46 layak dan telah dilakukan uji penerapan media pembelajaran dengan hasil
dapat meningkatkan prestasi belajar siswa sebesar 2.3. 5. Penelitian oleh Neny Triyana 2012: 84-85 menyatakan bahwa dilihat dari
hasil pretes dan post test, bahwa penggunaan multimedia pembelajaran IPS khususnya materi Koperasi, juga mampu meningkatkan hasil belajar siswa
untuk mencapai KKM yang ditentukan dengan skala nilai 70, yaitu dari hasil pre-test sebesar 83,4 dengan rata-rata nilai 6,95 terjadi peningkatan hasil
belajar sebesar 12,6 menjadi skor hasil post-test 92,8 dengan rata-rata nilai 8, hal ini menunjukan terjadi peningkatan hasil belajar setelah
menggunakan produk multimedia pembelajaran yang dikembangkan.
H. Kerangka Berfikir
Berbagai masalah yang ditemukan dilakukan ketika observasi di MTSN Sumbergiri Ponjong sebagai mana diungkapkan dalam latar belakang. Penelti
berusaha membuat solusi yakni dengan pembuatan produk multimedia pembelajaran interaktif. Kegiatan pembelajaran mata pelajaran IPS siswa kelas
VIII terdapat permasalahan yakni terdapat materi yang sulit dipahami serta metode pembelajaran digunakan terdapat masalah yakni pembelajaran yang masih
konvensional dan kurang menarik. Padahal proses pembelajaran terkadang dilakukan di laboratorium komputer akan tetapi hal itu belum maksimal.
Pembelajaran yang monoton tentunya mengurangi minat serta motivasi siswa untuk belajar dan memahami materi yang diajarkan.
Siswa Sekolah Menengah Pertama merupakan golongan anak yang mulai memasuki pubertas dan memiliki nalar yang berkembang kearah dewasa.
47 karakteristik dari siswa tersebut yakni kemampuan untuk berpikir secara abstrak,
menalar secara logis, dan menarik kesimpulan dari informasi yang tersedia. Usia yang masih remaja menjadikan perkembangan psikologi dan pikiran yang sudah
lebih kompleks. Misalnya dalam kegiatan belajar disekolah. Perkembangan psikologi siswa yang sudah mampu mengikuti perkembangan zaman sebagai
contoh perkembangan teknologi dan komunikasi. Perkembangan teknologi dan komunikasi mengakibatkan siswa berpikir maju termasuk dalam hal belajar
sehingga hal-hal yang terkait dengan metode belajar yang lama siswa cenderung bosan dan tidak tertarik sebagai contoh metode pengajaran yang didominasi oleh
ceramah monoton. Peneliti ingin mengembangkan produk multimedia pembelajaran interaktif
yang menarik dan layak bagi siswa untuk digunakan dalam kegiatan belajar pada mata pelajaran IPS pokok bahasan penyimpangan sosial. Penggunaan multimedia
pembelajaran interaktif untuk mata pelajaran IPS sangat diperlukan bila dilihat dari berbagai masalah yang terdapat dilapangan hasil observasi sebelumnya.
Konten mata pelajaran IPS secara umum berisi konsep dan fakta dalam kehidupan. Konten tersebut cenderung membuat siswa banyak melakukan
kegiatan menghafal sehingga proses pemaknaan isi cenderumg terabaikan. Khususnya pada pokok bahasan penyimpangan sosial, siswa tidak hanya dituntut
mencapai hasil sesuai KKM tetapi juga proses penanaman pembelajaran norma sosial dan berbagai penyimpangan yang terjadi.
Jadi, penggunaan multimedia pembelajaran interaktif sangat diperlukan. Pesan disampaikan dengan multimedia pembelajaran interaktif yang memadukan
48 beberapa unsur media yang meliputi teks, gambar, animasi, audio dan video
sehingga dapat memberikan pemahaman dan pengalaman yang konkrit kepada siswa. Penggunaan multimedia interaktif diharapkan bisa menjadi solusi yang
efektif untuk persoalan belajar untuk siswa, Sehingga pembelajaran menjadi menarik dan pesan moral pada materi bisa tersampaikan.
49
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan yang dimaksudkan untuk menghasilkan atau mengembangkan sebuah produk yang layak, sebagaimana
dikemukakan oleh Borg Gall 1989: 784-785, bahwa pengembangan pembelajaran adalah suatu proses yang digunakan untuk mengembangkan dan
memvalidasi produk-produk yang digunakan dalam pembelajaran. Produk media pembelajaran yang akan dikembangkan oleh peneliti ini difokuskan pada
pengembangan multimedia pembelajaran interaktif mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial pokok bahasan Penyimpangan Sosial bagi siswa kelas VIII
Sekolah Menengah Pertama. Penelitian pengembangan yang dilakukan menggunakan model Borg Gall
1989: 784-785, bertujuan untuk menghasilkan software pembelajaran berupa produk multimedia pembelajaran interaktif yang dapat dimanfaatkan dalam proses
pembelajaran. Model penelitian dan pengembangan menurut Borg Gall 1989: 784-785 ini meliputi sepuluh langkah, yaitu: 1 Studi pendahuluan; 2
Perencanaan penelitian; 3 Pengembangan produk awal; 4 Uji lapangan terbatas; 5 Revisi hasil uji lapangan terbatas; 6 Uji lapangan lebih luas; 7
Revisi hasil uji lapangan; 8 Uji kelayakan; 9 Revisi hasil kelayakan; 10 Desiminasi dan sosialisasi produk akhir. Langkah-langkah metode penelitian
pengembangan yang dikemukakan Brog Gall dirasa perlu diadaptasi karena