23
B. Kajian Penelitian yang Relevan
Penelitian Dwi Karina Putri dengan judul Pengembangan Multimedia Pembelajaran Interaktif untuk Mata Pelajaran Teknik Digital di SMK Muhammadiyah
3 Yogyakarta pada tahun 2013. Jenis penelitian adalah research and development.
Tahap pengembangan meliputi tahap analysis, tahap design, tahap development
implementation, tahap evaluation. Subjek penelitian ini adalah dua ahli materi, dua ahli media dan 24 siswa. Hasil penelitian adalah kelayakan multimedia
pembelajaran melalui tiga tahap: 1 validasi ahli media, dengan rerata 3,875 masuk dalam kategori layak, 2 validasi ahli materi, dengan rerata 3,98 masuk
dalam kategori layak, dan 3 uji coba lapangan, dengan rerata 3,38 masuk dalam kategori layak.
Penelitian Chytra Maharani dengan judul Pengembangan Media Pembelajaran Pembuatan Hiasan Busana dengan Teknik Sulam Pita pada Busana dalam Bentuk
Macromedia Flash di SMK Pius X Magelang pada tahun 2013. Jenis penelitiannya adalah penelitian dan pengembangan
Research Development dengan model pengembangan
ADDIE. Tahapan dalam penelitian ini terdiri atas tahap analisis, tahap perencanaan, tahap pengembangan dan produksi, tahap uji coba
implementasi, dan tahap evaluasi. Subjek penelitian adalah 40 siswa kelas X Busana SMK Pius X Magelang. Hasil penelitian 1 produk penelitian
pengembangan ini berupa media pembelajaran membuat hiasan sulam pita pada busana berupa Macromedia Flash, 2 kelayakan media dalam kategori sangat
layak 53,8, dan tanggapan siswa termasuk dalam kategori layak dengan
persentase 48,6.
24 Penelitian Ena Karismaya dengan judul Pengembangan Media Pembelajaran
Interaktif pada Mata Pelajaran Keterampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi KKPI di SMK Negeri 2 Depok Sleman Yogyakarta pada tahun 2012. Penelitian
menggunakan metode research and development dengan tahap analisis
kebutuhan, pengembanan desain pembelajaran, implementasi menjadi media, dan melakukan pengujian hasil produk pengembangan media. Uji pengguna
melibatkan 29 orang siswa Jurusan Teknik Audio Video. Uji kelayakan media melibatkan ahli materi, ahli media dan siswa. Hasil penelitian ini menunjukan
bahwa tingkat validasi pengembangan media pembelajaran dari validator ahli materi sebesar 3,78 yaitu pada kategori sangat layak, kemudian dari validator ahli
media mendapat skor 3,19 yang berkategori layak, sedangkan untuk penilaian dari siswa mendapat skor 3,24 yang berkategori layak.
C. Kerangka Berfikir