62
Tabel 3.10 Kategori Presentase Kelayakan Uji Coba Lapangan
No. Skor
Skor dalam Presentase Kategori Kelayakan
1. 49-64
76-100 Layak
2. 33-48
51-75 Cukup layak
3. 17-32
26-50 Kurang layak
4. 0-16
0-25 Tidak layak
Tabel 3.11 Kategori Presentase Kelayakan Uji Coba Lapangan Operasional
No. Skor
Skor dalam Presentase Kategori Kelayakan
1. 97-128
76-100 Layak
2. 65-96
51-75 Cukup layak
3. 33-64
26-50 Kurang layak
4. 0-32
0-25 Tidak layak
Skala kelayakan produk yang akan dikembangkan diperoleh dengan cara sebagai berikut:
1. Menentukan skor maksimal dan skor minimal.
a. Skor maksimal
. = ℎ
× �� ×
ℎ Contoh:
Pada kategori validasi ahli materi
. = × × =
b. Skor minimal
. = ℎ
× ℎ ×
ℎ Contoh:
Pada kategori validasi ahli materi . =
× × =
63 2.
Menentukan rentang yaitu skor maksimal dikurangi skor minimal Contoh:
Pada kategori validasi ahli materi � =
− = 8
3. Menentukan panjang kelas interval yaitu dengan rumus:
� =
�
Contoh: Pada kategori validasi ahli materi
� =
8
4. Menentukan skor presentase dengan rumus
= Contoh:
Pada kategori validasi ahli materi a.
=
49 60
= 8 b.
=
60 60
=
Berdasarkan hasil analisis data tersebut, dapat diketahui hasil skor presentase penilaian kelayakan dan dapat disimpulkan secara
deskriptif berdasarkan kategori kelayakan. Kategori kelayakan pada alat permainan edukatif ini ditetapkan nilai kelayakan dengan kaltegori
“Baik”. Sehingga hasil penelitian yang telah mencapai kategori “Layak”,
64 maka alat permainan edukatif yang dikembangkan diangap sudah layak
untuk dikembangkan.
65
BAB IV HASIL PENGEMBANGAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Studi Pendahuluan
Penelitian pendahuluan yang dilakukan di TK adalah dengan menggunakan metode observasi dan wawancara kepada responden yaitu
guru dan beberapa anak kelompok B. Dari hasil observasi dan wawancara terhadap responden ditemukan beberapa hal sebagai berikut:
a. Masih terdapat kekeliruan terkait praktik pembelajaran membaca pada
anak TK usia 5-6 tahun yaitu masih adakesalahpahaman terkait
stimulasi kesiapan membaca anak TK.
b. Belum digunakannya alat permainan edukatif yang sesuai untuk
menstimulasi kesiapan membaca anak.
c. Sekolah belum menyediakan alat permainan edukatif yang dapat
menstimulasi kesiapan membaca yang sesuai untuk anak kelompok B.
Dari permasalahan yang telah ditemukan, maka dapat disimpulkan bahwa perlu dikembangkannya media pembelajaran yang menarik sebagai
penunjang kegiatan belajar yang sesuai dengab kebutuhan siswa. 2.
Perencanaan
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, ditemukan beberapa permasalahan yang ada di TK ABA As-Salam Maredan. Dalam
memecahkan masalah tersebut, peneliti mencoba untuk merancang sebuah media pembelajaran berupa alat permainan edukatif maze yang diberi
66 nama “Papan Laju Warna” untuk kelompok B, tahap perencanaan ini
digambarkan sebagai berikut:
Gambar 4.1 Tahapan Perencanaan
a. Tahap Pertama
Pada tahap studi pustaka, peneliti mencari buku reverensi yang akan digunakan dalam pembuatan alat permainan edukatif Papan Laju
Warna yang sesuai dengan aspek perkembanga bahasa anak. b.
Tahap Kedua Pada tahap analisis kebutuhan media, peneliti menganalisis
kebutuhan alat permainan edukatif yang dikembangkan agar sesuai dengan kebutuhan yang ada. Pada tahap ini peneliti menelaah hasil dari studi
pendahuluan tentang perlunya mengembangkan sebuah media yang menarik yang mampu membuat anak menjadi lebih tertarik pada kegiatan
pembelajaran sesuai
dengan aspek
perkembangan anak
serta menyenangkan bagi anak.
c. Tahap Ketiga
Pada tahap
penyusunan blueprint
media ini,
peneliti mengumpulkan materi serta gambar-gambar pendukung yang berkaitan
dengan tema yang digunakan dalam pembuatan alat permainan edukatif. Kemudian peneliti menentukan bahan yang akan digunakan dalam
67 membuat alat permainan edukatif dengan mempertimbanakan aspek
keawetan dan keamanan bahan agar aman digunakan untuk anak kelompok B. Setelah itu peneliti mendesain materi dengan dengan
menggunakan software Corel Draw X7.
3. Pengembangan Produk Awal
Alat permainan edukatif ini merupakan papan yang digunakan berukuran panjang 25 cm dan lebar 20 cm. Papan ini dilengkapi dengan 16
pin dengan warna berbeda yang digunakan untuk mencocokan gambar dengan kata yang terdapat pada lembar materi. Setiap lembar materi
terdapat lembar evaluasi pada bagian belakangnya. Materi yang digunakan disesuaikan dengan tema yang mengacupada kurikulum diantaranya:
a. Tema buah-buahan
Pada tema ini anak diajak untuk mengenali berbagai macam buah-buahan yang sering dijumpai oleh anak. Anak dapat mengenali
buah dengan mengidentifikasi huruf awal pada nama buah. b.
Tema binatang Pada tema ini anak diajak untuk mengenali bermagai macam
binatang mulai dari binatang ternak, binatang peliharaan, bahkan binatang
buas. Anak
dapat mengenali
binatang dengan
mengidentifikasi huruf awal pada nama binatang. c.
Tema alat transportasi Pada tema ini anak diajak untuk mengenali bermagai macam
alat transportasi mulai dari alat transportasi darat, alat transportasi laut,