43. Tampilan Sub Menu Materi Sesudah Revisi b Pada semua tampilan materi yang terdapat gambar atau video hanya menampilkan gambar atau video saja tanpa memberikan keterangan sumber gambar atau video. Sebaiknya pada setiap gambar atau video yang ada di bagian bawahnya diberikan keterangan sumber gambar atau video. Peneliti melakukan perbaikan dengan menambahkan keterangan sumber gambar atau video yang didapat di bawah gambar atau video. 81 Gambar 44. Tampilan Materi Sebelum Revisi Gambar 45. Tampilan Materi Sesudah Revisi c Pada tombol menu dan navigasi next, back dan home tidak terdapat efek suara. Sebaiknya diberikan efek suara untuk membedakan antara mana yang tombol dan mana yang bukan. Sehingga pengguna tidak kebingungan mencari tombol. Peneliti melakukan perbaikan dengan memberikan efek suara pada setiap button dengan merubah setting action setting di setiap button. Pada setting mouse click dan mouse over di bagian playsound diberikan centang. 82 Gambar 46. Tampilan Action Setting Sesudah Revisi d Pada cover belakang CD terdapat email pengembang di bawah copyright. Sebaiknya email diletakkan di depan cover CD, di bawah nama pengembang. Peneliti melakukan perbaikan dengan merubah posisi email menjadi di bawah identitas nama pengembang. Gambar 47. Tampilan Cover Sebelum Revisi 83 Gambar 48. Tampilan Cover Sesudah Revisi 4. Uji Coba Lapangan Terbatas Uji coba terbatas dilakukan setelah melakukan revisi sesuai saran ahli materi dan ahli media. Uji coba terbatas berlangsung pada 10 Desember 2016 berjumlah 3 orang responden dengan mempertimbangkan kriteria usia responden dan kemampuan responden dalam menggunakan laptop. Uji coba terbatas dilakukan dengan mengundang 3 orang responden untuk mencoba multimedia. Uji coba terbatas dilakukan di salah satu rumah responden kemudian peneliti memberikan penjelasan terkait produk multimedia pembelajaran interaktif diabetes melitus. Setelah itu responden diminta untuk mencoba menggunakan produk multimedia pembelajaran interaktif diabetes melitus dengan didampingi pengembang. Setelah responden mencoba multimedia, peneliti memberikan penjelasan terkait pengisian angket kemudian responden dipersilahkan untuk mengisi angket. Responden dapat langsung menanyakan hal-hal yang berkaitan dengan produk yang dikembangkan 84 dan memberikan komentar atau saran kepada pengembang yang nantinya akan digunakan sebagai acuan untuk melakukan revisi. Data uji coba terbatas diperoleh dengan cara memberikan angket penilaian kepada 3 responden setelah mencoba multimedia yang dikembangkan. Data hasil uji ccoba terbatas ialah sebagai berikut: Tabel 8. Hasil Uji Coba Terbatas No Komponen Indikator atau unsur penilaian Skor Rata- rata Kategori 1 Tampilan Apakah tampilan multimedia pembelajaran ini menarik? 13 4.3 Sangat Baik 2 Apakah warna yang digunakan dalam multimedia pembelajaran ini sudah menarik? 11 4 Baik 3 Apakah pemilihan huruf yang digunakan sudah sesuai? 13 4.3 Sangat Baik Jumlah Skor Komponen Tampilan 37 Baik Rata-rata Skor Komponen Tampilan 4.1 4 Pemrogram- an Apakah multimedia pembelajaran ini mudah digunakan? 15 5 Sangat Baik 5 Apakah petunjuk penggunaan multimedia pembelajaran ini sudah jelas? 12 4 Baik 6 Apakah tombol dalam multimedia ini sudah sesuai dengan perintah? 12 4 Baik Jumlah Skor Komponen Pemrograman 39 Sangat Baik Rata-rata Skor Komponen Pemrograman 4.3 7 Isi Apakah judul program sudah jelas? 