Penelitian Yang Relevan KAJIAN PUSTAKA

33 kaset CD, VCD, atau DVD. Benda-benda tiruan adalah seperti benda-benda tiga dimensi yang dapat disentuh dan diraba oleh siswa. Media ini dibuat untuk mengatasi keterbatasan baik obyek maupun situasi sehingga proses pembelajaran tetap berjalan dengan baik. Sedangkan manusia contohnya adalah guru, siswa, atau ahli di bidang materi tertentu.

F. Penelitian Yang Relevan

1. Penelitian dari Valensia Ika Kusumaningrum 2009, yang berjudul “Penerapan Model Pembelajaran Creative Problem Solving CPS untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Jurusan Multimedia Kelas X Semester 1 SMK Negeri 1 Blora pada Materi Pokok Membuat Macromedia Flash”. Hasil penelitan yang diperoleh nilai rata-rata hasil belajar siswa pada siklus I adalah 75,5, siklus II 83,0, dan meningkat pada siklus III yakni 91,0. Prosentase ketuntasan hasil belajar siswa pada siklus I adalah 73,53 siklus II 94,12 meningkat siklus III yaitu 97,06. Saat presentasi-presentasi nilai rata-rata kelas adalah 83,73. Sedangkan prosentase keaktifan siswa pada akhir siklus I adalah 75, siklus II 80,56, siklus III 88,89 dan siklus IV menjadi 91,67. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa model Creative Problem Solving CPS dapat meningkatkan kompetensi siswa kelas X Semester 1 jurusan Multimenia SMK Negeri 1 Blora pada materi pokok Macromedia Flash. 2. Penelitian dari Nining Ratnawati 2012 yang berjudul “Upaya Meningkatkan Keaktifan, kemampuan Berpikir Kreatif dan Prestasi Belajar Ekonomi Melalui Penerapan Model Pembelajaran Creative Problem Solving CPS Kelas XI MAN 34 Yogyakarta 1”. Dalam penelitian tersebut hasil yang didapatkan adalah penerapan model pembelajaran Creative Problem Solving CPS mampu 1 meningkatkan keaktifan siswa dari semula 51,40 siswa pada siklus I menjadi 85,71 siswa pada siklus II, 2 meningkatkan kemampuan berpikir kreatif siswa dari semula 40 pada siklus I menjadi 77,15 siswa pada siklus II. 3 meningkatkan prestasi belajar ekonomi dari semula 65,71 siswa pada siklus I menjadi 100 siswa pada siklus II. Hasil dari ketiga variabel tersebut menunjukan bahwa kriteria keberhasilan tindakan telah tercapai. 4 kendala- kendala yang dihadapi adalah sulitnya mencari data atau permasalahan yang mampu dipecahkan siswa melalui model Creative Problem Solving, sulitnya mengarahkan siswa untuk berpikir dan berpebdapat secara kreatif dan penyampaian materi dan metode pembelajaran yang harus benar-benar diperhatikan karena model Creative Problem Solving cukup menyita banyak waktu. 3. Penelitian dari Angga Arie Hermawan yang berjudul “Peningkatan Kompetensi Siswa Kelas XI TITL SMK Ma”arif 1 Wates Pada Mata Pelajaran PRPD Menggunakan Model Creative Problem Solving” Hasil penelitian ini dapat diketahui bahwa setelah diterapkan model pembelajaran Creative Problem Solving, kompetensi kelompok siswa mengalami peningkatan. Hal ini terlihat dengan adanya peningkatan tiga aspek yaitu, 1 aspek afektif kelompok siswa, antara lain : Aspek kedisiplinan siswa pada siklus I pertemuan 1 sebesar 53,39, siklus II pertemuan 3 mencapai 88,54. Aspek budi pekerti, pada siklus I pertemuan 1 sebesar 56,61, siklus II pertemuan 3 mencapai 87,86. Aspek antusias peserta didik dalam mengikuti pelajaran 35 pada siklus I pertemuan 1 sebesar 52,32, siklus II pertemuan 3 mencapai 88,54. Aspek menyelesaikan semua tugas kelompok pada siklus I pertemuan 1 sebesar 53,21, siklus II pertemuan 3 mencapai 89,64. Aspek kerjasama kelompok pada siklus I pertemuan 1 sebesar 51,79, siklus II pertemuan 3 mencapai 89,46. 2 Aspek kognitif siswa mengalami peningkatan dilihat dari nilai rata-rata pretest siklus I sebesar 5,51, posttest siklus II mencapai 8,01. 3 Aspek Psikomotor mengalami peningkatan, nilai rata-rata LKS pertama sebesar 8,12, LKS keempat meningkat menjadi 9,19. Hasil prestasi belajar siswa tersebut sudah memenuhi kriteria ketuntasan minimal. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa model Creative Problem Solving CPS dapat meningkatkan hasil belajar dan keaktifan siswa melalui tahapan-tahapan yang terdapat dalam proses pembelajarannya. Model pembelajaran ini dapat lebih optimal lagi dalam meningkatkan hasil belajar dan keaktifan siswa bila diikuti dengan pengelolaan kelas yang baik oleh guru dan perencanaan pembelajaran yang matang. Persamaan dengan penelitian yang dilakukan adalah sama-sama memberikan tindakan dengan model Creative Problem Solving untuk meningkatkan prestasi belajar dan menggunakan Penelitian Tindakan Kelas. Sedangkan yang berbeda adalah variabel penelitiannya.

