Tinjuan tentang Mata Pelajaran IPA materi Kenampakan Permukaan Bumi

58 dapat membantu siswa dalam memahami materi kenampakan dan bentuk bumi bulat. Gambar yang akan digunakan dalam multimedia pembelajaran dirasa tidak sulit untuk di dapatkan karena dapat diperoleh dari internet maupun mengambil langsung gambar kenampakan permukaan bumi yang ada disekitar.

C. Tinjuan tentang Mata Pelajaran IPA materi Kenampakan Permukaan Bumi

Keragaman kenampakan alam merupakan salah satu materi pelajaran IPA pada kelas III semester II. Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, dan Indikator pembelajaran materi tersebut adalah sebagai berikut: 1. Standar Kompetensi a. Memahami kenampakan permukaan bumi, cuaca dan pengaruhnya bagi manusia, serta hubungannya dengan cara manusia memelihara dan melestarikan alam. 2. Kompetensi Dasar a. Mendeskripsikan kenampakan permukaan bumi di lingkungan 3. Indikator a. Mengidentifikasi berbagai bentuk permukaaan bumi daratan dan sebaran air b. Menjelaskan melalui pengamatan model bahwa sebagian besar permukaan bumi terdiri atas air 59 c. Menyimpulkan melalui pengamatan model bahwa bentuk bumi tidak datar tetapi bulat pipih Literatur yang digunakan pada multimedia pembelajaran Kenampakan Permukaan Bumi ini diadopsi dari buku paket yang dipakai di SD Al-Amin Sinar Putih yang telah ditetapkan sebagai buku teks pelajaran oleh Badan Standar Nasional Pendidikan BSNP dan dan telah disebarluaskan kepada masyarakat melalui situs internet website Jaringan Pendidikan Nasional oleh Departemen Pendidikan Nasional, dengan penulis Priyono dan Titik Sayekti yang berjudul “Ilmu Pengetahuan Alam untuk SD dan MI kelas III”. Pada materi kenampakan permukaan bumi terdapat tiga sub pokok bahasan yang harus dipelajari oleh siswa, yaitu: 1 Berbagai Bentuk Permukaan Bumi, 2 Permukaan Bumi Terdiri atas Daratan dan Air, dan 3 Bentuk Bumi Bulat. Penjabarannya sebagai berikut :

1. Berbagai Bentuk Permukaan Bumi

Jika dilihat permukaan bumi terdiri daratan rendah dan daratan tinggi, hal itu menunjukan bahwa adanya gunung, bukit, lembah, danau, sungai, dan laut. a. Gunung Gunung adalah tanah yang menjulang tinggi ke atas dan umumnya berbentuk kerucut atau kubah yang berdiri sendiri. Gunung yang berjajar membentuk pegunungan. Terdapat dua jenis gunung, yaitu gunung berapi dan gunung mati tidak berapi. Gunung berapi dapat meletus sewaktu-waktu. Gunung berapi meletus mengeluarkan larva. 60 Gunung mati merupakan gunung yang sudah tidak aktif lagi, gunung ini tidak dapat mengeluarkan larva. b. Bukit Bukit juga merupakan tanah yang menjulang tinggi ke atas, tetapi lebih rendah daripada gunung. Beberapa bukit dapat membentuk deretan yang disebut perbukitan. Daerah perbukitan cocok digunakan sebagai lahan pertanian seperti sayuran, palawija, dan jenis-jenis bunga selain itu bukit ada juga yang terjal dan curam. Bukit yang terjal sulit dijadikan sebagai pertanian atau permukiman. Namun, dibukit semacam ini terdapat sumber mata air pegunungan. c. Lembah Lembah merupakan tanah rendah yang luas di kaki gunung. Lembah dibatasi oleh dinding-dinding lereng gunung. Tanah disekitar lembah pada umumnya subur, hal itu terbentuk akibat dari kikiksan tanah subur dari daerah pegunungan. Disekitar lembah biasanya mengalir sungai, sehingga dinamakan lembah sungai. d. Danau Danau adalah suatu kumpulan air yang berada di dalam cekungan. Cekungan tersebut biasanya berbentuk seperti mangkuk dan dikelilingi oleh daratan. Karena dikelilingi oleh daratan, maka air danau tidak terhubung langsung dengan air laut. Ada juga danau yang sengaja dibuat manusia, namanya Waduk. Waduk dibuat dengan cara membendung sungai. 61 e. Sungai Sungai merupakan tempat air mengalir buatan alam. Aliran ini terjadi karena adanya gaya gravitasi bumi. Umumnya, air sungai mengalir menuju laut, danau, atau sungai lainnya. Bagian sungai yang dekat sumber air disebut hulu sungai, sedangkan bagian yang dekat dengan laut disebut muara sungai. Dari kenampakan alam yang ada di atas, dapat disimpulkan bahwa kenampakan alam yang akan dipelajari oleh siswa kelas III terdiri dari kenampakan yang terdiri atas daratan dan air. Dengan menggunakan gambar yang bersifat konkrit nyata dalam mempelajari materi tersebut akan membantu mempermudah siswa dalam memahami sebuah kenampakan, Selain itu untuk mempermudah siswa menghafal materi, tampilan kenampakan alam pada multimedia pembelajaran akan diurutkan dari daerah yang paling tinggi ke daerah yang lebih rendah.

