66
Gambar Kategori Kepemimpinan Kepala Sekolah
2. Kohesivitas Guru
Data kohesivitas guru SMP Negeri Kota Yogyakarta didapatkan berdasarkan angket sebanyak 87 angket dengan jumlah pertanyaan 40 butir yang
diberikan kepada kepala sekolah dan guru masing-masing sekolah yang berbeda jumlahnya satu sama lain lihat tabel 1. Pada prosedur statistic deskriptif
kohesivitas guru sama halnya dengan prosedur statistik deskriptif variabel kepemimpinan kepala sekolah. Selanjutnya dari jawaban angket yang telah
diperoleh dari kepala sekolah dan guru ditentukan skor rata-rata masing-masing butir digunakan sebagi skor kohesivitas guru. Jawaban dari setiap butir maksimal
bernilai 4 dan minimum bernilai 1. Dari ketentuan tersebut diperoleh skor tertinggi 134 dan skor terendah 67. Kemudian menentukan banyaknya kelas
interval atau rentang skor k sesuai aturan Strurges bahwa k=1+3,3 log n Sugiyono, 2010: 35. Oleh karena jumlah responden 87, maka k = 1+3,3 log 87 =
1+ 3,3 x 1,94 = 7,40 dibulatkan ke bawah menjadi 7 kelas interval atau rentang
0.0 2.3
71.3
26.4 20
40 60
80
Sangat Lemah
Lemah Kuat
Sangat Kuat
Persentase
67
skor. Ketiga, menentukan lebar kelas interval i dengan membagi jangkauan range dengan banyaknya kelas interval. Jangkauannya adalah 134-67 = 67,
sehingga i = 67 7 +1 = 9,71 dibulatkan menjadi 10. Membuat tabel distribusi frekuensi dengan k = 7 dan i = 10 sebagai berikut ini.
Tabel 8. Distribusi Frekuensi Kohesivitas Guru
No Rentang
Skor Frekuensi
Frekuensi 1
067 - 076 1
1.1 2
077 - 086 5
5.7 3
087 - 096 27
31.0 4
097 - 106 24
27.6 5
107 - 116 21
24.1 6
117 - 126 7
8.0 7
127 - 136 2
2.3 Jumlah
87 100
1 5
27 24
21
7 2
5 10
15 20
25 30
Rentang Skor Fr
ekuens i
66.5 76.5
86.5 96.5
106.5 116.5
126.5 136.5
Gambar Histogram Kohesivitas Guru
Tabel 9. Statistik Deskriptif Data Kohesivitas Guru
n Rerata
Y SD
s
Y
Varian s
2 Y
Modus Ymod
Median Ymed
Maksimal Ymaks
Minimal Ymin
87 101,93 12,51 156,46 91 100
134 67
68
Dengan mengadaptasi rumus kategorisasi yang ada oleh Djemari Mardapi 2008: 123 prosedur kategorisasi kohesivitas guru ada empat langkah. Pertama,
menghitung skor minimal ideal Xmin i dan skor maksimal ideal Xmax i sesuai jumlah butir dan penskoran. Diketahui jumlah butir pernyataan pada instrumen
kepemimpinan kepala sekolah adalah 36 butir dan penskoran 1 – 4, sehingga Xmin i = 36 x 1 = 36 dan Xmax i = 36 x 4 = 144. Kedua, menghitung rata-rata ideal Mi =
1 2 X min i + X max i dan standar deviasi ideal Sdi = 16 Xmax i - Xmin i Wahyu Widhiarso, 2013: 3. Rata-rata ideal Mi = 1236+144 = 90 dan simpangan
baku idealnya Sdi adalah 16144-36 = 16 serta 1.5Sdi = 1,5 x 16 = 24. Ketiga, menentukan rentang skor setiap kategori untuk kategori empat seperti tabel berikut
ini.
Tabel 10. Penghitungan Panduan Kategorisasi Kohesivitas Guru
Kategori Rumus Hitungan Rentang Skor
Sangat Lemah X Mi–1.5Sdi
X 066 036,00 – 065,90
Lemah Mi–1.5Sdi ≤ X Mi 066≤ X 90
065,90 – 89,90 Kuat
Mi ≤ X Mi+1.5Sdi 90≤ X 114
89,90 – 113,90 Sangat Kuat
Mi+1.5Sdi ≤ X
114 ≤ X
113,90 - 144,00
Berdasarkan panduan kategorisasi yang telah dibuat, maka dapat dilakukan kategorisasi terhadap kohesivitas guru sesuai data yang telah terkumpul. Adapun
tabel kategorisasinya dapat dilihat berikut ini.
69
Tabel 11. Kategori Kohesivitas Guru
No Kategori Rentang
Skor Frekuensi
Frekuensi
1 Sangat Lemah
036 - 062 0.0
2 Lemah
063 - 089 11
12.6 3
Kuat 090 - 116
67 77.0
4 Sangat Kuat
117 - 144 9
10.3 Jumlah
-- 87 100
C. Pengujian Persyaratan Analisis