G. Kerangka Berfikir

Dokumen yang terkait

MODEL PEMBELAJARAN CREATIVE PROBLEM SOLVING UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN PERAKITAN KOMPUTER KELAS X TKJ SMK NEGERI 2 PEKALONGAN

2 27 164

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN CREATIVE PROBLEM SOLVING (CPS) TERHADAP HASIL BELAJAR MENERAPKAN DASAR-DASAR GAMBAR TEKNIK SISWA KELAS X TGB SMK N 1 LUBUK PAKAM.

0 2 36

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TALKING STICK SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN STATIKA PADA SISWA KELAS X TGB SMK NEGERI 2 SURAKARTA

0 26 208

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN CREATIVE PROBLEM SOLVING Peningkatan Aktivitas Belajar Matematika Melalui Model Pembelajaran Creative Problem Solving Pada Siswa Kelas IV SDN Jontro.

0 2 18

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN CREATIVE PROBLEM SOLVING Peningkatan Aktivitas Belajar Matematika Melalui Model Pembelajaran Creative Problem Solving Pada Siswa Kelas IV SDN Jontro.

0 3 14

Pengaruh penerapan model pembelajaran problem-based learning terhadap motivasi belajar siswa (studi terhadap siswa smk negeri 1 cilaku-cianjur kelas x tgb 2 dan x tgb 3 pada mata pelajaran mekanika teknik).

0 2 32

IMPLEMENTASI PENDEKATAN PROBLEM SOLVING DALAM MENINGKATKAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN KKPI SISWA KELAS X TGB-1 SMK NEGERI 1 SEYEGAN.

0 1 179

PENINGKATAN KOMPETENSI SISWA KELAS XI TITL SMK MA’ARIF 1 WATES PADA MATA PELAJARAN PRPD MENGGUNAKAN MODEL CREATIVE PROBLEM SOLVING.

1 1 218

PENINGKATAN KOMPETENSI SISWA KELAS X TGB SMK NEGERI 2 DEPOK PADA MATA PELAJARAN ILMU UKUR TANAH MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN CREATIVE PROBLEM SOLVING.

0 0 244

PEMBUATAN MEDIA PEMBELAJARAN MATA PELAJARAN UKUR TANAH UNTUK SISWA KELAS X SMK -

0 0 54