14 4.7 Sangat Baik 8 Apakah multimedia pembelajaran ini menarik untuk dipelajari? 14 4.7 Sangat Baik 9 Apakah multimedia pembelajaran ini membantu dalam mempelajari Diabetes Melitus? 13 4.3 Sangat Baik 10 Apakah materi dalam multimedia ini mudah dipahami? 13 4.3 Sangat Baik 11 Apakah materi dalam 13 4.3 Sangat Baik 85 No Komponen Indikator atau unsur penilaian Skor Rata- rata Kategori multimedia ini bermanfaat dalam kehidupan? 12 Apakah penggunaan bahasa dalam multimedia ini mudah dipahami? 13 4.3 Sangat Baik 13 Apakah gambar yang ditampilkan membantu dalam memahami materi? 13 4.3 Sangat Baik 14 Apakah video yang ditampilkan membantu memudahkan anda untuk memahami materi? 13 4.7 Sangat Baik 15 Apakah multimedia ini mudah digunakan untuk belajar mandiri? 13 4.3 Sangat Baik Jumlah Skor Komponen Isi 119 Sangat Baik Rata-rata Skor Komponen Isi 4.4 16 Evaluasi Apakah soal evaluasi mudah dipahami? 12 4 Baik 17 Apakah latihan soal dan penilaian membantu pmengukur kemampuan anda? 13 4.3 Sangat Baik Jumlah Skor Komponen Evaluasi 25 Baik Rata-rata Skor Komponen Evaluasi 4.2 Jumlah 220 Rata-rata 4.3 Kategori Sangat Baik Berdasarkan tabel di atas hasil data yang diperoleh menunjukkan bahwa item-item yang dinilai pada komponen tampilan, isi, evaluasi dan pemrograman masuk dalam kategori baik dan sangat baik. Jumlah skor yang diperoleh adalah 220 dan rata-rata 4.3 sesuai dengan tabel konversi data kuantitatif ke data kualitatif termasuk dalam kategori Sangat Baik. 86 5. Revisi Produk Utama Selain diminta menilai produk multimedia pembelajaran interaktif diabetes melitus pengguna juga diminta untuk mengisi komentar dan saran. Saran yang diberikan salah satu pengguna pada uji coba lapangan terbatas ialah menambahkan rangkuman sebagai ringkasan materi. Sehingga peneliti menambah menu rangkuman yang berisi ringkasan materi diabetes melitus. Gambar 49. Tampilan Menu Utama Sebelum Revisi Gambar 50. Tampilan Menu Utama Sesudah Revisi 87 6. Uji Coba Lapangan Lebih Luas Uji coba lapangan lebih luas dilakukan pada 11 Desember 2016 berjumlah 7 orang responden dengan mempertimbangkan kriteria usia responden dan kemampuan responden dalam menggunakan laptop. Uji coba lapangan lebih luas dilakukan dengan mengunjungi salah satu acara yang rutin dilakukan sebulan sekali di daerah Pedukuhan Plosokuning III. Uji coba lapangan lebih luas dilakukan oleh 7 responden. Kemudian responden diminta untuk mencoba menggunakan produk multimedia pembelajaran interaktif diabetes melitus dengan didampingi pengembang. Responden dapat langsung menanyakan hal-hal yang berkaitan dengan produk yang dikembangkan dan memberikan komentar atau saran kepada pengembang yang nantinya akan digunakan sebagai acuan untuk melakukan revisi. Data uji coba lapangan lebih luas diperoleh dengan cara memberikan angket penilaian kepada 7 responden setelah mencoba multimedia yang dikembangkan. Data hasil uji ccoba lapangan lebih luas ialah sebagai berikut: Tabel 9. Hasil Uji Coba Lapangan Lebih Luas No Komponen Indikator atau unsur penilaian Skor Rata- rata Kategori 1 Tampilan Apakah tampilan multimedia pembelajaran ini menarik? 25 3.6 Baik 2 Apakah warna yang digunakan dalam multimedia pembelajaran ini sudah menarik? 27 3.8 Baik 3 Apakah pemilihan huruf yang digunakan sudah sesuai? 32 4.6 Sangat Baik Jumlah Skor Komponen Tampilan 84 Baik Rata-rata Skor Komponen Tampilan 4 4 Pemrogram- Apakah multimedia 32 4.6 Sangat Baik 88 No Komponen Indikator atau unsur penilaian Skor Rata- rata Kategori an pembelajaran ini mudah digunakan? 