pada hakekatnya li’an itu merupakan sumpahnya suami sebanyak empat kali atas tuduhan zina terhadap istrinya kemudian dilanjutkan dengan kata – kata “Murka allah
atas dirinya jika tuduhan itu benar” dan adanya penolaka yang dilakukan oleh istri terhadap tuduhan suami dengan mengangkat sumpah balasan sebanyak empat kali
dan dilanjutkan dengan kata-kata “Murka Allah atasnya apabila suaminya berkata benar”.
41
Namun jalan yang ditempuh dalam perceraian di dalam pengadilan memiliki cara yang berbeda – beda tergantung kepada sebab dan alasan – alasan perceraiannya,
seperti perceraian yang ditempuh melalui cara li’an, perceraian karena li’an merupakan percerain yang terjadi karena tuduhan suami terhadap istrinya tanpa dapat
memiliki bukti namun suami melakukan sumpah atas tuduhannya terhadap istrinya dan melakukan sumpah balasan terhadap suaminya tersebut, dari perceraian atau
putusnya perkawinan melalui cara li’an memiliki akibat – akibat hukum tertentu terhadap kedua belah pihak dan anak yang dilahirkan atau anak yang diragukan oleh
suami tersebut.
2. Konsepsi
Konsepsi adalah salah satu bagian terpenting yang dapat diterjemahkan sebagai usahamembawa sesuatu dari yang abstrak menjadi suatu yang kongkrit, yang
disebut dengan operational definition. Pentingnya defenisi operasional adalah untuk
Pustaka Bangsa, 2003, hal. 145.
41
SayyidSabiq, Fiqih As Sunnah, Dar Al Kitab Araby, 1997, hal., 126
Universitas Sumatera Utara
menghindarkan perbedaan pengertian atau penafsiran mendua du bius dari suatu istilah yang dipakai.
42
Dalam bahasa latin , maka kata conception didalam bahas Belanda : begrip atau pengertian merupakan hal yang dimengerti. Pengertian bukanlah “defenisi” yang
didalam bahasa latin adalah definition. Defenisi tersebut berarati perumusan didalam bahasa Belanda: omsehrijving yang pada hakikatnya merupakan suatu
bentukungkapan pengertian disamping aneka bentuk lain yang dikenal didalm epistemologi atau teori ilmu pengetahuan.
43
Dalam kerangka konsepsional diungkap beberapa konsepsi atau pengertian yang akan dipergunakan sebagai dasar penelitian
hukum.
44
Selanjutnya konsep atau pengertian merupakan unsur pokok dari suatu penelitian.Jika masalah dan kerangka konsep teoritis sudah jelas, biasanya sudah
diketahui pula fakta mengenai gejala – gejala yang menjadi pokok pengertian, dan suatu konsp sebenarnya adalah defenisi secara singkat dari sekelompok fakta atau
gejala itu. Maka konsep merupakan defenisi dan apa yang perlu diamati, konsep menentukan antara variabel – variabel yang ingin menentukan adanya hubungan
empiris.
45
42
Rusdi Malik,Peranan Agama dalam Hukum Perkawinan di Indonesia, Jakarta : Universitas Trisakti, 1990, hal . 15.
43
Soejono Soekanto dan Sri Mamudji, Penelitian Hukum Normatif Suatau Tinjauan Singkat, Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada, 1995, hal.6.
44
Ibid, hal 7.
45
Soerjono Soekanto, Pengantar Penelitian Hukum, Op. Cit,hal. 24.
Universitas Sumatera Utara
Konsepsi juga dapat diketemukan di dalam putusan-putusan pengadilan termasuk putusnya perkawinan akibat perceraian.
46
a. Pengertian perkawinan dalam Undang – Undang Nomor 1 Tahun 1974 adalah
merupakan ikatan lahir batin, berarti secara formal merupakan suami – istri , baik hubungan antara mereka sendiri maupun dengan dengan masyarakat, antara
seorang pria dengan seorang wanita dan sebagai suami istri. Tujuan perkawianan adalah untuk membentuk keluarga rumah tangga yang bahagia dan kekal dan
bedasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa. Oleh karena dalam penelitian ini
harus didefenisikan mengenai konsep dasar, agar secara operasional diperoleh hasil penelitian yang sesuai dengan tujuan yang telah ditentukan sebagai berikut :
47
b. Perceraian adalah suatu perbuatan hukum dari suami yang dilakukan terhadap
istrinya. Perbuatan tersebut dapat menimbulkan akibat hukum yang sangat luas bagi seseorang dan keluarga. Karena itu Islam mensyariatkan bahwa suami yang
menjatuhkan talak itu harus memenuhi syarat – syarat sebagai berikut : sudah dewasa, berfikir sehat, mempunyai kehendak bebas dan masih mempunyai hak
talak.
48
c. Li’an adalah ucapan tertentu yang digunakan untuk menuduh istri yang telah
melakukan perbuatan yang mengotori dirinya berzina dan dapat menjadi alasan suami untuk menolak anak.
46
Peter Mahmud Marzuk, Penelitian Hukum,Cetakan ke – 1, Surabaya : Fakultas Hukum Universitas Airlangga, 2005, hal. 139.
47
Sudarsono, Hukum Perkawinan Nasional , Cetakan ke - 3, Jakarta : Rineka Cipta, 2005 hal.7.
48
Amir Syarifuddin, Ushul Fiqh jilid 2, Ciputat : PT. Logos Wacana Ilmu, 1999, hal., 343
Universitas Sumatera Utara
d. Perceraian akibat li’an adalah Perceraian yang terjadi dimana suami menuduh
istrnya berbuat zina dan tidak mengakui janin yang didalam kandungan istrinya dengan mengangkat sumpah dan tidak dapat menghadirkan empat orang saksi,
lalu istri menolak tuduhan suami dengan mengangkat supah balasan.
49
e. Fiqih Islam adalah Hukum-hukum syari’at yang mengatur seluruh perbuatan dan
perkataan mukallaf memiliki keterikatan yang kuat dengan keimanan terhadap Allah dan rukun-rukun aqidah Islam yang lain, dimana hukum-hukumnya
meliputi semua kebutuhan manusia dengan memperhatikan seluruh aspek kehidupan pribadi dan masyarakat.
f. Undang – Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang perkawinan adalah Undag –
undang yang mengatur hal – hal yang berkaitan dengan Perkawinan bagi bangsa Indonesia.
g. Kompilasi Hukum Islam KHI adalah pedoman yang diperintahkan oleh
Instansi Pemerintah dan oleh masyarakat yang memerlukannya dapat dipergunakan dalam menyelesaikan masalah – masalah dibidang Hukum
Perkawinan, Hukum Kewarisan dan Hukum Perwakafan.
50
G. Metode Penelitian