26
adalah sebagai berikut : 1.
Ranah kognitif berkenan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri dari lima aspek, yakni pengetahuan atau ingatan, pemahaman, aplikasi, analisis,
dan evaluasi. 2.
Ranah afektif berkenaan dengan sikap yang terdiri dari tiga aspek, yakni penerimaan jawaban, organisasi, dan internalisasi.
3. Ranah psikomotorik berkenaan dengan hasil belajar ketrampilan dan
kemampuan bertindak. Ada enam aspek dalam ranah psikomotorik, a gerakan refleks, b ketrampilan gerakan dasar, c kemampuan perceptual,
d keharmonisan atau ketepatan, e gerakan ketrampilan. Ketiga ranah tersebut menjadi objek penilaian hasil belajar. Diantara ketiga
ranah tersebut, biasanya ranah kognitiflah yang paling banyak dinilai oleh para guru di sekolah karena berkaitan dengan kemampuan para siswa dalam menguasai
bahan pengajaran. Berdasarkan uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah
kemampuan yang dimiliki oleh siswa setelah melakukan aktivitas pembelajaran, yang diwujudkan dalam kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotorik.
3. Hakikat IPS
a. Pengertian Ilmu Pengetahuan Sosial IPS
Mortella Etin Solihatin dan Raharjo, 2007: 145 mengatakan bahwa pembelajara pendidikan IPS lebih menekankan pada aspek pendidikan dari pada
transfer konsep.
27
Pendidikan IPS adalah penyederhanaan, adaptasi, seleksi dan modifikasi dari disiplin akademik dari ilmu-ilmu sosial yang diorganisasikan dan disajikan secara
ilmiah, pedagogis dan psikologis untuk tujuan pendidikan nasional yang berdasarkan Pancasila Somantri, 2001: 103.
Dalam pembelajaran IPS diharapkan siswa memperoleh pemahaman terhadap sejumlah konsep, mengembangkan, serta melatih sikap, moral, nilai dan
ketrampilan berdasarkan konsep yang telah dimilikinya. Dengan demikian pembelajaran IPS harus diformulasikan pada aspek kependidikan.
Mata pelajaran IPS disusun secara sistematis, komprehensif, terpadu dalam proses pembelajaran menuju kedewasaan dan keberhasilan dalam kehidupan
masyarakat. Dengan pendekatan tersebut diharapkan peserta didik akan memperoleh pemahaman yang lebih luas dan mendalam pada bidang ilmu terkait
Puskur Balitbang Depdiknas, 2006: 167. Pada jenjang pendidikan dasar pemberian mata pelajaran IPS dimaksudkan
untuk membekali siswa dengan pengetahuan, kemampuan praktis, agar mereka dapat menelaah, mempelajari dan mengkaji fenomena-fenomena serta masalah
sosial yang ada disekitar mereka. Pendidikan IPS di SD dapat berjalan sesuai tujuan apabila guru mengenal dan
memahami terhadap sifat-sifat siswa SD. Karakteristik siswa SD masih dalam tahap operasional konkrit dengan ciri: perhatian mudah beralih dan terfokus pada
lingkungan terdekat, mempunyai dorongan untuk menyelidiki inkuiri terhadap sesuatu yang diinginkan, suka pada benda bergerak, dan kaya akan imajinasi
Preston dalam Hidayati, 2006: 28.
28
b. Tujuan Ilmu Pengetahuan Sosial IPS di SD
Dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP, diisyaratkan bahwa tujuan akhir dari proses pendidikan IPS pada tingkat Sekolah Dasar SD adalah
untuk mengarahkan peserta didik agar dapat menjadi warga negara Indonesia yang demokratis, bertanggung jawab serta warga dunia yang cinta damai Supriatna,
2007. Adapun tujuan IPS di SD menurut Depdiknas, 2003 adalah sebagai berikut:
1 Mengajarkan konsep-konsep dasar sosiologi, geografi, ekonomi, dan sejarah, 2 Mengembangkan kemampuan berfikir kritis dan kreatif, inkuiri, memecahkan
masalah dan ketrampilan sosial, 3 Membangun komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan kemanusiaan, 4 Meningkatkan kemampuan
bekerjasama dan berkompetisi dalam masyarakat yang majemuk baik secara nasional maupun global.
c. Fungsi Ilmu Pengetahuan Sosial IPS SD