5 Apakah petunjuk penggunaan multimedia pembelajaran ini sudah jelas? 30 4.3 Sangat Baik 6 Apakah tombol dalam multimedia ini sudah sesuai dengan perintah? 31 4.4 Sangat Baik Jumlah Skor Komponen Pemrograman 93 Sangat Baik Rata-rata Skor Komponen Pemrograman 4.4 7 Isi Apakah judul program sudah jelas? 33 4.7 Sangat Baik 8 Apakah multimedia pembelajaran ini menarik untuk dipelajari? 31 4.4 Sangat Baik 9 Apakah multimedia pembelajaran ini membantu dalam mempelajari Diabetes Melitus? 28 4 Baik 10 Apakah materi dalam multimedia ini mudah dipahami? 26 3.7 Baik 11 Apakah materi dalam multimedia ini bermanfaat dalam kehidupan? 33 4.7 Sangat Baik 12 Apakah penggunaan bahasa dalam multimedia ini mudah dipahami? 32 4.6 Sangat Baik 13 Apakah gambar yang ditampilkan membantu dalam memahami materi? 24 3.4 Baik 14 Apakah video yang ditampilkan membantu memudahkan anda untuk memahami materi? 26 3.7 Baik 15 Apakah multimedia ini mudah digunakan untuk belajar mandiri? 31 4.4 Sangat Baik Jumlah Skor Komponen Isi 264 Baik Rata-rata Skor Komponen Isi 4.2 16 Evaluasi Apakah soal evaluasi mudah dipahami? 26 3.6 Baik 17 Apakah latihan soal dan penilaian membantu mengukur kemampuan anda? 25 3.6 Baik 89 No Komponen Indikator atau unsur penilaian Skor Rata- rata Kategori Jumlah Skor Komponen Evaluasi 51 Baik Rata-rata Skor Komponen Evaluasi 3.6 Jumlah 492 Rata-rata 4.1 Kategori Baik Berdasarkan tabel di atas hasil data yang diperoleh menunjukkan bahwa item-item yang dinilai pada komponen tampilan, isi, evaluasi dan pemrograman masuk dalam kategori baik dan sangat baik. Jumlah skor yang diperoleh 492 dan rata-rata skor 4.1 sesuai dengan tabel konversi data kuantitatif ke data kualitatif termasuk dalam kriteria Baik. 7. Revisi Produk Operasional Selain diminta menilai produk multimedia pembelajaran interaktif diabetes melitus pengguna juga diminta untuk memberikan komentar dan saran. Komentar yang diberikan pengguna pada uji coba lapangan lebih luas adalah layar laptop terlalu cerah, namun hal ini dikarenakan tempat yang digunakan terbuka dan uji coba dilakukan pada siang hari sehingga layar laptop terkena pantulan cahaya matahari. Kemudian peneliti menyiasati dengan mengurangi kecerahan layar laptop. Selain itu sudah tidak terdapat komentar atau saran yang memerlukan perbaikan produk. 8. Uji Coba Lapangan Operasional Uji coba lapangan operasional dilakukan pada masyarakat 12 Desember 2016 berjumlah 10 orang responden dengan mempertimbangkan kriteria usia responden dan kemampuan responden dalam menggunakan laptop. Uji coba lapangan operasional dilakukan 90 dengan mengunjungi salah satu acara yang rutin dilakukan sebulan sekali di daerah Pedukuhan Plosokuning III dan mengunjungi rumah ke rumah. Kemudian responden diminta untuk mencoba menggunakan produk multimedia pembelajaran interaktif diabetes melitus dengan didampingi pengembang. Responden dapat langsung menanyakan hal-hal yang berkaitan dengan produk yang dikembangkan dan memberikan komentar atau saran kepada pengembang yang nantinya akan digunakan sebagai acuan untuk melakukan revisi. Data uji coba lapangan operasional diperoleh dengan cara memberikan angket penilaian kepada 10 responden setelah mencoba multimedia yang dikembangkan. Data hasil uji ccoba lapangan operasional ialah sebagai berikut: Tabel 10. Hasil Uji Coba Lapangan Operasional No Komponen Indikator atau unsur penilaian Skor Rata- rata Kategori 1 Tampilan Apakah tampilan multimedia pembelajaran ini menarik? 