P er
ce pa
tan Akr editasi Madr
asah
APBN Anggaran Penerimaan dan Belanja Negara
APK Angka Partisipasi Kasar
APM Angka Partisipasi Murni
AusAID Australian Agency for International Development
Bappeda Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
BAN SM Badan Akreditasi Nasional SekolahMadrasah
BAP Badan Akreditasi Provinsi
BLN Bantuan Luar Negeri
CSR Corporate Social Responsibility
DDI Darul Dakwah wal-Irsyad
Dirjen Direktur Jenderal
Ditpenma Direktorat Pendidikan Madrasah
DPRD Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
EMIS Education Management Information System
ELTIS English Language Training for Islamic Schools
HP Hand Phone
ILP Integration Local Partner
Juklak Petunjuk Pelaksanaan
Juknis Petunjuk Teknis
Kabid Penma Kepala Bidang Pendidikan Madrasah di tingkat Provinsi Kasi Penma
Kepala Seksi Pendidikan Madrasah di tingkat KabKota Kanwil
Kantor Wilayah Kankemenag Kantor Kementrian Agama
Kemenag Kementerian Agama
KKG Kelompok Kerja Guru
KKM Kelompok Kerja Madrasah
KTSP Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
LAPIS Learning Assistance Program for Islamic Schools
LP Lembaga Pendidikan
LPM Lembaga Pengabdian Masyarakat
MA Madrasah Aliyah
Mapenda Madrasah dan Pendidikan Agama
MC Managing Contractor
MI Madrasah Ibtadiyah
MoU Memorandum of Understanding Nota Kesepahaman
DAFTAR SINGKATAN
vii
P er
ce pa
tan Akr editasi Madr
asah
MRC Madrasah Resource Centre
MTs Madrasah Tsanawiyah
NGO Non Government Organization
NW Nahdlatul Wathan
PCU Provincial Coordinating Unit Unit Koordinasi Provinsi
PPM Pusat Pengembangan Madrasah
RA Raudhatul Athfal
RAPBM Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Madrasah
Renstra Rencana Strategis
RI Republik Indonesia
RKM Rencana Kerja Madrasah
SES Self Evaluation Study Studi Evaluasi Diri
ToR Term of Reference Kerangka Acuan
SNP Standar Nasional Pendidikan
SPM Standar Pelayanan Minimal
ST Sectoral Trainer
UN Ujian Nasional
UPA Unit Pelaksana Akreditasi di tingkat KabKota
viii
P er
ce pa
tan Akr editasi Madr
asah
BAGIAN 1 PEMAHAMAN UMUM PELAKSANAAN PROGRAM
1.1. Urgensi Pelaksanaan Percepatan Akreditasi Bagi Madrasah
Akreditasi madrasah merupakan proses penilaian secara komprehensif terhadap kelayakan dan kinerja atau program pendidikan yang mencakup 8 delapan
komponen standar nasional pendidikan sebagai bentuk akuntabilitas publik. Melalui akreditasi, diharapkan mampu mendorong pemerintah daerah kabupatenkota untuk
menyediakan layanan pendidikan yang bermutu, paling tidak sesuai dengan standar pelayanan minimal SPM sebagaimana yang ditetapkan oleh Menteri Pendidikan
Nasional 2010
1
. Adanya berbagai tingkatan peraturan mulai dari Undang-Undang, Peraturan Pemerintah,
Peraturan Menteri hingga Surat Edaran Dirjen yang secara langsung maupun tidak langsung terkait dengan akreditasi, semakin menegaskan pentingnya pelaksanaan akreditasi
sebagai instrumen penilaian bagi penjaminan dan pengembangan mutu pendidikan nasional. Seluruh kebijakan tersebut bersinergi dengan Rencana Pembangunan Jangka
Panjang RPJP 2005-2025 dan Rencana Strategis Pembangunan Pendidikan Islam 2010- 2014 Direktorat Jenderal Pendidikan Islam, Kementerian Agama RI, yang salah satunya
memfokuskan pada peningkatan mutu pendidikan Islam.
Bila ditinjau dari segi kuantitas, jumlah madrasah cukup besar. Pada saat ini, ada lebih dari 58 ribu madrasah yang tersebar mulai dari jenjang Raudhatul Athfal 18.413,
Madrasah Ibtidaiyah 22.610, Madrasah Tsanawiyah 12.498, dan Madrasah Aliyah 4.918 Tabel 1. Berkaitan dengan kelembagaan itu terdapat beberapa permasalahan
yang menonjol, yaitu kecilnya jumlah madrasah yang sudah terakreditasi.
Tabel 1. Data Hasil Akreditasi Madrasah s.d 2009
Sumber: Direktorat Jenderal Pendidikan Islam, Kementerian Agama RI
1.
Acuan: Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 15 Tahun 2010 tentang Standar Pelayanan Minimal Pendidikan Dasar di KabupatenKota
1
1 RA
18.413 4.045 21,97 14.368 78,03
2 MI
22.610 5.652 25,00 16.958 75,00
3 MTs 12.498
3.694 29,56 8.804 70,44 4 MA
4.918 1.820 37,01 3.098 62,99
Jumlah 58.439
15.211 26,03
43.228 73,97
No Level
Pendidikan Jumlah
Madrasah Jumlah Madrasah
Akreditasi s.d 2009 Jumlah Madrasah
Belum Akreditasi s.d 2009
Jumlah Jumlah
P er
ce pa
tan Akr editasi Madr
asah
Di sisi lain, konsekuensi yang sangat berat harus diterima bagi setiap lembaga pendidikan, termasuk madrasah negeri maupun swasta bila tidak terakreditasi.
