99
Tabel 9. Kisi-Kisi Instrumen untuk Siswa
No Aspek yang
dinilai Indikator
Jumlah Butir
1 Tampilan
Kemenarikan desain tampilan multimedia
Kemenarikan warna dalam multimedia
Kemenarikan musik Kemenarikan animasi dalam
mendukung materi Kejelasan video dalam mendukung
materi Kejelasan gambar dalam mendukung
materi 6
2 Penggunaan
Kejelasan petunjuk penggunaan multimedia
Kemudahan menggunakan multimedia
Kemudahan memahami tombol navigasi
3
3 Pembelajaran
Kejelasan kalimat pada penyajian materi
Kemudahan memahami isi Kemenarikan penyajian materi dalam
memotivasi belajar 3
Jumlah
12
G. Teknik Analisis Data
Dalam penelitian ini, data yang diperoleh dari ahli media, ahli materi dan siswa diolah dengan menggunakan teknik analisis data deskriptif kuantitatif.
Data yang diperoleh dianalisis guna mengetahui kelayakan produk multimedia yang dikembangkan. Berikut penjelasan masing-masing data yang diperoleh
dari ahli media, ahli materi dan siswa: 1. Data kualitatif berupa kritik, saran dan wawancara dengan siswa yang
diperoleh pada tahap validasi dan uji coba dijadikan sebagai masukan dalam merevisi multimedia.
100 2. Data yang diperoleh menggunakan instrumen angket dari ahli media dan
ahli materi dikonversikan dari data kuantitatif ke data kualitatif. Angket penilaian pada ahli media dan ahli materi menggunakan Skala Likert
yaitu dengan penggunaan 4 kategori yang terdiri dari tidak layak, kurang layak, layak, dan sangat layak. Sedangkan angket respon pada siswa
menggunakan Skala Guttman yaitu dengan penggunaan 2 kategori, ya dan tidak.
Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan Skala Likert untuk menganalisis hasil dari ahli materi dan ahli media, Skala Guttman digunakan
untuk menganalisis hasil dari respon siswa pada uji coba awal, uji coba lapangan, dan uji lapangan. Adapun langkah-langkah yang dilakukan pada ahli
media, ahli materi, dan siswa sebagai berikut: 1. Teknik Analisis Data Ahli Materi dan Ahli Media
a. Menentukan skala penilaian menggunakan skala likert dengan skala penilaian 1
–4 atau dari kriteria tidak layak, kurang layak, layak, dan sangat layak.
b. Data dianalisis dengan menghitung rata-rata skor X. Mencari skor X dengan menggunakan rumus rata-rata sebagai berikut:
X =
∑� �
Keterangan: X
= skor rata-rata Σx = jumlah skor
n = jumlah butir pertanyaan
101 c. Mengubah data kuantitatif ke data kualitatif mengacu pada rumus
konversi yang dikemukakan oleh Djemari Mardapi 2012:162. Adapun tabel rumus konversi tersebut adalah sebagai berikut:
Tabel 10. Kriteria Kualitas Media Pembelajaran Djemari Mardapi, 2012:162
Rumus Kriteria
Χ ≥ Mi + Sb
i
Sangat Layak Mi + Sb
i
Χ ≥ Mi Layak
Mi X ≥ Mi - Sb
i
Kurang Layak
X Mi - Sb
i
Tidak Layak Keterangan:
i
M
= Rerata skor ideal =
2 1
skor maksimal ideal + skor minimum ideal
i
Sb
= Simpangan baku ideal =
6 1
skor masimal ideal – skor minimum
ideal = Rata-rata ideal
Berikut perhitungan data pada masing-masing skala: Skor Mak
= 5 Skor Min
= 1
i
M
= ½ 5+1 = 3
i
Sb
= 16 5-1 = 0,6
Skala 4 = X ≥ 3 + 0,6
= X ≥ 3,6
Skala 3 = 3 + 0,6 X ≥ 3
= 3,6 X ≥ 3 Skala 2
= 3 X ≥ 3 – 0,6 = 3 X ≥ 2,4
Skala 1 = X 3
– 0,6 = X 2,4
Berdasarkan perhitungan tersebut maka konversi data kualitatif ke data kuantitatif skala 4 dapat disederhanakan sebagai berikut:
102
Tabel 11. Pedoman Hasil Konversi Ahli Nilai
Rentang Kategori
4 X ≥ 3,6
Sangat Layak 3
3,6 X ≥ 3 Layak
2 3 X ≥ 2,4
Kurang Layak 1
X 2,4 Tidak Layak
Dalam penelitian pengembangan multimedia untuk siswa kelas III ini ditetapkan nilai kelayakan p
roduk minimal dengan kategori “Layak” atau mendapat skor rentang
3,6 X ≥ 3 atau X ≥ 3,6 dengan kategori “Sangat Layak” dari ahli materi dan ahli media, ketika hasil dari ahli
media dan ahli materi mencapai kategori tersebut maka produk multimedia pembelajaran interaktif yang dikembangkan untuk siswa
kelas III SD sudah dianggap baik dan sudah layak digunakan untuk uji coba produk.
