Kendala-Kendala Aparat Dalam Melaksanakan Penegakan Hukum Birokrasi Penegakan Hukum

40

2.2 Kendala-Kendala Aparat Dalam Melaksanakan Penegakan Hukum

Dalam proses penegakan hukum Dinas Perhubungan tentunya memiliki kendala-kendala yang dihadapi. Kendala-kendala yang dihadapi Dinas Perhubungan dalam melaksanakan proses penegakan hukum yaitu :

a. Birokrasi Penegakan Hukum

Penulis disini juga akan membandingkan antara peraturan perundang - undangan yang lama dan peraturan perundang – undangan yang baru yaitu Undang – Undang Nomor 14 Tahun 1992 dan Undang – Undang Nomor 22 Tahun 2009. Penulis berpendapat bahwa terdapat perbedaan dalam hal penegakan hukum oleh petugas,khususnya disini Dinas Perhubungan. Dalam Undang – Undang Nomor 14 Tahun 1992 secara umum masih memberikan “ruang gerak” yang luas kepada Dinas Perhubungan sebagai Pegawai Penyidik Negeri Sipil PPNS untuk melakukan pemeriksaan kendaraan dijalan, ini terlihat pada Pasal 16 ayat 2 yang menyebutkan bahwa : Pasal 16 ayat 2 Untuk keselamatan, keamanan, dan ketertiban lalu lintas dan angkutan jalan, dapat dilakukan pemeriksaan kendaraan bermotor di jalan. Sedangkan Undang – Undang Nomor 22 tahun 2009 Dinas Perhubungan selaku Pegawai Penyidik Negeri Sipil PPNS membatasi “ruang gerak” pemeriksaan kendaraan bermotor hanya di tempat – tempat tertentu yaitu Terminal danatau tempat alat penimbangan yang dipasang secara tetap, dan apabila pemeriksaan terjadi dijalan selain tempat – tempat yang sudah ditentukan tersebut Dinas Perhubungan wajib berkoordinasi dengan pihak Kepolisian. Hal ini dapat dilihat pada pasal 262 ayat 2 dan 3 yang menyebutkan bahwa : 41 Pasal 262 ayat 2 Kewenangan Penyidik Pegawai Negeri Sipil sebagaimana dimaksud pada ayat 1 dilaksanakan di Terminal danatau tempat alat penimbangan yang dipasang secara tetap. Pasal 262 ayat 3 Dalam hal kewenangan sebagaimana dimaksud pada ayat 1 dilaksanakan di Jalan, Penyidik Pegawai Negeri Sipil wajib berkoordinasi dengan dan harus didampingi oleh Petugas Kepolisian Negara Republik Indonesia. Melihat perbandingan Undang – Undang Nomor 14 Tahun 1992 dengan Undang – Undang Nomor 22 Tahun 2009 diatas, penulis berpendapat bahwa ini merupakan suatu hambatan tersendiri dari Dinas Perhubungan untuk melakukan penegakan hukum khususnya dalam hal pemeriksaan dijalan. Ini juga diakui oleh Kepala Bidang Lalu Lintas Bapak M.Sidqon Effendi, S.SiT,MT , beliau berpendapat bahwa kewenangan yang dimiliki oleh Dinas Perhubungan semakin “dipersempit” dengan diberlakukannya Undang – Undang Nomor 22 tahun 2009 ini. Beliau juga menyatakan bahwa dengan diberlakukannya Undang – Undang ini, petugas yang berada dilapangan tidak bisa maksimal dalam menjalankan tugasnya, hal ini dikarenakan apabila terjadi pelanggaran dijalan, petugas tidak dapat secara langsung menindak, akan tetapi harus berkoordinasi terlebih dahulu dengan pihak Kepolisian. Hal ini tentunya menjadi suatu hambatan tersendiri bagi Dinas Perhubungan dalam hal melakukan penegakan hukum karena harus melalui birokrasi yang bertele-tele. 27

b. Fasilitas Dinas Perhubungan

Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pola Komunikasi Forum Jurnalis Salatiga dengan Pemerintah Kota Salatiga T1 362009602 BAB II

0 0 10

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penegakan Peraturan Daerah Kota Salatiga Nomor 16 Tahun 1981 tentang Terminal dan Retribusi Terminal di Kota Salatiga T1 312012716 BAB I

0 0 14

T1 312012716 BAB III

0 0 3

T1 312012716 Daftar Pustaka

0 0 1

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penegakan Peraturan Daerah Kota Salatiga Nomor 16 Tahun 1981 tentang Terminal dan Retribusi Terminal di Kota Salatiga

0 0 18

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Manfaat dan Biaya PERDA No 12 Tahun 2011 tentang Kenaikan Tarif Retribusi Parkir di Kota Salatiga T1 222009015 BAB II

0 0 4

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penanganan YLKI Salatiga terhadap Keluhan Atau Sengketa Konsumen di Kota Salatiga T1 312005016 BAB II

0 0 34

T1__BAB II Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Kebijakan Pemerintah Kota Salatiga terhadap Keberadaan Pasar Tiban di Jalan Lingkar Salatiga T1 BAB II

1 5 60

T1__BAB II Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengelolaan Pergaulan Multikultural di Kota Salatiga: Studi Peran Forum Persaudaraan antar Etnis Salatiga dalam Pengelolaan Pergaulan Multikultural di Kota Salatiga T1 BAB II

0 1 9

IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR 6 TAHUN 2011 TENTANG RETRIBUSI TERMINAL (STUDI TERHADAP RETRIBUSI TERMINAL TIPE C) - UNS Institutional Repository

0 0 16