Tujuan Program Sasaran Program

P er ce pa tan Akr editasi Madr asah

BAGIAN 3 MEKANISME PELAKSANAAN PROGRAM

Program Integrasi LAPIS merupakan rangkaian kegiatan yang dilakukan dengan menggabungkan beberapa kegiatan pengembangan dalam rangka peningkatan mutu pendidikan madrasah. Sebagaimana yang telah dijelaskan sebelumnya, mekanisme pelaksanaan program pada buku panduan ini akan menggambarkan langkah-langkah pendekatan Program Integrasi LAPIS dengan melakukan beberapa penyesuaian agar bisa dilakukan dalam skala yang lebih luas nasional. Beberapa langkah kegiatan yang dapat dijadikan model pendekatan dalam implementasi Program Percepatan Akreditasi adalah sbb: Langkah 1: Pemilihan Lokasi Sasaran Program Proses penyeleksian lokasi sasaran program dilakukan melalui rapat terbatas pada tingkat pemangku kepentingan. Keputusan pemilihan lokasi program dibuat oleh Direktorat Pendidikan Madrasah, Kementerian Agama RI. Meski demikian, beberapa kriteria yang menjadi pertimbangan dalam proses pemilihan lokasi program maupun madrasah penerima bantuan adalah sbb: Kriteria pemilihan lokasi provinsi, kotakabupaten: • Adanya kebutuhan akan pendidikan dasar di wilayah setempat dengan memperhitungkan data statistik seperti APK, APM dan angka partispasi perempuan di tingkat MIMTs, EMIS Education Management Information System, dsb. • Daerah memiliki potensi, kapasitas dan komitmen baik dalam melaksanakan program maupun dalam menjaga keberlangsungan program pasca berakhirnya kegiatan. Kriteria pemilihan madrasah sasaran: • Madrasah belum pernah diakreditasi oleh BAN SM atau masa berlaku akreditasi sudah berakhir tidak berlaku. • Madrasah atau yayasan pesantren dan masyarakat setempat memiliki kapasitas dan komitmen untuk secara aktif terlibat dalam seluruh kegiatan program. • Madrasah memiliki kebutuhan dan potensi untuk dikembangkan khususnya dalam peningkatan mutu pendidikan madrasah untuk persiapan akreditasi madrasah serta pengembangan kapasitas tenaga pendidik. 11 P er ce pa tan Akr editasi Madr asah • Kurikulum madrasah berusaha mengikuti kurikulum pendidikan nasional. • Kepemimpinan madrasah bersifat terbuka dan berpandangan luas. • Madrasah memiliki peserta didik di setiap tingkatan kelas. • Madrasah memberi perlakuan yang sama dalam akses pendidikan. • Mahzab yang digunakan dan diajarkan oleh madrasah maupun guru bersifat toleran atau moderat. • Berbagai aspek teknis di lokasi setempat, seperti keamanan, resiko bencana alam, dsb. Langkah 2: Sosialisasi Program Pada prinsipnya, sosialisasi program diperlukan untuk membangun kerjasama kemitraan antar stakeholder. Adanya pengetahuan dan penyamaan persepsi tentang program diperlukan untuk mendukung pelaksanaan program maupun keberlangsungan program setelah berakhirnya bantuan. Selain itu, kegiatan sosialisasi juga dapat menjadi ajang untuk menjaring dukungan dari lembaga potensial lain yang dapat mendukung pelaksanaan maupun keberlanjutan program setelah berakhirnya bantuan. Kegiatan sosialisasi sebaiknya dilakukan pada setiap lokasi program di tingkat kabupatenkota dengan metode pemaparan mengenai program dan dialog interaktif antar seluruh peserta undangan. Dan berikut ini adalah pihak-pihak yang dinilai perlu untuk diundang dalam kegiatan sosialisasi: • Kepala Daerah • Sekda – Asisten I • Bappeda • Komisi I DPRD yang membawahi bidang pendidikan • Kabid. Mapenda, Kanwil Kementerian Agama di tingkat Provinsi • Kasi. Mapenda, Kantor Kementerian Agama di tingkat KabupatenKota • Unit Pelaksana Akreditasi UPA KabupatenKota atau BAN SM Provinsi • Dinas Pendidikan • Dinas Kesehatan • Organisasi pendidikan Islam setempat LP Ma’arifDDINahdlatul Wathan Muhammadiyah, dsb • KKM Kelompok Kerja Madrasah • Perwakilan madrasah kepala madrasah, guru dan staf 12