Teori Kognitif Teori Konstruktivistik

35 saja, tetapi juga ditentukan keadaan yang ada dalam diri individu baik kognitif, emosi, sosial, maupun psikomotornya. Pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa teori behavioristik dapat mendukung untuk pengembangan multimedia pembelajaran interaktif. Pemberian stimulus berupa multimedia pembelajaran interaktif dan diharapkan respon yang didapatkan positif. Desain multimedia yang menarik diharapkan bisa menumbuhkan motivasi belajar. Penyusunan materi yang tepat dapat menambah kompetensi siswa. Stimulus dan respon yang terjadi dalam pembelajaran melalui multimedia ini bisa merubah perilaku siswa dalam belajar secara berkesinambungan. Kedudukan teori beheveoristik dalam pengembangan multimedia pembelajaran interaktif ini adalah sebagai dasar dalam mendesain awal multimedia pembelajaran.

2. Teori Kognitif

Teori kognitif yang menyatakan bahwa belajar mencakup penggunaan daya ingat, motivasi dan pikiran, dan refleksi. Teori kognitif memandang belajar sebagai proses internal dan jumlah yang dipelajari tergantung pada kapasitas proses belajar, usaha yang dilakukan selama proses belajar, kedalaman proses tersebut, dan struktur pengetahuan yang dimiliki oleh siswa. Asri Budiningsih 2003: 51 menyatakan bahwa teori belajar kognitif adalah perubahan persepsi dan pemahaman yang tidak selalu berbentuk tingkah laku, yang dapat diamati atau diukur. Asumsi teori ini adalah bahwa setiap orang yang telah memiliki pengetahuan dan pengalaman yang tertata dalam bentuk struktur kognitif yang dimilikinya. Proses belajar akan berjalan dengan baik jika materi 36 pelajaran atau informasi baru beradaptasi dengan struktur kognitif yang telah dimiliki seseorang. Dalam kegiatan pembelajaran, keterlibatan siswa secara aktif sangat penting. Tujuannya menarik minat dan meningkatkan retensi belajar perlu mengikatkan pengetahuan baru dengan struktur kognitif yang dimiliki siswa. Kesimpulan yang dapat diambil dari pendapat diatas bahwa teori kognitif merupakan suatu teori yang menggambarkan tentang kemampuan yang ditinjau dari struktur kognitif siswa. Maka teori ini dapat digunakan untuk menganalisa karakteristik siswa berdasarkan perkembangan struktur kognitifnya sehingga multimedia yang dikembangkan bisa tepat sasaran. Sedangkan hubungan teori kognitif dengan multimedia pembelajaran ini adalah memperkenalkan informasi yang melibatkan siswa menggunakan konsep-konsep dan memberikan waktu yang cukup untuk menemukan ide-ide dengan mengunakan pola berfikir formal.

3. Teori Konstruktivistik

Teori ini mempunyai pandangan bahwa pengetahuan dan pemahaman tidak diperoleh dengan pasif akan tetapi dperoleh dengan cara yang aktif melalui pengalaman personal dan aktivitas eksperiental. Konsep utama dari konstruktivisme adalah siswa aktif dalam mencari pengetahuan tentang apa yang ia akan pahami. Pengetahuan bukanlah kumpulan fakta dari suatu kenyataan yang sedang dipelajari, melainkan sebagai konstruksi kognitif seseorang terhadap objek, pengalaman, maupun lingkungannya. Pengetahuan bukanah sesuatu yang sudah ada dan tersedia dan sementara orang lain tinggal menerimanya. Pengetahuan sebagai suatu pembentukan yang terus menerus oleh seseorang yang setiap saat 37 mengalami reorganisasi karena adanya pemahaman-pemahaman baru Asri Budiningsih, 2005: 56-57. Kesimpulan dari teori diatas yaitu strategi konstruktivistik dapat digunakan untuk mengajar “mengapa” tingkat berpikir yang lebih tinggi yang dapat mengangkat makna personal, keadaan belajar dan kontekstual Dalam Rusman, 2012: 113. Multimedia yang dikembangkan oleh peneliti berdasarkan dari teori behavioristic, teori kognitif dan teori konstruktivistik bahwa proses mengkonstruksi pengetahuan siswa melalui interaksi dengan multimedia pembelajaran interaktif yang secara aktif siswa mempelajarinya baik secara mandiri maupun kelompok.

D. Tinjauan terhadap Karakteristik Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan