41
dilakukan oleh guru di kelasnya sekolah tempat ia mengajar dengan penekanann pada penyempurnaan atau peningkatan proses dan praktek pembelajaran.
Berdasarkan uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa PTK merupakan upaya yang sengaja dilakukan oleh guru dengan tujuan memperbaiki dan
meningkatkan kualitas pembelajaran di kelas. Jenis PTK yang digunakan dalam penelitian ini adalah kolaboratif. Kolaboratif yang dimaksud yakni peneliti
bekerjasama dengan pihak lain rekan sejawat di sekolah. Peneliti bertindak sebagai guru yang mengajar di kelas sedangkan rekan sejawat bertindak sebagai
pengamat dalam proses pembelajaran yang dilakukan.
B. Setting Penelitian
Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Nglahar yang beralamat di Menulis, Sumbersari, Kecamatan Moyudan, Kabupaten Sleman pada semester 2 tahun
pelajaran 2013 2014. Penelitian ini dilaksanakan kurang lebih selama tiga bulan, yaitu bulan Mei-Juli 2014.
SD Negeri Nglahar dipilih sebagai tempat penelitian karena: 1 peneliti bertugas dan mengajar di SD Negeri Nglahar, 2 prestasi siswa kelas IV di SD
Negeri Nglahar khususnya dalam pelajaran IPS masih rendah, 3 Metode dalam proses pembelajaran masih kurang bervariasi, hanya menggunakan metode
konvensional, seperti metode ceramah, 4 Kurangnya penggunaan media pembelajaran dalam proses pembelajaran, 5 Kurangnya perhatian siswa dalam
proses kegiatan pembelajaran. Untuk mengatasi tersebut peneliti ingin meningkatkan hasil belajar dengan strategi pembelajaran Peer Lessons.
42
C. Subjek dan Objek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IV empat tahun pelajaran 2013 2014 SD Negeri Nglahar, Kecamatan Moyudan, Kabupaten Sleman yang
berjumlah 18 siswa yang terdiri dari 12 siswa laki-laki dan 6 siswa perempuan.
Objek penelitian ini adalah hasil belajar. Alasan peneliti mengambil objek tersebut karena berdasarkan hasil observasi yang dilakukan, prestasi belajar IPS siswa
masih tergolong rendah jika dibandingkan dengan mata pelajaran lain.
D. Model Penelitian
Kasihani Kasbolah 1998: 112 menyatakan empat model penelitian tindakan kelas yaitu sebagai berikut: 1 model Ebbut 1985, 2 model Kemmis dan Mc
Taggart 1988, 3 model Elliot 1991, 4 model Mc.Kernant 1991. Dari beberapa model penelitian tindakan kelas di atas, peneliti menggunakan
model Kemmis dan Mc.Taggart, karena mudah dipahami dan dilaksanakan. Menurut Suharsimi Arikunto 2007: 16-19, bahwa model Kemmis dan Mc
Taggart terdiri atas empat tahap, yaitu. 1.
Menyusun Rancangan Tindakan Planning Dalam tahap ini, peneliti menjelaskan tentang apa, mengapa, kapan, di mana,
oleh siapa, dan bagaimana tindakan tersebut dilakukan. 2.
Pelaksanaan Tindakan Acting Tahap pelaksanaan ini merupakan implementasi atau penerapan isi
rancangan, yaitu menggunakan rancangan tindakan kelas.
43
3. Pengamatan Observing
Tahap pengamatan yaitu kegiatan pengamatan yang dilakukan oleh pengamat. 4.
Refleksi Reflecting Peneliti melakukan evaluasi terhadap apa yang telah dilakukannya. Jika
ternyata hasilnya belum memuaskan, maka perlu ada rancangan ulang untuk diperbaiki, dimodifikasi, dan jika perlu disusun skenario baru untuk siklus
berikutnya. Adapun alur pelaksanaan tindakan kelas dapat digambarkan sebagai berikut :
Bagan 2. Model Penelitian Kemmis dan Mc.Taggart
Suharsimi Arikunto, 2007 :
106
Kemmis dan Mc. Taggart Suharsimi Arikunto, 2002: 84 memandang komponen sebagai langkah dalam siklus, sehingga ia menyatukan komponen
tindakan acting dan pengamatan observing sebagai satu kesatuan. Hasil dari pengamatan kemudian dijadikan dasar sebagai langkah berikutnya, yaitu refleksi.
44
Penelitian ini dilakukan dalam bentuk siklus. Setiap siklus terdiri dari perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Langkah-langkah
setiap siklus dalam penelitian ini adalah:
a. Perencanaan
1 Menelaah indikator serta materi pembelajaran IPS tentang materi Hubungan
Kenampakan Alam, Sosial dan Budaya dengan Gejalanya.
2 Menyusun RPP sesuai indikator yang telah ditetapkan dan skenario
pembelajaran dengan menggunakan Strategi Peer Lessons.
3 Menyiapkan media pembelajaran
4 Menyiapkan alat evaluasi berupa tes tertulis dan LKS.
5 Menyiapkan lembar pengamatan observasi untuk mengamati keterampilan
guru dan aktivitas siswa. b.
Pelaksanaan Tindakan Pelaksanaan tindakan merupakan implementasi atau penerapan rancangan
yang telah ditetapkan yaitu mengenai tindakan kelas Arikunto, 2001:18. Dalam
pelaksanaan PTK ini direncanakan melalui siklus pertama. Dalam siklus pertama
dilakukan tindakan yang diwujudkan dalam skenario pembelajaran. Satu kali pertemuan yaitu 2 x 35 menit, dimana setiap pertemuan dalam pembelajaran
menerapkan Strategi Peer Lesson. Siklus pertama yaitu dengan materi : Hubungan Kenampakan Alam, Sosial dan Budaya Dengan Gejalanya,.
c. Observasi
Observasi adalah kegiatan pengamatan yang dilakukan oleh pengamat
Arikunto, 2001 : 19. Kegiatan observasi dilaksanakan secara kolaboratif dengan
45
pengamat observer untuk mengamati keterampilan guru dan aktivitas siswa
dengan implementasi Strategi Peer Lessons dalam meningkatkan kualitas pembelajaran IPS pada siswa kelas IV SD Negeri Nglahar Moyudan Sleman.
d. Refleksi
Refleksi dimaksudkan untuk mengkaji secara menyeluruh tindakan yang telah dilakukan berdasarkan data yang telah terkumpul saat proses observasi, kemudian
dilakukan evaluasi guna menyempurnakan tindakan berikutnya. Refleksi merupakan kegiatan untuk mengemukakan kembali apa yang sudah
terjadi dan sudah dilakukan Arikunto, 2001: 19. Setelah mengkaji proses pembelajaran yaitu aktivitas siswa, serta pemahaman terhadap pembelajaran,
apakah sudah efektif dengan melihat ketercapaian dalam indikator kinerja pada siklus pertama, serta mengkaji kekurangan dan membuat daftar permasalahan
yang muncul dalam pelaksanaan siklus pertama, kemudian peneliti membuat perencanaan tindak lanjut untuk siklus berikutnya.
E. Data dan Teknik Pengumpulan Data