Hasil Penelitian Hubungan antara Obesitas dengan Stroke pada Pasien Rawat Inap di Bagian Ilmu Penyakit Saraf FK-USU/ RSUP H. Adam Malik Medan.

BAB 5 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

5.1. Hasil Penelitian

5.1.1. Deskripsi Lokasi Penelitian Lokasi dalam penelitian ini adalah Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan yang terletak di Jalan Bunga Lau no. 17, Kelurahan Kemenangan Tani, Kecamatan Medan Tuntungan. Rumah sakit tersebut tergolong rumah sakit tipe A dan merupakan rumah sakit pendidikan bagi Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara. RSUP H. Adam Malik merupakan pusat rujukan wilayah pembangunan A yang meliputi Provinsi Sumatera Utara, Nanggroe Aceh Darussalam, Sumatera Barat dan Riau. Dengan demikian, didapati pasien dengan latar belakang yang bervariasi. RSUP H. Adam Malik memiliki instalasi rawat jalan dan rawat inap. Rawat inap untuk bagian neurologi, yaitu Rawat Inap Terpadu Rindu A-4. Selain itu, rumah sakit tersebut juga memiliki ruang rawat khusus penderita stroke, yaitu Stroke Corner. Kedua ruangan tersebutlah yang digunakan sebagai lokasi pengambilan data pada penelitian ini. 5.1.2. Deskripsi Karakterisik Responden Dalam penelitian ini, gambaran karakteristik responden yang diamati meliputi: jenis kelamin, umur, dan suku. Dari 42 responden yang dianalisa, 59,5 di antaranya adalah laki-laki dan 40,5 adalah perempuan. Umur responden yang paling muda adalah 32 tahun dan yang paling tua adalah 85 tahun dengan rata-rata umur 56,3 tahun SD 11,2. Pada kelompok umur 45 tahun terdapat 14,3, 45- 59 tahun sebanyak 52,4, dan ≥60 tahun sebanyak 33,3. Suku responden terbanyak adalah Batak 54,8, dan suku yang lain adalah Jawa 23,8, Aceh 14,3, Melayu 4,8, dan Minang 2,4. Universitas Sumatera Utara 5.1.3. Hasil Analisis Data Dari 42 responden yang dianalisa, 20 orang di antaranya adalah penderita stroke dan 22 orang bukan penderita stroke. Dari seluruh responden penderita stroke, 55 merupakan laki-laki dan 45 perempuan. Kelompok terbesar penderita stroke terdapat pada umur ≥60 tahun yaitu 50. Suku penderita stroke terbanyak adalah Batak yaitu 55. Sedangkan dari seluruh responden bukan penderita stroke, 63,6 merupakan laki-laki dan 36,4 perempuan. Kelompok terbesar yang bukan penderita stroke terdapat pada umur 45-59 tahun yaitu 59,1. Suku yang bukan penderita stroke terbanyak adalah Batak yaitu 54,5. Distribusi karakteristik responden berdasarkan stroke dapat dilihat pada tabel 5.1. Tabel 5.1. Distribusi karakteristik responden berdasarkan penyakit Karakteristik Responden Kelompok Total Stroke Non Stroke n n n Jenis Kelamin Laki-laki 11 55 14 63,6 24 57,1 Perempuan 9 45 8 36,4 18 42,9 Umur tahun 45 1 5 5 22,7 6 14,3 45-59 9 45 13 59,1 22 52,4 ≥60 10 50 4 18,2 14 33,3 Suku Batak 11 55 12 54,5 23 54,8 Aceh 2 10 4 18,2 6 14,3 Melayu 2 10 2 4,8 Jawa 5 25 5 22,7 10 23,8 Minang 1 4,5 1 2,4 Total 20 100 22 100 42 100 Universitas Sumatera