Faktor Resiko Stroke Hubungan antara Obesitas dengan Stroke pada Pasien Rawat Inap di Bagian Ilmu Penyakit Saraf FK-USU/ RSUP H. Adam Malik Medan.

Angka kematian akibat stroke lebih tinggi pada wanita 11 dari pada pria 8,4 pada tahun 2004. Di Amerika Serikat, stroke membunuh 65.764 orang pada tahun 2003.

2.3. Faktor Resiko Stroke

Menurut WHO 1997 dalam Price dan Wilson 2005, faktor utama yang berkaitan dengan epidemi penyakit serebrovaskular adalah perubahan global dalam gizi dan merokok, ditambah urbanisasi dan menuanya populasi. Menurut National Stroke Association 2009, ada 2 tipe faktor resiko terjadinya stroke: a. Faktor resiko tak terkendali: 1 Umur Resiko stroke meningkat seiring meningkatnya umur. Perubahan-perubahan yang menjurus ke aterosklerosis yang merupakan penyebab stroke sudah mulai terjadi setelah manusia dilahirkan. Pada umur 30 tahun, lesi aterosklerosis mulai tampak di arteri-arteri intrakranial Mardjono dan Sidharta, 2008. Setelah umur 55 tahun, resiko stroke menjadi 2 kali lipat setiap dekadenya. 2 Jenis kelamin Wanita lebih banyak memiliki kecacatan setelah stroke dibanding pria. Wanita juga lebih bayak mati setiap tahunnya karena stroke dibandingkan pria. Namun, insidensi stroke lebih tinggi pada pria. 3 Ras Amerikan Afrikan beresiko terkena stroke 2 kali lipat dibanding kaukasian. Orang Asia Pasifik juga beresiko lebih tinggi dari pada kaukasian. 4 Riwayat Keluarga Jika dalam keluarga ada yang menderita stroke, maka yang lain memiliki resiko lebih tinggi terkena stroke dibanding dengan orang yang tidak memiliki riwayat stroke di keluarganya. Universitas Sumatera Utara b. Faktor resiko yang dapat dikendalikan: 1 Segi Medis • Tekanan darah tinggihipertensi Tekanan darah tinggi adalah faktor resiko stroke yang paling penting. Tekanan darah normal pada usia lebih dari 18 tahun adalah 12080. Pre- hipertensi jika tekanan darah lebih dari 12080, dan tekanan darah tinggi atau hipertensi jika tekanan darah 14090 atau lebih. Orang yang bertekanan darah tinggi memiliki resiko setengah atau lebih dari masa hidupnya untuk terkena stroke dibanding orang bertekanan darah normal. Tekanan darah tinggi menyebabkan stress pada dinding pembuluh darah. Hal tersebut dapat merusak dinding pembuluh darah, sehingga bila kolesterol atau substansi fat-like lain terperangkap di arteri otak akan menghambat aliran darah otak, yang akhirnya dapat menyebabkan stroke. Selain itu, peningkatan stress juga dapat melemahkan dinding pembuluh darah sehingga memudahkan pecahnya pembuluh darah yang dapat menyebabkan perdarahan otak. • Fibrilasi atrium Penderita fibrilasi atrium beresiko 5 kali lipat untuk terkena stroke. Kira-kira 15 penderita stroke memiliki fibrilasi atrium. Fibrilasi atrium dapat membentuk bekuan-bekuan darah yang apabila terbawa aliran ke otak akan menyebabkan stroke. • Kolesterol tinggi Kolesterol atau plak yang terbentuk di arteri oleh low-density lipoproteins LDL dan trigliserida dapat menghambat aliran darah ke otak sehingga dapat menyebabkan stroke. Kolesterol tinggi meningkatkan resiko penyakit jantung dan aterosklerosis, yang keduanya merupakan faktor resiko stroke. • Diabetes Menurut WHO 2005, kategori diabetes adalah gula darah puasa 7,0 mmolL 126 mgdL atau gula darah 2 jam setelah makan 11,1 mmolL Universitas Sumatera Utara 200 mgdL. Penderita diabetes beresiko 4 kali lipat untuk terkena stroke. Kerusakan otak akan semakin parah jika kadar gula darah tinggi saat terjadinya stroke. 2 Pola Hidup • Merokok Merokok beresiko 2 kali lipat untuk terkena stroke jika dibandingkan dengan yang bukan perokok. Merokok mengurangi jumlah oksigen dalam darah, sehingga jantung bekerja lebih keras dan memudahkan terbentuknya bekuan darah. Merokok juga meningkatkan terbentuknya plak di arteri yang menghambat aliran darah otak, sehingga menyebabkan stroke. • Pengguna alkohol Meminum alkohol lebih dari 2 gelashari meningkatkan resiko terjadinya stroke 50. Namun, hubungan antara alkohol dan terjadinya stroke masih belum jelas. • Obesitas Obesitas dan kelebihan berat badan akan mempengaruhi sistem sirkulasi. Obesitas juga menyebabkan seseorang memiliki kecenderungan memiliki kolesterol tinggi, tekanan darah tinggi, dan diabetes, yang semuanya dapat meningkatkan resiko terjadinya stroke. Untuk memudahkan, National Stroke Association 2009 membuat suatu penilaian terhadap faktor resiko stroke yang dapat dilihat pada Tabel 2.1. Skor tiap kotak adalah 1. Resiko tinggi jika skor 3 atau lebih di kolom resiko tinggi. Resiko rendah jika skor 6-8 di kolom resiko rendah. Universitas Sumatera Utara Tabel 2.1. Stroke Risk Scorecard National Stroke Association 2009 Faktor Resiko Resiko Tinggi Hati-hati Resiko Rendah Tekanan darah 14090 mmHg 120-13980-89 mmHg 12080 mmHg Kolesterol 240 mgdL 200-239 mgdL 200 mgdL Diabetes Ya Borderline Tidak Merokok Ya Kadang-kadang Tidak Fibrilasi atrium Ya Tidak tahu Tidak Diet Obesitas Over-weight Normal Aktivitas fisik Tidak pernah olahraga Kadang-kadang Olahraga teratur Riwayat keluarga Ada Tidak tahu Tidak ada

2.4. Klasifikasi Stroke