pengetahuan. Penelitian hukum merupaka suatu kegiatan ilmiah, yang didasarkan pada metode, sistematika dan pemikiran tertentu yang bertujuan untuk mempelajari
satu atau beberapa gejala hukum tertentu, dengan cara menganalisisnya. Disamping itu, maka diadakan juga pemeriksaan mendalam terhadap fakta hukum tersebut,
untuk kemudian mengusahakan suatu pemecahan atas permasalahan – permasalahan yang timbul didalam gejala yang bersangkutan.
51
1. Spesifikasi Penelitian
Agar tercapai penelitian ini, sangat ditentukan dengan metode yang dipergunakan dalam memberi gambaran dan jawaban atas masalah yang
dibahas.Ditinjau dari segi sifatnya, penelitian ini bersifat deskriptif analitis.
52
51
Sulaiman Rasjid, Op. Cit., hal. 12.
Sifat penelitian deskriptif adalah suatu penelitian yang ditujukan untuk mendapatkan
saran–saran mengenai apa yang harus dilakukan untuk menghadapi masalah tertentu. Maksudnya untuk menggambarkan permasalahan hukum perkawinan yang berkaitan
dengan putusnya perkawinan atau perceraian yang dilakukan dengan carali’an. Penelitian ini ditujukan untuk mendapatkan petunjuk atau saran terhadap hal-hal yang
harus dilakukan untuk mengatasi masalah – masalah perkawinan yang berkaitan dengan perceraian akibat li’an. Metode pendekatan yang digunakan didalam
52
Bambang Sunggono, Metode Penelitian Hukum : Suatu Pengantar, Jakarta : RajaGrafindo Persada, 2001, hal. 36 : Penelitian Deskriptif pada umunya bertujuan untuk mendeskripsikan secara
sistematis, faktual dan akurat terhadap suatu populasi atau daerah tertentu, mengenai sifat – sifat , karakteristik – karakteristik atau faktor – faktor tertentu.
Universitas Sumatera Utara
penelitian ini adalah yuridis normatif
53
2. Sumber Data
, dimana dilakukan pendekatan terhadap permasalahan yang telah dirumuskan dengan mempelajari ketentuan Fiqih Islam,
Kompilasi Hukum Islam, buku – buku, putusan hakim, perundang – undangan, yurisprudensi yang berkaitan langsung dengan permasalahan yang dibahas dalam
poenelitian ini.
Sumber data utama dari penelitian ini adalah sumber data sekunder yang terdiri dari bahan hukum sekunder, bahan hukum primer dan bahan hukum tersier.
Data-data hukum sekunder tersebut meliputi berbagai sumber data tertulis seperti Peraturan perundang – undangan, buku – buku ilmiah, dan sebagainya.Dalam hal
seorang peneliti duharapkan dapat mengumpulkan sebanyak mungkin bahan pustaka yang terkait dengan objek penelitiansehingga dapat menambah khasanah dalam
menganalisis data dan menyajikan hasil penelitian. Pengumpulan data sekunder dilakukana denga cara mempelajari beragai macam
peraturan tentang Fiqih Islam dan Kompilasi Hukum Islam dan perundang-undangan yang ada kaitannya denga perkawinan menyangkut perceraian dengan cara li’an.
Data sekunder tersebut meliputi beberapa hal :
53
Ronny Hamitijo Soemitro, Metodologi Penelitian Hukum dan Jurumetri, Jakarta : Ghalia Indonesia, 1990, hal. 12 : Menyebutkan penelitian hukum normatif atau penelitian hukum doktrinal
dibedkan atas: a Penelitian inventarisasi hukum positif, b Penelitian terhadap asas – asas hukum , c Penelitian untuk menemukan hukum in concreto, d Penelitian terhadap sistematik hukum,
ePenelitian terhadap sinkronisasi vertical dan horizontal.
Universitas Sumatera Utara
a Bahan Hukum Primer
Bahan hukum primer merupakan salah satu sumber hukum yang penting bagi sebuah penelitian ilmiah hukum yang bersifat yuridis normatif. Bahan hukum primer
meliputi bahan – bahan hukum yang isinya mengikat secara hukum karena dikeluarkan oleh instansi pemerintah yang seperti peraturan perundang – undangan
yang berkaitan dengan perkawinan . Bahan hukum primer dapat ditemukan melalui studi kepustakaan library research baik diperpustakaan fakultas, universitas
maupun perpustakaan umum lainnya.Bahan hukum yang dipergunakan dalam penelitian ini berupa Al-Qur’an dan Al-Hadist, Fiqih Islam dan Kompilasi Hukum
Islam. b
Bahan Hukum Sekunder Bahan hukum sekunder merupakan bahan hukum yang isinya memperkuat
atau menjelaskan bahan hukum primer. Bahan hukum sekunder yang digunakan berupa bahan – bahan hukum seperti bacaan hukum, hasil penelitian hukum, jurnal-
jurnal yang memberikan penjelasan mengenai bahan primer berupa teks yang berhubungan tentang perkawinan dan perceraian, konsideran, artikel dan jurnal yang
berhubungan dengan perkawinan dan perceraian, sumber data elektronik berupa internet.
c Bahan Hukum Tersier
Bahan hukum tersier adalah bahan hukum yang dijadikan pegangan atau acuan bagi kelancaran proses penelitian, yang erat hubungannya dengan bahan
hukum primer dan bahan hukum sekunder seperti kamus hukum atau bahan – bahan
Universitas Sumatera Utara
yang dapat memberikan sejumlah informasi tentang bahan hukum primer dan bahan hukum sekunder, seperti kamus, ensiklopedia dan lain sebagainya. Bahan hukum
tersier biasanya memberikan informasi, petunujuk dan keterangan terhadap data primer dan data sekunder.
54
3. Teknik dan Alat Pengumpulan Data