Utara Pada tabel 5.2. dapat dilihat bahwa, dari 20 orang responden penderita stroke, jenis stroke yang lebih banyak ditemukan adalah stroke iskemik yaitu 90, sedangkan stroke hemoragik 10. Tabel 5.2. Distribusi frekuensi jenis stroke Jenis Stroke n Stroke iskemik 18 90 Stroke hemoragik 2 10 Total 20 100 Indeks Masa Tubuh responden dihitung berdasarkan rumus berat badan dalam kilogram kg dibagi tinggi badan dalam meter kuadrat m 2 . Nilai IMT yang paling rendah adalah 17,8 kgm 2 dan yang paling tinggi 32,9 kgm 2 dengan rata-rata nilai IMT 23,9 kgm 2 SD 3,2. Tabel 5.3. Distribusi frekuensi stroke berdasarkan Indeks Masa Tubuh Klasifikasi IMT kgm 2 n 18,5 berat badan kurang 18,5-22,9 normal 2 10 23-24,9 berat badan lebih 7 35 ≥25 obesitas 11 55 Total 20 100 Pada tabel 5.3. dapat dilihat bahwa, dari 20 orang responden penderita stroke, kelompok terbesar terdapat pada nilai IMT ≥25 kgm 2 obesitas yaitu 55, dan tidak ditemukan penderita stroke pada nilai IMT 18,5 kgm 2 berat badan kurang. Nilai IMT ≥25 kgm 2 tergolong obesitas. Maka, dari tabel 5.3. diketahui 11 orang yang termasuk obesitas dan 9 orang termasuk non obesitas. Universitas Sumatera Utara Hubungan obesitas dengan penyakit stroke dapat dilihat pada tabel 5.4. Dari hasil uji statistik Chi Square X 2 diperoleh nilai p nilai signifikansi adalah 0,013. Hal ini berarti terdapat hubungan antara obesitas dengan stroke. Tabel 5.4. Hubungan obesitas dengan stroke Kategori IMT Kelompok Total Nilai p Stroke Non Stroke n n n Obesitas 11 26,2 4 9,5 15 35,7 0,013 Non Obesitas 9 21,4 18 42,9 27 64,3 Total 20 47,6 22 52,4 42 100 Uji Statistik Chi Square Dari 11 orang penderita stroke yang obesitas, 54,5 di antaranya adalah perempuan dan 45,5 adalah laki-laki. L aki-laki P erempuan 45.5 54.5 40 42 44 46 48 50 52 54 56 Gambar 5.1. Distribusi frekuensi penderita stroke yang obesitas berdasarkan jenis kelamin Universitas Sumatera Utara Dari 11 orang penderita stroke yang obesitas, umur yang paling muda adalah 46 tahun dan yang paling tua adalah 66 tahun dengan rata-rata umur 56,8 tahun SD 7,6. Kelompok terbesar penderita stroke yang obesitas terdapat pada umur 45-59 tahun yaitu 54,5. Tabel 5.5. Distribusi frekuensi penderita stroke yang obesitas berdasarkan umur Umur tahun n 45 45-59 6 54,5 ≥60 5 45,5 Total 11 100 Dari 11 orang penderita stroke yang obesitas, suku terbanyak adalah Batak yaitu 72,7, dan suku yang lain adalah Jawa 18,2, dan Melayu 9,1. 72.7 18.2 9.1 B atak J awa Melayu Gambar 5.2. Distribusi frekuensi penderita stroke yang obesitas berdasarkan suku Universitas Sumatera Utara Pada tabel 5.6. dapat dilihat bahwa dari 11 orang responden penderita stroke yang obesitas, jenis stroke yang terjadi adalah stroke iskemik yaitu 100. Sedangkan stroke hemoragik tidak ditemukan. Tabel 5.6. Distribusi frekuensi jenis stroke pada penderita stroke yang obesitas Jenis Stroke n Stroke iskemik 11 100 Stroke hemoragik Total 11 100

5.2. Pembahasan