2. Permukaan Bumi Terdiri atas Daratan dan Lautan

Permukaan bumi terdiri atas daratan dan air. Sepertiga bagian dari bumi berupa daratan, sedangkan dua pertiganya berupa air yang banyak terdapat di lautan. Daratan dapat berupa pegunungan, lereng, gunung, bukit, perbukitan, lembah, danau, sungai, dan tepi pantai. Lautan dapat berupa pantai, teluk, selat dan laut. Berdasarkan gelap terangnya, daerah lautan dapat dibedakan menjadi dua, yaitu daerah terang dan daerah gelap. Daerah terang adalah daerah 62 yang memeroleh pancaran sinar matahari. Daerah ini terletak di kedalaman antara 0-1.000 m. Daerah gelap adalah daerah yang sudah tidak memeroleh pancaran sinar matahari. Daerah ini terletak di kedalaman lebih dari 1.000 m. Dari penjelasan mengenai permukaan bumi yang terdiri dari daratan dan lautan, dapat disimpulkan bahwa dua pertiga bagian bumi terdiri dari lautan. Pemahaman pada materi ini akan lebih mudah dimengerti oleh siswa apabila dalam menyampaikan pesan menggunakan bantuan grafik gambar. Dalam multimedia pembelajaran interaktif, materi permukaan bumi dapat divisualisasikan dengan gambar bumi bulat dan ditambahkan dengan animasi berputar sehingga siswa dapat melihat bagian permukaan bumi secara keseluruhan.