Dimana lembaga pendidikan tersebut tidak diperkenankan mengeluarkan ijazah bagi setiap lulusannya
2
. Mengingat konsekuensi tersebut maka menjadi sangat urgen diperhatikan prinsip-prinsip dalam pengembangan madrasah agar lebih prospektif
guna mempersiapkan madrasah untuk diakreditasi oleh BAN SM.
1.2. Dasar Hukum Pelaksanaan Akreditasi
Akreditasi diatur dalam berbagai peraturan perundang-undangan dalam berbagai tingkat peraturan. Berikut ini adalah beberapa dasar hukum yang terkait langsung
maupun tidak langsung dengan pelaksanaan akreditasi, yaitu:
1. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional 2. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan 3. Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 87U2002 tentang Akreditasi
Sekolah 4. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 29 Tahun 2005 tentang Badan
Akreditasi SekolahMadrasah 5. Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 064P2006 tentang
Pengangkatan Anggota Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi, Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi, Badan Akreditasi Nasional Sekolah
Madrasah dan Badan Akreditasi Nasional Pendidikan Non Formal
6. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar
Isi 7.
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 23 Tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Kelulusan
8. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 13 Tahun 2007 tentang Standar
Kepala SekolahMadrasah 9.
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru
10. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 19 Tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan
11. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2007 tentang Standar Penilaian Pendidikan
2.
Sumber: Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
2
P er
ce pa
tan Akr editasi Madr
asah
12. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 Tahun 2007 tentang Standar Sarana dan Prasarana
13. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 41 Tahun 2007 tentang Standar Proses
14. Surat Edaran Dirjen Pendidikan Islam No.SE.DJ.IPP.00052008 tentang Akreditasi Madrasah
15. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 Tahun 2008 tentang Tenaga Administrasi SekolahMadrasah
16. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 25 Tahun 2008 tentang Standar Tenaga Perpustakaan
17. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 26 Tahun 2008 tentang Standar Tenaga Laboratorium
18. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 52 Tahun 2008 tentang Kriteria dan Perangkat Akreditasi SMAMA
19. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 11 Tahun 2009 tentang Kriteria dan Perangkat Akreditasi SDMI
20. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 12 Tahun 2009 tentang Kriteria dan Perangkat Akreditasi SMPMTs
21. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 13 Tahun 2009 tentang Kriteria dan Perangkat Akreditasi SMKMAK
22. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 15 Tahun 2010 tentang Standar Pelayanan Minimal Pendidikan Dasar di KabupatenKota
23. Rencana Strategis Pembangunan Pendidikan Islam 2010-2014 Direktorat Jenderal Pendidikan Islam, Kementerian Agama RI
1.3. Fungsi Akreditasi
Dengan menggunakan instrumen akreditasi yang komprehensif, hasil akreditasi diharapkan dapat memetakan secara utuh profil madrasah. Proses akreditasi madrasah
berfungsi untuk:
a. Pengetahuan, yaitu sebagai informasi bagi semua pihak tentang kelayakan
madrasah dilihat dari berbagai unsur terkait yang mengacu pada standar minimal beserta indikator-indikator.
b. Akuntabilitas, yaitu sebagai bentuk pertanggung jawaban madrasah kepada
publik, apakah layanan yang dilakukan dan diberikan oleh madrasah telah memenuhi harapan atau keinginan masyarakat.
3
P er
ce pa
tan Akr editasi Madr
asah
c. Pembinaan dan pengembangan, yaitu sebagai dasar bagi madrasah,
pemerintah dan masyarakat dalam upaya peningkatan atau pengembangan mutu madrasah.
1.4. Manfaat Akreditasi
Secara spesifik, hasil akreditasi madrasah diharapkan dapat memberi manfaat bagi:
a. Pemerintah, hasil akreditasi diharapkan dapat menjadi:
- Bahan masukan untuk pengembangan sistem akreditasi sekolahmadrasah di
masa mendatang dan alat pengendalian kualitas pelayanan pendidikan bagi masyarakat yang bersifat nasional;
- Sumber informasi tentang tingkat kualitas layanan pendidikan yang dapat
dipergunakan sebagai acuan dalam memetakan mutu dan kelayakan madrasah untuk mempermudah usaha-usaha pembinaan, pengembangan, dan
peningkatan kinerja pendidikan secara makro;
- Acuan bagi lembaga terkait dalam mempertimbangkan kewenangan madrasah
dalam menyelenggarakan ujian nasional UN; -
Bahan informasi penting untuk penyusunan anggaran pendidikan secara umum baik di tingkat nasional, provinsi dan kabupatenkota. Selain itu, secara
khusus hasil akreditasi dapat digunakan untuk penyusunan program dan penganggaran pendidikan yang terkait dengan peningkatan mutu pendidikan
nasional.
b. Madrasah, bagi madrasah hasil akreditasi memiliki makna yang penting karena
dapat digunakan sebagai: - Acuan dalam upaya peningkatan kualitas pendidikan dan rencana
pengembangan madrasah; -
Bahan masukanumpan balik untuk usaha pemberdayaan dan pengembangan kinerja warga madrasah dalam rangka menerapkan visi, misi, tujuan, sasaran,
strategi dan meningkatkan status jenjang akreditasinya;
- Sarana pencitraan madrasah yang diharapkan dapat meningkatkan minat dan
kepercayaan masyarakat terhadap madrasah di daerah tsb; -
Motivator untuk terus meningkatkan kualitas sekolah secara gradual di tingkat kabupatenkota, provinsi, nasional bahkan dimungkinkan di tingkat regional
dan internasional;
- Selain pengakuan sebagai madrasah yang berkualitas, hasil akreditasi juga
memberikan manfaat bagi madrasah sebagai masyarakat belajar untuk meningkatkan dukungan dari pemerintah, masyarakat maupun sektor swasta
dalam hal profesionalisme, moral, tenaga dan dana.
4