10
Jika pengarang lebih dari tiga orang maka yang menjadi tajuk entri
utama adalah judul dan pengarang sebagai entri tambahan. 3. Karya Editor
Apabila karya tersebut pengarangnya lebih dari tiga maka dibawah pimpinan seorang editor. Dalam hal ini ketentuan yang harus diperhatikan
adalah:
Karya yang dibawah pimpinan seorang editor yang mempunyai
judul berserta entri utamanya diletakan dibawah judul. Sedangkan entri tambahannya adalah editor.
Jika tidak mempunyai judul bersama, entri utamanya ialah
pengarang atau judul pertama dari karya tersebut. Sedangkan tajuk tambahannya adalah editor.
4. Karya Anonim Karya anonim adalah karya yang tidak memiliki nama seorang pengarang
ataupun nama pengarang yang tidak jelas, maka yang menjadi tajuk entri utamanya adalah judul dari karya itu sendiri.
5. Karya Badan Korporasi Yang menjadi tajuk entri utama untuk badan korporasi adalah nama badan
itu sendiri apabila badan tersebut bertanggung jawab atas karyanya. Tajuk entri utama untuk badan korporasi dibuat atas nama perkumpulan organisasi, bank
dan lembaga penelitian. Untuk pemerintahan seperti yudikatif, legislatif dan eksekutif tajuk entri utama dengan mencantumkan nama negara didepan nama
badan sebagai tajuk.
6. Karya Terjemahan Karya terjemahan yang menjadi tajuk entri utamanya adalah pengarang asli
dan entri tambahan adalah penerjemah.
2.3.4 Klasifikasi
Sumber-sumber yang dapat menjadi acuan untuk mengetahui pengertian klasifikasi adalah:
Menurut Soetminah 1992 :81 menjelaskan bahwa “klasifikasi adalah
Universitas Sumatera Utara
11
kegiatan mengelompokan buku-buku yang subjeknya berbeda.” Sedangkan menurut Sulistyo-Basuki 1993 :395 klasifikasi adalah “proses
pengelompokan artinya mengumpulkan benda atau entitas yang tidak sama”. Secara umum dapat diartikan bahwa batasan klasifikasi adalah usaha dalam menata
ilmu pengetahuan kedalam urutan sistematis.
Dari pengertian klasifikasi diatas dapat disimpulkan bahwa klasifikasi adalah mengelompokan benda atau objek kedalam kelas tertentu menurut ciri-ciri
yang sama. Didalam dunia perpustakaan lainya pengertian klasifikasi bisa lebih khusus lagi sesuai dengan objek yang dimiliki perpustakaan tersebut.
Menurut Phlips 1992 :43 “klasifikasi perpustakaan merupakan sistem klasifikasi dimana subjek-subjek yang disusun berdasarkan hirarki dari subjek-
subjek yang lain.” Yang artinya terdapat dua sistem klasifikasi yaitu sistem klasifikasi umum dan sistem klasifikasi khusus. Klasifikasi umum mencakup
semua aspek cabang ilmu pengetahuan sedangkan klasifikasi khusus hanya mencakup beberapa subjek saja.
Sistem klasifikasi umum yang sering digunakan adalah: 1 Sistem DDC Dewey Decimal Classification
2 Sistem UDC Uiversal Decimal Classification 3 Sistem LCC Library of Congress Classification
4 Sistem CC Colon Classification Sistem yang banyak digunakan di perpustakaan di Indonesia adalah sistem
DDC Dewey Decimal Classification karena kebanyakan perpustakaan di Indonesia cukup puas menggunakan sistem DDC. Klasifikasi dewey hanya
menggunakan angka didalam sistemnya, angka menunjukan tempat yang ada didalam sistem klasifikasi yang disebut juga dengan notasi. DDC membagi cabang
ilmu pengetahuan menjadi sepuluh kelas utama yaitu : 000 Karya Umum
100 Filsafat 200 Agama
300 Ilmu Sosial 400 Bahasa
500 Ilmu Murni 600 Ilmu Terapan
Universitas Sumatera Utara
12
700 Kesenian dan Olah Raga 800 Kesusasteraan
900 Sejarah dan Geografi
Pada DDC edisi 19 sistem klasifikasi terbagi menjadi tiga volume yaitu: volume pertama terdapat introduction, volume ke-2 terdapat bagan atau schedule
dengan notasi dari 000-999, volume ke-3 terdapat indeks relatif yang berisikan sujek yang disusun secara alfabetis yang disertai nomor klasifikasi, sedangkan
pada DDC edisi ke 20 klasifikasi terbagi menjadi empat volume yaitu: volume pertama terdapat table subdivisi, volume ke-2 dan ke-3 terdapat bagan notasi terdiri
dari klas 000-599 dan 600-999 dan volume ke-4 terdapat indeks relatif dan pada DDC edisi ke 21 sistem klasifikasi sama seperti dengan edisi ke 20 yang terbagi
menjadi empat volume.
2.4 Pengetikan Kartu Katalog Secara Manual
Sebelum mengetik kartu katalog terlebih dahulu harus mempersiapkan T- Slip Temorary Slip. T-Slip merupakan kertas buram yang berukuran ¼ folio
dengan ukuran 7,5 x 12,5. Fungsi dari T-Slip adalah sebagai konsep untuk peembuatan kartu katalog berisikan keterangan-keterangan mengenai dengan buku
yang bersangkutan.
T-Slip bersifat sementara karena hanya merupakan suatu konsep untuk memudahkan kataloger pada saat pengetikan kartu katalog. Isi dari T-Slip antara
lain :
Nomor klas
Nama pengarang
Judul
Impresium
Deskripsi fisik
Notasi
Tracing Menurut pendapat Sumardji 1994:11 setiap bahan pustaka yang dibuatkan
kartu katalog paling sedikit empat jenis kartu katalog yaitu:
Universitas Sumatera Utara