3. Bentuk Bumi Bulat

Berdasarkan peristiwa dan gejala alam yang dialami manusia, dapat dibuktikan bahwa bentuk bumi bulat. Bukti-bukti yang menunjukan bahwa bumi berbentuk bulat adalah : a. Foto yang diambil dari satelit buatan yang letaknya jauh diruang angkasa menunjukan bahwa bumi bulat. b. Jika kita berlayar terus ke satu arah, maka akhirnya kita akan kembali ke tempat permulaan kita berlayar. c. Jika kita memerhatikan kapal laut pada saat berlayar ke tengah laut, maka yang mula-mula lenyap dari pandangan kita adalah badan kapal 63 baru kemudian tiang-tiangnya akhirnya, seluruh badan kapal hilang dari pandangan kita. d. Pada waktu matahari akan terbit, awan dan gunung-gunung tinggi di sebelah timur sudah tampak terang, sementara disebelah barat masih tampak gelap. Dari penjelasan diatas, banyak dijelaskan bukti-bukti yang menyatakan bahwa bentuk bumi adalah bulat. Materi bentuk bumi bulat ditampilkan setelah materi sebelumnya, yaitu permukaan bumi yang terdiri dari daratan dan lautan, karena pada penjelasan materi sebelumnya tidak terlalu banyak menggunakan teks sehingga dapat ditambahkan materi bukti-bukti bentuk bumi bulat. Dengan menyatukan materi diharapkan siswa dapat dengan mudah memproses informasi materi yang disajikan. D. Tinjauan tentang Pengembangan Multimedia Pembelajaran Interaktif dalam Kawasan Teknologi Pendidikan The Association for Educational Communications and Technology AECT mendefinisikan teknologi pendidikan pertama kali pada tahun 1963, pada saat itu Teknologi Pendidikan masih menggunakan istilah Teknologi Pembelajaran, hingga pada tahun 1971 MacKenzie dan Eraut dalam Barbara B. Seels, 1994:20 menggunakan Teknologi Pendidikan dalam definisinya. saat ini definisi Teknologi Pendidikan yang terbaru adalah definisi tahun 2004. Dalam buku Alan Januszewski dan Michael Molenda 2010:1 AECT menjelaskan definisi teknologi pendidikan sebagai berikut : 64 ”Educational technology is the study and ethical practice of facilitating learning and improving performance by creating, using, and managing appropriate technological processes and resources.” Berdasarkan pengertian tersebut dapat diartikan bahwa teknologi pendidikan adalah studi dan praktek etis dalam memfasilitasi pembelajaran dan meningkatkan kinerja dengan menciptakan, menggunakan dan mengelola proses dan sumber teknologi yang tepat. Gambar 1. Definisi TP 2004 Definisi diatas mengandung beberapa elemen kunci, yaitu: 1. Studi Merupakan pemahaman teoritis, sebagaimana dalam praktek teknologi pendidikan memerlukan konstruksi dan perbaikan pengetahuan yang berkelanjutan melalui penelitian dan refleksi praktek, yang tercakup dalam istilah studi. Dalam penelitian pengembangan multimedia pembelajaran, tahap awal peneliti melakukan studi lapangan untuk mengetahui permasalahan yang ada di SD Al-Amin Sinar Putih. 65 2. Etika Praktek Mengacu kepada standard etika praktis sebagaimana didefinisikan oleh Komite Etika AECT mengenai apa yang harus dilakukan oleh praktisi Teknologi Pendidikan. Teknologi Pendidikan sebagai profesi harus memiliki dan memang telah lama memiliki kode etik. Asosiasi internasional, salah satunya AECT telah lama mengembangkan dan menerapkan kode etik. Asosiasi Indonesia, IPTPI juga telah mengembangkan dan menerapkan kode etik. Kode etik bukanlah sekedar aturan dan harapan, tapi merupakan landasan praktek. AECT sendiri memilik kode etik, yang secara garis besar dijelaskan sebagai berikut: a. Komitmen terhadap individu: proteksi terhadap hak akses terhadap bahan-bahan belajar dan usaha untuk menjaga keselamatan dan keamanan dari para profesional. b. Komitmen terhadap masyarakat: Kebenaran dari pernyataan publik yang berhubungan dengan masalah-masalah pendidikan, dan praktek yang adil dan pantas terhadap mereka yang memberikan pelayanan pada profesi ini. c. Komitmen terhadap profesi: meningkatkan pengetahuan ketrampilan profesional, memberikan penghargaan yang akurat kepada pekerjaan gagasan yang dipublikasikan. Dalam penelitian ini sebagai teknolog pendidikan peneliti berusaha melakukan penelitian sesuai dengan kode etik yang ada. 66 3. Fasilitasi Pergeseran paradigma kearah kepemilikan dan tanggung jawab pembelajar yang lebih besar telah merubah peran teknologi dari pengontrol menjadi pem-fasilitasi. Fasilitasi adalah memberikan kemudahan dgn cara merancang lingkungan, mengorganisasikan sumber- sumber dan menyediakan peralatan yang kondusif untuk mendukung proses pembelajaran. Multimedia pembelajaran interaktif bertujuan untuk memfasilitasi siswa SD kelas III dalam belajar IPA khususnya mempelajari kenampakan permukaan bumi. 4. Pembelajaran Pembelajaran sering dikaitkan dengan proses komunikasi antara pengajar yang dilakuka guru dan belajar yang dilakukan oleh siswa. Tujuan dari pembelajaran adalah selain siswa dapat mengingat juga dapat memahami materi yang diajarkan. Multimedia pembelajaran interaktif diharapkan dapat mengantikan posisi guru dalam berkomunikasi di dalam kelas dan membantu siswa mengingat dan memahami materi kenampakan permukaan bumi, karena dengan multimedia pembelajaran interaktif siswa tidak hanya belajar dirumah tetapi dapat belajar di rumah. 5. Peningkatan Kinerja Peningkatan berkenaan dengan perbaikan produk, yang menyebabkan pembelajaran lebih efektif, sedangkan Kinerja berkenaan dengan 67 kesanggupan pembelajar untuk menggunakan dan mengaplikasikan kemampuan yang baru didapatkannya. Dengan multimedia pembelajaran interaktif diharapkan mampu menarik perhatian siswa, sehingga membangkitkan minat, motivasi, aktivitas, dan kreativitas dalam belajar mengenal dan membedakan serta mengetahui ciri-ciri dari berbagai macam bentuk permukaan bumi. 6. Penciptaan Penciptaan berhubungan dengan desain. Desain adalah proses untuk menentukan kondisi belajar. Tujuan desain sendiri adalah untuk menciptakan strategi dan produk pada tingkat makro seperti program dan kurikulum, serta pada tingkat mikro seperti pelajaran dan modul. Mencipta berkaitan dengan penelitian, teori dan praktek dalam menciptakan lingkungan belajar dalam latar yang berbeda-beda, baik formal nonformal. Dalam penelitian pengembangan ini peneliti mendesain sebuah multimedia pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik siswa. 7. Penggunaan Penggunaan berhubungan dengan pemanfaatan. Pemanfaatan adalah aktivitas menggunakan proses dan sumber untuk belajar. Dalam kawasan pemanfaatan terdapat empat kategori atau sub kawasan yaitu : pemanfaatan media, difusi inovasi, implementasi dan institusional pelembagaan, serta kebijakan dan regulasi. Dalam penelitian pengembangan multimedia pembelajaran IPA tentang kenampakan permukaan bumi ini belum sampai pada tahap pemanfaatan. 68 8. Pengelolaan Konsep pengelolaan merupakan bagian integral dalam bidang teknologi pembelajaran dan dari peran kebanyakan para teknolog pembelajaran. Pengelolaan meliputi pengendalian teknologi pendidikan melalui perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian dan supervisi. Pengelolaan memiliki sub yaitu pengelolaan proyek, pengelolaan sumber, pengelolaan sistem penyampaian dan pengelolaan informasi. Dalam penelitian pengembangan multimedia pembelajaran IPA tentang kenampakan permukaan bumi ini belum sampai pada tahap pengelolaan.

E. Landasan Teoritik Pengembangan Multimedia Pembelajaran Interaktif 1. Teori Behavioristik