40 4 Baik 2 Apakah warna yang digunakan dalam multimedia pembelajaran ini sudah menarik? 43 4.3 Sangat Baik 3 Apakah pemilihan huruf yang digunakan sudah sesuai? 41 4.1 Baik Jumlah Skor Komponen Tampilan 124 Baik Rata-rata Skor Komponen Tampilan 4.1 4 Pemrogram- an Apakah multimedia pembelajaran ini mudah digunakan? 45 4.5 Sangat Baik 5 Apakah petunjuk penggunaan multimedia pembelajaran ini sudah jelas? 45 4.5 Sangat Baik 6 Apakah tombol dalam multimedia ini sudah sesuai dengan perintah? 43 4.3 Sangat Baik Jumlah Skor Komponen Pemrograman 133 Sangat Baik Rata-rata Skor Komponen Pemrograman 4.4 91 No Komponen Indikator atau unsur penilaian Skor Rata- rata Kategori 7 Isi Apakah judul program sudah jelas? 42 4.2 Baik 8 Apakah multimedia pembelajaran ini menarik untuk dipelajari? 42 4.2 Baik 9 Apakah multimedia pembelajaran ini membantu dalam mempelajari Diabetes Melitus? 47 4.7 Sangat Baik 10 Apakah materi dalam multimedia ini mudah dipahami? 46 4.6 Sangat Baik 11 Apakah materi dalam multimedia ini bermanfaat dalam kehidupan? 43 4.3 Sangat Baik 12 Apakah penggunaan bahasa dalam multimedia ini mudah dipahami? 40 4 Baik 13 Apakah gambar yang ditampilkan membantu dalam memahami materi? 41 4.1 Baik 14 Apakah video yang ditampilkan membantu memudahkan anda untuk memahami materi? 43 4.3 Sangat Baik 15 Apakah multimedia ini mudah digunakan untuk belajar mandiri? 44 4.4 Sangat baik Jumlah Skor Komponen Isi 388 Sangat Baik Rata-rata Skor Komponen Isi 4.3 16 Evaluasi Apakah soal evaluasi mudah dipahami? 43 4.3 Sangat Baik 17 Apakah latihan soal dan penilaian membantu mengukur kemampuan anda? 45 4.5 Sangat Baik Jumlah Skor Komponen Evaluasi 88 Sangat Baik Rata-rata Skor Komponen Evaluasi 4.4 Jumlah 733 Rata-rata 4.3 Kategori Sangat Baik Berdasarkan tabel di atas hasil data yang diperoleh menunjukkan bahwa item-item yang dinilai pada komponen tampilan, isi, evaluasi dan 92 pemrograman masuk dalam kategori baik dan sangat baik. Jumlah skor yang diperoleh 733 dan rata-rata 4.3 sesuai dengan tabel konversi data kuantitatif ke data kualitatif termasuk dalam kategori Sangat Baik. Berikut adalah grafik perbandingan rata-rata skor hasil uji coba lapangan terbatas, lebih luas dan operasional: Gambar 51. Grafik Perbandingan Rata-rata Skor Uji Coba Lapangan 9. Revisi Produk Akhir Selain diminta menilai produk multimedia pembelajaran interaktif diabetes melitus pengguna juga diminta untuk mengisi komentar dan saran. Komentar yang diberikan oleh responden pada uji coba operasional ialah multimedia pembelajaran ini sudah menarik dan bermanfaat bagi masyarakat untuk kedepannya. Selain itu sudah tidak terdapat komentar atau saran yang memerlukan perbaikan produk. 3,4 3,6 3,8 4 4,2 4,4 TERBATAS LEBIH LUAS OPERASIONAL 93

B. Pembahasan

Produk multimedia pembelajaran interaktif diabetes melitus yang ditujukan bagi masyarakat umum dewasa muda di Ngaglik telah selesai dikembangkan. Menurut AECT dalam Hujair AH Sanaky 2013: 4 media merupakan segala bentuk dan saluran yang digunakan orang untuk menyalurkan pesan atau informasi. Pesan atau informasi yang disampaikan adalah materi pembelajaran diabetes melitus yang dikemas sedemikian rupa dalam bentuk CD Multimedia Pembelajaran Interaktif. Fungsi dari media pembelajaran menurut Hujair AH Sanaky ialah untuk merangsang pembelajaran dengan membuat konsep