2. Teknik Analisis Data Respon Siswa a. Data mengenai respon siswa untuk kelayakan multimedia didapatkan
dengan menggunakan skala Guttman dengan 2 pilihan pernyataan yaitu ya 1, dan tidak 0.
b. Data dianalisis dengan menghitung rata-rata skor X. Mencari skor X dengan menggunakan rumus rata-rata sebagai berikut:
X =
∑� �
Keterangan: X
= skor rata-rata Σx = jumlah skor seluruh siswa
n = skor maksimal
103 c. Data dianalisis kedalam bentuk kualitatif dengan kriteria yang telah
dikemukakan oleh Sugiyono 2004: 90 yaitu: 1 0,00 – 0,25 = No association or low association weak association
2 0,26 – 0,50 =Moderately low association moderately weak assocation
3 0,51 – 0,75 =Moderately High association moderately high assocation
4 0,76 – 1,00 =High association strong association up to perfect assocation
Berdasarkan kriteria tersebut, dapat disederhanakan sebagai berikut:
Tabel 12
. Pedoman Hasil Konversi Respon Siswa
Nomor Interval
Konversi
1 0,00-0,25
Tidak Layak 2
0,26-0,50 Kurang Layak
3 0,51-0,75
Layak 4
0,76-1,00 Sangat Layak
Berdasarkan penghitungan tersebut multimedia pembelajaranm interaktif dapat dikatakan “Layak” digunakan dalam pembelajaran apabila kelayakan
mencapai 0,51 dan dikatakan “Sangat Layak” apabila mencapai nilai 0.76.
Sebaliknya, dikatakan “Kurang Layak” apabila persentase kelayakan ≤ 0,50.
Jika hasil analisis data menunjukkan kelayakan pro duk minimal “Layak”
dan hasil respon siswa menunjukkan persentase 0,51, maka multimedia pembelajaran interaktif sudah bisa dijadikan produk akhir dan siap untuk
digunakan oleh siswa kelas III SD Al-Amin Sinar Putih, Bantul.
104 Berdasarkan teknik analisis data di atas, dapat dilihat bahwa untuk
menghasilkan sebuah produk multimedia pembelajaran interaktif pada mata pelajaran IPA yang layak, diperlukan penilaian dari ahli materi, ahli media,
dan respon siswa yang dijadikan dasar dan acuan dalam mengembangkan serta merevisi multimedia sehingga dapat menghasilkan multimedia yang layak
digunakan untuk siswa kelas III SD. Nilai kelayakan produk minimal pada pengembangan ini ditetapkan
de ngan kateogri “Layak”. Sehingga hasil penelitian yang diperoleh dari angket
penilaian baik dari ahli materi, ahli media, maupun respon siswa, jika hasil skor penelitian dengan nilai minimal
“Layak” maka produk multimedia pembelajaran yang dikembangkan sudah dianggap layak dan dapat digunakan
untuk uji coba.
105
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN
A. Hasil Penelitian 1. Hasil Penelitian dan Pengumpulan Informasi Awal
Penelitian dan pengumpulan informasi dilakukan melalui wawancara dengan guru kelas III, penyebaran angket kepada siswa, dan mengamati
proses kegiatan mengajar di kelas. Berikut penjelasan hasil perolehan informasi:
1. Hasil wawacara dengan guru kelas III Wawancara dengan guru kelas III dilakukan untuk mengetahui
proses pembelajaran di kelas, karakteristik siswa dalam kegiatan belajar mengajar, kesulitan yang dialami oleh siswa, serta media yang
digunakan dalam proses pembelajaran. Berdasarkan hasil wawancara yang diperoleh, siswa kelas III mengalami kesulitan dalam memahami
materi kenampakan permukaan bumi, sebab pada materi tersebut tidak terdapat media yang mendukung dalam memperjelas informasi yang
dijelaskan pada buku cetak. Kurangnya sumber belajar tersebut membuat
beberapa siswa hanya mampu menghafal beberapa
kenampakan saja, dan tidak semuanya dapat mengetahui pengertian dari kenampakan tersebut sehingga hasil belajar siswa pada materi
kenampakan permukaan bumi banyak yang dibawah KKM, yakni 70. Kurangnya media penunjang yang digunakan pada saat menjelaskan
materi kenampakan permukaan bumi membuat minat belajar siswa