abstrak ke konkrit, dimana dalam multimedia pembelajaran interaktif diabetes melitus materi yang bersifat abstrak diberikan ilustrasi gambar dan video guna memperjelas materi dan memberi kesamaan persepsi. Multimedia pembelajaran interaktif diabetes melitus yang dikembangkan telah memenuhi tiga karakteristik multimedia pembelajaran yang disampaikan oleh Daryanto 2010: 53. Karakteristik multimedia yang pertama yaitu melibatkan lebih dari satu media yang konvergen. Materi dalam multimedia ini disampaikan dengan menggunakan komponen teks, gambar dan video. Menurut Munir teks merupakan suatu kombinasi huruf yang membentuk satu kata atau kalimat yang menjelaskan suatu maksud atau materi pembelajaran yang dapat dipahami oleh orang yang membacanya. Teks yang ditampilkan dalam multimedia pembelajaran interaktif diabetes melitus dibuat ringkas namun jelas dengan memperhatikan jenis font, warna font dan ukuran 94 font. Komponen gambar digunakan untuk mendeskripsikan sesuatu dengan lebih jelas. Gambar yang ditampilkan dalam multimedia interaktif diabetes melitus mendukung materi teks agar materi dapat tersampaikan dengan jelas. Pada suatu multimedia video digunakan untuk menggambarkan suatu kegiatan atau aksi. Video yang ditampilkan dalam multimedia pembelajaran interaktif diabetes melitus digunakan untuk memberikan ilustrasi kegiatan pencegahan penyakit diabetes melitus. Karakteristik multimedia pembelajaran yang kedua adalah bersifat interaktif. Jenis multimedia menurut Daryanto 2010:51 terdiri dari multimedia linear dan multimedia interaktif. Multimedia pembelajaran ini masuk dalam kategori multimedia interaktif, dimana multimedia ini dilengkapi dengan alat pengontrol yang dapat dioperasikan oleh pengguna, sehingga pengguna dapat memilih apa yang dikehendaki untuk proses selanjutnya. Alat pengontrol multimedia ini ialah tombol-tombol navigasi yang memberi respon terhadap perintah yang diinginkan. Karakteristik multimedia yang ketiga adalah bersifat mandiri. Pembelajaran yang dilakukan mandiri dapat memberikan suasana belajar yang berbeda, menyenangkan, tidak tertekan, santai sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan baik. Multimedia pembelajaran interaktif diabetes melitus ini telah dilengkapi dengan petunjuk penggunaan multimedia guna membantu pengguna untuk memahami pengoperasian multimedia tanpa bantuan orang lain. Multimedia ini diharapkan mampu membantu masyarakat 95 mempelajari penyakit diabetes melitus tanpa menunggu adanya penyuluhan penyakit diabetes melitus. Multimedia pembelajaran ini sesuai dengan karakteristik orang dewasa muda menurut Turner dan Helms dalam Agoes Dariyo 2004: 5 dimana dewasa muda mampu berpikir abstrak, logis, dan rasional sehingga materi yang disajikan berupa materi abstrak. Usia dewasa muda memiliki tanggung jawab terhadap dirinya sendiri maupun keluarga. Melalui multimedia ini, pencegahan diabetes melitus untuk diri sendiri maupun keluarga diharapkan dapat terlaksana dengan baik guna meningkatkan kesadaran hidup sehat dan mengurangi jumlah penderita diabetes melitus. Menurut Daryanto 2012: 54-56 Format penyajiam multimedia terbagi menjadi tutorial, drill and practice, simulasi dan eksperimen. Format pemyajian multimedia diabetes melitus ini adalah tutorial dimana informasi disajikan dengan teks, gambar baik diam maupun bergerak. Kemudian setelah mempelajari materi pengguna diberi soal evaluasi untuk menguji tingkat pemahaman pengguna atas materi yang telah disampaikan. Multimedia pembelajaran interaktif diabetes melitus ini sudah menjadi produk akhir dan “layak” untuk digunakan oleh masyarakat dewasa muda sebagai alternatif media pembelajaran. Kesimpulan layak pada multimedia ini diperoleh dari hasil validasi ahli dan dari proses uji coba yang meliputi uji coba terbatas, uji coba lapangan lebih luas, dan uji coba lapangan operasional. Pemilihan subjek uji coba lapangan berdasarkan usia dan kemampuan dalam 96 mengoperasikan laptop. Validasi ahli terdiri dari ahli materi dan ahli media yang berkompeten. Validasi ahli materi dilakukan satu kali dengan hasil rata-rata skor 3.7 yang masuk dalam kategori Baik. Pada hasil validasi ahli materi diperoleh skor 2, 3, 4 dan 5 dalam indikator penilaian. Skor 2 diperoleh pada indikator kesesuaian video dengan materi karena video yang ditampilkan terdapat materi yang tidak sesuai, sehingga peneliti melakukan perbaikan dengan menghapus materi video yang tidak sesuai. Skor 3 diperoleh pada kesesuaian soal evaluasi dengan kompetensi dasar karena terdapat soal evaluasi yang salah pilihan jawabannya, sehingga peneliti melakukan perbaikan dengan merubah pilihan jawaban soal evaluasi. Validasi ahli media dilakukan sebanyak dua kali. Pada validasi ahli media pertama mendapatkan hasil rata-rata skor 3.7 yang masuk dalam kategori Baik. Pada hasil validasi ahli media pertama diperoleh skor 2, 3, 4 dan 5 dalam indikator penilaian. Skor 2 diperoleh pada indikator kemenarikan bentuk button dan konsistensi bentuk button karena button yang ditampilkan terlalu besar dan tidak ada perbedaan ketika di awal atau akhir tampilan menu, sehingga peneliti melakukan perbaikan dengan memperkecil ukuran button dan memberikan efek disable pada awal dan akhir tampilan menu. Skor 3 diperoleh pada indikator kualitas gambar karena gambar yang ditampilkan kurang jelas, sehingga peneliti melakukan perbaikan dengan merubah setting iSPring. 97 Hasil validasi ahli media tahap II menunjukkan rata-rata skor 4.1 yang masuk dalam kategori Baik. Pada hasil validasi ahli media pertama diperoleh skor 3, 4 dan 5 dalam indikator penilaian. Skor 3 diperoleh pada indikator kemenarikan bentuk button dan konsistensi bentuk button karena button yang ditampilkan seharusnya memberikan kesan yang berbeda , sehingga peneliti melakukan perbaikan dengan memberi efek suara untuk memberi kesan berbeda antara button dengan gambar biasa. Setelah multimedia pembelajaran dinyatakan layak, peneliti melakukan uji coba lapangan dengan mempertimbangkan kriteria usia responden dan kemampuan responden dalam menggunakan laptop. Uji coba pertama ialah uji coba lapangan terbatas dengan subjek 3 orang, diperoleh rata-rata skor 4.3 yang masuk dalam kategori Sangat Baik. Uji coba kedua ialah uji coba lapangan lebih luas dengan subjek 7 orang, diperoleh rata-rata skor 4.1 yang masuk dalam kategori Baik. Uji coba lapangan ketiga ialah uji coba lapangan operasional dengan subjek 10 orang, diperoleh rata-rata skor 4.3 yang masuk dalam kategori Sangat Baik. Terlihat terjadi kenaikan dan penurunan rata-rata skor pada tiap tahapan validasi dan uji coba, namun baik kenaikan maupun penurunan itu tidak melampaui batas minimal kelayak produk multimedia yaitu “Baik”.

C. Keterbatasan Penelitian

Penelitian pengembangan multimedia interaktif diabetes melitus ini memiliki beberapa keterbatasan pada saat pelaksanaan penelitian, yaitu: